Destinasi Bersejarah ZAMAN Yesus
5 tempat yang terkenal yang terkenal pada jaman Tuhan Yesus
adalah:
1) Betlehem (artinya: Rumah Roti), tempat kelahiran Yesus.
'Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.'(Mikha 5:1)
Betlehem adalah sebuah kota kecil yang terletak enam mil di sebelah Selatan. Yerusalem, yang terletak di ketinggian 2.500 kaki; is berdiri di etas cadas batu kapur yang berwarna keabu-abuan. Di kota inilah, yaitu kota Daud, orang-orang Yahudi menanti-nantikan kelahiran Mesias.
'Tidak ada kamar di dalam penginapan. 'Di sinilah Maria dan Yusuf pergi mendaftarkan diri ketika ada sensus di seluruh Kekaisaran. Romawi, seperti dikisahkan dalam Lukas 2:1-3. Mereka telah menempuh jarak hampir 80 mil dari kota Nazaret, yang tentu merupakan sebuah perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan.
1) Betlehem (artinya: Rumah Roti), tempat kelahiran Yesus.
'Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.'(Mikha 5:1)
Betlehem adalah sebuah kota kecil yang terletak enam mil di sebelah Selatan. Yerusalem, yang terletak di ketinggian 2.500 kaki; is berdiri di etas cadas batu kapur yang berwarna keabu-abuan. Di kota inilah, yaitu kota Daud, orang-orang Yahudi menanti-nantikan kelahiran Mesias.
'Tidak ada kamar di dalam penginapan. 'Di sinilah Maria dan Yusuf pergi mendaftarkan diri ketika ada sensus di seluruh Kekaisaran. Romawi, seperti dikisahkan dalam Lukas 2:1-3. Mereka telah menempuh jarak hampir 80 mil dari kota Nazaret, yang tentu merupakan sebuah perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan.
Karena Yusuf dan Maria adalah dari satu silsilah nenek moyang yang sama, kemungkinan besar mereka punya banyak sanak saudara di Betlehem. Tetapi mereka menghadapi permasalahan berat6 , yaitu karena Maria mengandung sebelum resmi dinikahi oleh seorang lelaki, yang tentu tidak mungkin luput dari pengamatan sanak saudara mereka. Jadi tidak ada kerabat dekat yang sudi menerima kedatangan mereka, apalagi memberi tempat bagi Maria untuk melahirkan.
2) Nazaret.
Kota ini merupakan kota gua-gua perbukitan di sebelah Selatan Galilea. Jika menaiki bukit-bukit kota ini Anda dapat melihat perairan Mediteranea di sebelah Barat. Dataran kota ini, yang langsung berbatasan dengan pesisir, sekaligus merupakan sambungan ruas jalan dari Damaskus menuju Mesir, sehingga merupakan 'jembatan' menuju benua Afrika. jalur-jalan tersebut termasuk salah satu rute karavan teramai di dunia. Yesus menghabiskan sebagian besar masa hidup-Nya di dunia, hingga Dia berumur tiga puluh tahun, di tempat ini.
Ketika Natanael bertanya kepada Andreas, 'Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret' ? '(Yohanes 1:46), kita perlu tabu bahwa ada sengketa yang sangat sengit antar kota-kota yang bertetangga, sehingga kitab-kitab Perjanjian Lama-pun tidak menyinggung keberadaan kota Nazaret.
3) Yerusalem.
Kota ini termasuk salah satu kota terbesar di dunia. Ia terletak di pinggiran sebuah dataran tinggi yang tertinggi di wilayah Palestine, dan di kelilingi di sebelah Selatan, Timur dan Barat oleh jurang-jurang yang sangat dalam, curam dan terjal. Jelas keadaan geografis seperti ini sekaligus merupakan pertahanan yang sangat tangguh, dan untuk alasan inilah raja Daud menjadikannya sebagai ibukota Israel. Titik pusat atau jantung kehidupan bangsa Israel terletak di kota ini, yang ditandai dengan didirikannya Bait Allah yang megah.
