Kasih Agape dalam Pernikahan: Panduan Praktis Menuju Harmoni Keluarga

Pendahuluan

Dalam perjalanan kehidupan pernikahan, kasih agape menjadi pilar utama yang membentuk fondasi keharmonisan keluarga. Bukan sekadar kata-kata, melainkan manifestasi nyata dalam tindakan sehari-hari. Firman Tuhan, melalui surat Paulus kepada jemaat di Korintus, memberikan petunjuk mengenai aspek-aspek penting dari kasih agape.

Dalam konteks ini, setiap elemen kasih agape memiliki arti mendalam yang membangun dan merajut kebersamaan. Kesabaran dalam menerima perbedaan, murah hati dalam memahami kesalahan, dan ketiadaan cemburu yang berlebihan menjadi bukti nyata dari cinta sejati dalam sebuah pernikahan.
Kasih Agape dalam Pernikahan: Panduan Praktis Menuju Harmoni Keluarga
Mari kita telaah lebih jauh setiap wujud kasih agape dan bagaimana hal ini menjadi landasan kokoh menuju keluarga yang bahagia dan harmonis.

Kasih Itu Sabar

Kata sabar di sini mengandung pengertian mau menerima keberadaan orang lain. Suami istri harus belajar untuk menerima pasangannya apa adanya. Suami istri harus menerima kekurangan dari pasangannya. Pasangan suami istri juga harus belajar menerima kelebihan dari pasangannya. Selain daripada itu, pasangan suami istri juga harus menerima perbedaan di antara mereka.

Tuhan menjadikan laki-laki dan perempuan berbeda bukan hanya secara fisik tetapi banyak hal yang berbeda antara kaum lakilaki dan kaum perempuan. Perbedaan sifat, kebiasaan, kecenderungan, keinginan, dan masih banyak perbedaan yang lainnya. Saling menerima merupakan wujud kasih yaitu kesabaran terhadap pasangannya.

Belajar untuk saling menerima memang tidaklah mudah. Kegagalan untuk menerima dengan penuh kesabaran pasangannya acapkali menjadi penyebab ketidakharmonisan dalam kehidupan keluarga yang akan dapat mengganggu kekokohan sebuah keluarga. Oleh sebab itu, pasangan suami istri harus sabar seorang terhadap yang lain artinya bersedia dengan tulus menerima pasangannya apa adanya

Kasih Itu Murah Hati

Istilah murah hati‖ artinya mau memahami kesalahan orang lain. Pasangan suami istri yang memiliki kemurahan hati tidak akan terlalu cepat menghakimi pasangannya apabila pasangannya melakukan kekeliruan atau kesalahan. Tidak ada seorang pun yang sempurna di dalam dunia ini. Setiap orang pasti bisa melakukan kesalahan. Demikian pula pasangan suami istri di dalam sebuah keluarga. Oleh sebab itu, sikap murah hati harus dikembangkan di dalam kehidupan pasangan suami istri.

Untuk dapat mengembangkan sikap murah hati, maka suami atau istri perlu menanyakan dengan kasih kepada pasangannya mengapa ia melakukan kesalahan atau kekeliruan yang demikian. Dengan mengetahui dan memahami apa yang melatarbelakangi sikap dan tindakan pasangan yang salah atau keliru tersebut, suami atau istri tidak akan cepat menghakimi, dan kemudian menghukum pasangannya yang melakukan kesalahan.

Salah satu kunci untuk bisa memiliki kemurahan hati adalah komunikasi yang lancar dan sehat antara suami istri. Komunikasi yang sehat sangat dibutuhkan untuk dapat menumbuhkan sifat murah hati. Oleh sebab itu, komunikasi suami istri perlu dilatih dan dipraktikkan di dalam kehidupan suami istri agar kemurahan hati dapat dimiliki oleh mereka yang merupakan wujud nyata dari kasih agape. Sifat murah hati‖ ini harus ditanamkan dan ditumbuhkan di dalam diri pasangan suami istri.

