LIMA POINT ARMINIANISME DAN CALVINISME
Pada bagian ini akan kita bahas tentang ke lima point Calvinisme yang merupakan aplikasi daripada doktrin Predestinasi. Pada mulanya ke 5-point Calvinisme yang sekarang lebih dikenal dengan singkatan TULIP ini, adalah merupakan jawaban atau tanggapan dari 5-point Arminianisme.
Sistem yang mengandung ke 5-point Arminianisme tersebut diajukan kepada Gereja Holland pada tahun 1610. Sistem ini disodorkan oleh pihak Arminian untuk dipakai dan diterapkan di Gereja tersebut, tetapi pada tahun 1619, Sinode di Dort menolak untuk meng-adopsi sistem tersebut dengan alasan bahwa sistem tersebut tidak Alkitabiah. Sedangkan dari pihak Calvinist, sebagai jawaban atas doktrin Arminianisme tersebut, mengajukan suatu sistem Doktrin Keselamatan kepada Sinode yang sama, dan pada tahun 1619 sistem Calvinist tersebut diterima oleh Sinode di Dort. Dan sejak saat itu, sistem tersebut dikenal sebagai "Five Points of Calvinism" / Lima pokok calvinisme.
Dibawah ini adalah perbandingan ringkasan singkat mengenai ke "lima point" Arminianisme dan Calvinisme guna mengkontraskan Doktrin Keselamatan mereka.
|
Dari perbedaan diatas dapat kita lihat bahwa orang-orang Arminian memang lebih memuliakan "kehendak" manusia daripada kehendak Allah. Biasanya dasar yang dipakai mereka adalah perasaan tidak percaya bahwa Tuhan main paksa terhadap mahluk-mahluk ciptaanNya. Seperti yang sudah kita perlihatkan pada pembahasan tentang doktrin Predestinasi, Alkitab menunjukkan bahwa Allah bekerja di dalam segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam rencanaNya, serta Dia berdaulat penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi pada mahluk ciptaanNya.
Baca Juga: Tulip Calvinisme
Mungkin kita sudah sering mendengar khotbah-khotbah orang Arminian, mendengar mereka mengajarkan doktrin-doktrinnya, tetapi apakah mereka berdoa sesuai dengan ajaran mereka ? Tidak! Jika seorang Arminian sudah berlutut dan berdoa maka doa mereka adalah doa seorang Calvinist. Pernahkah saudara mendengar doa Arminian tentang keselamatannya yang berbunyi seperti ini :
Tuhan, kami mengucap syukur karena kami dilahirkan dengan kehendak bebas kami yang mutlak dan mulia; kami dilahirkan dengan kuasa untuk mencari Engkau; dan kami sudah memanfaatkan karunia yang Engkau berikan kepada tersebut.
Apabila setiap orang berbuat sama terhadap karunia mereka seperti yang kami perbuat, niscaya mereka semua juga akan diselamatkan. Tuhan, kami tahu bahwa Engkau tidak akan memaksa kami untuk percaya apabila kami sendiri tidak merelakan dan menghendakinya.
Engkau memberikan karuniaMu kepada semua orang dengan tidak membeda-bedakan; ada orang-orang yang menyia-nyiakannya, tetapi kami tidak, kami benar-benar memanfaatkannya. Meskipun mereka juga mendapatkan karunia dari Roh Kudus, mempunyai kesempatan yang sama dengan kami, dan juga diberkati seperti dengan kami, tetapi mereka akan tetap binasa karena bukanlah karuniaMu yang membuat kami berbeda melainkan apa yang kami perbuat terhadap karunia tersebut.
Kami tahu bahwa karunia tersebut sangat berpengaruh, tetapi kamilah faktor yang menentukan. Kami sudah memanfaatkan dengan baik apa yang Engkau berikan, yaitu kehendak bebas kami, tetapi banyak orang tidak memanfaatkannya dan mereka akan binasa. Itulah perbedaan antara kami dan mereka. Kami selamat karena kami memang lebih baik daripada mereka.
