Amsal 12:13-19 - Kebenaran dan Kepalsuan
Matthew Henry (1662 – 1714).
BAHASAN : Amsal 12:13-19 - Kebenaran dan Kepalsuan
BAHASAN : Amsal 12:13-19 - Kebenaran dan Kepalsuan
Amsal 12:13. “Orang jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya, tetapi orang benar dapat keluar dari kesukaran.”
Lihatlah di sini:
1. Orang fasik melilit diri mereka sendiri di dalam permasalahan karena kebodohan mereka, ketika Allah secara adil membiarkan mereka berbuat semau mereka sendiri. Mereka sering kali terjerat oleh pelanggaran bibir mereka, dan tenggorokan mereka terputus oleh karena lidah mereka sendiri. Dengan menghujat kemuliaan , mereka membuat diri mereka sendiri rentan untuk diperhadapkan pada keadilan umum.
Dengan mengucapkan kata-kata yang menusuk, mereka cepat dibenci orang secara pribadi, digugat dengan dakwaan fitnah, dan orang-orang mengambil tindakan untuk melawan mereka oleh karena perkataan-perkataan mereka. Banyak orang sudah membayar harga yang amat mahal di dunia ini oleh karena pelanggaran bibir mereka, dan telah merasakan cambukkan pada punggung mereka karena tidak bisa mengekang lidah mereka ()Mazmur 64:9).
2. Orang benar melepaskan diri dari masalah oleh hikmat mereka sendiri, ketika Allah di dalam rahmat-Nya datang untuk menolong mereka: orang benar dapat keluar dari masalah-masalah yang ke dalamnya orang fasik tanpa pikir panjang menjerumuskan diri mereka sendiri. Ditunjukkan di sini bahwa orang benar bisa saja tertimpa masalah. Namun, apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak (Mazmur 34:20).
----------
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
Amsal 12:14. “Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya.”
Di sini kita diyakinkan, untuk menyemangati kita dalam setiap perkataan dan pekerjaan yang baik,
Di sini kita diyakinkan, untuk menyemangati kita dalam setiap perkataan dan pekerjaan yang baik,
1. Bahwa kata-kata yang baik sekalipun akan menghasilkan sesuatu yang baik (Amsal 12:14): setiap orang akan dikenyangkan dengan kebaikan (maksudnya, ia akan mendapat penghiburan pada saat ini, kegembiraan batin yang sungguh-sungguh memuaskan itu) oleh karena buah perkataannya, oleh karena kebaikan yang dilakukannya melalui perkataannya yang saleh dan nasihatnya yang bijaksana. Sewaktu kita sedang mengajar orang lain, kita sendiri bisa belajar, dan memakan roti kehidupan yang kita pecah-pecahkan bagi orang lain.
2. Bahwa pekerjaan-pekerjaan baik, terlebih jauh lagi, akan mendapat imbalan secara berkelimpahan: semua yang dikerjakan tangan orang dalam berkarya dan bekerja di dalam kasih, semua yang telah dilakukannya demi kemuliaan Allah dan kebaikan angkatannya, akan dibalaskan kepadanya, dan ia akan menuai sebagaimana ia telah menabur. Atau ini dapat dipahami sebagai aturan keadilan secara umum. Allah akan membalas setiap orang menurut perbuatannya (Roma 2:6).
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
Amsal 12:15.“Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.”
Lihatlah di sini:
1. Apa yang menghalang-halangi orang bodoh untuk menjadi bijaksana: jalannya lurus dalam anggapannya sendiri. Ia berpikir bahwa ia benar dalam segala hal yang diperbuatnya, dan oleh sebab itu tidak pernah meminta nasihat, karena ia tidak sadar bahwa ia memerlukannya.
Ia yakin bahwa ia tahu jalannya, dan pasti tidak tersesat, dan oleh sebab itu tidak pernah mencari tahu jalan itu. Pedoman yang dipegangnya adalah melakukan apa yang lurus dalam anggapannya sendiri, berjalan menuruti hatinya. ‘Quicquid libet, licet’ – Ia menjadikan kehendaknya sebagai hukum bagi dirinya. Orang bodoh adalah orang yang diatur oleh matanya, dan bukan oleh hati nuraninya.
2. Apa yang menghalang-halangi orang bijak untuk menjadi bodoh. Ia bersedia dinasihati, ingin mendapatkan nasihat, dan mendengarkan nasihat, karena berhati-hati dengan penilaiannya sendiri dan menghargai bimbingan dari orang-orang yang bijak dan baik. Bijaklah orang (suatu pertanda bahwa ia bijak, dan besar kemungkinan baginya untuk terus menjadi bijak) yang telinganya selalu terbuka untuk mendengarkan nasihat yang baik.
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
Amsal 12:16.“Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.”
Perhatikanlah:
1. Amarah adalah kebodohan: orang bodoh dikenal melalui amarahnya (begitu sebagian orang membaca ayat ini). Bukan berarti bahwa orang bijak tidak boleh marah apabila ada alasan yang benar untuk itu, tetapi ia dapat mengendalikan dan menuntun amarahnya dengan baik, ia menjadi tuan atas amarahnya, sedangkan amarah orang bodoh menjadi tuan atas dirinya.
Orang yang, apabila dipanas-panasi, meradang lalu mengucapkan kata-kata dan melakukan perbuatan yang tidak santun, yang amarahnya mengubah air mukanya, membuatnya berang dan lupa diri, tentu-lah Nabal namanya dan bebal orangnya. Kegeraman orang bodoh tam-pak di siang hari. Ia memperlihatkannya secara terang-terangan, tanpa peduli siapa pun yang sedang bersamanya.