Meskipun banyak orang mengikut Yesus di Galilea (mis. Markus 2:13; 3:7; 4:1; 5:24; 6:34) dan mengelu-elukan kedatangan-Nya ke Yerusalem (Markus 11:8), Ia meninggal ditinggalkan oleh murid-murid-Nya dan orang banyak (Markus 14:70- 71; 15:9-14, 21) "di luar pintu" kota (Yohanes 19:20; Ibrani 13:12). Dekat tembok-temboknya, Yesus bersantap malam yang terakhir kalinya, diadili oleh imam agung dan pemimpin Romawi, Pilatus, dan disalibkan. Keberhasilan-Nya di kota-kota kecil di Galilea ditelan oleh kegagalan di kota Yerusalem.
Sumber-sumber daya tarik Yerusalem bukanlah ekonomi. Perampok merajalela di jalan-jalan menuju ke kota. Tak ada jalan alamiah dari timur ke barat yang menempuh gunung-gunung; hanya jalur utara-selatan sepanjang batas air yang merupakan jalan alamiah. Tanah sekitarnya buruk untuk pertanian.
2) Nazaret.
Kota ini merupakan kota gua-gua perbukitan di sebelah Selatan Galilea. Jika menaiki bukit-bukit kota ini Anda dapat melihat perairan Mediteranea di sebelah Barat. Dataran kota ini, yang langsung berbatasan dengan pesisir, sekaligus merupakan sambungan ruas jalan dari Damaskus menuju Mesir, sehingga merupakan 'jembatan' menuju benua Afrika. jalur-jalan tersebut termasuk salah satu rute karavan teramai di dunia. Yesus menghabiskan sebagian besar masa hidup-Nya di dunia, hingga Dia berumur tiga puluh tahun, di tempat ini.
Ketika Natanael bertanya kepada Andreas, 'Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret' ? '(Yohanes 1:46), kita perlu tabu bahwa ada sengketa yang sangat sengit antar kota-kota yang bertetangga, sehingga kitab-kitab Perjanjian Lama-pun tidak menyinggung keberadaan kota Nazaret.
3) Yerusalem.
Kota ini termasuk salah satu kota terbesar di dunia. Ia terletak di pinggiran sebuah dataran tinggi yang tertinggi di wilayah Palestine, dan di kelilingi di sebelah Selatan, Timur dan Barat oleh jurang-jurang yang sangat dalam, curam dan terjal. Jelas keadaan geografis seperti ini sekaligus merupakan pertahanan yang sangat tangguh, dan untuk alasan inilah raja Daud menjadikannya sebagai ibukota Israel. Titik pusat atau jantung kehidupan bangsa Israel terletak di kota ini, yang ditandai dengan didirikannya Bait Allah yang megah.
Meskipun banyak orang mengikut Yesus di Galilea (mis. Markus 2:13; 3:7; 4:1; 5:24; 6:34) dan mengelu-elukan kedatangan-Nya ke Yerusalem (Markus 11:8), Ia meninggal ditinggalkan oleh murid-murid-Nya dan orang banyak (Markus 14:70- 71; 15:9-14, 21) "di luar pintu" kota (Yohanes 19:20; Ibrani 13:12). Dekat tembok-temboknya, Yesus bersantap malam yang terakhir kalinya, diadili oleh imam agung dan pemimpin Romawi, Pilatus, dan disalibkan. Keberhasilan-Nya di kota-kota kecil di Galilea ditelan oleh kegagalan di kota Yerusalem.
Sumber-sumber daya tarik Yerusalem bukanlah ekonomi. Perampok merajalela di jalan-jalan menuju ke kota. Tak ada jalan alamiah dari timur ke barat yang menempuh gunung-gunung; hanya jalur utara-selatan sepanjang batas air yang merupakan jalan alamiah. Tanah sekitarnya buruk untuk pertanian.
Dataran tinggi tempat Yerusalem berdiri bertindak sebagai pembuat hujan, yang berarti bahwa ia pun merupakan penghalang hujan bagi daerah-daerah di sebelah timur. Hanya kegiatan pembangunan Herodes dan Bait Suci yang menjelaskan terjadinya kegiatan komersial (yang diimpor). Hasilnya adalah sebuah kota dataran tinggi dengan sedikit air, tanah yang buruk dan jalan-jalan berbahaya yang memiliki perdagangan dan kegiatan komersial, yang semuanya berorientasi pada Bait Allah yang kudus.