Kasih Tidak Cemburu

Kata tidak cemburu‖ di sini bukan menjelaskan tentang kecemburuan seseorang terhadap pasangannya yang memiliki hubungan dengan laki-laki atau perempuan lain. Cemburu seperti itu bisa dibenarkan apabila tidak dilakukan secara berlebihan. Cemburu yang tepat dan beralasan adalah salah satu bukti daripada cinta seseorang terhadap pasangannya. Sedangkan cemburu yang kurang tepat dan berlebihan justru merupakan tanda kebencian bukan cinta seseorang terhadap pasangannya.

Tidak Cemburu‖ (not envy) di sini berbicara tentang tidak iri hati atas keberhasilan dan kelebihan pasangannya. Seorang suami atau istri tidak boleh merasa iri hati terhadap pasangannya yang mungkin lebih pandai, lebih mampu bekerja, dan lebih banyak menghasilkan uang, lebih banyak teman, dan lain-lain. Perasaan iri hati bisa menimbulkan malapetaka bagi keberlangsungan kehidupan sebuah keluarga. 

Di mana ada iri hati di situ akan muncul kebencian yang pada gilirannya akan membawa kepada tindakan yang merusak, menjatuhkan, menghancurkan bahkan tidak segan-segan membunuh pasangannya. Di dalam keluarga yang sehat kata cemburu‖ atau lebih tepatnya iri hati tidak boleh ada di dalam kamus kehidupan suami istri.

Kasih Tidak Memegahkan Diri

Memegahkan diri‖ di sini mengandung pengertian memandang rendah pasangannya. Seseorang cenderung memandang rendah pasangan yang mungkin memiliki latar belakang yang kurang dibandingkan dengan dirinya, baik dalam hal pendidikan, ekonomi maupun status sosial. Ia merasa dirinya lebih superior terhadap pasangannya. 

Memandang rendah pasangan dapat terlihat dengan bagaimana ia berbicara secara kasar terhadap pasangannya, bagaimana ia memperlakukan pasangan bukan seperti suami atau istri namun seperti pembantu, serta ia menganggap bahwa pasangannya tidak layak untuk dilibatkan di dalam mengambil keputusan di dalam keluarga.

Firman Tuhan mengatakan bahwa suami istri adalah dua menjadi satu artinya bahwa tidak ada lagi perbedaan di antara mereka. Mereka sekarang adalah setara dan sederajat di dalam keluarga terlepas dari apa dan bagaimana latar belakangnya. Oleh sebab itu, sikap memegahkan diri‖ yang ditunjukkan dengan memandang rendah pasangannya adalah bertentangan dengan Firman Tuhan dan tidak boleh terjadi di dalam keluarga yang sehat

Kasih Tidak Sombong

Kata tidak sombong‖ di sini mengandung pengertian yang agak berbeda dengan memegahkan diri‖. Kata sombong‖ di sini menjelaskan tentang sikap seseorang yang menganggap bahwa semua apa yang ia miliki baik harta maupun kesuksesan hanya karena hasil dari usaha dia seorang diri. Ia menganggap bahwa pasangannya tidak memiliki andil sama sekali di dalam keberhasilan yang dicapainya.

Suami atau istri tidak boleh merasa dan menganggap bahwa keberhasilan yang ia capai tidak ada kaitan sama sekali dengan pasangannya. Suami atau istri tidak boleh menganggap bahwa ia berhasil karena hasil jerih payahnya atau kerja kerasnya sendiri tanpa mau mengakui peran serta dari pasangannya. Hal ini tidak boleh terjadi di dalam sebuah keluarga yang diberkati Tuhan karena pada ha kekatnya suami istri tidak bisa terpisah antara satu dengan yang lain. 

Menyadari bahwa istri diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, maka suami istri saling melengkapi dan saling mengisi. Oleh sebab itu, keberhasilan seorang suami adalah juga berkat dukungan dari istrinya dan sebaliknya kesuksesan istri adalah juga karena adanya topangan dari suaminya. Jadi kesombongan harus dikikis habis di dalam diri suami atau istri yang ingin memiliki keluarga yang sehat

Kasih Tidak Melakukan yang Tidak Sopan

Suami istri yang memiliki kasih agape harus dibuktikan dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak sopan atau lebih tepatnya menghindari dan membuang tindakan dan atau kata-kata kasar terhadap pasangannya.

