Saksi-Saksi Yehuwa dan Penyembahan terhadap Yesus

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Saksi-Saksi Yehuwa dan Penyembahan terhadap Yesus
Saksi-Saksi Yehuwa dan Penyembahan terhadap Yesus.Ketidak-percayaan Saksi-Saksi Yehuwa terhadap keilahian Yesus, menyebabkan mereka melarang untuk menyembah Yesus.

Paul Blizard: “Jesus is not to be worshiped or prayed to” (= Kita tidak boleh menyembah Yesus atau berdoa kepadaNya) - internet.

Pada waktu mengomentari Matius 4:10, Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “Yesus jelas tidak mengatakan bahwa ia sendiri harus disembah” - ‘Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab’, hal 426.

Kesesatan seperti ini secara sangat jelas bertentangan dengan Kitab Suci, karena jelas bahwa Kitab Suci bukan hanya mengijinkan, tetapi mengharuskan penyembahan, terhadap Yesus. Ini bisa terlihat dari Yohanes 5:22-23 - “(22) Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, (23) supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia”.

Kalau kita menghormati Bapa dengan menyembah Dia, maka jelas bahwa kita boleh, dan bahkan harus, menyembah Yesus.

John Owen: “To honour the Son as we ought to honour the Father, is that which makes us Christians, and which nothing else will so do” (= Menghormati Anak seperti kita seharusnya menghormati Bapa, adalah apa yang membuat kita orang-orang Kristen, dan tidak ada hal lain yang membuat demikian) - ‘The Works of John Owen’, vol I, hal 107.

Disamping itu, ada 3 hal yang ingin saya bahas tentang persoalan ini:

· Kitab Suci secara explicit memerintahkan untuk menyembah Yesus.

· Kitab Suci menubuatkan penyembahan terhadap Yesus.

· Kitab Suci menunjukkan fakta bahwa Yesus disembah, dan Yesus mau menerima penyembahan tersebut.

Mari kita menyoroti 3 hal ini satu per satu.

a) Kitab Suci memerintahkan penyembahan terhadap Yesus.

1. Dalam Ibrani 1:6 Allah sendiri berkata bahwa malaikat-malaikat harus menyembah Anak / Yesus.

Ibrani 1:6 - “Dan ketika Ia membawa pula AnakNya yang sulung ke dunia, Ia berkata: ‘Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.’”.

Kalau Yesus bukan Allah, adalah sesuatu yang tidak masuk akal bahwa Allah memerintahkan para malaikat untuk menyembah Dia. Karena itu merupakan sesuatu yang jelas bertentangan dengan Kitab Suci kalau Saksi-Saksi Yehuwa melarang untuk menyembah Yesus.

Tetapi kata ‘menyembah’ dalam Ibrani 1:6 ini oleh NWT diterjemahkan ‘do obeisance’. Kata ini bisa diterjemahkan ‘menyembah’ atau ‘menghormat dengan membungkukkan badan’. Mungkin yang terakhir ini yang mereka maksudkan. Dan jelas bahwa mereka sengaja menterjemahkan Ibr 1:6 sedemikian rupa, sehingga tidak menunjukkan bahwa para malaikat diperintahkan untuk menyembah Yesus.

Tetapi, ada 2 alasan kuat yang membuktikan kesalahan terjemahan NWT ini:

a. Kata ‘menyembah’ dalam Ibrani 1:6 berasal dari kata dasar PROSKUNEO, yang artinya memang ‘menyembah’. Ini juga kata Yunani yang sama seperti yang digunakan dalam Matius 4:9-10. Dalam Mat 4:9-10 NWT menterjemahkan ‘worship’ (= menyembah). Mengapa dalam Ibrani 1:6 tidak demikian? Ini lagi-lagi menunjukkan kekurang-ajaran NWT dalam mengubah terjemahan seenaknya sendiri!

b. Ibr 1:6 itu merupakan kutipan dari Perjanjian Lama, yaitu Mazmur 97:7, yang merupakan perintah bagi para malaikat untuk menyembah YAHWEH. Dan karena itu, jelas bahwa dalam Ibr 1:6 harus digunakan istilah ‘menyembah’.

