MAKNA PENCOBAAN YESUS DI PADANG GURUN

Pdt. Ir. Agus Marjanto, M.Div.
MAKNA PENCOBAAN YESUS DI PADANG GURUNMAKNA PENCOBAAN YESUS DI PADANG GURUN. Injil Matius 4:1-11. Matius 4:1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"Matius 4:11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

Pendahuluan: 

Ini perikop yang sangat kompleks dan ini adalah perikop yang sangat menggentarkan hati: Yesus dicobai oleh Setan di padang gurun. Di dalam peristiwa pencobaan ini ada tiga hal yang paling utama yang kita bisa pelajari. 

Yang pertama adalah ini merupakan satu kasus berkenaan dengan ‘the problem of evil,’ bahwa bukan saja manusia, ketika Anak Allah itu hadir Dia pun dicobai oleh Iblis. 

Hal yang kedua, ini adalah mengajarkan bagaimana kita memandang pencobaan dan penderitaan. Ini mau menekankan bahwa sangat mungkin pencobaan itu bukan dari dosa, tetapi pencobaan itu memang berada di dalam rencana kekal Allah. Sangat mungkin orang dicobai itu sedang berada di pusat genggaman Allah dan bukan keluar dari kasih karunia Allah. Allah memang tidak pernah mencobai. Ujian itu memang harus ada dalam setiap kehidupan orang Kristen. 

Sangat mungkin jikalau kita menderita, mungkin saja kita bisa berpikir bahwa ada dosa tetapi Alkitab juga menyatakan jikalau kita sudah cek dengan ketulusan, dengan kejujuran dan terbuka di hadapan Allah dan sesama ternyata kita tidak ada satu kesalahan di situ, mungkin sekali Tuhan itu menghadirkan kita pada tepat di tengah genggamanNya. 

Hal yang ketiga, ini adalah kunci bagaimana memenangkan peperangan yang terdahsyat di dalam hidup manusia, peperangan antara keturunan si Ular dengan keturunan si Perempuan itu, antara kuasa kegelapan dengan kita umat Allah yang ditebusNya sendiri. 

Dan Yesus Kristus itu menjadi pemimpin bagi kehidupan kita, pemimpin dari peperangan kita dan Dia sudah memenangkan peperangan itu, Dia memberikan langkah, memberikan contoh, memberikan patron bagaimana kita bisa memenangkan peperangan terhadap kuasa kegelapan di hari yang jahat itu. Adam pertama dicobai, Adam diberi satu pepeperangan dan dia kalah. Israel dicobai, Israel diberi satu peperangan dan Israel kalah. Tetapi Kristus memenangkan peperangan bagi GerejaNya.

Kita akan membahas ketiga pencobaan oleh Setan di padang gurun kepada Yesus Kristus.

Pencobaan pertama, batu menjadi roti. Setelah berpuasa 40 hari 40 malam lalu akhirnya laparlah Yesus. Datanglah Setan kepadaNya dan berkata, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Sdr perhatikan, Setan sangat-sangat jitu, dia mengerti situasi yang dihadapi oleh Yesus dan dia menggabungkan empat hal ini dan menyudutkan Yesus kepada satu sudut dimana akhirnya Yesus harus terjepit di sana. 

Empat hal ini yaitu waktu, tempat, identitas dan kebutuhan. Pertama adalah hal waktu. Kapan Setan itu datang kepada Yesus Kristus? Yaitu pada waktu Dia menyelesaikan 40 hari 40 malam dan ini adalah puncak kelaparan. Kalau Yesus Kristus masih kenyang maka pencobaan ini menjadi tidak berguna, bukan? 

Tetapi karena Dia berada pada puncak dari laparnya dan Dia memiliki hak untuk mendapatkan makan tetapi di situ Setan kemudian hadir dan mencobai Yesus Kristus. Hal yang kedua yaitu tempat. Dimana? Di padang gurun, dimana tidak ada satu orangpun, tidak ada satu bakery-pun, tidak ada satu toko-pun. Hal yang ketiga, identitasNya. Yesus tidak sedang diuji identitasNya karena Setan sebetulnya bukan berkata ‘jika Engkau Anak Allah’ tetapi di dalam bahasa Inggrisnya sebetulnya bukan memakai kata ‘if’ tetapi ‘since.’ 

