YOHANES 2:1-11 (MUJIZAT AIR JADI ANGGUR)

Pdt. Budi Asali, M.Div.

Bacaan Alkitab: Yohanes 2:1-11


Yohanes 2:1-2:

1) Yusuf (suami Maria) tidak disebut-sebut (Yohanes 2:1). Mungkin ia sudah mati. 

2) Pada hari yang ketiga (Yohanes 2: 1). Ini dihitung dari saat Yesus mendapatkan Filipus dan Natanael (Yohanes 2:43-51). Jadi jangan ditafsirkan bahwa mereka kehabisan anggur pada hari ke 3 dari pesta pernikahan itu. 

3) Pada waktu diundang ke pesta kawin Yesus mau datang dan ikut berpesta. Berbeda dengan Yohanes Pembaptis, Yesus bukanlah seorang ascetic (= pertapa) (bdk. Matius 11:18-19). Karena itu jangan menafsirkan ayat seperti Lukas 21:34-36 secara berlebihan, seakan-akan orang Kristen sama sekali tidak boleh mengadakan pesta, makan-makan dsb..
YOHANES 2:1-11 (MUJIZAT AIR JADI ANGGUR)
otomotif, gadget, bisnis
Tetapi kalau saudara menghadapi orang Kristen yang mempunyai kecondongan sebagai seorang ascetic perhatikan Roma 14:1-3,6b.

Pengantar: 

Yohanes 2:1-2

1) Yusuf (suami Maria) tidak disebut-sebut (Yohanes 2:1). Mungkin ia sudah mati.

2) ‘Pada hari yang ketiga’ (ay 1).

Ini dihitung dari saat Yesus mendapatkan Filipus dan Natanael (Yohanes 2:43-51). Jadi jangan ditafsirkan bahwa mereka kehabisan anggur pada hari ke 3 dari pesta pernikahan itu.

3) Pada waktu diundang ke pesta kawin Yesus mau datang dan ikut berpes­ta. Berbeda dengan Yohanes Pembaptis, Yesus bukanlah seorang ascetic (= pertapa) (bdk. Matius 11:18-19). Karena itu jangan menafsirkan ayat seperti Lukas 21:34-36 secara berlebihan, seakan-akan orang kristen sama sekali tidak boleh mengadakan pesta, makan-makan dsb.

Tetapi kalau saudara menghadapi orang kristen yang mempunyai kecon­dongan sebagai seorang ascetic perhatikan Ro 14:1-3,6b.

Yohanes 2: 3-4:

1) Mereka kekurangan anggur (Yohanes 2: 3).

a) Ini adalah suatu historical narrative (= cerita sejarah), sehingga tidak boleh dialegorikan! Jadi, anggur artinya adalah anggur (hurufiah).

Ada orang yang mengatakan bahwa pada hari ke 3 dari pernikahan mereka kehabisan anggur, dan anggur diartikan sebagai cinta. Lalu Yesus mengubah air menjadi anggur, yang diartikan bahwa Yesus memu-lihkan cinta mereka. Ini pengalegorian yang tidak pada tempatnya!

b) Mereka bisa kekurangan anggur karena:

Pesta nikah berlangsung 1 minggu (bdk. Kejadian 29:27 Habakuk 14:5).

mereka bukan orang kaya.

2) Dalam Yohanes 2: 3 dikatakan bahwa Maria datang kepada Yesus dan berkata: Mereka kehabisan anggur. Apa maksud Maria dengan kata-kata ini? 

Ada bermacam-macam kemungkinan dan penafsiran:

a) Maksud Maria ialah: Mari kita pulang karena anggur habis.

Ini jelas merupakan penafsiran yang tak cocok dengan kontexnya.

b) Maria mengharapkan Yesus melakukan mukjizat untuk menolong mereka.

Keberatan terhadap penafsiran ini:

Calvin meragukan penafsiran ini, karena Yohanes 2:11 menyatakan ini mujizat pertama! Kalau selama ini Yesus tidak pernah melakukan mukjizat, dari mana Maria bisa mengharapkan mujizat?