Mazmur 97:1-7 - “(1) TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! (2) Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhtaNya. (3) Api menjalar di hadapanNya, dan menghanguskan para lawanNya sekeliling. (4) Kilat-kilatNya menerangi dunia, bumi melihatnya dan gemetar. (5) Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi. (6) Langit memberitakan keadilanNya, dan segala bangsa melihat kemuliaanNya. (7) Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala allah sujud menyembah kepadaNya”.

Catatan: Saksi-Saksi Yehuwa dan Penyembahan terhadap Yesus

· Saya mengutip mulai ay 1, supaya saudara bisa melihat kontextnya, yang jelas membicarakan TUHAN / YAHWEH (ay 1).

· Kitab Suci Indonesia salah terjemahan karena menterjemahkan bagian akhir dari ay 7 (yang saya garis bawahi) bukan sebagai perintah, tetapi sebagai pernyataan biasa. RSV sama salahnya dengan Kitab Suci Indonesia. Bandingkan dengan KJV, yang menterjemahkan bagian itu sebagai kalimat perintah.

KJV: ‘worship him, all ye gods’ (= sembahlah Dia, kamu semua allah-allah). NIV/NASB » KJV.

· Siapa yang disebut ‘allah-allah’ ini?

Ada yang menganggap bahwa kata ‘allah-allah’ dalam ay 7b ini menunjuk kepada dewa-dewa dalam ay 7a.

A. H. Strong: “Ann. Par. Bible: Although the deities of the heathen have no positive existence, they are described in Scripture as if they had, and are resresented as bowing down before the majesty of Jehovah” (= Ann. Par Bible: Sekalipun allah-allah dari orang kafir tidak mempunyai keberadaan yang positif, tetapi dalam Kitab Suci mereka digambarkan seakan-akan mereka mempunyai keberadaan, dan digambarkan sebagai membungkuk / menyembah di depan keagungan Yehovah) - ‘Systematic Theology’, hal 307.

Tetapi saya berpendapat bahwa kata ‘gods’ (= allah-allah) dalam ay 7 ini jelas menunjuk kepada malaikat-malaikat, karena terlihat bahwa dalam mengutip ayat ini, penulis surat Ibrani (yang jelas diilhami oleh Roh Kudus, sehingga tulisannya pasti benar) menterjemahkannya menjadi ‘malaikat-malaikat’. Juga dalam Septuaginta (Perjanjian Lama yang diterjemahkan ke bahasa Yunani), kata ini diterjemahkan ‘malaikat-malaikat’ (A. H. Strong, ‘Systematic Theology’, hal 307).

Jadi, kalau dalam Mazmur 97:7 malaikat-malaikat diperintahkan untuk menyembah YAHWEH, maka dalam Ibrani 1:6 malaikat-malaikat diperintahkan untuk menyembah Yesus! Semua ini menunjukkan bahwa Yesus memang adalah YAHWEH, dan karena itu Ia harus disembah!

A. H. Strong: “Those who are figuratively and rhetorically called ‘gods’ are bidden to fall down in worship before him who is the true God, Jesus Christ” (= Mereka yang secara kiasan dan rhetorik disebut ‘allah-allah’ diperintahkan untuk jatuh / tersungkur dalam penyembahan di hadapanNya yang adalah Allah yang benar / sejati, Yesus Kristus) - ‘Systematic Theology’, hal 307.