Setan tidak meragukan Yesus memang Anak Allah dan dia minta Yesus merubah batu menjadi roti. Yesus itu identitasnya adalah Anak Allah dan Dia bukan manusia biasa seperti biasa. Dia 100% Allah dan 100% manusia, Dia memiliki kemampuan untuk melakukan mujizat ini. Dan hal yang keempat adalah di dalam hal kebutuhan. Di dalam kondisi seperti ini, di dalam kondisi puncak dari kelaparannya maka manusia akan di-preoccupied oleh kebutuhan. Pikirannya akan terus dipenuhi untuk bagaimana mendapatkan kebutuhan, bagaimana mendapatkan kebutuhan. 

Di dalam hal kebutuhan ini saya akan memberikan kepada sdr basic theology-nya. Allah adalah Allah yang self-eternal, Allah kita adalah Allah yang self-exist, Allah kita adalah Allah yang self-sufficient. Artinya Dia adalah kekal pada diriNya sendiri, ada pada diriNya sendiri, cukup pada diriNya sendiri dan apalagi kita tahu Allah kita itu bukan monoteisme dan bukan polyteisme tetapi adalah Allah Tritunggal. Allah Tritunggal itu pada diriNya sendiri tidak membutuhkan variable dari luar untuk mencukupi diriNya sendiri, tetapi kita manusia itu tidak self-sufficient. Kita membutuhkan sesuatu. 

Dan di dalam kitab Kejadian jelas sekali Allah itu menciptakan manusia, Dia memiliki kehendak yaitu di dalam relationship ini maka seluruh manusia harus mengerti bahwa kebutuhan utama yang paling mendasar adalah pribadiNya sendiri, dan di dalam relation dengan pribadiNya sendiri ini seluruh dari berkat Allah itu akan dicurahkan. Tetapi ketika dosa masuk, maka relation ini menjadi terputus. Tidak ada lagi relasi antara Pencipta dengan ciptaan. Ketika relasi ini terputus manusia pada naturnya tetap adalah mahluk yang penuh dengan kebutuhan. Maka manusia menjadi tidak mengerti bagaimana caranya mencukupi kebutuhan. 

Kita membutuhkan segala hal dari luar untuk mencukupi diri kita. Makan, cinta, kebaikan, penghargaan, pengakuan, masa depan selalu sumbernya dari luar. Itulah sebabnya tidak heran bahwa seluruh dari hidup kita itu, gerakan pengambilan keputusan itu di-dirive, dipimpin oleh pencaharian akan kebutuhan. Dan jikalau kita tidak bisa mencukupi kebutuhan kita, kita menjadi kuatir, kita menjadi takut, hidup itu menjadi dysfunctional, menjadi tidak normal lagi. 

Maka sebagian besar dari orang Kristen gagal di dalam hal ini. Yang menggerakkan hidup kita bukan the will of God. Yang menggerakkan hidup kita bukan firman. Yang menggerakkan hidup kita bukan kehendak dan rencana Allah. Yang menggerakkan hidup kita adalah pemenuhan akan kebutuhan. Yesus mengatakan di sini kepada Setan bahwa manusia bukan hidup dari roti saja tetapi setiap firman yang keluar dari mulut Allah. 

Berarti Yesus mau menegaskan roti saja tidak cukup dan roti itu bagaimanapun juga lebih rendah daripada firman Tuhan, daripada rencana Tuhan, daripada kehendak Tuhan atas hidup kita. Di tempat yang lain Yesus mengatakan makananKu ialah melakukan pekerjaan Dia yang mengutus Aku. Kegagalan pertama kita adalah hidup kita digerakkan oleh pemenuhan kebutuhan dan bukan oleh karena firman Tuhan, rencanaNya dan kehendakNya jadi. Apakah kita mulai sadar bahwa itu yang menghancurkan hidup kita? 

Setiap kali kita itu bertindak, tujuannya adalah bukan apakah rencanaMu, Tuhan? Apa kehendakMu, Tuhan? Setiap kali kita bertindak tujuannya adalah pemenuhan dari kebutuhan. Ketika kebutuhan itu menjadi pikiran kita dan memenuhi pikiran kita, pikiran kita di-preoccupied oleh kebutuhan dan kita kemudian menekan kebutuhan itu pada tempat yang tidak semestinya, maka dia akan menjadi ilah di dalam hidup kita. 

Itu akan men-drive seluruh hidup hidup kita. Di tempat lain Yesus mengajarkan rahasia ini dan mengatakan “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” Apakah Yesus mati kelaparan? Tidak. Apakah Yesus menjadi sengsara? Tidak. Tetapi Dia menempatkan hal yang pertama yaitu firman, rencana, kehendak Allah lebih daripada seluruh kebutuhan.