Tetapi keberatan yang lebih serius adalah: penafsiran ini tidak cocok dengan kontexnya. Kalau memang Maria mempersoalkan mukjizat, dan dalam Yohanes 2:4 Yesus mengatakan belum waktunya, lalu mengapa dalam ay6-dst Yesus lalu toh melakukan mukjizat itu?

c) Maria, yang tahu siapa Yesus itu, menghendaki supaya Yesus membuat mujizat dan menyatakan diriNya sebagai Mesias. [bdk. Yohanes 7:3-6 yang menunjukkan bahwa saudara-saudara Yesus mendesak Dia untuk me-nyatakan diri (sebagai Mesias), tetapi ditolak oleh Yesus karena belum waktunya].

Saya berpendapat inilah penafsiran yang benar!

3) Yohanes 2: 4: Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari jawaban Yesus ini:

a) Mau apakah engkau dari padaKu ibu?

NASB/KJV: Woman, what have I to do with you / thee? (= perempuan, apa urusanKu denganmu?).

NIV: Dear woman, why do you involve me? (= perempuan, mengapa engkau melibatkan Aku?).

RSV: O woman, what have you to do with Me? (= O perempuan, apa urusanmu dengan Aku?).

NKJV: Woman, what does your concern have to do with Me? (= perempuan, apa urusannya perhatianmu itu dengan Aku?).

Lit: What to me and to thee, woman? (= apa bagiKu dan bagimu, perem-puan?).

Ungkapan yang sama juga muncul dalam Hak 11:12 2Samuel 16:10 1Raja- raja 17:18 2Raja-raja 3:13 2Taw 35:21 Ezra 4:3 Matius 8:29 Markus 1:24 Lukas 8:28. Kalau kita membaca ayat-ayat ini maka kita bisa melihat bahwa ungkapan seperti itu selalu diucapkan untuk menunjukkan ketidak-senangan!

Jadi jelaslah bahwa permintaan Maria di sini merupakan permintaan yang tidak menyenangkan Yesus.

b) Kata ibu dalam Yohanes 2: 4 [Yn: GUNAI; Inggris: woman (= perempuan)] berbe-da dengan kata ibu dalam Yohanes 2: 3,5,12 [Yunani: METER; Inggris: mother (= ibu / mama)].

Dalam Kitab Suci, Yesus tidak pernah menyebut Maria dengan sebutan ibu dalam arti mama!

Sebutan GUNAI memang bukan sebutan yang kasar / tidak hormat (bdk. Matius 15:28 dimana Yesus menggunakan sebutan ini terhadap perempuan Kanaan yang beriman), tetapi bagaimanapun juga dengan tidak menyebut mama Yesus menunjukkan bahwa mulai saat itu Maria tidak mempunyai otoritas untuk memerintah Yesus. Jangan lupa bahwa Yesus bukanlah hanya sekedar manusia biasa, tetapi juga adalah Allah, dan karenanya hal ini tidak bisa dianggap sebagai suatu kekurangan-ajaran!

c) Yesus tidak mau nyatakan diri sebagai Mesias, karena waktunya belum tiba. Bdk. Yohanes 7:6,8,30 8:20 12:23 13:1 17:1.

Ini menunjukkan bahwa dalam Rencana Allah ada penentuan sampai detail-detailnya!

Hendriksen:

The words, My hour has not yet come, clearly indicate Christs consciousness of the fact that he was accomplishing a task entrusted to him by the Father, every detail of which had been definitely marked off in the eternal decree, so that for each act there was a stipulated moment (= kata-kata waktuKu belum tiba secara jelas menunjukkan kesadaran Yesus terhadap fakta bahwa Ia sedang mengerjakan suatu tugas yang dipercayakan kepadaNya oleh Bapa, yang mana setiap bagiannya telah ditandai dengan pasti dalam ketetapan kekal, sehingga untuk setiap tindakan ada waktu yang telah ditentukan). 

Jesus knew that all his deeds had been predetermined as to the exact hour of their occurence (= Yesus tahu bahwa semua tindakanNya telah ditentukan lebih dulu berkenaan dengan saat yang tepat terjadinya hal itu).

