YAKOBUS 5:11 (BERTEKUN SAMPAI AKHIR)

Pdt. Budi Asali, M.Div.
Yakobus 5:11 - “Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan”. 
YOHANES 5:11 (BERTEKUN SAMPAI AKHIR)
health, otomotif
I) Tidak diragukan bahwa semangat, keaktifan dsb, merupakan hal-hal yang sangat penting dalam mengikut Kristus. 

1) Ini terlihat dari: 

a) Paulus menggunakan istilah ‘berlari’. 

1Korintus 9:24 - “Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!”. 

1Korintus 9:26 - “Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul”. 

Filipi 3:14 - “dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus”. 

b) Wahyu 3:15-16 mengecam orang yang suam-suam kuku, dan Wahyu 2:4 mengecam orang yang kehilangan kasih yang semula. Kedua kasus ini jelas merupakan orang-orang yang ikut Kristus tanpa semangat. 

Wahyu 3:15-16 - “(15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu”. 

Wahyu 2:4 - “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula”. 

c) Penekanan akan kesungguhan. 

2Petrus 1:5-7 - “(5) Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, (6) dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, (7) dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang”. 

1Tesalonika 4:1 - “Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi”. 

2) Dalam hal-hal apa kita harus punya semangat dan keaktifan? 

Sebetulnya dalam semua hal-hal yang bersifat rohani, seperti: 

a) Belajar Firman Tuhan. 

b) Berdoa. 

c) Pengudusan. 

d) Pelayanan. 

e) Berbakti. 

f) Berbuat baik. 

3) Hal-hal yang menghalangi semangat dan keaktifan. 

a) Belum percaya. 

1. Tanah berbatu dan tanah bersemak duri. 

Matius 13:5-7,20-22 - “(5) Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. (6) Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. (7) Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. ... (20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. (21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. (22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah”. 

Ini menunjukkan bahwa penderitaan dan penganiayaan bisa menyebabkan seseorang berhenti ikut Tuhan, dan demikian juga dengan keduniawian / kekayaan. Dengan kata lain, hal yang tidak enak ataupun hal yang enak, sama-sama bisa menyebabkan seseorang berhenti ikut Tuhan. 

Tetapi sebetulnya yang merupakan penyebab utama di belakang semua itu adalah: orangnya belum sungguh-sungguh percaya. Ingat bahwa dalam perumpamaan tentang seorang penabur dalam Mat 13 itu yang menjadi gambaran dari orang percaya yang sungguh-sungguh hanyalah tanah golongan ke 4, yaitu tanah subur. Jadi, tanah berbatu maupun tanah bersemak duri menggambarkan orang yang tidak percaya dengan sungguh-sungguh. 

Bdk. Ibrani 10:38-39 - “(38) Tetapi orangKu yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.’ (39) Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup”. 

2. Wahyu 3:15-16 tentang orang-orang yang suam-suam kuku; bdk. Wahyu 3:17b-18 yang jelas menunjukkan orang itu belum percaya, dan Wahyu 3:20 yang menunjukkan Yesus masih ada di luar pintu hatinya. 

Wahyu 3:15-20 - “(15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! (16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu. (17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, (18) maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. (19) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (20) Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku”. 

b) Dosa. 

Dosa, apalagi yang dipertahankan dengan sengaja dan dengan sikap tegar tengkuk, merenggangkan persekutuan kita dengan Allah. Dan kalau persekutuan dengan Allah renggang, maka semangat dalam belajar Firman Tuhan, berdoa, berbakti, melayani, memberitakan Injil, menguduskan diri dsb, pasti akan hancur! 

Sebagai contoh: kasus orang yang bernama Demas. Dulunya ia aktif dan bahkan ikut melayani bersama Paulus. 

Kolose 4:14 - “Salam kepadamu dari tabib Lukas yang kekasih dan dari Demas”. 

Filemon 1:24 - “dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku”. 

Tetapi dosa, yaitu kecintaan pada dunia, telah menyebabkan Demas akhirnya meninggalkan Paulus. 

2Timotius 4:10 - “karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia”. 

Bukan hanya dosa sendiri yang bisa menyebabkan hal ini, tetapi bahkan dosa orang Kristen yang lain. 

Matius 24:12 - “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin”. 

c) Merasa tidak mempunyai kemampuan. 

Orang yang mempunyai 1 talenta tidak melakukan apa-apa, karena merasa tidak punya apa-apa. 

Matius 25:24-25 - “(24) Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. (25) Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!”. 

Illustrasi tentang pemuda buta yang berkhotbah. 

II) Hal-hal tanpa mana semangat dan keaktifan tidak berguna. 

1) Kebenaran. 

Roma 10:1-3 - “(1) Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. (2) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. (3) Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah”. 

Amsal 19:2 - “Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah”. 

Contoh: jarang ada ‘gereja’ / ‘orang-orang Kristen’ yang mempunyai semangat dan keaktifan seperti para Saksi Yehuwa. mereka sangat bersemangat / aktif, khususnya dalam belajar ‘Firman Tuhan’, dan melayani / ‘memberitakan Injil’. 

2) Ketekunan. 

Tanah berbatu dan tanah bersemak duri tadi sudah jelas menunjukkan hal ini. 

Galatia 6:9 - “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah”. 

Ibrani 10:38 - “Tetapi orangKu yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.’”. 
YAKOBUS 5:11 (BERTEKUN SAMPAI AKHIR)
health, otomotif
Matius 24:13 - “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat”. 

Ibrani 6:11-12 - “(11) Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, (12) agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah”. 

Yudas 3 - “Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus”. 


1Timotius 4:13-16 - “(13) Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. (14) Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. (15) Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. (16) Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau”. 

Illustrasi: pelari maraton yang ada di tempat pertama, tetapi ambruk 50 m sebelum garis finish. 

Illustrasi ini menunjukkan bahwa bagaimanapun aktifnya, bersemangatnya, dan hebatnya seseorang mengikut Kristus, kalau tidak disertai dengan ketekunan sampai akhir, semua itu sama sekali tidak ada gunanya. 

III) Apa yang bisa mendorong kita untuk tetap aktif dan bersemangat sampai pada akhirnya? 

Kesadaran dan kepercayaan tentang kasih Kristus, yang sudah diwujudkannya dengan menjadi manusia, menderita secara luar biasa dan mati bagi kita, untuk menyelamatkan kita. Setiap kali saudara tergoda untuk malas, atau ingin berhenti dari semua itu, pikirkanlah: apakah pantas kalau kasih dan pengorbanan Kristus yang begitu besar aku balas dengan kemalasan dan ketidak-tekunan??? . 

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN- 
Next Post Previous Post