Ada sumber-sumber sastra dan arkeologis untuk menolong menjelaskan sifat Kitab Suci yang kuno ini (Josephus, Perang Yahudi 5.136-247); Tacitus, Sejarah 5.11-12; Aristeas 83-120; dan Misynah, khususnya traktat Middot dan Tamid). Pada abed ke-20, ada lebih dari 20 penggalian penting di kota ini. "Kota ini dibangun, sebagian saling berhadapan, pada dua bukit yang terpisah oleh sebuah lembah di tengahnya (Tiropeon); di sana deretan rumah berakhir (Josephus, Perang Yahudi 5.136, penerjemah: Thackeray dalam Loeb Classical Library).
Ada sumber-sumber sastra dan arkeologis untuk menolong menjelaskan sifat Kitab Suci yang kuno ini (Josephus, Perang Yahudi 5.136-247); Tacitus, Sejarah 5.11-12; Aristeas 83-120; dan Misynah, khususnya traktat Middot dan Tamid). Pada abed ke-20, ada lebih dari 20 penggalian penting di kota ini. "Kota ini dibangun, sebagian saling berhadapan, pada dua bukit yang terpisah oleh sebuah lembah di tengahnya (Tiropeon); di sana deretan rumah berakhir (Josephus, Perang Yahudi 5.136, penerjemah: Thackeray dalam Loeb Classical Library).
Kota Atas dibangun pada puncak barat yang lebih tinggi; Kota Bawah terdiri dari Bait Suci di bukit sebelah timur, yang berbentuk bulan sabit (namanya, Ofel, berarti "punuk"). Kedua bukit itu adalah benteng-benteng yang terpisah. Pompeius menduduki Kota Atas pada tahun 63 sM., tetapi masih harus mengepung Bait Suci. Pada periode Seleukid pasukan-pasukan Siria dan orang-orang Yahudi helenis menempati Kota Atas sebagai "Antiokhia di Yerusalem" (2 Mak. 4:9, 19)15 sehingga kedua wilayah itu saling bermusuhan. Herodes memperkuat kedua bagiannya; benteng Antonia mendominasi Bait Suci di Kota Bawah, dan istana Herodes dengan tiga menaranya yang besar mendominasi Kota Atas.
Herodes melipatgandakan ukuran Bukit Bait Suci, membuang batu karang besar di barat laut dan mendukung dinding-dindingnya dan lengkung-lengkung atapnya di tenggara. Dinding-dinding di sekitar bukit yang menopang wilayah Bait Suci mengelilingi wilayah seluas 1,4 hektare. Pekerjaan batunya mengambil gays Herodian. Dasar utamanya dari batu di bawah pintu gerbang selatan kira-kira 1,8 meter tingginya; batu di sudut barisan ini berukuran 7 x 1,8 meter dan beratnya lebih dari 100 ton
Bila seseorang datang dari sebelah barat Bukit Zaitun, ia akan menuruni lembah Kildron dan mendaki ke Gerbang Emas di dinding-dinding yang menopang Bukit Bait Suci, yang mungkin adalah Pintu Elok dalam Kisah Para Rasul 3:2, tempat berlangsungnya kisah penyembuhan orang yang lumpuh oleh Petrus. Menyeberangi Serambi orang-orang bukan-Yahudi pada Bukit Bait Suci, orang akan memasuki wilayah Bait Suci di sebelah timur melalui Gerbang Korintus, yang dinamai demikian karena perunggu Korintusnya melebihi nilai emas dan perak (Josephus, Perang Yahudi 5.201).
Herodes melipatgandakan ukuran Bukit Bait Suci, membuang batu karang besar di barat laut dan mendukung dinding-dindingnya dan lengkung-lengkung atapnya di tenggara. Dinding-dinding di sekitar bukit yang menopang wilayah Bait Suci mengelilingi wilayah seluas 1,4 hektare. Pekerjaan batunya mengambil gays Herodian. Dasar utamanya dari batu di bawah pintu gerbang selatan kira-kira 1,8 meter tingginya; batu di sudut barisan ini berukuran 7 x 1,8 meter dan beratnya lebih dari 100 ton
Bila seseorang datang dari sebelah barat Bukit Zaitun, ia akan menuruni lembah Kildron dan mendaki ke Gerbang Emas di dinding-dinding yang menopang Bukit Bait Suci, yang mungkin adalah Pintu Elok dalam Kisah Para Rasul 3:2, tempat berlangsungnya kisah penyembuhan orang yang lumpuh oleh Petrus. Menyeberangi Serambi orang-orang bukan-Yahudi pada Bukit Bait Suci, orang akan memasuki wilayah Bait Suci di sebelah timur melalui Gerbang Korintus, yang dinamai demikian karena perunggu Korintusnya melebihi nilai emas dan perak (Josephus, Perang Yahudi 5.201).