Adam Clarke:

It is the folly and sin of men that they are ever finding fault with the Divine Providence. According to them, God never does anything in due time - he is too early or too late: whereas it is utterly impossible for the Divine wisdom to forestall itself; or for the Divine goodness to delay what is necessary (= adalah merupakan kebodohan dan dosa manu-sia bahwa mereka selalu menyalahkan Providensia ilahi. Menurut mereka, Allah tidak pernah melakukan apapun pada waktunya - Ia selalu terlalu awal atau terlambat: padahal merupakan sesuatu yang sama sekali mustahil bagi kebijaksanaan ilahi untuk bertindak lebih dulu; atau bagi kebaikan ilahi untuk menunda apa yang perlu).

Calvin menerapkannya ke dalam hidup kita sebagai berikut:

Whenever the Lord holds us in suspense, and delays His aid, He is not therefore asleep, but, on the contrary, regulates all His works in such a manner that He does nothing but at the proper time (= pada saat Tuhan membiarkan kita menunggu, dan menunda pertolonganNya, Ia tidaklah tertidur, tetapi sebaliknya, Ia mengatur semua pekerjaanNya sedemikian rupa sehingga Ia tidak melakukan apapun kecuali pada waktu yang tepat / benar).

ini juga menunjukkan bahwa ada saatnya kebenaran harus ditahan, karena belum waktunya dikeluarkan / diberikan. Bahwa Yesus adalah Mesias, jelas merupakan suatu kebenaran, bahkan merupakan kebe-naran yang begitu penting! Tetapi toh pada saat itu Yesus belum mau menyatakannya, karena belum waktunya.

Penerapan:

jangan berbicara tentang Allah Tritunggal pada waktu berbicara dengan orang kafir. Orang itu belum waktunya menerima kebenaran seperti itu! Beritakanlah Injil kepada dia!

jangan berbicara tentang doktrin Providence of God dengan orang Kristen KTP ataupun orang kristen yang masih baru! Mereka belum saatnya menerima pengajaran seperti itu!
YOHANES 2:1-11 (MUJIZAT AIR JADI ANGGUR) - Pdt. Budi Asali, M.Div.
otomotif, gadget, bisnis
d) Kata-kata Yesus dalam Yohanes 2:4 ini jelas menunjukkan penolakan Yesus atas permintaan Maria. Memang bukan seluruh permintaan Maria ditolak. Yesus mau melakukan mujizat dalam persoalan anggur, tetapi Yesus tidak mau menyatakan diri sebagai Mesias. Bandingkan ini dengan ajaran Roma Katolik yang menyuruh berdoa kepada Maria supaya dikabulkan.

Lebih dari itu, Yesus menolak dengan kata-kata keras. Mengapa? Ada beberapa kemungkinan:

karena Maria melampaui batasan / haknya.

supaya orang tidak menganggap bahwa mujijat itu dilakukan sebagai ketaatan kepada Maria.

supaya orang Kristen tidak meninggikan Maria lebih dari seharusnya.

Yohanes 2: 5-10:

1) Yohanes 2:5:

a) Dengan kata-kata ini Maria meninggikan otoritas Yesus Kristus.

Dalam menasihati orang, kita harus selalu mendorong orang untuk taat kepada Yesus.

b) Calvin berkata: Maria mengirim orang kepada Yesus Kristus; Yesus Kristus tidak pernah mengirim orang kepada Maria! (dalam Yohanes 19:26-27 Yesus Kristus bukannya mengirim Yohanes kepada Maria, tetapi mengirim Maria kepada Yohanes).

Bandingkan dengan ajaran Roma Katolik yang mengirim jemaatnya kepada Maria dan bukannya kepada Yesus Kristus!

2) Yohanes 2: 6-10:

a) Yohanes 2: 6: ada 6 tempayan, yang masing-masing berisi 2-3 buyung.

1 buyung (Yunani: METRETES) ada yang mengatakan sama dengan 7,5 gallons, ada yang mengatakan sama dengan 8,5 gallons, ada yang mengatakan sama dengan 9 gallons. Jadi volume total sekitar 100-150 gallon (1 gallon = 3,78 liter).

Hendriksen:

This fact is stated in order to emphasize the greatness of Christs gift (= fakta ini dinyatakan untuk menekankan besarnya pemberian Kristus).

b) Selanjutnya dikatakan bahwa tempayan itu sebetulnya disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi (Yohanes 2: 6).