Sekarang saya akan masuk ke dalam pencobaan yang kedua. Setan bukan saja jitu, Setan terlalu berani kepada Anak Allah. Siapakah Yesus Kristus? Dia adalah Allah Tritunggal. Siapakah Setan? Dia adalah malaikat yang jatuh, yang adalah ciptaan. Bagaimana mungkin ciptaan itu menantang Penciptanya dan Yesus mengijinkan hal ini terjadi? Ketika Yesus berkata bahwa ada tertulis manusia itu hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah, kalimat itu diambil dari ayat Alkitab lalu kemudian Setan itu sekarang mulai mengejar Dia,’ Oh, kalau Engkau tahu Alkitab, sekarang ada tertulis…; Engkau bilang ‘ada tertulis’? 

Sekarang aku buka Alkitab, ada tertulis juga…’ Lihat, Setan mengutip ayat Alkitab. Setan yang terpandai itu mengerti sekali Alkitab, sehingga ketika sdr membutuhkan penghiburan dari Alkitab, dia akan memberikan kepada kita. Tetapi perhatikan, Setan mengerti Alkitab, dia mengutip Alkitab, konteksnya tepat tetapi putarannya sebenarnya untuk self, untuk diri. Ayat Alkitab dicopot sedemikian rupa untuk diri. 

Calvin di dalam hal ini mengatakan Setan itu memperkosa teks, mengkorupsinya, memenggal-menggalnya dan menggunakannya secara liar dan dengan cara yang membingungkan dan berlebih-lebihan diaplikasikan di dalam kondisi yang salah. Peperangan yang terbesar adalan peperangan antara Gereja Allah dengan kuasa kegelapan. Titik peperangan yang pertama kali pasti adalah perbedaan interpretasi. Sdr jangan pikir perbedaan interpretasi itu adalah masalah yang biasa, itu bukan masalah akademis. 

Perbedaan interpretasi antara Katolik dan Reformed itu menjadikan banyak orang mati. Perbedaan interpretasi antara agama dengan agama menjadikan perang. Jangan pikir bahwa perbedaan interpretasi itu hanya ada di dalam textbook. Setan menjumpai Yesus Kristus dan kemudian dia menyatakan firman tetapi memberikan interpretasi yang akhirnya adalah untuk keuntungan pribadi Yesus. Setan akan memberikan firman yang intinya adalah keuntungan pribadi kita. 

Dalam hal ini sayat mengucap syukur kalau sdr mengerti Reformed Movement dan Reformed Theology itu bukan hanya sekedar church tetapi kita mau sungguh-sungguh belajar bagaimana bisa setia menginterpretasikan Alkitab ini seperti original meaning-nya. Setan mengutip Alkitab dari Mazmur lalu kemudian Setan itu memberikannya kepada Yesus Kristus. 

Sebelumnya Setan sudah membawa Yesus ke bubungan Bait Suci. Apa itu bubungan Bait Suci? Bubungan Bait Suci itu menjadi center tempat imam atau Imam Besar memberikan satu pengumuman. Jika ada pengumuman yang penting, maka Imam Besar akan meniupkan sangkakala lalu dia akan memberikan pengumuman sehingga seluruh rakyat tahu. 

Apa sebenarnya yang Setan itu mau tuju di dalam pencobaan yang kedua ini? Yang Setan mau tuju di dalam pencobaan yang kedua adalah Setan seakan-akan mau meneguhkan identitas Yesus dan menguatkan Yesus tentang implikasi yang mungkin dari relasi khususNya dengan Allah Bapa. Engkau adalah Anak Allah, jatuhkan diriMu dari tempat ini. Dan lihatlah bagaimana penyertaan Tuhan yang istimewa itu akan menyertai Engkau. Engkau akan ditopang dan seluruh tubuhMu tidak akan hancur di bawah. Ini adalah penegasan dari implikasi yang mungkin jikalau Engkau adalah Anak Allah. 

Kita seringkali sebagai orang Kristen terus-menerus diingatkan oleh Setan, engkau adalah anak Allah, engkau adalah bangsa pilihan, Yesus sudah menebus engkau, ini adalah Alkitab janji-janjiNya bagimu, engkau seharusnya mendapatkan ini, engkau seharusnya mendapatkan ini, engkau seharusnya tidak terjadi seperti ini, engkau seharusnya mendapatkan ini karena ini adalah implikasi logis dari seorang anak Allah. Bukankah Allah itu menciptakan kita? Bukankah Allah itu mencintai kita? Bukankah Allah itu menyertai kita? Bukankah Allah itu yang memilih kita? Maka implikasi logisnya adalah aku bisa mendapatkan ini dan itu, dan tidak terjadi ini dan itu, dsb. 

