PEMBENARAN: KARAKTERISTIKNYA

CHARLES LEITER.

PEMBENARAN: KARAKTERISTIKNYA

PEMBENARAN: KARAKTERISTIKNYA.

Diambil dari buku: PEMBENARAN DAN LAHIR BARU (JUSTIFICATION and Regeneration)

"Tetapi Sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya,dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira Dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing dari kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” Yesaya 53:4-6 

Kita telah mengetahui bahwa masalah terbesar manusia adalah dosa. Namun problem dosa itu memiliki dua aspek: pertama adalah masalah dari dalam, bahwa manusia memiliki hati yang jahat. Yang kedua adalah masalah dari luar, bahwa manusia memiliki kisah hidup yang buruk. Dengan kata lain: Untuk setiap orang bukan Kristen, dosa dapat menajiskan dia (berkaitan dengan siapakah dirinya) dan menghakimi dia (berkaitan dengan apa yang ia kerjakan). 

Di satu sisi, kuasa dosa mengikat dia, dan di sisi lain hukuman atas dosa membawa dia dalam kematian. Dan meskipun ia sanggup untuk melepaskan dirinya dari kuasa dosa, ia akan tetap tidak berdaya oleh karena hukuman akibat dosa. Hingga seseorang datang melihat kenyataan yang sebenarnya bahwa nama "Yesus" mempunyai arti baginya. "engkau akan menamakan Dia Yesus ["Yehovah adalah keselamatan"], karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Matius 1:21). 

Tuhan Yesus Kristus menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka, semuanya baik hukuman akibat dari dosa dan kuasa atas dosa mereka. Dia mengerjakan keduanya baik pembenaran maupun lahir baru. 

Bagaimana manusia "benar" di hadapan Allah? Inilah dilema yang telah menyiksa manusia sepanjang masa. Hal ini yang menyebabkan Martin Luther merangkak dengan lututnya naik keatas tangga yang disebut Scala Sancta di Roma, dan dipaksa biarawan memakai jubah helai yang tertanam dengan mata kail hanya untuk membayar dosa-dosa mereka. Itulah sebabnya sampai sekarang ini, suku asli di Kepulauan Laut Selatan mempersembahkan korban ayam dan darah mereka kepada ilah mereka. 

Di beberapa negara yang lebih "maju", banyak yang tetap "pergi ke gereja" atau melakukan beberapa bentuk "perbuatan baik" untuk menenangkan perasaan bersalah. Di mana-mana manusia mencoba untuk "membenarkan" diri mereka sendiri dengan cara melogiskan atau membebaskan perbuatanperbuatan mereka yang jahat. 

Masakan manusia benar dihadapan Allah? Hanya ada satu jawaban: Manusia benar dihadapan Allah hanya melalui kehidupan dan kematian dalam diri Yesus Kristus Tuhan. 

1 Petrus 2:24 : "Dia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib." 

2 Korintus5:21 : "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." 

Hanya Kristus dapat menjadikan kita benar dengan Allah. Dalam bab ini, kita akan belajar tujuh kebenaran yang diajarkan dalam Alkitab tentang tema yang mulia ini (Yohanes 14:6), (1 Tim. 2:5-6), (Kis. 4:12).

Pembenaran dilakukan melalui darah Yesus 

Roma 5:9 : "Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah" 

1 Yohanes 1:7 : "Darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa" 

Apa artinya pembenaran melalui darah Yesus? Ini berarti bahwa pembenaran diproses atas dasar tebusan yang lunas terbayar, lalu sebagai proses dalam dasar menegakkan keadilan. Dengan kata lain, ketika Allah "membenarkan" seseorang, Allah tidak melihat diri orang itu. Sebaliknya, Allah melihat darah Kristus. Kita "dibenarkan oleh darah-Nya!" Allah tidak membenarkan seseorang atas dasar apapun di dalam diri manusia. 