Tindakan kasar biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki terhadap istrinya sebagai bentuk pelampiasan kemarahan. Hari ini banyak terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh para suami yang menyebabkan banyak korban para istri dan anak-anak. Mereka banyak yang mengalami luka fisik maupun luka batin atas kekerasan yang dilakukan oleh suami atau papa mereka. Oleh karena itu, seorang suami harus bisa menahan diri agar tidak menyakiti dan melukai pasangannya sebagai bukti dari kasih agape

Selain tindakan kasar ada juga kata-kata kasar yang biasanya dilakukan oleh kaum perempuan terhadap suami atau anak-anaknya sebagai wujud kejengkelan dan kekecewaan yang ia alami. Ucapan yang kasar bisa seperti mata pisau yang dapat menyakiti, melukai hati, dan perasaan suami serta anak-anaknya. Banyak suami dan anak yang tidak betah tinggal di dalam rumah karena istrinya atau mamanya tidak mampu menjaga lidahnya. Oleh sebab itu, seorang istri harus bisa mengendalikan lidahnya agar jangan melukai pasangannya dengan kata-kata yang kasar dan menyakitkan

Tindakan dan kata-kata yang kasar sangat besar dampaknya bagi kehidupan dan keharmonisan sebuah rumah tangga. Oleh sebab itu, kekasaran (rude) baik oleh suami atau istri harus dibuang jauh-jauh di dalam kehidupan keluarga yang diberkati Tuhan di mana suami dapat menjaga kaki dan tangannya, dan istri menjaga mulutnya untuk tidak menyakiti pasangannya.

Kasih Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri

Suami istri yang saling mengasihi dengan kasih agape harus belajar untuk tidak mencari keuntungan atau kesenangan diri sendiri namun berusaha untuk mengembangkan sikap untuk mau menguntungkan dan menyenangkan pasangannya dengan cara saling menghormati dan menghargai pasangannya. 

Sikap suami istri yang saling menghormati dan menghargai terbukti sangat ampuh di dalam menghindari penyelewengan dan perselingkuhan di dalam sebuah keluarga. Bentuk penghormatan dan penghargaan bagi perempuan dan laki-laki berbeda. Bagi kaum perempuan, ia merasa dihormati dan dihargai kalau pasangannya memberi pujian terhadap karyanya dan penampilannya

Berbeda dengan kaum perempuan, seorang laki-laki akan merasa dihormati dan dihargai apabila pasangannya selalu menunjukkan sikap bahwa ia membutuhkan suaminya. Perlu diketahui oleh kaum perempuan bahwa apabila seorang laki-laki merasa dibutuhkan, maka harga dirinya akan terangkat dan ia akan bangga terhadap dirinya. Apabila seorang suami merasa dibutuhkan oleh istrinya, maka ia merasa dihargai dan dihormati oleh istrinya. 

Sebagai responsnya ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyenangkan dan membahagiakan istrinya. Sebaliknya apabila istri merasa tidak membutuhkan lagi suaminya itu berarti bahwa ia tidak mampu menghargai dan menghormati suaminya. Sebagai akibatnya, maka suami akan cenderung tidak peduli lagi terhadap istri bahkan tidak sedikit suami yang jatuh ke dalam pelukan perempuan lain yang dirasakan sangat ‖membutuhkan‖ dia. Kalau hal ini terjadi, maka dapatlah dipastikan bahwa keluarga ini tidak akan dapat bertahan lama

Kasih Tidak Pemarah

Bukti kasih agape yang harus dimiliki oleh suami atau istri adalah tidak mudah marah terhadap pasangannya. Suami atau istri tidak boleh terlalu mudah marah di dalam merespons ucapan, sikap atau tindakan dari pasangannya yang sebenarnya baik dan positif bagi dia. Di dalam kehidupan sebuah pernikahan, pasangan suami istri yang memiliki kasih Agape tidak boleh terlalu mudah tersinggung dan marah terhadap kritik, nasehat, ataupun teguran pasangannya yang membangun. 