Yesus mengubah air itu menjadi anggur, dan ini oleh FF Bruce diartikan sebagai berikut:

The water, provided for purification as laid down by Jewish law and custom, stands for the whole ancient order of Jewish ceremonial, which Christ was to replace by something better (= air, yang disediakan untuk penyucian seperti yang ditetapkan oleh hukum dan tradisi Yahudi, berarti seluruh kondisi lama dari upacara Yahudi, yang oleh Kristus akan diganti dengan sesuatu yang lebih baik).

The wine symbolizes the new order as the water in the jars symbolizes the old order (= anggur merupakan simbol dari kondisi yang baru seperti air dalam tempayan merupakan simbol dari kondisi yang lama).

Ini lagi-lagi merupakan pengalegorian yang salah, karena suatu historical narrative (= cerita sejarah) tidak boleh dialegorikan!

c) Yohanes 2: 7: Yesus menyuruh mengisi semua tempayan itu dengan air sampai penuh. Ini merupakan perintah yang tidak masuk akal / menggelikan, tetapi itu merupakan ujian! Pada saat perintah itu ditaati, mujijat lalu terjadi dan problem mereka beres!

Penerapan:

Janganlah menolak Firman Tuhan yang kelihatannya tidak masuk akal / menggelikan. Dengan mempercayai dan menaatinya, sering kali mujizat terjadi! Bdk. Naaman dalam 2Raja-raja 5:10-14.

d) Yohanes 2: 8-9: air berubah menjadi anggur!

Ada yang menganggap ini bukan mujizat. Waktu anggur habis Yesus memerintahkan untuk menggunakan air. Dengan rasa humor yang tinggi, Ia menyuruh membawa anggur itu kepada pemimpin pesta. Dan pemimpin pesta juga menyambutnya dengan rasa humor yang tinggi dan menyebutnya sebagai anggur yang terbaik.

Tetapi perhatikan:

Yohanes 2: 9: air, yang telah menjadi anggur itu.

Yohanes 2: 11: ini = tanda pertama. Juga ay 11 mengatakan bahwa dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya. Dan Yohanes 2: 11 melanjutkan dengan mengatakan bahwa hal itu menyebabkan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

Kalau memang teori di atas itu benar, seharusnya Yohanes 2: 11 menyebutnya sebagai humor pertama! Dan adalah sinting untuk mengatakan bahwa Kristus menyatakan kemuliaan-Nya dengan suatu humor, dan bahwa murid-murid percaya kepada Yesus karena Ia memberikan suatu humor!

Yohanes 20:31 - tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Tentang teori humor ini perhatikan komentar F. F. Bruce di bawah ini.

F. F. Bruce: “Such a reconstruction is not even worthy to be dignified with the name of rationalization” - The New Testament Documents: Are They Reliable?, hal 69.

Rudolf Bultmann, tokoh Liberal dari Jerman, menganggap bahwa Yohanes mengambil cerita ini dari dongeng orang kafir. Pandangan seperti ini menunjukkan betapa rendahnya orang tolol yang sesat ini menilai Kitab Suci! Ingatlah nama Rudolf Bultmann ini baik-baik, dan waspadalah terhadap setiap pengkhotbah (biasanya dari kalangan Liberal) yang mengikuti atau menghormati Rudolf Bultmann!

Orang yang menganggap ini betul-betul sebagai mujizat, terbagi dalam 2 golongan:

ada yang menganggap hanya air yang dicedok saja yang berubah menjadi anggur. Sedang yang di dalam tempayan tetap adalah air.

ada juga yang berpendapat bahwa semua air berubah menjadi anggur. Saya setuju dengan pandangan yang kedua ini.

e) Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari mukjizat yang dilakukan oleh Yesus di tempat ini:

Bahwa Yesus mau mengubah air menjadi anggur, menunjukkan bahwa orang kristen boleh minum anggur, asal tidak sampai mabuk (Efesus 5:18).

Ada orang yang menganggap bahwa orang Kristen sama sekali tidak boleh minum anggur (mungkin kecuali dalam Perjamuan Kudus). Mereka ini tidak mau menerima bahwa Yesus menciptakan anggur yang bisa memabukkan orang, dan mereka menafsirkan bahwa anggur yang digunakan saat itu, maupun anggur yang diciptakan oleh Yesus, hanyalah grape-juice (= air / jus anggur) yang tidak memabuk-kan. Tetapi William Hendriksen mengatakan bahwa di Palestina anggur masak pada bulan Juni - September. Pernikahan ini dekat dengan Paskah (bdk. Yohanes 2: 12-13), yaitu sekitar bulan April, sehingga yang mereka minum pastilah fermented grape-juice (= air / jus anggur yang beragi), yaitu anggur yang bisa memabukkan. Karena itu, anggur yang Yesus ciptakan pasti juga anggur yang seperti ini.