Lebih lagi, bukan karena manusianya, dalam cara apapun, keadaan, atau bentuknya, bahwa Allah membenarkan dia. Secara khusus dikatakan kepada kita dalam Roma 4:5 bahwa Allah "membenarkan orang durhaka"! Ini adalah perkataan yang benarbenar luar biasa dan begitu indah. Apakah Anda merasa tak layak dibenarkan? Seharusnya seperti itu! Segala sesuatu tentang kamu berteriak sebagai gantinya kutuk. Diluar darah dan kebenaran Kristus, Anda tidak memiliki pengharapan. 

Tidak ada sesuatupun didalam diri manusia yang membuat Allah membenarkannya, termasuk iman dan pertobatannya. Pertobatan tidak dapat menebus dosa. Penyesalan seorang pidana atas kejahatannya tidak menegakkan tuntutan hukum. Begitupun juga iman tidak dapat menebus dosa! Hanya darah Yesus dapat menebus dosa! Pembenaran dilakukan melalui darah Kristus. 

"Dapatkah semangat saya beristirahat sekarang, Dapatkah air mata saya mengalir selamanya, Semua untuk dosa tidak dapat ditebus; Hanya Engkau saja yang sanggup menyelamatkan.. -Augustus Toplady"

Hal ini menjelaskan mengapa seseorang yang memiliki iman yang sangat lemah masih dapat dibenarkan. Bayangkan dua jembatan penyeberangan yang mulai retak: yang satu sangat lemah dan tak dapat diandalkan, yang satunya sangat kuat. Seseorang dapat memiliki iman yang sangat kuat diatas jembatan yang lemah dan dengan yakin melangkah keluar. Imannya yang kuat tidak akan menjaganya dari kematian. 

Di sisi lain, seseorang mungkin memiliki iman yang sangat lemah di jembatan yang kuat dan hanya sedikit saja mengatur ketakutan dan gemetar berjuang untuk berjalan. Jembatan akan terus menahannya dengan aman, tanpa memperdulikan pada imannya yang lemah. Semua yang diperlukan baginya ialah untuk memiliki iman yang cukup untuk membawanya ke jembatan! ketika seseorang berkata kepada Hudson Taylor bahwa ia harus menjadi manusia yang memiliki iman besar, dia menjawab, "Tidak, saya seorang manusia yang memiliki iman yang kecil dalam Allah yang besar." 

Ketika Malaikat maut melewati Mesir pada malam Paskah, Allah hanya mencari satu hal; darah di ambang pintu (Keluaran 12:13) : "Ketika Aku melihat darah, maka Aku akan lewat dari pada kamu". Mereka yang ada di dalam rumah penuh dengan ketakutan dan gemetar, namun itu tidak membuat arti apa-apa selama darah telah dibubuhkan.

Dalam autobiografi Seen dan Heard, seorang penginjil keliling dari Skotlandia James McKendrick memberitakan perubahan yang mulia dari George Mayes, Dikenal sampai ke beberapa daerah sebagai orang berdosa yang sangat buruk sekali di daerahnya. Ketika McKendrick kembali beberapa waktu kemudian ke tempat dimana Mayes tinggal, lalu ia menemukan Mayes dalam keadaan susah jiwanya. 

"Saya tidak merasa diri saya seperti itu," George meratap sedih. "George," kata McKendrick, "jika kamu memiliki uang koin di dalam sakumu dan merasa sangat bahagia, karena uang itu berharga limabelas ketip maka kamu merasa bahagia?" "Bukan," kata George. "lalu, berapa jumlahnya baru itu berharga?" "hanya dua belas ketip," jawabnya. "sekiranya, jika hidupmu susah dan memiliki uang koin dalam saku, apakah itu akan bernilai sembilan ketip karena hidupmu demikian?" George menanggapi lagi, "tidak" "lalu berapa banyak yang membuatmu gembira?" tanya McKendrick. "Hanya dua belas ketip," ujar George. "Baiklah, apakah kamu bisa melihat sukacitamu tidak menambah nilai uang itu, ataupun penderitaan mengurangi nilai uang, dan itu berharga duabelas ketip tidak peduli bagaimana keadaanmu?" "Ya, itulah yang saya percaya," jawab george. "

Jadi katakan pada saya, apakah karena perasaan senang atau darah Kristus yang telah menghapuskan dosamu?" ”Oh, karena darah Kristus," George meresponnya. "Baiklah, tidakkah kamu lihat bahwa ketika kamu bahagia, kamu tidak lebih aman, dan ketika tidak bahagia, keamananmu tidak berkurang? Itu semua karena darah Kristus yang menghapuskan dosamu, dan membuat anda merasa aman, dan membuat anda aman sepanjang tahun," McKendrick menyimpulkan. Untuk ini kita hanya dapat berkata, "Haleluyah!" 