Salah satu ciri dari pasangan suami istri yang sehat dan kondusif ialah adanya kesediaan dan kemauan masing-masing pribadi untuk menerima dengan penuh kerendahan hati segala macam kritik, nasehat, ataupun teguran dari pasangannya demi kebaikan bersama. Kritik, nasehat, dan teguran harus menjadi bahan introspeksi diri agar segala kekurangan dan kelemahannya dapat diperbaiki demi keharmonisan dan kebahagiaan hubungan suami istri

Tidak ada suami atau istri yang sempurna di dalam setiap kehidupan rumah tangga yang ada di dalam dunia yang telah dirusak oleh dosa ini. Setiap suami atau istri pasti ada kekurangan dan kelemahan yang mungkin tidak disadari oleh dirinya sendiri. Oleh sebab itu, suami atau istri membutuhkan pasangannya untuk mengingatkan dan menyadarkan pasangannya melalui kritikan, teguran, saran ataupun nasehat yang membangun. Namun perlu juga diperhatikan bahwa di dalam menyampaikan kritik, nasehat, ataupun teguran suami atau istri harus melakukannya dengan cara yang benar. 

Sering kali kritik, nasehat, ataupun teguran yang positif dari suami atau istri direspons secara negatif oleh pasangan karena caranya kurang tepat. Firman Tuhan mengatakan marilah kita saling menasihati dengan kasih yang diwujudkan dengan menggunakan kata-kata atau nada bicara yang tidak menyakiti dan menyinggung pasangannya

Kasih Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain

Suami istri yang mempraktikkan kasih agape tidak boleh menyimpan kesalahan dari pasangannya. Tidak boleh menyimpan kesalahan dari pasangannya berarti suami atau istri tidak menaruh dendam terhadap pasangannya yang mungkin pernah menyakitinya dengan sangat amat luar biasanya hebatnya. Untuk bisa melakukan hal ini dibutuhkan pengampunan. Oleh sebab itu, di dalam kehidupan suami istri pengampunan perlu dan harus dikembangkan

Mengampuni memang tidaklah mudah bagi mereka yang pernah dikecewakan, dikhianati atau bahkan mungkin disakiti secara luar biasa oleh pasangannya. Namun di dalam kehidupan keluarga Kristen pengampunan bukanlah sebuah pilihan tapi merupakan suatu keharusan. 

Pengampunan merupakan salah satu ciri khas dan pilar utama dari kekristenan yang membedakan dengan agama lain. Demikian halnya keluarga Kristen akan dapat tampil beda dan mampu menjadi terang bagi keluarga-keluarga yang ada di dalam dunia yang gelap ini kalau keluarga Kristen tersebut dapat mendemonstrasikan pengampuan di antara suami istri.

Kasih Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Tetapi Karena Kebenaran

Kasih agape di sini harus ditunjukkan oleh suami atau istri dengan tidak bersukacita di atas penderitaan pasangannya. Seorang suami jangan ingin menikmati hidup dan menyenangkan dirinya sendiri di atas penderitaan istrinya. Ada banyak kasus di mana suami-suami hanya menghabiskan uang hasil kerja keras dari istrinya sedangkan ia sendiri tidak mau bekerja. 

Suami-suami menghabiskan uang istrinya untuk main judi, minum-minuman keras, pesta pora, dan lain-lain tanpa memedulikan kesusahan dan penderitaan istrinya di dalam mencari nafkah. Istrinya seakan dijadikan sapi perahan oleh suaminya. Suami macam ini adalah suami yang tidak bertanggung jawab dan bukan suami yang memiliki kasih agape terhadap istrinya

Firman Tuhan menegaskan bahwa suami, sebagai kepala keluarga, memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Jadi yang seharusnya bekerja untuk menghidupi istri dan anak adalah suami bukan istri. Kalaupun ada istri yang bekerja, maka sebenarnya hanya sebatas untuk menambah penghasilan bagi keluarga bukan sebagai pemeran utama. 

Pemeran utama di dalam pemenuhan kebutuhan finansial keluarga adalah suami. Oleh sebab itu, kalau ada suami tidak bekerja dan menghabiskan uang hasil kerja istrinya, para istri harus berani tegas untuk tidak memenuhi permintaan suaminya. Namun apabila suami kemudian melakukan tindakan kekerasan karena apa yang diminta tidak dituruti, maka istri jangan takut untuk melapor kepada pihak yang berwajib agar suaminya itu mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Bukan karena seorang istri mengasihi suaminya lalu istri harus melindungi pasangannya yang melalaikan tanggung jawabnya sebagai suami bahkan memeras istrinya. Kasih harus diimbangi dengan keadilan. Justru kalau istri tidak berani bersikap tegas terhadap suaminya yang bertindak semena-mena terhadap dirinya itu berarti ia ikut andil di dalam menjerumuskan suaminya.