A. H. Strong menceritakan bahwa seorang yang bernama Charles Lamb, pada waktu bersama dengan beberapa temannya berkhayal tentang orang-orang besar yang hidup kembali. Lalu ada pertanyaan: Bagaimana jika Kristus memasuki ruangan ini? Ia menjawab: “if Shakespere entered, we should all rise; if He appeared, we must kneel” (= jika Shakespeare masuk, kita semua harus berdiri; jika Ia muncul, kita harus berlutut) - ‘Systematic Theology’, hal 312.

2. Mazmur 2:11-12a - “(11) Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kakiNya dengan gemetar, (12) supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murkaNya menyala”.

Kitab Suci Indonesia terjemahannya kacau (demikian juga dengan RSV), khususnya kata ‘kaki’ yang saya garis bawahi! Seharusnya adalah ‘Anak’, yang jelas menunjuk kepada Yesus!

KJV: ‘(11) Serve the LORD with fear, and rejoice with trembling. (12) Kiss the Son, lest he be angry, and ye perish from the way, when his wrath is kindled but a little’ [= (11) Layanilah / beribadahlah kepada TUHAN dengan takut, dan bersukacitalah dengan gemetar. (12) Ciumlah Anak, supaya Ia jangan marah, dan kamu binasa dari jalan, pada waktu murkaNya dinyalakan sedikit saja].

NIV: ‘(11) Serve the LORD with fear and rejoice with trembling. (12) Kiss the Son, lest he be angry and you be destroyed in your way, for his wrath can flare up in a moment’ [= (11) Layanilah / Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan bersukacitalah dengan gemetar. (12) Ciumlah Anak, supaya Ia jangan marah dan kamu dibinasakan / dihancurkan di jalanmu, karena murkaNya bisa menyala dalam sekejap].

NASB: ‘(11) Worship the LORD with reverence, And rejoice with trembling. (12) Do homage to the Son, lest He become angry, and you perish in the way, For His wrath may soon be kindled’ [= Beribadahlah / sembahlah TUHAN dengan hormat / takut, Dan bersukacitalah dengan gemetar. (12) Sembahlah / hormatilah Anak, supaya Ia jangan marah, dan kamu binasa di jalan, Karena murkaNya bisa menyala dengan cepat].

NWT: “Kiss the son” (= Ciumlah anak / putra).

Mengapa Kitab Suci Indonesia / KJV / NIV menterjemahkan ‘Ciumlah’ / ‘Kiss’, tetapi NASB menterjemahkan ‘Do homage’ (= Sembahlah / hormatilah)? Rupanya karena kata ‘cium’ berhubungan dengan penyembahan. Ini terlihat dari beberapa ayat seperti:

· Hosea 13:2 - “Sekarangpun mereka terus berdosa, dan membuat baginya patung tuangan dari perak dan berhala-berhala sesuai dengan kecakapan mereka; semuanya itu buatan tukang-tukang. Persembahkanlah korban kepadanya!, kata mereka. Baiklah manusia mencium anak-anak lembu!”.

Calvin tentang Hos 13:2: “by kissing he means by a figure a profession of worship or adoration” (= dengan ‘mencium’ ia memaksudkan dengan suatu penggambaran suatu pengakuan tentang penyembahan dan pemujaan) - hal 453.

Dan Calvin lalu memberi contoh ayat lain, dimana kata ‘mencium’ juga diartikan seperti itu, yaitu 1Raja 19:18

· 1Raja-Raja 19:18 - “Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia.’”.

· Ayub 31:26-28 - “(26) jikalau aku pernah memandang matahari, ketika ia bersinar, dan bulan, yang beredar dengan indahnya, (27) sehingga diam-diam hatiku terpikat, dan menyampaikan kecupan tangan kepadanya, (28) maka hal itu juga menjadi kejahatan yang patut dihukum oleh hakim, karena Allah yang di atas telah kuingkari”.

NIV: ‘my hand offered them a kiss of homage’ (= tanganku memberikan mereka ciuman penghormatan / penyembahan).

