4 TUJUAN KASIH KARUNIA BAGI ORANG PERCAYA

Setiap bagian dari rencana Allah adalah sempurna, Allah tidak pernah mengerjakan sesuatu di luar rencana-Nya, kehendak-Nya dan kuasa-Nya. Ia tidak mengerjakannya dengan serampangan, tetapi Ia adalah Allah yang sempurna sehingga apapun yang dikerjakan-Nya tidak pernah salah, tetapi tepat pada tujuan-Nya. Demikian juga dengan kasih karunia-Nya. 
4 TUJUAN KASIH KARUNIA BAGI ORANG PERCAYA
gadget, bisnis, otomotif
Adapun tujuan dari kasih karunia-Nya bagi manusia, yakni:

1. Melakukan Pekerjaan Baik

Sesuai tujuan anugerah-Nya sendiri Allah menyelamatkan dan memanggil kita untuk hidup kudus.”Allah menghendaki manusia yang sudah diselamatkan oleh kasih karunia-Nya supaya melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah sebelumnya, yaitu hidup dalam kekudusan.

Herman Ridderson mengatakan dalam bukunya bahwa: Salah satu konsekuensi utama dari penciptaan manusia oleh Allah adalah tanggung jawab manusia kepada Allah. Karena Allah adalah Penciptanya, maka manusia harus memuliakan dan bersyukur kepada-Nya. Hidup bukan hanya eksistensi yang Allah berikan kepada manusia, tetapi terkait dengan bagi siapakah ia hidup dan mendedikasikan hidupnya.

Manusia adalah ciptaan Tuhan dan harus melaksanakan tanggung jawabnya hidup memuliakan Tuhan selama hidupnya. Manusia harus menyadari bahwa ia ada di dunia ini untuk mengabdikan seluruh keberadaan hidupnya bagi Allah Penciptanya. Bahkan manusia yang sudah diselamatkan oleh Allah harus hidup dalam perbuatan baik untuk kemuliaan Allah. 

Perbuatan baik itu bukan semata-mata untuk membayar keselamatan melainkan respon dari mereka yang sudah diselamatkan. Allah menghendaki hidup orang percaya harus berpadanan dengan kasih-Nya. Bukan semata-mata berhutang dan hendak membayar kasih Allah, tetapi merupakan ungkapan syukur atas kasih Allah. 

Keselamatan adalah anugerah Allah, tetapi Allah ingin orang yang sudah mengalami keselamatan membagi-bagikan kasih kepada orang lain dengan memberitakan keselamatan yang telah diperoleh dari Allah secara cuma-cuma, supaya orang lain turut mengalami kasih Allah yang menyelamatkan. Allah ingin manusia kembali hidup dalam kekudusan yaitu dengan melakukan pekerjaan baik dan tidak diperhamba oleh dosa.

Paul G. Caram mengatakan di dalam bukunya: Kasih karunia tidak berarti membolehkan segala sesuatu. Dengan diberikannya kasih karunia, itu tidak berarti dosa diperbolehkan ataupun dimaklumi. Kasih karunia itu bukan berarti Allah memalingkan wajah-Nya dan berpura-pura tidak melihat dosa kita, atau karena mengetahui kelemahan moral kita Ia memaklumi ketidaktaatan kita. Kasih karunia tidak pernah menghilangkan tanggung jawab kita untuk memelihara perintah-perintah Allah, sebaliknya memberdayakan kita untuk menaati semua itu. 

Gereja harus menyadari bahwa Allah memang mengampuni dosa-dosa kita dengan dara Yesus, tetapi Ia tidak menganggap enteng dosa-dosa kita. Sebaliknya, Ia menawarkan zat ilahi yang dinamakan kasih karunia ini sehingga kita dibebaskan dari cengkeraman dosa sehingga kita bisa melakukan kehendak Allah. Di mana dosa berlimpah, di situ kasih karunia dapat tersedia lebih berlimpah (Roma 5:20b).

Penyataan di atas dengan jelas menunjukkan bahwa kasih karunia yang diberikan oleh Allah kepada manusia melalui pengampunan-Nya bukan untuk memberi kesempatan kepada manusia terus-menerus bertekun dalam dosa, melainkan memberi kuasa kepada manusia untuk hidup melakukan kehendak Allah.

2. Kuasa Untuk Melayani Tuhan

Orang yang sudah mengalami kasih karunia Allah akan diberikan kuasa melalui Roh Kudus untuk melayani Tuhan, karena keselamatan yang dianugerahkan bukan untuk dinikmati sendiri oleh manusia. Tujuan keselamatan orang percaya adalah untuk melayani Allah dan membagikan keselamatan itu kepada orang lain. 