Terus ke sebelah barat, orang akan melewati Serambi kaum Wanita; melewati Gerbang Nikanor, tiba di Serambi Israel dan dari situ menuju Serambi para Imam Agung dan mezbah besar di hadapan Bait Suci itu sendiri. Beranda di depannya sekitar 53 meter, tetapi Ruangan Maha kudus di baliknya hanya 35 meter lebarnya. Sudah tentu, tak seorang pun boleh melewati tirai berlapis ke dalam Ruangan Maha kudus, kecuali imam agung, yang memasukinya sekali setahun pada Hari Pendamaian.
Di barat laut terdapat benteng Antonia, yang dibangun oleh keluarga Hasmoni, yang menamainya Baris; Herodes memperkuatnya dan mengganti namanya sesuai dengan nama Markus Antonius. Seorang pejabat (tribune) dengan tentaranya dan para perwiranya berlari ke bawah untuk menangkap dan melindungi Paulus, yang berbicara kepada orang banyak dari tangga-tangganya (Ms. 21:32, 35).
Di sudut barat laut Kota Atas, Herodes membangun istananya sendiri dengan dua ruang pests besar dan kamar-kamar untuk ratusan tamu. Ada pula kolam-kolam dengan air mancur yang mengalir di dalam taman-taman istana. Herodes memperkuat bagian utara istananya dengan membangun tiga menara besar, salah satunya dinamai sesuai dengan nama saudaranya, Fasael. Philo (Legatio ad Gaium 299) mengisahkan bahwa Pilatus tinggal di istana Herodes pads hari-hari perayaan Yahudi dan Josephus bercerita tentang dua orang pemimpin yang berbicara kepada khalayak Yahudi dari panggung istana Herodes, Pilatus pads tahun 30 M. dan Florus pads tahun 66 M. (Josephus, Perang Yahudi 2.175-176, 301, 308).
Di barat laut terdapat benteng Antonia, yang dibangun oleh keluarga Hasmoni, yang menamainya Baris; Herodes memperkuatnya dan mengganti namanya sesuai dengan nama Markus Antonius. Seorang pejabat (tribune) dengan tentaranya dan para perwiranya berlari ke bawah untuk menangkap dan melindungi Paulus, yang berbicara kepada orang banyak dari tangga-tangganya (Ms. 21:32, 35).
Di sudut barat laut Kota Atas, Herodes membangun istananya sendiri dengan dua ruang pests besar dan kamar-kamar untuk ratusan tamu. Ada pula kolam-kolam dengan air mancur yang mengalir di dalam taman-taman istana. Herodes memperkuat bagian utara istananya dengan membangun tiga menara besar, salah satunya dinamai sesuai dengan nama saudaranya, Fasael. Philo (Legatio ad Gaium 299) mengisahkan bahwa Pilatus tinggal di istana Herodes pads hari-hari perayaan Yahudi dan Josephus bercerita tentang dua orang pemimpin yang berbicara kepada khalayak Yahudi dari panggung istana Herodes, Pilatus pads tahun 30 M. dan Florus pads tahun 66 M. (Josephus, Perang Yahudi 2.175-176, 301, 308).
Ketika Yesus diadili oleh Pilatus, ia duduk di kursi penghakiman (Matius. 27:19) di hadapan para imam kepala dan orang banyak (Lukas 23:4), barangkali di luar. Yohanes mencatat (19:13) bahwa keputusan akhirnya disampaikan dari kursi pengadilan di sebuah tempat yang disebut Litostrotos dan. dalam bahasa lbrani, Gabata ("tempat tinggi"), yang kemungkinan adalah istana Herodes, bukan Antonia.16 Festus agaknya mendengar tuduhan-tuduhan kepada Paulus di tempat yang sama (Kisah Para Rasul 25:1).
