2 MAKNA BANGKIT DARI ANTARA ORANG MATI

Pdt. Yakub Tri Handoko.
2 MAKNA BANGKIT DARI ANTARA ORANG MATI
otomotif, bisnis
Di dalam Pengakuan Iman Rasuli dikatakan, “Yesus Kristus disalibkan, mati, dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati”. Kita tahu bersama bahwa kebangkitan Yesus merupakan pokok ajaran di dalam kekristenan, bahkan Rasul Paulus mengatakan: “jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu” (1Korintus 15:17). 

Baik pemberitaan Injil, semua pelayanan maupun hidup kristiani kita menjadi sia-sia jika seandainya Kristus tidak dibangkitkan. Fakta kebangkitan Kristus adalah fondasi di dalam kekristenan. Tetapi hari ini kita tidak akan bicara tentang fakta kebangkitan. Kita akan bicara tentang makna kebangkitan. Apa makna di dalam frasa “bangkit dari antara orang mati”? Setidaknya ada dua makna yang sangat penting.

1. Makna yang pertama, upah dosa yaitu maut telah dikalahkan oleh Kristus. 

Kita tahu bersama di dalam Roma 6:23 dikatakan: “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Upah dosa adalah maut. Di dalam Kejadian 2:17 Allah sudah memberitahu Adam bahwa dia tidak boleh memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Jika Adam memakannya, maka dia pasti akan mati. Ternyata Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan. Mereka mengalami kematian. Kematian pertama adalah kematian secara fisik. Kemudian juga kematian secara rohani, yaitu terpisah dari Allah.

Kita patut bersyukur kepada Allah karena Dia tidak meninggalkan manusia dalam keadaan tanpa harapan. Allah menjadi manusia. Dia mati untuk menanggung hukuman dosa manusia. Tapi kalau Dia berhenti sampai di situ saja, apalah artinya bagi kita? Dia hanya menanggung upah dosa itu, tetapi upah dosa itu masih berkuasa atas kita. Kebangkitan Kristus menunjukkan bahwa Kristus bukan hanya menanggung upah dosa, mati di atas kayu salib dan ditinggalkan oleh Bapa-Nya, tetapi juga mengalahkan upah dosa yaitu maut.

Karena Dia benar-benar sudah mengalahkan upah dosa, maka kita mendapatkan jaminan bahwa kita juga pasti akan menang melawan kematian. Kematian fisik tidak menakutkan kita. Ketika kita mati, kita akan memperoleh kehidupan yang lain, yang jauh lebih baik daripada kehidupan kita yang ada di dunia ini. Di dalam Roma 5:12 dst disebutkan sebuah perbandingan antara apa yang dibawa oleh Adam, yaitu dosa dan maut; dengan apa yang dibawa oleh Kristus, yaitu kebenaran dan kehidupan kekal melalui kebangkitan-Nya.


Di dalam 1Korintus 15:54-58, Rasul Paulus berbicara tentang kematian dan kebangkitan Tuhan, yang merupakan langkah penebusan yang luar biasa, karena maut sudah dikalahkan: “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Maut tidak bisa lagi mengalahkan orang-orang percaya. Kita masih bisa mati secara fisik tapi kematian fisik tidak akan menghalangi kita untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Jadi mengapa Yesus perlu bangkit dari antara orang mati? Maknanya yang pertama adalah untuk mengalahkan upah dosa yaitu maut, sehingga kita mempunyai jaminan hidup kekal.

2. Makna yang kedua, membuktikan bahwa Allah membenarkan klaim Yesus Kristus. 

Ketika Yesus Kristus mati, Dia dianggap sebagai orang yang terkutuk. Orang-orang Yahudi menganggap seperti itu, karena mereka menganggap Yesus ini menyamakan diri-Nya dengan Allah, dan itu berarti menghujat Allah. Kematian Yesus dengan cara disalib semakin meyakinkan orang-orang Yahudi pada waktu itu bahwa Dia adalah nabi palsu, manusia yang kurang ajar, yang menyamakan diri-Nya dengan Allah sendiri. Tapi ternyata orang-orang Yahudi itu keliru. Allah berintervensi. Dengan cara apa? Membangkitkan Yesus!

Di dalam Alkitab, kebangkitan Yesus kadang kala disampaikan dalam bentuk yang aktif bahwa Yesus bangkit dengan kuasa-Nya sendiri. Misalnya di Yohanes 10:11 Yesus berkata: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya”, Lalu Yesus menambahkan, “Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali . . ..” (Yohanes 10: 17-18). Yesus aktif bangkit dengan kuasa-Nya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang berkuasa atas kematian.

Tetapi kita jangan lupa, bahwa kebangkitan Yesus juga sering kali diungkapkan dalam bentuk yang pasif. Roma 1 misalnya, dikatakan: “Yesus dibangkitkan oleh Roh” (Roma 1:3-4). Lalu kalau kita membaca Kisah Rasul 2:24, juga dikatakan bahwa “Allah membangkitkan Yesus.” Kita akan fokus pada kebangkitan Yesus secara pasif ini. 


Apa artinya Allah membangkitkan Yesus? Allah meninggikan Yesus Kristus! Dengan kata lain, Allah membenarkan klaim Yesus Kristus bahwa Dia adalah Allah dan bahwa Allah menyatakan bahwa klaim itu bukanlah penghujatan. Yesus hanya memberitakan apa yang sebenarnya, yaitu bahwa Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Melalui kebangkitan Yesus maka Allah seolah-olah ingin berkata kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesus Kristus benar-benar Tuhan. Yesus Kristus menunjukkan diri-Nya sebagai Tuhan dan Allah menunjukkan hal itu juga melalui kebangkitan Yesus Kristus.

Jadi apa makna kebangkitan? Pertama, upah dosa kita sudah dikalahkan. Kita tidak perlu takut dengan upah dosa lagi. Kedua, membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Allah sebagaimana yang Dia klaim sendiri. Tuhan memberkati kita.
Next Post Previous Post