Roma 16:25-27: Kemuliaan Bagi Allah yang Berkuasa Meneguhkan
Pendahuluan
Surat Paulus kepada jemaat di Roma ditutup dengan suatu doksologi (pujian kepada Allah) yang agung dan mendalam. Roma 16:25-27 tidak hanya merupakan kesimpulan dari surat ini, tetapi juga merupakan ringkasan teologis yang sangat kaya dari seluruh isi Injil. Dalam tradisi Reformed, bagian ini dianggap sebagai puncak dari teologi Paulus, yang menekankan kemuliaan Allah, keteguhan Injil, dan misteri keselamatan yang kini telah dinyatakan.
Mari kita menyelami bagian ini melalui pendekatan ekspositori berdasarkan pemahaman para teolog Reformed seperti John Calvin, Charles Hodge, dan Martyn Lloyd-Jones.
1. “Bagi Dia yang Berkuasa Meneguhkan Kamu” (Roma 16:25a)
Eksposisi Frasa
Paulus memulai doksologinya dengan mengarahkan perhatian pada Allah yang berkuasa untuk meneguhkan umat-Nya. Kata Yunani yang digunakan untuk "meneguhkan" adalah sterizo, yang berarti mengokohkan atau menguatkan secara rohani.
Perspektif Reformed
Menurut John Calvin, ini adalah penegasan bahwa iman orang percaya tidak berasal dari kekuatan diri sendiri, tetapi dari Allah semata. Calvin menulis, "Kita hanya dapat berdiri teguh karena tangan Allah yang menopang kita."
Charles Hodge, dalam komentarnya terhadap Roma, menyebut ayat ini sebagai "pernyataan kuasa ilahi dalam menjaga dan membimbing umat pilihan-Nya." Ia mengaitkan hal ini dengan doktrin ketekunan orang kudus (perseverance of the saints), yaitu bahwa Allah akan memelihara mereka yang telah Ia panggil secara efektif hingga akhir.
2. “Menurut Injil yang Kumasyhurkan dan Pemberitaan tentang Yesus Kristus” (Roma 16:25b)
Injil Sebagai Sarana Keteguhan
Paulus menekankan bahwa keteguhan iman umat bukan hanya karena kuasa Allah secara abstrak, tetapi melalui sarana Injil — khususnya Injil yang dia beritakan, yaitu Yesus Kristus.
Pemahaman Teologi Reformed
Reformed menekankan bahwa sola Christus adalah inti dari Injil. Martyn Lloyd-Jones menyatakan bahwa kekuatan Injil terletak pada sentralitas Kristus. Bukan hukum, bukan tradisi, bukan emosi manusia — hanya Kristus.
Paulus menyebut bahwa pemberitaan Injil itu adalah kristosentris. Dalam Reformed, pengajaran tentang Kristus sebagai pusat sejarah penebusan adalah fondasi teologi perjanjian (covenant theology).
3. “Sesuai dengan Pernyataan Rahasia” (Roma 16:25c)
Apa itu "Misteri"?
Pernyataan rahasia di sini merujuk pada misteri yang tersembunyi dalam rencana Allah sejak semula — yaitu bahwa keselamatan bukan hanya bagi bangsa Yahudi, tetapi juga untuk bangsa-bangsa lain (efek universal dari Injil).
Pandangan Reformed
Louis Berkhof, dalam Systematic Theology-nya, menjelaskan bahwa misteri ini bukan sesuatu yang membingungkan, tetapi sesuatu yang sebelumnya tersembunyi dan sekarang dinyatakan. Teologi Reformed memahami bahwa perjanjian keselamatan dalam Kristus telah ditetapkan sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4-5), tetapi baru disingkapkan secara penuh dalam kedatangan Kristus.
4. “Yang Didiamkan Berabad-Abad Lamanya” (Roma 16:25d)
Rencana Kekal Allah
Allah tidak berubah, dan rencana keselamatan-Nya telah ditetapkan sejak semula. Namun, dalam hikmat-Nya, Allah menyatakan rencana itu secara bertahap (progresif) dalam sejarah penebusan.
Penafsiran Reformed
Geerhardus Vos, pelopor Biblical Theology Reformed, menekankan bahwa penyataan Allah bersifat progresif — dari bayang-bayang dalam Perjanjian Lama menuju kepenuhan dalam Kristus.
Paulus menunjukkan bahwa Injil bukan ide baru, melainkan rencana Allah yang kekal, yang sekarang telah dibukakan secara penuh kepada gereja.