"Saya mendengar kata-kata cinta, Saya menatap darah itu, Saya melihat korban yang mulia, Dan aku telah berdamai dengan Allah. 

Perdamaian kekal selama-lamanya! Kekal seperti nama Yehova kokoh seperti Tahta-Nya yang kokoh Tetap untuk selama-lamanya. 

Kelabu datang dan pergi, Dan badai menyapu langitku Dimeteraikan Darah tidak mengubah persahabatan Salib yang selalu dekat -Horatius Bonar"

Umat Kristen, apakah kamu sedang mencari lebih dalam suatu keyakinan? Kamu tidak akan pernah menemukannya! Bahkan jangkar besar sebuah kapal laut tidak dapat berbuat apa-apa jika jangkar itu tetap ditempatnya. Jangkar itu harus dilemparkan keluar kapal! Lemparkan jangkarmu pada Yesus Kristus! Letakkan semua kepercayaanmu kepadaNya! Hanya kebenaranNya yang menjadi keyakinan dan pengharapanmu. 

Membenarkan berarti "menyatakan benar" "

Membenarkan" berarti "untuk menyatakan benar"; bukan berarti "untuk membuat benar". Ketika Allah membenarkan kita, Dia menyatakan bahwa ada sesuatu yang benar tentang kita "dari luar" (secara obyektif); Dia menyatakan bahwa kita benar dalam pandangan hukum-Nya. Pembenaran tidak membuat kita baik di dalam. (Allah menjadikan kita baik di dalam, tetapi hal itu berkaitan dengan lahir baru, manusia baru "yang telah diciptakan di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Efesus 4:24). Pembenaran, sebagai perbandingan, merupakan sebuah pernyataan (sebuah deklarasi) tentang keberadaan kita di mata hukum Allah. 

Semakin nyata bahwa pembenaran adalah sebuah pernyataan tentang keberadaan kita yang dinyatakan oleh fakta bahwa lawan dari "membenarkan" adalah "menghukum": "Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah yang membenarkan mereka?, siapakah yang akan menghukum mereka?" (Roma 8:33-34). 

Ketika seorang hakim "menjatuhkan hukuman" seseorang, dia tidak mengubah orang itu dari dalam, tapi sebaliknya "menggugatnya". Dia menyatakan bahwa ia bersalah di mata hukum. Demikian juga, ketika hakim "membenarkan" seseorang, dia tidak mengubah orang itu dari dalam, tetapi menyatakan diri orang itu benar di mata hukum. 

Pembenaran tidak mempunyai batasan atau tingkatan

Seseorang bisa 100% benar atau salah. Jika seorang pembunuh dituntut dengan tujuh tuduhan atas pembunuhan dan hanya divonis satu tuduhan, dia tetap orang yang bersalah! Pembaca, bahkan jika anda memiliki satu dosa yang harus anda tanggung sendiri, anda tetap akan masuk api kekal selamanya! Tetapi untuk Umat Kristen, tidak ada lagi penghukuman. Sama sekali tidak ada! "Demikianlah sekarang tidak ada lagi penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Yesus" (Roma 8:1).

Jika anda milik Kristus, anda dibenarkan 100% dalam Dia, sama sekali tidak ada penghukuman untuk anda. Dan kebenaran yang anda miliki dalam pandangan hukum Allah bukan hanya baik, itu adalah kebenaran Kristus; dan juga "Kebenaran Allah"! "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Korintus 5:21). 

Pembenaran tidak memiliki tingkatan! umat Kristiani, berpeganglah pada kebenaran ini! iblis akan mencobai anda untuk berpikir bahwa anda setidaknya sedikit bersalah dalam pandangan hukum Allah. Sama sekali tidak!, Begitu ajaib! Rasul Paulus mengenal Allah lebih baik dari yang kita ketahui, namun ia tidak sedikitpun lebih dibenarkan daripada kita! bahkan Tuhan Yesus tidak lebih dibenarkan dari pada kita, oleh karena kebenaran-Nya bagi kita! Pembenaran kita sempurna dan mutlak. 