Catatan: kata Ibrani yang diterjemahkan ‘mencium’ dalam Ayub 31:27, 1Raja 19:18, Hos 13:2, dan Maz 2:11, berasal dari kata dasar Ibrani yang sama yaitu qwanA (NASHAQ), yang memang berarti ‘kiss’ (= mencium).

Jadi, kalau dalam Mazmur 2:12 itu diperintahkan supaya kita mencium Anak / Yesus, itu berarti bahwa kita diperintahkan untuk menyembah Dia!

Calvin tentang Maz 2:11-12: “The term ‘kiss’ refers to the solemn token or sign of honour which subjects were wont to yield to their sovereigns. The sum is, that God is defrauded of his honour if he is not served in Christ” (= Istilah ‘cium’ menunjuk pada bukti atau tanda penghormatan yang biasanya diberikan oleh orang-orang yang ditundukkan kepada penguasa mereka. Kesimpulannya adalah bahwa Allah diambil kehormatanNya jika Ia tidak disembah dalam Kristus) - hal 24.

Dan tentang kata-kata selanjutnya dalam Maz 2:12, yang berbunyi ‘supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murkaNya menyala’, Calvin berkata:

“What follows immediately after is a warning to those who despise Christ, that their pride shall not go unpunished; as if he had said, As Christ is not despised without indignity being done to the Father, who hath adorned him with his own glory, so the Father himself will not allow such an invasion of his sacred rights to pass unpunished” (= Apa yang langsung mengikutinya adalah suatu peringatan kepada mereka yang meremehkan / merendahkan / menghina Kristus, bahwa kesombongan mereka tidak akan lolos dari hukuman; seakan-akan Ia mengatakan: Sebagaimana Kristus tidak dihina tanpa penghinaan dilakukan kepada Bapa, yang telah menghiasi Dia dengan kemuliaanNya sendiri, demikian pula Bapa sendiri tidak akan mengijinkan pelanggaran dari hak-hak yang keramat seperti itu untuk berlalu tanpa dihukum) - hal 25.

3. Maz 45:7-12 - “(7) Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. (8) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu. (9) Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau; (10) di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari Ofir. (11) Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! (12) Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!”.

Catatan: kata ‘kepunyaan’ dalam ay 7 itu seharusnya adalah ‘ya’. Bdk. Ibr 1:8-9.

Bahwa bagian ini berbicara tentang Yesus adalah jelas, karena ay 7-8nya dikutip dalam Ibr 1:8-9 - “(8) Tetapi tentang Anak Ia berkata: ‘TakhtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran. (9) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, AllahMu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutuMu.’”.

Kalau saudara sudah yakin bahwa Maz 45 itu berbicara tentang Yesus, sekarang perhatikan Maz 45:12, khususnya bagian yang saya garis bawahi itu, yang berbunyi: “dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!”.

KJV: ‘for he is thy Lord; and worship thou him’ (= karena ia adalah Tuhanmu; dan sembahlah dia).

NWT: “bow down” [= membungkuklah (untuk menghormat)].

Kata yang digunakan oleh NWT ini sama sekali tidak menunjuk pada penyembahan, tetapi hanya menunjuk pada penghormatan. Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa NWT membengkokkan terjemahannya, karena kata Ibrani yang diterjemahkan ‘sembah’ / ‘sujud’ di sini adalah kata yang sama dengan yang digunakan dalam Kejadian 24:26, yang menunjukkan hamba Abraham menyembah TUHAN. Jadi jelas bahwa Mazmur 45:12 ini memerintahkan penyembahan, bukan sekedar penghormatan, terhadap Yesus!

Tetapi kepada siapa perintah untuk sujud dalam Maz 45:12 itu diberikan? Kepada ‘permaisuri’ (Maz 45:10) atau ‘puteri’ (Mazmur 45:11), yang menunjuk kepada ‘Gereja’, karena ‘Gereja’ memang adalah ‘pengantin’ dari Kristus (bdk. Ef 5:23-32 2Kor 11:2 Wah 21:2,9 Wah 22:17)! Jadi, Maz 45:12 ini merupakan perintah yang ditujukan kepada Gereja untuk menyembah / sujud kepada Kristus!