Ada juga orang yang menyerang kekristenan dengan mengatakan bahwa Yesus memang mengizinkan orang mabuk. Buktinya: sekalipun orang-orang dalam pesta itu sudah puas minum / sudah mabuk (Yohanes 2: 10), tetapi Yesus tetap mau menambah anggur mereka.

Untuk menjawab serangan ini perlu diperhatikan bahwa:

puas minum belum tentu berarti mabuk.

Yohanes 2: 10 sama sekali tidak menyatakan keadaan dari orang-orang dalam pesta itu! Yohanes 2: 10 hanya merupakan kata-kata pemimpin pesta yang menunjukkan kebiasaan orang pada saat itu, yaitu mengeluarkan anggur yang baik dulu, dan setelah orang puas minum (saat itu daya kecap lidah sudah sangat berkurang), baru mengeluarkan anggur yang kurang baik.

Jadi kesimpulannya tetap adalah: orang Kristen boleh minum anggur tetapi tidak boleh mabuk.

Tapi sekalipun kita boleh minum anggur, kita juga harus memperhati-kan ayat seperti Roma 14:15,20-21 1Korintus 8:8-13 1Timotius 3:8!

kalau kita membandingkan bagian ini dengan Matius 4:2-4 maka terlihat bahwa demi diri-Nya sendiri Yesus tidak mau mengubah batu menjadi roti, tetapi demi menolong orang lain Yesus mau mengubah air menja-di anggur. Betul-betul suatu kehidupan yang sangat tidak egois!

f) Yohanes 2: 10: ini menunjukkan bahwa anggur yang diciptakan oleh Yesus itu mempunyai mutu yang sangat baik.

Yohanes 2: 11:

1) Mujizat ini disebut sebagai tanda (Yunani: SEMEION; Inggr: sign).

Kata ini banyak digunakan dalam Injil Yohanes dan menunjuk pada mujizat yang membuktikan / menandakan keilahian Kristus (Yohanes 2: 11).

F. F. Bruce: “The miracles of the fourth Gospel are always called signs, and elsewhere in the New Testament the word miracle or wonder is regularly linked with the word for sign. ... Our Lord did not esteem very highly the kind of belief that arose simply from witnessing miracles. His desire was that men should realise what these things signified. They were signs of the messianic age, such as had been told by the prophets of old” - The New Testament Documents: Are They Reliable?, hal 69.

Bdk. Yesaya 35:5-dst.

2) Mujizat ini disebut sebagai tanda pertama yang dibuat oleh Yesus.

Karena itu, cerita-cerita yang menunjukkan bahwa pada masa kanak-kanak, ataupun pada usia antara 12-30 tahun, Yesus sudah melakukan mujizat-mujizat, jelas adalah omong kosong!

3) Dikatakan bahwa mujizat ini membuat murid-murid percaya kepada Yesus.

Maksudnya adalah: mereka menjadi makin percaya kepada Yesus (ingat bahwa tadinya mereka sudah percaya kepada Yesus).

Yohanes 2:1-11:

Satu hal yang menarik yang diberikan oleh William Hendriksen tentang seluruh text ini adalah: dalam cerita ini semua orang (termasuk ke manten laki-laki, ke manten perempuan, pemimpin pesta, tamu-tamu, murid-murid Yesus, dan bahkan ibu Yesus) digambarkan tanpa nama / samar-samar / sebagai back-ground (= latar belakang). Hanya Yesus yang digambarkan dengan nama / secara jelas. Memang yang wajib kita tonjolkan hanyalah Yesus!

Penerapan: 

Ingatlah hal ini pada saat saudara memberitakan Firman Tuhan / sharing! Jangan menonjolkan diri sendiri, hamba Tuhan, Maria, atau siapa pun juga yang lain, selain Yesus!

-AMIN-
Next Post Previous Post