Sekarang dari sisi istri, seorang istri juga jangan bersenangsenang di atas penderitaan suaminya. Ada banyak istri yang memaksa suaminya untuk memenuhi keinginannya untuk membelikan barang-barang yang mewah dan mahal tanpa mau mengerti kondisi keuangan suaminya. 

Akibatnya karena suami tidak tahan mendengar omelan dan rengek-an istrinya yang terus menerus meminta untuk dipenuhi keinginannya, maka dengan terpaksa suami mengambil atau menggunakan uang yang bukan menjadi haknya dengan melakukan manipulasi dan korupsi. Ketika ketahuan, maka ia dihukum dan menderita di dalam penjara sedangkan istrinya bersenang-senang menikmati barang-barang mewah hasil korupsi suaminya. Sikap seperti ini tidak boleh dipelihara dan ditumbuhkembangkan di dalam keluarga Kristen yang sehat

Kasih Menutupi Segala Sesuatu

Kasih agape antara pasangan suami istri harus ditandai dengan selalu saling melindungi pasangannya. Melindungi bukan hanya terhadap gangguan atau serangan dari luar keluarganya. Suami atau istri harus selalu berusaha untuk melindungi pasangannya di dalam pengertian bahwa suami atau istri harus selalu menutupi kekurangan dan kelemahan pasangannya dengan tidak menceritakannya kepada orang lain termasuk kepada orang tuanya sekalipun.

Kasih agape di sini harus diwujudkan dengan adanya komitmen antara suami atau istri untuk tidak membeberkan atau mempublikasikan kekurangan dan kelemahan dari pasangannya di depan umum dengan tujuan untuk memperoleh dukungan dari pihak luar. Ketika suami atau istri membuka kejelekan pasangannya kepada orang lain sebenarnya ia membuka aibnya sendiri karena mereka pada hakekatnya adalah satu. Oleh sebab itu, pasangan suami istri di dalam keluarga Kristen yang sehat selalu berusaha untuk melindungi atau menutupi kekurangan pasangannya

Kasih Percaya Segala Sesuatu

Kasih agape harus diwujudkan oleh suami istri dengan selalu menumbuhkan rasa saling percaya terhadap pasangannya. Kepercayaan sangat penting dan dibutuhkan di dalam kehidupan pasangan suami istri yang mendambakan keharmonisan rumah tangga. Ketika di dalam keluarga tidak ada lagi saling percaya, yang ada adalah saling curiga dan saling berprasangka buruk. 

Ketika rumah tangga diisi oleh kecurigaan dan prasangka, kehidupan suami istri akan dipenuhi dengan ketegangan bahkan pertengkaran setiap hari. Kalau sudah demikian, maka hidup serasa seperti di dalam neraka. Sebagai akibatnya suami atau istri pasti tidak akan betah tinggal di dalam rumah seperti itu. Alhasil perceraian akan menjadi pilihan pasangan suami istri yang hidup di dalam keluarga yang di dalamnya kepercayaan telah sirna

Untuk dapat menciptakan kehidupan yang selalu saling percaya maka pasangan suami istri dituntut untuk bisa dipercaya dan tidak menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan oleh pasangannya. Ketika ada pengkhianatan, maka kepercayaan akan ternodai. Oleh sebab itu, dalam keluarga Kristen yang sehat pasangan suami istri harus berupaya untuk mengembangkan dan menumbuhkan serta mempertahankan sikap saling percaya satu dengan yang lain

Kasih Mengharapkan Segala Sesuatu

Kasih agape juga harus terwujud di dalam kehidupan suami istri dengan memiliki pengharapan terhadap keluarganya terlepas dari apa dan bagaimana kondisi keluarga yang dijalaninya. Pasangan suami istri yang saling mengasihi harus meyakini bahwa selalu ada pengharapan di tengah hantaman badai kehidupan yang mungkin melanda bahtera kehidupan keluarga mereka. 