W. S. Plumer: “If the worship which are commanded to render to Jesus Christ (v. 11) does not establish his divinity, how can any man establish the divinity of the Father or his claim to religious homage?” [= Jika penyembahan yang diperintahkan untuk diberikan kepada Yesus Kristus (ay 12) tidak membuktikan keilahianNya, bagaimana seseorang bisa membuktikan keilahian dari Bapa atau claimNya terhadap / untuk penghormatan agamawi?] - hal 521.

b) Kitab Suci menubuatkan penyembahan terhadap Yesus.

1. Daniel 7:13-14 - “(13) Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapanNya. (14) Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah”.

Calvin memberikan beberapa penjelasan tentang ayat ini:

· Tentang ‘seorang seperti anak manusia’ (ay 13a) itu, Calvin berkata (hal 40) bahwa tidak diragukan bahwa ini menunjuk kepada Kristus. Tetapi mengapa ada kata ‘seperti’? Calvin berkata (hal 41) bahwa digunakan kata ‘seperti’ karena ini ada pada jaman Perjanjian Lama dimana kemanusiaan Yesus itu belum ada / Yesus belum berinkarnasi sebagai manusia.

· Tentang kata-kata ‘diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan’, Calvin mengatakan (hal 44) bahwa ini tidak berkenaan dengan Kristus sebagai Allah, tetapi Kristus sebagai Pengantara / sebagai manusia.

· Tentang bagian yang menunjukkan bahwa semua orang akan ‘mengabdi’ [NIV: ‘worshiped’ (= menyembah); KJV/RSV/NASB/NWT: ‘serve’ (= melayani / beribadah)] kepadanya (ay 14b), Calvin mengatakan (hal 43) bahwa ini membuktikan bahwa Kristus betul-betul adalah Allah, karena Allah tidak mungkin memberikan kemuliaanNya kepada yang lain. Yes 42:8 - “Aku ini TUHAN, itulah namaKu; Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain atau kemasyhuranKu kepada patung”.

2. Fil 2:9-11 - “(9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepadaNya nama di atas segala nama, (10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!”.

Jadi, pada akhir jaman, semua lutut akan bertelut, dan segala lidah akan mengaku, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan! Orang-orang percaya akan melakukan dengan sukarela dan dengan sukacita, orang-orang yang tidak percaya, termasuk Saksi-Saksi Yehuwa, akan melakukan dengan terpaksa, dan tanpa ada gunanya (mereka tetap tidak diselamatkan).

Bandingkan text ini dengan:

a. Yes 45:23 - “Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulutKu telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapanKu, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa” (Walter Martin, hal 89).

b. Ro 14:8-12 (ay 11nya mengutip dari Yes 45:23) - “(8) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. (9) Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. (10) Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. (11) Karena ada tertulis: ‘Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapanKu dan semua orang akan memuliakan Allah.’ (12) Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah”.

Dalam ay 9nya Paulus berbicara tentang Kristus yang menjadi Tuhan atas orang-orang mati maupun orang-orang hidup. Lalu dalam ay 10nya Paulus berbicara tentang penghakiman Allah. Jelas bahwa ia mau menekankan Kristus sebagai Hakim (bdk. Yoh 5:22 - “Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak”). Dan dalam ay 11 Paulus lalu mengutip Yes 45:23. Jelas bahwa ia mengutip ayat itu dan menerapkannya kepada Kristus.

Calvin, dalam tafsirannya tentang Ro 14:11 ini, mengatakan (hal 502) bahwa pada akhir jaman nanti semua musuh-musuh Kristus akan tersungkur di bawah kakiNya dan menjadi tumpuan kakiNya (bdk. Maz 110:1 Mat 22:44 Kis 2:35 Ibr 1:13 Ibr 10:13).