"Yesus, Darah-Mu dan kebenaran-Mu Keindahanku, kemuliaan jubahku; Di tengah-tengah gejolak dunia, dalam tatanan ini, Dengan sukacita saya mengangkat kepalaku! 

Jubah bersih ini muncul yang sama, Ketika alam rusak tenggelam bertahun-tahun;Usia tidak dapat mengubah warna kemuliaannya, Jubah Kristus selalu baru. -Nicholas von Zinzendorf"

Pembenaran lebih dari pengampunan 

Banyak di dalam pemerintahan, presiden atau gubernur memiliki kuasa untuk membebaskan penjahat. Hal ini dikenal sebagai "eksekutif grasi." Presiden yang dikenal untuk membebaskan mantan Presiden, dan gubernur yang dikenal membebaskan semua kriminal dari hukuman mati sebagai sikap dalam masa akhir jabatan mereka. 

Beberapa pertanyaan muncul: "Ketika orang-orang ini telah dibebaskan, apakah kejahatannya telah ditebus? "Jawabannya adalah, Tidak! "Apakah ancaman hukuman dilakukan?" Sekali lagi, tidak! "Apakah keadilan ditegakkan?" Tidak!, Semua sikap negatif ini mengalir cukup jelas bahwa pembebasan bukanlah dasar penebusan dosa. Pembebasan membuat pidana "lari dari tuntutan", Hukuman keadilan tidak pernah dilakukan. Pembebasan adalah hak otoritas Gubernur. 

Membandingkan, pembenaran adalah sebuah deklarasi oleh seorang hakim, dan sesuai dasar keadilan. Umat Kristen, ketika Allah membenarkan anda, Dia tidak "membiarkan anda lari dari tuntutan" dengan dosamu masih tergantung di udara. Dia tidak berpura-pura bahwa dosamu telah ditebus. Sebaliknya, Ia melihat bahwa dosamu benar-benar telah dibayar lunas oleh Kristus, dan Dia membuat pernyataan berdasarkan fakta. 

Ia membuat pernyataan tentang keadaan sesungguhnya. Seandainya ini salah, tidak ada cara apapun bagi orang percaya untuk mengangkat kepalanya. Perhatikan Carol Everett, seorang mantan operator penggilingan bertanggung jawab atas menggugurkan puluhan ribu bayi yang mati. Juga David Berkowitz, mantan pembunuh berseri ”anak sam”, sekarang menjadi orang percaya dalam Kristus. Cobalah anda pikirkan! 

Satu-satunya cara bagi orang berdosa yang bertobat untuk dapat terus mengangkat kepalanya adalah dia harus mengetahui bahwa sebenarnya dosa-dosanya telah dibayar lunas! kalau dia berpikir bahwa dia hanya ”dilepaskan dari tuntutan”, orang berdosa yang bertobat akan lebih memilih menegakkan hukum di neraka daripada hidup dengan rasa bersalah atas kejahatan masa lalunya. 

Umat Kristen yang terkasih, mungkin anda mempunyai kenangan buruk atas dosa masa lalu, tetapi anda harus yakin akan hal ini: dosa-dosamu saat ini tidak tergantung di udara. Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian! (Yesaya 53:6) Dan Tuhan Yesus telah menebus lunas dosa mereka! Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib” (1 Petrus 2:24). 

Pembenaran memiliki dua hal; Positif dan Negatif 

Pembenaran memiliki dua hal; positif dan negatif. Kita temukan kebenaran ini dengan jelas dalam Roma 4:6-8 : "Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosadosanya. Berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya." 

Yang pertama, ada sisi negatif tentang pembenaran: Allah "tidak mengungkit" pelanggaran dan dosa-dosa kita. Dosa kita telah "ditutupi", dan Allah tidak "memperhitungkan kesalahan mereka." (ayat.7-8) Allah hanya bisa melakukan hal ini oleh karena hutang dosa kita telah ditanggung Kristus dan ditebus oleh-Nya. Kita belajar dari ajaran Tuhan Yesus Kristus bahwa dosa dapat (dalam beberapa cara) dibandingkan dengan hutang moneter: "Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga telah mengampuni orang bersalah kepada kami" (Matius 6:12). 