Jika Engkau adalah Anak Allah, jatuhkanlah dirimu ke bawah. Implikasi logisnya adalah seluruh kekuatan itu akan menopang Engkau. Jikalau Yesus melakukan apa yang Setan katakan itu maka tepat di mata semua orang Yahudi yang menunggu kapan Mesias itu datang ada satu miracle yang terjadi luar biasa dan sejak saat itu kalau Yesus mau menjatuhkan diri dan sungguh-sungguh miracle itu terjadi maka tidak perlu ada jalan air mata, tidak perlu ada jalan kesusahan lagi, tidak perlu ada perdebatan lagi, pertarungan dengan orang Farisi, ahli Taurat dan orang Yahudi. Semuanya menjadi jalan toll. 

Lihat, bagaimana Setan itu menembus hati Anak Allah. Yesus Kristus menjawab, “Ada pula tertulis: jangan mencobai Tuhan Allahmu.” Perhatikan, jikalau Yesus Kristus menjatuhkan diri maka sebenarnya Dia tidak mempercayai AllahNya. Dia tidak mempercayai perkataan AllahNya, bahwa Allah itu mengasihi Dia ‘ini adalah AnakKu yang terkasih.’ Ketika Setan mengutip ayat Alkitab ini maka sdr akan melihat di dalam Mazmur ayat ini adalah ayat yang diperuntukkan bagi orang yang berjalan di dalam rencana Tuhan. 

Orang yang berjalan di dalam rencana Tuhan akan mendapatkan perlindungan dari Tuhan meskipun kelihatannya tidak terbukti. Orang yang berjalan di dalam Tuhan sebenarnya ada penjagaan Tuhan sehingga ketika Yesus Kristus mencoba maka sebenarnya Dia bukan berjalan di dalam jalan Tuhan, Dia mencobai Tuhan. Dia tidak beriman kepada Tuhan tetapi Dia bertindak berdasarkan ketiadaan iman. Maka Yesus Kristus langsung berkata, “Enyahlah engkau, sebab ada tertulis: janganlah mencobai Tuhan Allahmu.”

Sekarang saya akan masuk ke dalam pencobaan yang ketiga. Yesus dibawa ke atas puncak gunung dan melihat seluruh kejayaan dunia. Gunung ini gunung apa? Para penafsir mengatakan kemungkinan ini adalah gunung Nebo dan puncaknya Pisga karena di dalam titik inilah seluruh tanah perjanjian bisa dilihat. Beberapa ribu tahun yang lampau Musa pernah dibawa oleh Allah di titik ini dan ketika itu Musa tidak diperbolehkan masuk ke tanah perjanjian meskipun dia menginginkan sekali untuk masuk tetapi karena dosa maka Allah tidak mengijinkan dia masuk ke sana. 

Maka Musa dibawa ke puncak gunung Pisga dan Allah memperlihatkan Musa ke segala penjuru maka itulah tanah perjanjian yang akan diberikan oleh Allah. Apa yang dimaksudkan di dalam point ini? Perhatikan baik-baik bahwa Musa itu mengerti sekali bahwa Tuhan akan memberikan tanah perjanjian, lalu dari tanah perjanjian itulah seluruh rencana Tuhan akan digenapi. 

Dari tanah perjanjian seluruh kemuliaan Allah dinyatakan, dari tanah perjanjian maka kemuliaan Allah itu akan berkembang sampai ke seluruh bumi. Itulah sebabnya sdr perhatikan bahwa Yesus Kristus harus lahir di tanah perjanjian, Yesus Kristus harus mengajar di tanah perjanjian, Yesus Kristus harus mati dan bangkit di tanah perjanjian, Yesus Kristus membentuk GerejaNya di tanah perjanjian baru sampai ke seluruh bumi. Tidak pernah boleh lepas dari tanah perjanjian.

Dan Yesus Kristus dibawa oleh Setan ke puncak gunung dan mengatakan, “Seluruh kejayaan dunia ini akan kuberikan kepadaMu kalau Engkau sujud menyembah aku.” Mari kita ingat-ingat apa yang rencana Tuhan semesta itu pertama kali. Allah Bapa memang menghendaki Yesus menjadi Raja atas seluruh dunia dan alam semesta. 