Calvin lalu menambahkan: “This is also a remarkable passage for the purpose of confirming our faith in the eternal divinity of Christ: for it is God who speaks here, and the God who has once for all declared, that he will not give his glory to another. (Is. 42:8.) Now if what he claims here to himself alone is accomplished in Christ, then doubtless he in Christ manifests himself” [= Ini juga merupakan suatu text yang luar biasa untuk meneguhkan iman kita dalam keilahian kekal dari Kristus: karena adalah Allah yang berbicara di sini, dan Allah yang telah menyatakan sekali untuk selamanya, bahwa Ia tidak akan memberikan kemuliaanNya kepada orang lain (Yes 42:8). Sekarang jika apa yang Ia claim di sini hanya bagi diriNya sendiri dicapai dalam Kristus, maka tidak diragukan bahwa Ia menyatakan diriNya sendiri dalam Kristus] - hal 502.

Perhatikan bahwa Yesaya 45:23 dan Roma 14:11 menyatakan bahwa semua orang akan bertekuk lutut di hadapan Allah, sedangkan Fil 2:9-11 menyatakan bahwa semua orang akan bertekuk lutut di hadapan Kristus.

Calvin, yang beranggapan bahwa baik Filipi 2:9-11 maupun Ro 14:11 berhubungan dengan atau bahkan mengutip dari Yes 45:23, lalu menyimpulkan: “From this, however, we infer that Christ is that eternal God who spoke by Isaiah” (= Dari sini, bagaimanapun, kami menyimpulkan bahwa Kristus adalah Allah yang kekal itu yang berbicara melalui Yesaya) - ‘Commentary on the Epistle of the Philippians’, hal 63.

c) Kitab Suci menunjukkan fakta bahwa Yesus disembah, dan Yesus mau menerima penyembahan tersebut.

1. Dalam Kitab Suci sendiri ada beberapa kasus dimana Yesus disembah.

a. Di dunia.

· Mat 2:2,11 - “(2) dan bertanya-tanya: ‘Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.’ ... (11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur”.

Kalau Yesus bukan Allah, maka:

* rencana penyembahan terhadapNya dalam diri orang-orang Majus (ay 2), merupakan suatu dosa. Seharusnya Tuhan menghukum mereka karena ‘niat jahat’ mereka! Tetapi mengapa ternyata Tuhan justru memimpin mereka dengan menggunakan Firman Tuhan dari imam-imam dan ahli-ahli Taurat (ay 4-6), dan juga dengan bintang lagi (ay 9), sampai mereka menemukan bayi Yesus, sehingga mereka lalu betul-betul menyembahNya (ay 11)?

* penyembahan terhadap Yesus yang baru dilakukan oleh orang-orang Majus merupakan suatu pemberhalaan / dosa. Tetapi mengapa para orang Majus yang menyembah Yesus ini bukannya dihukum, tetapi sebaliknya diberi pimpinan oleh Tuhan melalui mimpi, untuk tidak kembali kepada Herodes (ay 12)?

Jelas bahwa Allah berkenan dengan penyembahan yang mereka lakukan terhadap Yesus, dan itu menunjukkan bahwa Yesus memang adalah Allah.

· Mat 8:2 - “Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepadaNya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: ‘Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.’”.

· Mat 9:18 - “Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: ‘Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tanganMu atasnya, maka ia akan hidup.’”.

· Mat 14:33 - “Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: ‘Sesungguhnya Engkau Anak Allah.’”.

· Mat 15:25 - “Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: ‘Tuhan, tolonglah aku.’”.

· Mat 17:14 - “Ketika Yesus dan murid-muridNya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah”.

· Mat 20:20 - “Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapanNya untuk meminta sesuatu kepadaNya”.