Nahman Avigad menggali sebuah jalan di Kota Atas yang dibangun di atas sisa-sisa sebuah rumah yang dihuni pads mass pemerintahan Herodes. Perbaikan-perbaikan kota berarti bahwa keluarga tersebut diungsikan untuk memungkinkan proyek rekonstruksi Herodes, yang dengan meyakinkan dikatakan oleh John Wilkinson sebagai jaringan jalan-jalan segi empat yang berpusat pada panggung istana.
Nahman Avigad menggali sebuah jalan di Kota Atas yang dibangun di atas sisa-sisa sebuah rumah yang dihuni pads mass pemerintahan Herodes. Perbaikan-perbaikan kota berarti bahwa keluarga tersebut diungsikan untuk memungkinkan proyek rekonstruksi Herodes, yang dengan meyakinkan dikatakan oleh John Wilkinson sebagai jaringan jalan-jalan segi empat yang berpusat pada panggung istana.
Yerusalem, sebagaimana yang dibangun kembali oleh Herodes, bukanlah sebuah kumpulan gang yang sempit, berbelok-belok dan kacau melainkan sebuah kota yang mempunyai rencana seperti Antiokhia. Kota Atas adalah wilayah pemukiman orang-orang kaya. Rumah-rumahnya rumah-rumahnya helenis, dengan ruang tengah yang di kenali oleh kamar-kamar dan dengan tempat-tempat penyimpanan air bawah tanah dan kolam-kolam renang. Seorang pengamat menyebutkan bahwa hasilnya "adalah kota yang paling terkenal dan bukan hanya dari Yudea"
Kota Bawah lebih populer dan bersifat oriental, dipadati oleh penduduk miskin. Kota ini mempunyai gedung kota dan arsip-arsip, yang dibakar pada awal perang melawan orang-orang Romawi oleh para pemberontak, yang berhasil menghancurkan bon-bon utang. Rumah-rumahnya dibangun dengan batu kecil, yang dikumpulkan dengan ruangan taman yang kecil meskipun mereka juga mempunyai sebuah serambi dalam yang dilindungi oleh sebuah dinding. Para ahli berbeda pendapat tentang apakah jalan-jalan di Kota Bawah ini tidak direncanakan ataukah merupakan jaringan persegi empat lainnya yang dibangun di sekeliling Bait Suci.
Populasi Yerusalem menimbulkan masalah air, dan Herodes membutuhkan lebih banyak air untuk air-air mancur di istananya. Ia menambahkan lebih dari dua kali lipat panjang saluran air yang mengalirkan air dari selatan (sekitar 22 sampai 63 km) ke kota. Sekali lagi, para ahli berbeda pendapat tentang apakah hal ini memungkinkan pelipatgandaan penduduk kota dari 35.000 menjadi 70.000 orang ataukah kompleks yang baru ini semata-mata melipatgandakan kebutuhan-kebutuhan air di kota, sehingga penduduknya berjumlah sekitar 40.000 orang.
4) Kapernaum.
Yesus ditolak di Nazaret sehingga la memindahkan markas pelayanan ke Kapernaum (Matins 4:13). Letaknya di pesisir Barat Laut Galilea dan dilewati jalan raga utama yang menghubungkan antara Damaskus dan Tirus. Jadi pemilihan basis pelayanan di Kapernaum adalah bijaksana sekaligus strategis, sebab dari kota tersebut Ia dapat berkelana ke seluruh tempat di sepanjang pesisir dan di seluruh wilayah Galilea, dengan kadang-kadang singgah ke Yerusalem dan wilayah-wilayah di sebelah Utara Galilea.
5) Kaisarea
Filipi. Distrik' ini terletak 25 mil di sebelah Utara (tetapi agak ke Timur) dari Laut Galilea. Area ini dipenuhi dengan kuil tempat penyembahan Baal', di mana di sekelilingnya ada perbukitan yang berjurang sangat dalam, yang menurut cerita antah berantah adalah sebagai tempat kelahiran Pan, sang dewa clam. Kaisarea Filipi sangat kental dengan dewa mereka sehingga dulunya tempat tersebut dinamakan Panias.