Setiap kita berhutang salah yang sangat besar kepada keadilan Allah. Berapa besar kesalahan kita? dalam Matius pasal 18, Yesus mengatakan dalam sebuah perumpamaan perbandingan hutang kita terhadap Allah dengan seseorang yang berhutang sepuluh ribu talenta kepada rajanya. Hal ini setara dengan 164.000 tahun kerja untuk pekerja buruh, tanpa libur setiap hari Minggu atau hari besar! hutang kita kepada keadilan Allah teramat sangat besar, tetapi Kristus membayar hutang itu untuk umat-Nya di kayu salib. Menjadikan hutang kita nol, kita tidak memiliki hutang, namun pada saat yang bersamaan, kita tidak memiliki uang di bank. 

Tetapi ada sisi positif tentang pembenaran: Allah menyatakan "berbahagia" atas kita oleh "orang yang dibenarkan". (ayat 6), Dengan kata lain, Kristus tidak hanya membayar hutang kita; Dia juga memberikan keberuntungan yang besar di bank kita. Oleh KetaatanNya yang sempurna sebagai manusia, Ia mengerjakan kebenaran yang positif di mata Allah yang diletakkan ke kedalam hidup kita. Kristus mengambil tempat-Nya sebagai "Adam terakhir" (1Korintus 15:45) dan berhasil dengan sukses di mana Adam pertama telah gagal: "Sebab sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar" (Roma 5:19). 

Untuk mengerti arti hal ini, kita harus mengingat bahwa Hukum Taurat memiliki dua sisi baik positif dan negatif. Di satu sisi, Hukum menuntut "orang yang berbuat dosa itu harus mati" (Yehezkiel 18:4), Namun di sisi lain, Hukum menjanjikan "melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya” (Galatia 3:12). janji "kehidupan" ini memiliki aplikasi sementara untuk orang Yahudi, selama mereka yang secara lahiriah taat akan Hukum Musa, mereka akan "tinggal" di tanah yang Allah telah berikan kepada mereka. Akan tetapi janji juga memiliki arti yang dalam, hal itu berhubungan dengan, bukan hanya "hidup di negeri ini," tetapi hidup yang kekal. 

BACA JUGA: PEMBENARAN DAN KELAHIRAN KEMBALI (HASIL, MAKNA DAN SARANA)

Tuhan Yesus mempertegas dengan jelas lebih dari satu kali: "Dan pada suatu kali, berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya: ”Apa yang tertulis dalam Hukum Taurat? Apa yang kau baca disana?" Jawab orang itu: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan kukuatanmu, dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: ”jawabanmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup" (Luk 10:25-28).

Demikian juga, saat "pengusaha muda yang kaya" bertanya pada Yesus: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah" (Mat.19:16-17). Hal ini berarti bahwa mereka yang sempurna mentaati hukum taurat, dapat memperoleh hidup yang kekal dengan melakukan kebenaran sendiri dalam hukum taurat” (Filipi 3:9) “Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat bahwa orang yang melakukannya, akan hidup karenanya" (Roma 10:5). 

Hanya satu orang dalam sejarah manusia yang pernah melakukan ini, yang lainnya mengalami kegagalan yang sangat buruk. Tuhan Yesus Kristus sendiri telah "menggenapi semua kebenaran" (Mat 3:15). Dia tidak hanya menebus dosa-dosa kita; Dia menjalani hidupNya dengan kebenaran yang sempurna yang diberikan kepada kita, dan telah menerima "kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaranNya, kita berhak untuk hidup!” (Roma 5:17). bukan hanya karena kutuk kita yang Ia tanggung, tetapi berkat Kasih karunialah yang kita terima dari-Nya. 

Paulus mengucapkan hasil pembenaran positif dan negatif ada di dalam Roma 5:1-2 :"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus ... dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah." hasil pembenaran yang pertama adalah negatif: kita tidak lagi hidup di bawah kutuk. Kita telah berdamai dengan Allah, bukan hanya damai dari pihak kita, tetapi damai sejahtera dari pihak Allah. 