· Mat 28:9,17 - “(9) Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: ‘Salam bagimu.’ Mereka mendekatiNya dan memeluk kakiNya serta menyembahNya. ... (17) Ketika melihat Dia mereka menyembahNya, tetapi beberapa orang ragu-ragu”.

· Yoh 9:38 - “Katanya: ‘Aku percaya, Tuhan!’ Lalu ia sujud menyembahNya”.

· Luk 24:51-52 - “(51) Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. (52) Mereka sujud menyembah kepadaNya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita”.

Baik Yesus maupun Kitab Suci, tidak pernah menyalahkan orang-orang yang menyembah Yesus ini!

b. Di surga.

Wah 5:6-14 - “(6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. (7) Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. (8) Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. (9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: ‘Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi.’ (11) Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, (12) katanya dengan suara nyaring: ‘Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!’ (13) Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: ‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’ (14) Dan keempat makhluk itu berkata: ‘Amin’. Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah”.

Kata ‘tersungkurlah’ dalam ay 8 oleh TDB diterjemahkan ‘sujud’, dan kata-kata ‘jatuh tersungkur dan menyembah’ dalam ay 14 oleh TDB diterjemahkan ‘sujud dan menyembah’.

Jelas bahwa ‘Anak Domba’ itu menunjuk kepada Yesus, dan karena itu text ini menunjukkan dengan jelas bahwa Yesus dimuliakan dan disembah, di surga!

Philip Schaff: “Christ cannot be a proper object of worship, as he is represented in Scripture and has always been regarded in the Church, without being strictly divine. To worship a creature is idolatry” (= Kristus tidak bisa merupakan obyek penyembahan yang benar, sebagaimana Ia digambarkan dalam Kitab Suci dan sebagaimana Ia selalu dianggap dalam Gereja, kalau Ia bukan Allah dalam arti yang ketat. Menyembah suatu ciptaan adalah penyembahan berhala) - ‘History of the Christian Church’, vol III, hal 662.

2. Yesus menerima penyembahan tersebut.

Kalau saudara membaca ayat-ayat di atas dimana Yesus disembah, maka Yesus bukannya menegur orang-orang yang menyembah diriNya itu, atau menolak penyembahan mereka, tetapi sebaliknya, Yesus mau menerima penyembahan tersebut, padahal Ia sendiri berkata bahwa kita hanya boleh menyembah Allah.

Mat 4:10 - “Maka berkatalah Yesus kepadanya: ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’”.

Saksi-Saksi Yehuwa rupanya bingung bagaimana menafsirkan ayat-ayat dimana Yesus disembah seperti dalam Mat 14:33, dan juga Ibr 1:6, dimana malaikat diperintahkan untuk menyembah Yesus, padahal Yesus sendiri berkata dalam Mat 4:10 bahwa kita hanya boleh menyembah Allah. Juga perlu diperhatikan bahwa dalam semua ayat-ayat ini kata Yunani yang diterjemahkan ‘menyembah’ adalah sama, yaitu PROSKUNEO.

Dan mereka lalu berkata tentang Mat 4:10 sebagai berikut: “kita harus mengerti bahwa ini adalah pro-skyne’o dengan sikap hati dan pikiran tertentu yang harus ditujukan hanya kepada Allah saja” - ‘Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab’, hal 434.

Komentar saya: Ini jelas merupakan penafsiran yang seenaknya sendiri, yang jelas-jelas memutar-balikkan Kitab Suci, dan merupakan suatu tindakan memperkosa ayat Kitab Suci!