Atau, kemarahannya tampak pada hari ia dipanas-panasi. Ia tidak dapat menunda waktu untuk menunjukkan kebencian-kebenciannya. Orang yang cepat marah, yang cepat terbakar karena percikan api sedikit saja, tidak mempunyai aturan yang seharusnya mereka miliki atas jiwa mereka sendiri.
2. Kelemahlembutan adalah hikmat: bijak, yang mengabaikan cemooh.
(a). Ia menutupi amarah yang ada dalam dadanya. Ketika jiwanya bergejolak, dan hatinya menjadi panas, ia seolah-olah menjaga mulutnya dengan kekang, dan menahan kebencian-kebenciannya, dengan meredam dan melemahkannya. Marah adalah aib, dan, meskipun orang bijak tidak bisa sepenuhnya bebas dari rasa marah, namun ia merasa malu bila sampai marah, sehingga ia menghardik kemarahan itu, dan tidak membiarkan roh jahat berbicara.
(b). Ia meredam panas hati yang sengaja ditimbulkan orang lain padanya, penghinaan yang dilakukan terhadapnya, mengabaikannya, mengabaikannya sebisa-bisanya, agar ia tidak melampiaskan kebencian-kebenciannya terlampau jauh.
Adalah kebaikan bagi diri kita sendiri, dan membantu menenangkan pikiran kita sendiri, jika kita memperingan dan mengampuni kesalahan-kesalahan dan penghinaan-penghinaan yang ditujukan kepada kita. Ini lebih baik daripada membesar-besarkan semua itu dan melakukan sesuatu yang buruk darinya, sebagaimana yang cenderung kita lakukan.
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
Amsal 12:17.“Siapa mengatakan kebenaran, menyatakan apa yang adil, tetapi saksi dusta menyatakan tipu daya.”
Inilah:
1. Saksi yang setia sebagai hal yang dipuji dari orang jujur. Orang yang punya kesadaran hati nurani untuk mengatakan kebenaran dan menceritakan segala sesuatu secara adil, sejauh yang diketahuinya, entah dalam memberikan penilaian atau percakapan biasa, entah disumpah atau tidak, ia menyatakan apa yang adil. Ia memperlihatkan bahwa dirinya diatur dan digerakkan oleh asas-asas dan hukum-hukum kebenaran, dan ia memajukan keadilan dengan memberikan kehormatan kepadanya, dan membantu dalam menjalankannya.
2. Saksi dusta sebagai hal yang dikutuk dari si penipu. Saksi dusta menyatakan tipu daya, bukan saja karena hati nuraninya sudah tidak bekerja lagi saat ia menipu orang-orang yang berurusan dengan dia, tetapi juga karena betapa besarnya kesenangan yang dirasakannya dalam menipu. Ia telah kerasukan roh pendusta (Yeremia 9:3-5). Kita semua berkepentingan untuk memenuhi diri kita dengan kengerian dan kebencian terhadap dosa berdusta (Mazmur 119:163), dan dikuasai oleh asas kejujuran.
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
Amsal 12:18. “Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.”
Lidah adalah kematian atau kehidupan, racun atau obat, tergantung bagaimana penggunaannya.
1. Ada kata-kata yang menyayat dan membunuh, yang seperti tikaman pedang. Kata-kata yang menghina membuat sedih jiwa-jiwa yang mendengarkannya, dan menusuk sampai ke ulu hati mereka. Fitnah, seperti pedang, melukai nama baik orang-orang yang difitnah, dan mungkin tidak bisa disembuhkan. Bisik-bisik dan prasangka-prasangka jahat, seperti pedang, membelah dan memutuskan tali-tali kasih dan persahabatan, dan memisahkan orang-orang yang selama ini sudah saling mengasihi.
2. Ada kata-kata yang mengobati dan menyembuhkan: lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan, membalut luka-luka yang telah digoreskan oleh lidah yang memfitnah, menjadikan semuanya utuh kembali, memulihkan kedamaian, menyelaraskan perbedaan-perbedaan, dan menciptakan kerukunan. Hikmat akan menemukan obat-obat yang tepat untuk kejahatan-kejahatan yang dibuat oleh fitnah dan kata-kata jahat.
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
----------
KEBENARAN DAN KEPALSUAN.
Amsal 12:19.“Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.”
Biarlah dicamkan, bagi kehormatan kebenaran, perkara yang sakral itu,
1. Bahwa, jika kebenaran diucapkan, ia akan menjadikan semuanya baik, dan, siapa pun yang mungkin merasa tidak nyaman dan marah karenanya, ia akan tetap berdiri tegak. Agunglah kebenaran itu, dan pasti akan menang. Apa yang benar akan selalu benar. Kita dapat berpegang padanya, dan tidak perlu takut akan ditentang dan dipermalukan.
2. Bahwa, jika kebenaran disangkal, tetap saja pada waktunya ia akan terungkap. Lidah dusta, yang menggambarkan segala sesuatu dengan warna-warna palsu, hanya untuk sekejap mata. Dusta itu akan disanggah. Si pendusta, ketika maju untuk diperiksa, akan didapati memiliki sejumlah cerita, dan berubah-ubah mengenai dirinya sendiri, tidak seperti orang yang mengatakan kebenaran.
Kemudian, ketika ia didapati berdusta, ia tidak akan bisa mencapai tujuannya atau mendapatkan pujian setelah itu. Kebenaran mungkin saja ter selimuti kabut, tetapi ia akan muncul dalam terang. Oleh sebab itu, orang-orang yang menjadikan dusta sebagai tempat perlindungan mereka akan mendapatinya sebagai tempat perlindungan yang penuh dusta.