Ketika seorang penjahat menjatuhkan pistolnya dan menyerahkan hidupnya, polisi yang mengejarnya tidak melakukan hal yang sama. Dia tetap mengacungkan senjata itu dengan hati-hati kepadanya sampai dia aman di bawa ke dalam tahanan dan keadilan akhirnya ditegakkan. Maka ketika itulah ia dapat meletakkan senjatanya. Kemuliaan akan pembenaran adalah bahwa Allah tidak lagi menjadi musuh kita, tuntutan keadilan telah dipenuhi, dosa-dosa kita telah ditebus, dan Allah sekarang telah ”meletakkan senjata-Nya” dengan menghargai kita. Allah telah berdamai dengan kita! 

Hasil pembenaran yang kedua adalah positif: "Kita dapat berbahagia sekarang dalam pengharapan (pengharapan dalam keyakinan penuh) akan kemuliaan Allah (surga). Bukan hanya kita tidak lagi hidup di bawah kutuk, namun sekarang kita memiliki hidup yang kekal. Hidup kekal bukanlah sesuatu yang kita mungkin miliki suatu saat, tetapi yang kita miliki saat ini. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, tetapi ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup" (Yoh. 5:24) Kemuliaan bagi Allah! Berkat yang dikerjakan Kristus telah diberikan kepada kita. 

Pembenaran hanya satu kali dan untuk selamanya 

“Setelah dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah" (Roma 5:1). Pembenaran hanya satu kali dan untuk selamanya, karya yang dikerjakan sempurna di masa lalu dengan hasil yang kekal untuk selamanya. Manusia tidak dibenarkan lebih dulu, kemudian dihukum, lalu dibenarkan dari awal lagi. Pembenaran dilakukan sekali dan untuk selamanya. 

Hal ini berarti pembenaran menempatkan kita pada posisi yang baru, status, atau posisi dengan Allah. "Setelah dibenarkan ... kita telah beroleh jalan masuk iman di dalam kasih karunia ini kita berdiri" (Roma 5:1-2). Umat Kristen sepenuhnya memiliki posisi yang baru yaitu berdiri dalam kemuliaan. 

Keajaiban pembenaran hanya satu kali dan untuk selamanya dan posisi baru kita dalam kasih karunia dapat digambarkan sebagai berikut: Misalnya seorang suami kristen bangun di pagi hari dan berlaku agak kasar kepada istrinya, tetapi tidak menyadari dosanya sampai di kemudian hari. Ketika ia menyadari apa yang telah ia lakukan, ia meminta ampun kepada Tuhan dan kepada istrinya. Tindakan awalnya benar-benar sebuah dosa, meskipun dia tidak sepenuhnya sadar pada saat itu. Lalu sekarang manusia ini telah mati sebelum menyadari dan mengakui dosanya. 

Apakah dia telah masuk ke neraka? Tentu tidak! Kata-kata pengakuannya pertama kali saat menyadari dosanya menunjukkan bahwa posisinya dia dengan Allah selama ini sebagai anak kepada Bapa: "Bapa, ampunilah atas kekasaran saya". Banyak yang setuju dengan analisa ini, namun beberapa berhenti menyadari apa arti hal ini. Ini berarti bahwa umat kristen tetap dibenarkan dalam segala keadaan, sekalipun berselang waktu berlalu antara melakukan dosa dan mengakui dosa tersebut! Dengan kata lain, dosa tidak ditanggungkan kepadanya selama waktu antara saat melakukan dan mengakui. 

Kita dapat lihat kasus yang lebih berat lagi: Misalnya seorang suami kristen bangun di pagi hari, beradu mulut dengan istrinya, dan menyadari bahwa ia telah berlaku kasar pada istrinya. Bukannya mengakui dosanya, ia pergi kerja dalam keadaan marah-marah. Sepanjang pagi ia gelisah Akhirnya, ia tidak dapat menahan lebih lama lagi, ia menundukkan kepalanya dan meminta ampun kepada Tuhan, kemudian menelepon istrinya dan ia meminta maaf. Seandainya orang ini telah meninggal dunia sebelum mengakui dosanya. Apakah dia akan masuk neraka? sekali lagi jawabannya adalah "Tentu saja tidak!" lalu, mengapa dia gelisah sepanjang pagi, jika bukan karena ia adalah tetap anak Allah dengan hati yang telah dibaharui sepanjang waktu pemberontakannya?. 