Mungkin untuk membenarkan usahanya, mereka juga mengatakan (hal 433) bahwa kata Yunani yang sama digunakan dalam Septuaginta (Perjanjian Lama yang berbahasa Yunani) dalam Kej 23:7 dan 1Raja 1:23, padahal dalam kedua ayat ini tindakan menyembah itu dilakukan bukan terhadap Allah, tetapi terhadap manusia. Untuk menjawab ini perlu diketahui bahwa pada jaman Perjanjian Lama, kata-kata Yesus dalam Mat 4:10 itu belum ada, dan karena itu dalam jaman Perjanjian Lama kita sering menjumpai manusia yang menyembah manusia. Tetapi sejak Yesus mengucapkan Mat 4:10, maka hal itu dilarang. Karena itu Petrus menolak sembah dari Kornelius (Kis 10:25-26), dan Paulus dan Barnabas juga menolak sembah dari orang banyak (Kis 14:11-18) dan malaikat menolak sembah dari rasul Yohanes (Wahyu 19:10 Wahyu 22:8-9).

Mungkin mereka akan berkata: bukankah kata-kata Yesus dalam Matius 4:10 itu dikutip dari Perjanjian Lama? Jadi bukankah itu sudah ada pada jaman Perjanjian Lama?

Jawaban saya: kata-kata Yesus itu memang dikutip dari Perjanjian Lama, yaitu dari Ul 6:13 - “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi namaNya haruslah engkau bersumpah”.

Sekarang bandingkan dengan Mat 4:10 - “Maka berkatalah Yesus kepadanya: ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’”.

Jadi, kalau dalam Ul 6:13 tidak ada kata ‘hanya’ (tetapi jelas ada secara implicit, karena TUHAN / YAHWEH hanya ada satu - Ulangan 6:4), maka waktu mengucapkan Mat 4:10 Yesus memberi kata ‘hanya’ itu secara explicit.

Catatan: dalam terjemahan NIV, Ul 6:13 mengandung kata ‘only’ (= hanya), tetapi sebetulnya kata itu tidak ada.

NIV: ‘Fear the LORD your God, serve him only and take your oaths in his name.’ (= Takutilah TUHAN Allahmu, layanilah / sembahlah Dia saja dan bersumpahlah dalam namaNya).

Dalam NASB juga diberi kata ‘only’, tetapi kata itu dicetak dengan huruf miring untuk menandakan bahwa kata itu tidak ada dalam bahasa aslinya.

NASB: ‘You shall fear only the LORD your God; and you shall worship Him, and swear by His name’ (= Kamu harus takut hanya kepada TUHAN Allahmu; dan kamu harus menyembahNya, dan bersumpah dengan namaNya).

Tetapi dalam Ulangan 6:13 versi KJV dan RSV tidak ada kata ‘hanya’.

KJV: ‘Thou shalt fear the LORD thy God, and serve him, and shalt swear by his name’ (= Kamu harus takut kepada TUHAN Allahmu; dan kamu harus menyembahNya, dan bersumpah dengan namaNya).

RSV: ‘You shall fear the LORD your God; you shall serve him, and swear by his name’ (= Kamu harus takut kepada TUHAN Allahmu; kamu harus melayani / menyembah Dia, dan bersumpah dengan namaNya).

3. Bandingkan penyembahan terhadap Yesus dan penerimaan Yesus terhadap sembah itu, dengan:

· Rasul-rasul yang menolak sembah (Kis 10:25-26 Kis 14:14-18).

· Malaikat, yang juga menolak sembah, dan berusaha mengalihkan penyembahan itu kepada Allah (Wahyu 19:10 Wah 22:8-9).

· Herodes, yang karena mau menerima penghormatan ilahi, lalu dihukum mati oleh Allah (Kis 12:20-23).

Karena itu, kalau Yesus menerima sembah, maka hanya ada 2 pilihan: atau Dia adalah orang yang kurang ajar / nabi palsu, atau Dia adalah Allah sendiri! Yang mana yang saudara pilih?

Menurut saya, larangan Saksi Yehuwa untuk menyembah Yesus juga merupakan titik lemah mereka. Karena itu, kalau saudara berargumentasi dengan mereka, seranglah pada bagian ini.Saksi-Saksi Yehuwa dan Penyembahan terhadap Yesus.
-AMIN-
Next Post Previous Post