Kota Bawah lebih populer dan bersifat oriental, dipadati oleh penduduk miskin. Kota ini mempunyai gedung kota dan arsip-arsip, yang dibakar pada awal perang melawan orang-orang Romawi oleh para pemberontak, yang berhasil menghancurkan bon-bon utang. Rumah-rumahnya dibangun dengan batu kecil, yang dikumpulkan dengan ruangan taman yang kecil meskipun mereka juga mempunyai sebuah serambi dalam yang dilindungi oleh sebuah dinding. Para ahli berbeda pendapat tentang apakah jalan-jalan di Kota Bawah ini tidak direncanakan ataukah merupakan jaringan persegi empat lainnya yang dibangun di sekeliling Bait Suci.
Populasi Yerusalem menimbulkan masalah air, dan Herodes membutuhkan lebih banyak air untuk air-air mancur di istananya. Ia menambahkan lebih dari dua kali lipat panjang saluran air yang mengalirkan air dari selatan (sekitar 22 sampai 63 km) ke kota. Sekali lagi, para ahli berbeda pendapat tentang apakah hal ini memungkinkan pelipatgandaan penduduk kota dari 35.000 menjadi 70.000 orang ataukah kompleks yang baru ini semata-mata melipatgandakan kebutuhan-kebutuhan air di kota, sehingga penduduknya berjumlah sekitar 40.000 orang.
4) Kapernaum.
Yesus ditolak di Nazaret sehingga la memindahkan markas pelayanan ke Kapernaum (Matins 4:13). Letaknya di pesisir Barat Laut Galilea dan dilewati jalan raga utama yang menghubungkan antara Damaskus dan Tirus. Jadi pemilihan basis pelayanan di Kapernaum adalah bijaksana sekaligus strategis, sebab dari kota tersebut Ia dapat berkelana ke seluruh tempat di sepanjang pesisir dan di seluruh wilayah Galilea, dengan kadang-kadang singgah ke Yerusalem dan wilayah-wilayah di sebelah Utara Galilea.
5) Kaisarea
Filipi. Distrik' ini terletak 25 mil di sebelah Utara (tetapi agak ke Timur) dari Laut Galilea. Area ini dipenuhi dengan kuil tempat penyembahan Baal', di mana di sekelilingnya ada perbukitan yang berjurang sangat dalam, yang menurut cerita antah berantah adalah sebagai tempat kelahiran Pan, sang dewa clam. Kaisarea Filipi sangat kental dengan dewa mereka sehingga dulunya tempat tersebut dinamakan Panias.
Selain itu ada kuil megah yang terbuat dari warmer putih, yang dibangun oleh raja Herodes Agung untuk memuja keilahan Kaiserea. Beberapa waktu kemudian anaknya, Filipus, memper indah dan memperkaya ranah harta benda kuil pada khususnya dan area kota pada umumnya. Ia juga mengubah nama kota dari Panias menjadi 'Kaisarea,' untuk menghormati Kaisera; kemudian di belakang nama Kaisarea di imbuhkan namanya sendiri, sehingga jadilah nama kota tersebut 'Kaisarea Filipi‘.
Di tempat inilah Yesus membawa para murid-Nya dan bertanya pada mereka, apa gerangan yang orang-orang katakan tentang jati diri-Nya yang sebenarnya. Dalam situasi di kelilingi banyak kuil berhala dewa-dewi", Yesus bertanya pada para murid-Nya tentang apa yang mereka pikirkan tentang diri-Nya yang sebenarnya.
Di tempat inilah Yesus membawa para murid-Nya dan bertanya pada mereka, apa gerangan yang orang-orang katakan tentang jati diri-Nya yang sebenarnya. Dalam situasi di kelilingi banyak kuil berhala dewa-dewi", Yesus bertanya pada para murid-Nya tentang apa yang mereka pikirkan tentang diri-Nya yang sebenarnya.
Di tempat inilah muncul sebuah pengakuan Petrus yang menggemparkan, yang diwahyukan Allah sendiri dalam pikirannya, bahwa Yesus adalah Anak Allah; kemudian Yesus menyatakan bahwa Dia akan membangun gereja-Nya di atas landasan keimanan Petrus tersebut dan semua kuasa maut atau neraka sekalipun tidak akan mampu menumbangkannya (Matius 16:13-19)