Untuk itu, kita bisa katakan bahwa orang kristen yang benar tetap dalam keadaan dibenarkan setiap saat. Mengapa? Karena dia sudah berdiri dalam posisi yang baru secara menyeluruh dengan Allah. Orang kristen bukan lagi terdakwa di bawah murka Allah, namun seorang anak di bawah naungan Bapa yang penuh kasih (Galatia 4:4-7). 

Sebagaimana bapa yang penuh kasih, Allah kadang harus menghukum anak-anak-Nya, tetapi menghukum untuk kebaikan sama sekali berbeda dari hukuman pengadilan. Pada hakekatnya, penderitaan hukuman pengadilan. Di sisi lain, hukuman untuk kebaikan adalah penderitaan yang timbul yaitu untuk kebaikan bagi pelaku pelanggaran. Diantara keduanya memiliki banyak perbedaan! 

Pembenaran hanya sekali dan untuk selamanya. Jika hal ini salah, kita semua akan kehilangan keselamatan kita setiap kali kita berbuat pelanggaran walau hanya satu dosa, dan kita akan terkena hukuman kekal sampai kita datang mengakui dosa itu dan dibenarkan (dan diubahkan) dari awal lagi! Ini bukan prinsip pembenaran, atau kehidupan kekristenan. 

Sifat pembenaran hanya sekali dan untuk selamanya jelas digambarkan oleh penulis surat kepada orang Ibrani: "Di dalam hukum Taurat, hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri, karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. 

Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, Sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa” (Ibrani 10:1-4) 

Perhatikan argumentasi yang dikemukakan di sini: "Kita tahu darah lembu jantan dan domba tidak dapat menghapuskan dosa, karena dipersembahkan berulang-ulang kali setiap tahunnya." Seseorang mungkin menanggapi dengan mengatakan, "Apa yang membuktikan? Mereka harus dikorbankan setiap tahun karena ada dosa baru setiap tahunnya. Dosa-dosa setiap tahun mendatangkan penghukuman baru”. Tetapi menurut Ibrani, tanggapan seperti itu membawa kesalah-pahaman arti sesungguhnya akan pembenaran. ketika penyembah telah "sekali disucikan," sudah tidak ada lagi "perasaan bersalah akan dosa". 

Ketika dikuduskan dengan Darah Kristus, kita "sempurna untuk selamanya"! "Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Dan Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita ... Ia berfirman: ”dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka" (Ibr 10:14-17) 

Dengan kata lain, Perjanjian Baru berkata bahwa Allah tidak akan "mengingat dosa-dosa kita lagi" berarti bahwa semua kategori "dosa" lenyap untuk selamanya dari pandangan Allah, selama hukum dan ketegakkan keadilan diperhatikan. Orang percaya telah "menyempurnakan" menurut hati nurani mereka (Ibr 9:9, 13-14) dan tidak lagi memiliki "kesadaran akan dosa" (Ibrani 10:1-2) akan murka Allah! dalam hal ini, "tidak ada mengingat dosa” (Ibr.10:3) dalam perjanjian baru. Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa” (Ibrani 10:18). "Kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus" (Ibrani 10:10). 

BACA JUGA: MANUSIA BARU

Apa maksud semua ini di dalam kehidupan sehari-hari? maksudnya, sebagai seorang Kristen, saya bangun di pagi hari dan menyadari bahwa saya diterima dalam Kristus. Allah bersuka di dalam saya sebagai anak-Nya, dan pelanggaran dosa-dosa saya sudah tidak ada untuk selamanya. Jika saya berbuat dosa, saya "sadar" atas dosa saya sebagai anak, bukan divonis sebagai penjahat, dan saya mengakui dosa saya kepada Tuhan seperti seorang anak mengaku kepada Bapanya, bukan sebagai kriminal yang mengaku ke seorang hakim. ”saya masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keyakinan oleh darah Yesus” (Ibrani 10:19). 

"Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapa yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?” (Roma 8:33-35). 

Pembenaran didapat oleh karena Iman 

"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus" (Roma 5:1). Darah Kristus adalah dasar utama pembenaran, tetapi iman adalah alat atau saluran dimana kita menerima "Anugerah kebenaran" (Roma 5:17) "Apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat? Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat" (Kis 16:30-31). Apakah iman itu? Iman bukanlah kekuatan atau kuasa yang kita pegang untuk meraih dan mengerjakan sesuatu. Bukan juga seseorang yang "hilang imannya", meskipun beberapa guru palsu menasihati kita untuk melakukannya. 

Iman adalah kebalikan dari konsep yang salah tersebut. Pembenaran iman bukan "mengerjakan" sesuatu, lebih dari itu, adalah berserah dalam melakukan segala sesuatu dan hanya bersandar pada Belas kasihan Tuhan. 

Ini digambarkan dalam kesaksian seorang perempuan yang menempuh perjuangan hidup yang besar sebelum menemukan ketenangan di dalam Kristus. Sadar atas kondisinya yang mulai hilang dan mencoba dengan segala cara ia lakukan untuk menjaga dirinya agar tidak masuk neraka, dia temukan dirinya kehilangan kekuatan: "Saya merasa seolah-olah berada dipinggir jurang yang jaraknya hanya ujung jari tangan saya, Di bawah saya adalah jurang neraka. Saya tidak mau masuk neraka dan berjuang keras hingga lelah, mencoba untuk tidak masuk ke neraka. Sampai akhirnya, saya tidak dapat bertahan lagi. Aku terlepas dan jatuh...... tepat pada tangan Tuhan Yesus yang penuh kasih" Itulah iman!. 

Perhatikan juga, kita tidak diselamatkan karena iman pada umumnya, kita diselamatkan karena iman dalam Kristus. Beberapa orang percaya akan "aturan" yang lama, tetapi "aturan" tidak dapat tebus dosa-dosa kita! Beberapa orang percaya pada baptisan, sebuah pengalaman emosional masa lalu, atau bahkan "iman" mereka seharusnya. 

Seorang pria tua yang tidak ada bukti pertobatan perubahan yang benar, ketika ditanya apakah ia pernah disinggung dengan pemikiran tentang kekekalan, jawabnya, "tidak, saya tidak pernah terganggu sama sekali, sebab Alkitab katakan: jika kamu memiliki iman, engkau akan diselamatkan, dan saya punya banyak sekali iman. "Didalam apakah orang ini percaya? bukan didalam Kristus atau darahNya, tetapi di dalam "iman" dirinya sendiri. Percaya bagi umat Kristen membawa perbedaan. Seandainya tiba-tiba tanah di tempat kita berdiri, semua runtuh, setiap orang Kristen yang percaya akan berteriak "Tuhan Yesus!" dan Tidak ada yang berteriak ”Iman saya!". 

BACA JUGA: BAGAIMAN PENGERTIAN PEMBENARAN?

Iman adalah mata yang tidak dapat melihat sendiri. Iman dihuni oleh suatu obyek, dan obyek itu adalah Tuhan Yesus Kristus. "Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup keka." (Yohanes 3:14-15). Disini Tuhan Yesus mengatakan kepada kita bahwa ular pada tiang sebenarnya merupakan gambar bayangan diriNya pada kayu salib. 

Bagaimana orang diselamatkan dalam kaitannya dengan ular tersebut? "Maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup" (Bilangan 21:8), Untuk mempercayai apa? mempercayai untuk "melihat"! lihatlah dan hidup! Benahilah kepercayaan anda pada Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan. 

PEMBENARAN: KARAKTERISTIKNYA

https://teologiareformed.blogspot.com/

"'Lihatlah dan hidup,' saudaraku, hidup, Pandanglah pada Yesus sekarang dan hidup! 'sampai direkam dalam Firman-Nya, Haleluyah! Hanya jika kamu 'melihat dan hidup ". -W. A. Ogden"

Next Post Previous Post