Banyak suami istri yang merasa bahwa rumah tangganya sudah tidak ada harapan untuk diperbaiki lagi karena mereka merasa bahwa pasangannya memiliki hati dan kepala yang keras seperti batu yang tidak mungkin bisa berubah. Akibatnya mereka menjadi putus asa dan merasa seakan tidak memiliki harapan untuk keluar dari kemelut dan prahara rumah tangga yang mereka alami.

Tuhan yang kita sembah dan yang mendirikan pernikahan adalah Tuhan yang Mahakuasa. Karena Tuhan sendiri yang menciptakan dunia beserta isinya termasuk manusia sehingga Tuhan berdaulat terhadap segala ciptaanya termasuk manusia. Oleh sebab itu, di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil. Apapun yang tidak mungkin bagi manusia selalu mungkin bagi Tuhan. Hati dan kepala yang keras seperti apapun kalau Tuhan bekerja, maka pasti akan hancur berkeping-keping. Oleh sebab itu, dalam keluarga Kristen yang sehat pasangan suami istri harus selalu memohon pertolongan Tuhan serta memiliki pengharapan yang teguh bagi pemulihan keluarganya.

Kasih Sabar Menanggung Segala Sesuatu

Akhirnya kasih agape juga harus dinyatakan oleh pasangan suami istri dengan selalu berusaha untuk mempertahankan pernikahannya sampai pada akhirnya. Pasangan suami istri harus belajar untuk dapat menghadapi berbagai macam persoalan di dalam kehidupan keluarga dengan penuh ketabahan. Hidup di dalam dunia tidak akan pernah sepi dengan masalah baik kecil, sedang, ataupun berat. Demikian halnya dengan kehidupan pernikahan baik keluarga Kristen maupun non Kristen. 

Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa keluarga yang diberkati Tuhan adalah keluarga yang bebas dari hambatan dan masalah. Tetapi justru yang membedakan antara keluarga Kristen dengan non Kristen adalah bagaimana ketika mereka diperhadapkan dengan berbagai macam persoalan di dalam keluarga mereka. Bagi keluarga Kristen ketika ada masalah mereka tetap berupaya untuk mempertahankan keluarganya sampai pada titik darah yang penghabisan. Sedangkan bagi keluarga non Kristen mereka dengan cepat akan mengakhiri pernikahan mereka ketika masalah menghampiri kehidupan keluarga mereka.

Ada banyak masalah yang dialami oleh pasangan suami istri yang seringkali dapat melunturkan kasih yang mula-mula yang pernah mereka miliki. Masalah keuangan dan kesehatan seringkali menjadi pemicu pudarnya kasih suami atau istri terhadap pasangannya. Ketika masalah keuangan melilit kehidupan sebuah keluarga tidak sedikit suami atau istri tidak setia lagi terhadap pasangan dan melirik kepada laki-laki atau perempuan lain yang dianggap bisa memberikan jaminan kesejahteraan hidupnya. 


Selain daripada itu, ketika suami atau istri tidak berdaya karena terserang penyakit tertentu, maka pasangannya mulai merasa lelah dan enggan untuk menjaga dan merawatnya. Bahkan tidak sedikit yang tega menelantarkan pasangannya dengan begitu saja. Kalau hal ini terjadi, dapatlah dikatakan bahwa sebenarnya kasih tidak pernah ada di dalam kehidupan suami istri. Kasih yang sejati harus teruji dan tersimpan selamanya. Keluarga Kristen yang sehat selalu belajar untuk mempertahankan keutuhan keluarganya, kendati menghadapi berbagai macam persoalan.

Kesimpulan

Kasih agape, seperti yang didefinisikan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, bukanlah sekadar konsep teoretis tetapi panduan praktis bagi pasangan yang mencari kehidupan keluarga yang harmonis. Manifestasi nyata dari kasih agape mencakup kesabaran, kebaikan, tanpa iri hati, tanpa menghina, tanpa sombong, tidak bertindak tanpa kasih, tidak mencari kepentingan sendiri, tidak mudah marah, dan tidak mencatat kesalahan. Saat pasangan menjalankan nilai-nilai ini, keluarga mereka menjadi cermin dari kasih ilahi, menciptakan lingkungan di mana saling menghormati, memahami, dan mengampuni berkembang.
Next Post Previous Post