Panggilan untuk keselamatan disertai hak dan tanggung jawab untuk memelihara iman dan menyebarkan berita kesukaan bagi mereka yang belum mengenal Kristus.”Orang yang telah mengalami kasih karunia harus memberitakan Injil kepada orang lain dan Kuasa Roh Kudus yang memberi kemampuan serta menjadikan pelayanan berhasil untuk kemuliaan Allah.

3. Kuasa Untuk Melakukan Kehendak Allah

Di dalam Alkitab Penuntun tertulis: Mereka yang menjadi ciptaan baru di dalam Kristus menerima kasih karunia terus-menerus untuk menjalani kehidupan Kristen, menolak dosa dan melayani Allah. Orang percaya berjuang untuk hidup bagi Allah oleh kasih karunia-Nya yang bekerja di dalam mereka. Kasih karunia Allah berkerja dalam orang percaya yang sungguh-sungguh, hingga mereka rela dan bertindak menurut maksud baik Allah.

Melalui pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa:

Pertama, manusia yang sudah mengalami kasih karunia Allah, yang sudah diselamatkan merupakan ciptaan baru dalam Kristus dan memperoleh kuasa dari Allah melalui Roh Kudus untuk hidup dalam kekudusan, hidup menolak dosa dan menang terhadap setiap godaan dosa. Kuasa Roh Kudus yang memberdayakan orang percaya hidup menurut standar Allah, yaitu taat akan Firman-Nya.

Kedua, orang yang sudah diselamatkan oleh kasih karunia Allah akan berjuang hidup bagi Allah. Mereka tidak lagi hidup menurut kepentingan atau keinginan daging, tetapi cenderung hidup dalam kekudusan dan semuanya semata-mata bagi kemuliaan Allah.

Ketiga, kasih karunia yang Allah berikan kepada manusia bukan kesempatan untuk melakukan dosa, bukan hidup dalam kesia-sian, tetapi memberdayakan manusia hidup melakukan hal-hal yang bermanfaat dan hidup dalam kekudusan. Kekuatan yang ada pada manusia tidak akan pernah dapat hidup dalam kekudusan, tetapi kuasa Allah yang ada dalam mereka memberi kekuatan dalam menjalani hidup kudus.

Keempat, kasih karunia Allah akan tetap bekerja di dalam diri orang percaya yang sungguh-sungguh, sehingga mereka rela dipimpin oleh Allah untuk bertindak sesuai dengan maksud baik Allah atau rencana Allah.

4. Memberi Kekuatan Menghadapi Masalah

Kasih karunia Allah bukan saja memampukan orang percaya untuk menang atas dosa, hidup dalam kekudusan, melayani Tuhan dan hidup bagi Allah, tetapi kasih karunia Allah selalu memberi kekuatan dalam setiap masalah.

Dalam Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan mencatat bahwa: Kasih karunia adalah kehadiran, kemurahan, dan Kuasa Allah. Ini merupakan suatu daya, suatu kekuatan sorgawi yang dikaruniakan kepada mereka yang berseru kepada Allah. Kasih karunia ini akan berdiam dalam diri orang percaya yang setia, yang mengalami kelemahan dan kesukaran demi Injil (Filipi 4:13).

Semakin besar kelemahan dan pencobaan kita karena Kristus, semakin besar kasih karunia yang akan diberikan Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya. Kita harus bangga dan melihat nilai kekal dalam kelemahan kita, dengan demikian Kuasa Kristus ada bersama-sama kita dan diam dalam diri kita sementara kita menempuh hidup ini menuju ke rumah sorgawi kita.

Baca Juga: Kasih Karunia: Kekuatan Yang Memampukan Orang Kristen Hidup Bagi Allah

Jadi, dalam setiap masalah dan kelemahan yang dialami oleh orang percaya baik masalah secara jasmani maupun rohani mempunyai nilai yang berharga karena Allah bertujuan untuk menunjukkan bahwa Ia selalu mengasihi, menyertai dan memberi kekuatan dalam setiap kelemahan dan masalah. 

Allah ingin manusia tahu kekurangan, ketidakmampuan, dan ketidakberdayaan yang ada pada mereka sehingga mereka dapat mengenal Allah yang penuh kuasa, kasih dan rahmat. Ia tahu persis kelemahan dan masalah setiap manusia, tetapi tatkala manusia berseru dan berharap kepada Dia, maka Allah akan melimpahkan kemurahan-Nya dengan memulihkan hidup mereka.
Next Post Previous Post