Terima kasih Tuhan karena Engkau mau menghargai kedaulatan kami, kami tahu bahwa apabila kami tidak menghendaki untuk diselamatkan Engkau tidak akan bisa berbuat apa-apa. Kami juga ingin berterima kasih kepada diri kami sendiri, karena tanpa kehendak kami yang berdaulat tersebut maka keselamatan tersebut tidak akan terjadi.
Pernahkah saudara mendengar orang Arminian berdoa seperti itu? Tidak mungkin! Itu doa sesat! Tetapi begitulah doa mereka yang seharusnya apabila mereka memang memegang teguh apa yang diyakini mereka. Itulah doa yang sesuai dengan doktrin mereka. Lalu bagaimanakan doa seorang Calvinist menyangkut keselamatan dirinya? Seorang Calvinist akan berdoa, sesuai dengan doktrin-doktrin mereka, seperti di bawah ini.
Tuhan, kami mengucap syukur karena Engkau telah mengaruniakan keselamatan kepada kami. Kami tahu bahwa kami tidak layak untuk menerimanya, tetapi Engkau tetap memilih kami. Kami tahu kami orang berdosa yang tidak bisa berkenan kepadaMu, tetapi Engkau tetap menebus dosa-dosa kami sehingga kami dapat berkenan kepadaMu.
Kami tahu bahwa dengan kehendak kami sendiri, kami tidak akan datang kepadaMu. Kami tahu bahwa Bapalah yang menarik kami datang kepadaMu ya Yesus. Kami tahu bahwa keselamatan kami bukanlah atas usaha kami melainkan semata-mata adalah karuniaMu. Kami mengucap syukur karena Engkau telah membangkitkan kami dari kematian rohani kami, kematian yang adalah upah dari dosa-dosa kami.
Baca Juga: Lima Points Calvinisme
Tuhan kami menyadari akan kelemahan kami, dan kami mohon agar Engkau mau menguatkan kami menghadapi segala pencobaan, agar Engkau mau menjauhkan kami dari segala dosa, agar Engkau mau selalu memberikan kesadaran untuk taat kepada segala perintah dan hukum-hukumMu. Sekali lagi kami ucapkan syukur atas karunia keselamatan yang Engkau berikan kepada kami.
Bukankah saudara sering mendengar orang yang mengaku dirinya sebagai orang Arminian tetapi berdoa seperti di atas?
Pernahkah saudara mendengar seorang Arminian yang mengatakan bahwa dia bertobat tanpa kuasa Roh Kudus? Apabila ada orang Kristen yang mengaku bahwa dia bertobat karena kemauannya sendiri dan bukan karena Roh Kudus maka dapat dipastikan bahwa dia juga akan terhilang atau tersesat lagi tanpa kuasa Roh Kudus, karena Roh Kudus memang tidak pernah berkuasa atas dia. Karena dengan demikian, Roh Kudus & Kristus bukanlah Gembala yang akan menjaga keselamatannya, Roh Kudus & Kristus tidak akan melakukan apa yang Mereka anggap baik bagi diri orang itu, melainkan orang itulah yang memutuskan bahwa dia adalah gembala atas dirinya sendiri dan dia juga yang akan memutuskan apa yang terbaik bagi dirinya. Inilah yang dipercaya oleh orang-orang Arminian.
Pada bagian-bagian yang selanjutnya, akan kita bahas setiap point Calvinisme di atas secara lebih mendetail dan memberikan banyak dasar-dasar ayat Alkitab yang mendukung ke lima point Calvinisme di atas. Kelima point Calvinisme ini bukanlah terdiri dari point-point yang terpisah satu dari yang lain melainkan mereka membentuk suatu kesatuan sistem yang sederhana, harmonis dan konsisten. Dengan membuktikan kebenaran salah satu dari point ini maka point-point yang lain akan secara otomatis merupakan konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan. Sebaliknya, dengan membuktikan satu point salah maka seluruh sistem harus dibuang. LIMA POINT ARMINIANISME DAN CALVINISME