Alkitab menyatakan segala sesuatu yang di langit, di bawah langit, di bumi, di bawah bumi, di laut, di bawah laut, akan mengakui Yesus adalah raja, Tuhan dan Penguasa. Ini adalah bicara mengenai the kingdom of God. Seluruh bangsa-bangsa, seluruh raja-raja dan seluruh kejayaan akan dimiliki oleh Kristus dan setelah itu Yesus akan memberikannya kembali kepada Allah Bapa. Itu adalah satu rencana kekal Allah. 

Setan mengerti hal ini dan dia menawarkan kekuasaan dunia kepada Yesus. Masalahnya adalah pointnya di sini, Allah mau Yesus menjadi Raja setelah melewati jalan salib dan Setan mengatakan tidak perlu itu, cukup satu kali saja Engkau tunduk kepadaku, Engkau akan menjadi Raja dan ‘seluruh rencana Allah akan tergenapi.’ Tahukah sdr bahwa ini adalah keinginan Yesus yang paling dalam, yaitu menghadirkan kerajaan Allah? Ketika murid-murid bertanya kepada Yesus, kalau kami berdoa, berdoa yang seperti apa? Yesus menjawab, “Bapa kamu yang di surga, dikuduskanlah namaMu.” 

Baru kemudian satu permintaan pertama, “Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.” Itulah alasan mengapa Yesus Kristus hadir, untuk menghadirkan kerajaan Allah. Kerajaan Allah itu artinya Allah bertahta atas seluruh bumi dan itu mulai pertama-tama adalah setiap bangsa akan takluk terlebih dahulu kepada Kristus Yesus. Tetapi Allah itu berencana, itu semua harus dengan salib, dengan penderitaan, dengan kematian yang menyakitkan dan Setan mengatakan tidak perlu itu, cukup satu kali menyembahku. 


Perhatikan prinsip point ketiga ini: tanpa salib tidak ada pelayanan. Tanpa salib tidak ada kehidupan berkemenangan. Tanpa salib tidak mungkin kita bisa menggenapkan seluruh rencana Allah. Tanda dari Gereja adalah salib. Salib itu yang ditinggikan. Itu berarti setiap kita harus sadar bahwa kita harus rela dikosongkan supaya seluruh kehendak Allah itu jadi. Tanpa salib kita tidak mungkin menyukakan hati Allah. Tanpa salib tidak mungkin kita berkenan kepada Allah. Tanpa salib kita tidak mungkin melayani Tuhan, menjadi hamba Tuhan yang terkenal sekalipun. Tetapi mungkin saja hidup tanpa salib.

Yesus Kristus itu menyatakan, enyahlah engkau, Setan. Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan kepada Dia sajalah engkau berbakti. Saya mau mengingatkan sdr perkataan Yesus ini pernah Dia ucapkan untuk yang kedua kali ketika Dia sedang menuju ke Yerusalem untuk menghadapi salib dimana Petrus mengatakan sekali-kali hal itu tidak akan terjadi kepadaMu. 

Yesus mengatakan, enyahlah engkau, Setan. Petrus, murid yang paling diandalkan. Setan akan melakukan apapun untukmenghindarkan kita dari salib. Dia akan beri apapun saja di dalam hidup kita yang sdr dan saya mau tetapi jangan pikul salib. Sdr perhatikan Petrus berbicara di hari-hari terakhir sebelum Yesus dipaku di atas kayu salib. 

Sangat mungkin orang yang paling dekat dengan kita, orang yang kita andalkan, orang yang paling kita kasihi yang akan menghambat pertumbuhan kehidupan Kristiani kita menjalani jalan salib. Dan itu menyakitkan. Petrus, murid yang diandalkan, murid yang diharapkan menjadi pemimpin dari seluruh murid, murid yang akan menjadi pemimpin setelah Yesus pergi, bahkan Roma Katolik mengangkatnya sebagai santo yang pertama, Petrus kepala dari semua santo dan santa. Di situ dia mengatakan jangan ke salib.

Penutup: 

Secara keseluruhan kita bisa melihat kemenangan Kristus yang memenangkan peperangan terhadap Setan dan kemenanganNya itu adalah yang pertama, tanpa kebutuhan yang tercukupi, tanpa mujizat yang terjadi, tanpa kemuliaan yang terlihat. Tetapi itu paradoks di dalam hidup. Ketika kita menjunjung Firman maka Tuhan akan memberikan kepada kita. Ketika kita mau taat kepada Firman maka penyertaan akan terjadi. Dan ketika kita memikul salib maka di situ kemuliaan akan diberikan oleh Allah semesta alam, Raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala tuan. Biarlah kita boleh taat dan hormat sepenuhnya kepada Kristus, sang Gembala agung kita dan Panglima perang kita.

Amin.
Next Post Previous Post