5. “Tetapi yang Sekarang Telah Dinyatakan…” (Roma 16:26a)
Injil Terbuka untuk Segala Bangsa
Penyataan misteri Allah tidak lagi terbatas pada bangsa Yahudi. Sekarang, Injil diberitakan kepada segala bangsa.
Universalitas Injil
Teologi Reformed menekankan doktrin panggilan universal secara eksternal tetapi efektif hanya bagi yang dipilih (panggilan efektif/internal call). R.C. Sproul menjelaskan bahwa Allah memakai pemberitaan Injil secara umum untuk memanggil umat pilihan-Nya secara efektif oleh kuasa Roh Kudus.
6. “Untuk Membimbing Mereka kepada Ketaatan Iman” (Roma 16:26b)
Iman yang Menaati
Frasa ini menggabungkan dua konsep: ketaatan dan iman. Ini mengacu pada respons sejati terhadap Injil — bukan hanya pengakuan mental, tetapi iman yang nyata melalui pertobatan dan hidup taat.
Reformed dan Iman Aktif
John Murray, teolog Westminster, menjelaskan bahwa iman sejati menghasilkan ketaatan. Dalam The Epistle to the Romans, ia menyatakan bahwa "iman yang menyelamatkan adalah iman yang taat." Ini sejalan dengan doktrin justifikasi oleh iman, tetapi iman yang tidak pernah sendiri (tidak menghasilkan buah) bukanlah iman yang sejati.
7. “Bagi Dia, Satu-satunya Allah yang Penuh Hikmat…” (Roma 16:27a)
Monotheisme dan Hikmat Allah
Allah yang sejati adalah esa dan penuh hikmat. Ini menentang segala bentuk politeisme atau ide bahwa keselamatan adalah hasil usaha manusia.
Penekanan Reformed
Reformed menekankan kebergantungan penuh kepada Allah dan kedaulatan-Nya dalam keselamatan. The Westminster Confession of Faith menyatakan bahwa "Allah dari segala kekekalan, oleh tujuan paling bijaksana dan kudus-Nya, telah menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi."
8. “Oleh Yesus Kristus: Segala Kemuliaan sampai Selama-lamanya! Amin.” (Roma 16:27b)
Kristus sebagai Saluran Segala Kemuliaan
Seluruh kemuliaan kembali kepada Allah melalui Yesus Kristus, karena hanya melalui Dia keselamatan diberikan. Ini adalah inti dari pujian dan ibadah Reformed: Soli Deo Gloria.
Doksologi Sebagai Penutup Teologis
Penutup ini adalah pengingat bahwa seluruh kehidupan Kristen, termasuk penginjilan, ketaatan, dan iman, harus berakar dan berujung pada kemuliaan Allah.
Aplikasi Praktis: Apa Makna Roma 16:25-27 Bagi Kita?
-
Kita Dikuatkan oleh Injil, Bukan oleh Usaha Sendiri
Jika kamu merasa lemah dalam iman, kembalilah kepada Injil. Injil adalah kekuatan Allah untuk meneguhkan kita setiap hari. -
Kristus Adalah Inti dari Segalanya
Hidup Kristen bukanlah tentang moralitas kosong atau hukum belaka. Itu adalah tentang hubungan dengan Kristus yang hidup dan menebus. -
Rahasia Allah Kini Dinyatakan
Kita memiliki hak istimewa untuk hidup di zaman di mana Injil sudah dinyatakan dengan jelas. Jangan sia-siakan anugerah itu. -
Iman yang Menyelamatkan Akan Nampak dalam Ketaatan
Ukur iman kita melalui kehidupan kita. Apakah kita taat? Apakah kita bertumbuh? Injil yang sejati akan menghasilkan buah. -
Kemuliaan Hanya Bagi Allah
Hidup kita harus diarahkan untuk memuliakan Allah saja. Bukan diri kita, bukan gereja kita, bukan tradisi kita — hanya Allah.
Kesimpulan
Roma 16:25-27 adalah penutup yang agung dari surat Roma yang penuh kuasa. Dalam ayat ini, Paulus mempersatukan semua tema besar Injil: kekuatan Allah, pewahyuan misteri, pemberitaan Injil yang universal, dan kemuliaan Allah. Teologi Reformed memandang ayat ini sebagai ringkasan mulia tentang kedaulatan Allah dalam keselamatan dan kemuliaan-Nya yang dinyatakan dalam Yesus Kristus.
Marilah kita hidup berdasarkan Injil ini — Injil yang meneguhkan, yang memanggil kepada ketaatan, dan yang akhirnya membawa kita kepada pujian yang kekal bagi Allah.
Soli Deo Gloria!