Arti dan Makna Ucapan Syukur dalam Kitab Filipi (Filipi 1:3-6)

Dalam Kitab Filipi, kita menemukan kata-kata yang merujuk pada "ucapan syukur" dalam Filipi 1:3. Dalam bahasa Yunani, kata kerja yang digunakan adalah "euchariste?" yang diterjemahkan sebagai "mengucap syukur" dalam Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (LAI:TB). Kata benda "eucharistia" yang berhubungan dengan itu muncul 12 kali. Terjemahan ini sering kali mencakup kata "ucapan."
Arti dan Makna Ucapan Syukur dalam Kitab Filipi (Filipi 1:3-6)
Namun, kita perlu memahami bahwa makna "ucapan syukur" tidak terbatas pada kata-kata saja. Kata "euchariste?" sebenarnya lebih dalam lagi, merujuk pada respons terhadap kebaikan, pemberian, atau kasih karunia Allah, tanpa terbatas pada ekspresi verbal. Ini terlihat dari keterkaitan antara "eucharistia" (syukur) dengan "charis" (kasih karunia/pemberian). Kata "euchariste?" tidak hanya berhubungan dengan perkataan, tetapi juga perbuatan (Kolose 3:17).

Dalam panduan ini, kita akan menjelajahi makna yang lebih dalam dari "ucapan syukur" dalam Kitab Filipi, serta melihat alasan-alasan yang mendasarinya. Mari kita mulai dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang kata ini.

Ucapan Syukur dalam Kitab Filipi (Filipi 1:3)

Dalam Kitab Filipi, kita menemukan kata-kata yang merujuk pada "ucapan syukur" dalam Filipi 1:3. Dalam bahasa Yunani, kata kerja yang digunakan adalah "euchariste?" yang diterjemahkan sebagai "mengucap syukur" dalam Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (LAI:TB). Kata benda "eucharistia" yang berhubungan dengan itu muncul 12 kali. Terjemahan ini seringkali mencakup kata "ucapan."

Namun, kita perlu memahami bahwa makna "ucapan syukur" tidak terbatas pada kata-kata saja. Kata "euchariste?" sebenarnya lebih dalam lagi, merujuk pada respons terhadap kebaikan, pemberian, atau kasih karunia Allah, tanpa terbatas pada ekspresi verbal. Ini terlihat dari keterkaitan antara "eucharistia" (syukur) dengan "charis" (kasih karunia/pemberian). 

Kata "euchariste?" tidak hanya berhubungan dengan perkataan, tetapi juga perbuatan (Kolose 3:17). Paulus bahkan mengontraskan "euchariste?" dengan pikiran yang sia-sia dan hati yang bodoh (Roma 1:21). Jadi, terjemahan "mengucap/ucapan syukur" mungkin terlalu membatasi makna sebenarnya. Syukur lebih erat kaitannya dengan kesadaran terhadap kebaikan, pemberian, atau kasih karunia Allah.

Tidak jarang, kata "eucharistia/euchariste?" tidak berhubungan dengan perkataan. Paulus bahkan mengontraskan "eucharistia" dengan aturan halal-haram yang dianut oleh orang Yahudi. Dia menekankan bahwa semua pemberian Allah adalah baik dan perlu diterima dengan syukur (1 Timotius 4:3-4). Di tempat lain, Paulus mengaitkan "eucharistia" dengan pertobatan, dan semakin banyak orang bertobat, semakin besar syukurnya (2 Korintus 4:15).

Tujuan dari Ucapan Syukur (Filipi 1:3)

Paulus menyatakan rasa syukurnya kepada "Allahku" dalam Filipi 1:3. Istilah "Allah" di sini lebih merujuk kepada Bapa. Paulus menggunakan istilah "Allah" dan secara langsung menghubungkannya dengan Bapa (Filipi 1:2 "kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita"). Dia membuat perbedaan jelas antara Bapa (Allah) dan Yesus Kristus di beberapa bagian (Filipi 1:6, 8, dan 11).

Tidak seperti penulis surat kuno lain yang mungkin percaya pada banyak dewa, Paulus sangat spesifik dalam menyebut Allah. Dia menggunakan bentuk tunggal di depan kata "Allah" untuk merujuk kembali kepada Bapa di Filipi 1:2. Ini menunjukkan fokusnya pada satu Allah, bukan sekadar entitas ilahi.

Paulus juga menambahkan kata "ku" (mou) setelah kata "Allah." Hal ini tidak mengindikasikan sifat egois atau egosentris, melainkan menggambarkan hubungan yang sangat pribadi. Paulus memiliki hubungan dekat dengan Allah, bahkan mengundang Allah sebagai saksi untuk menguji hatinya (Filipi 1:8).

Alasan-alasan Ucapan Syukur (Filipi 1:3, 5, 6)

Tidak mudah untuk menentukan jumlah alasan di balik ucapan syukur Paulus. Struktur kalimat dalam Filipi 1:3-6 cukup kompleks dan dapat diinterpretasikan dengan beragam cara. Salah satu pendekatan adalah menyatakan bahwa ada tiga alasan, meskipun ketiganya sangat berkaitan.

1. Pertama, Paulus mengucap syukur atas ingatan jemaat Filipi terhadapnya (Filipi 1:3b).  

Ini dapat diartikan sebagai "dalam setiap ingatan tentang kalian" atau "atas setiap ingatan kalian." Ini mengacu pada penghargaan Paulus atas dukungan dan doa yang diterimanya dari jemaat Filipi.

2. Kedua adalah partisipasi jemaat Filipi dalam pemberitaan Injil (Filipi 1:5). 

Kata "persekutuan" dalam konteks ini mencerminkan kemitraan atau keterlibatan yang berkelanjutan dalam pemberitaan Injil. Paulus menghargai kontribusi yang konsisten dari jemaat Filipi sejak hari pertama.

3. Ketiga. Paulus mengucap syukur atas kesetiaan Allah terhadap jemaat Filipi (Filipi 1:6). 

Dia menyatakan keyakinan bahwa pekerjaan baik yang dimulai oleh Allah akan diselesaikan-Nya. Ini mengacu pada keselamatan rohani jemaat Filipi, yang merupakan pekerjaan Allah. Keselamatan dan ketaatan jemaat juga adalah pekerjaan Allah, dan Paulus percaya bahwa Allah akan memastikan bahwa semuanya akan selesai sampai kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.

Kesimpulan

Kita telah menjelajahi makna "ucapan syukur" dalam Kitab Filipi. Meskipun sering kali diterjemahkan sebagai "mengucap syukur," istilah ini lebih dari sekadar kata-kata. Ia mencerminkan respons yang mendalam terhadap kebaikan, pemberian, dan kasih karunia Allah, tanpa terbatas pada ekspresi lisan.

Penting untuk memahami bahwa "ucapan syukur" tidak hanya berkaitan dengan perkataan, tetapi juga dengan tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa syukur lebih tentang kesadaran atas kebaikan dan kasih karunia Allah, terlepas dari bentuk konkret yang diambilnya.
Next Post Previous Post