Amsal 12:20-28 - Perkataan Yang Berbobot

Matthew Henry (1662 – 1714).

BAHASAN : Amsal 12:20-28 - Perkataan Yang Berbobot

Amsal 12:20. “Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita.”
Amsal 12:20-28 - Perkataan Yang Berbobot
Perhatikanlah:

1. Orang-orang yang merancangkan kejahatan pasti berusaha, untuk mencapai kejahatan itu, mencari tahu bagaimana memperdayai orang lain. Namun, pada akhirnya, akan terbukti bahwa mereka menipu diri mereka sendiri. 

Orang-orang yang merencanakan kejahatan, dengan berpura-pura ingin bersahabat, hatinya dipenuhi dengan kejahatan ini dan keuntungan serta kepuasan lain yang akan mereka peroleh melalui rencana itu, tetapi semua itu menipu. Sekalipun mereka merencanakannya dengan begitu licik, para penipu pasti akan tertipu.

2. Orang-orang yang mencari kebaikan bagi sesama, yang mengusahakan hal-hal yang membawa damai, dan memberikan nasihat yang mendatangkan damai, yang memajukan usaha-usaha untuk menyembuhkan dan merancangkan cara-cara untuk menyembuhkan, dan, sesuai dengan pengaruh mereka, memajukan kesejahteraan umum. 

Selain itu, mereka tidak hanya akan mendapat pujian, tetapi juga penghiburan dari perbuatan mereka itu. Mereka akan beroleh sukacita dan keberhasilan, mungkin melebihi apa yang mereka harapkan. Berbahagialah orang yang membawa damai.
----------
PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 12:21.“Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apa pun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka.”

Perhatikanlah:

1. Kesalehan pasti mendatangkan perlindungan. Jika orang melakukan kebenaran dengan tulus, maka Allah yang benar sudah mengerahkan kuasa-Nya agar tidak ada kejahatan yang menimpa mereka. Allah, dengan kuasa anugerah-Nya di dalam diri mereka, yaitu asas keadilan itu, menjaga mereka dari kejahatan dosa. 

Dengan demikian, meskipun mereka dicobai, mereka tidak akan kalah oleh pencobaan itu. Walaupun mereka mungkin saja terkena masalah, banyak masalah, namun bagi mereka semuanya itu tidak akan mendatangkan kejahatan, walaupun kejahatan itu bisa terjadi pada orang lain (Mazmur 91:10), sebab semuanya akan dibuat bekerja demi kebaikan mereka.

2. Kefasikan pasti membawa kehancuran. Orang-orang yang hidup dengan menghina Allah dan manusia, yang bertekad melakukan kejahatan, dengan kejahatan pula mereka akan ditimpa. Mereka akan menjadi lebih jahat, akan penuh dengan rupa-rupa kelaliman (Roma 1:29). Atau, mereka akan dibuat sengsara dengan kejahatan-kejahatan yang akan menimpa mereka. 

Orang-orang yang bersuka di dalam kejahatan pasti akan dihentikan. Sebagian orang membaca seluruh ayat itu seperti ini, tidak akan ada kejahatan yang menimpa orang benar, sekalipun orang fasik penuh dengan kejahatan dan kebencian melawan mereka. Mereka akan aman di bawah perlindungan Sorga, sekalipun neraka sendiri menyerang mereka.
----------
PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 12:22.“Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia di kenan-Nya.”

Di sini kita diajar :

1. Untuk membenci dusta dan menjauhkan diri sejauh mungkin darinya, karena dusta merupakan kekejian bagi Tuhan, dan orang-orang yang berkata dusta akan dipandang menjijikkan di mata-Nya, bukan hanya karena dusta merupakan pelanggaran terhadap hukum-Nya, melainkan juga karena itu menghancurkan masyarakat.

2. Untuk menjadikan kebenaran sebagai kesadaran hati nurani, bukan hanya dalam kata-kata saja, melainkan juga dalam semua tindakan kita, karena orang-orang yang berlaku benar dan tulus dalam semua urusan mereka adalah orang-orang yang di kenan-Nya, dan Dia amat bergirang dengan mereka. Kita senang bercakap-cakap, dan bergaul, dengan orang-orang yang jujur dan yang dapat kita percayai. Oleh sebab itu, marilah kita menjadi orang-orang seperti itu, agar kita mendapatkan perkenanan baik dari Allah maupun manusia.
----------
PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 12:23.“Orang yang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal menyeru-nyerukan kebodohan.”

Perhatikanlah:

1. Orang yang berhikmat tidak ingin menggembar-gemborkan hikmat-nya, dan merupakan kehormatannya bahwa ia tidak demikian. Ia menyampaikan pengetahuannya apabila itu dapat membangun orang lain, tetapi menyembunyikannya apabila dengan menunjukkannya maka itu hanya akan membawa pujian bagi dirinya sendiri. 

Orang yang berpengetahuan, jika mereka bijaksana, akan berhati-hati untuk menghindari segala sesuatu yang cenderung pada tindakan pamer diri, dan tidak akan memanfaatkan segala kesempatan untuk memamerkan apa yang sudah mereka pelajari dan baca, tetapi hanya menggunakannya untuk tujuan-tujuan yang baik, lalu membiarkan pekerjaan mereka sendiri memuji mereka. ‘Ars est celare artem’ – Kesempurnaan keahlian adalah tahu menyembunyikannya.

2. Orang yang bodoh tidak bisa menghindar untuk menyatakan kebodohannya sendiri, dan merupakan aib bagi dirinya bahwa ia tidak dapat menghindarinya: hati orang bebal, dengan kata-kata dan tindakan-tindakan mereka yang bodoh, menyeru-nyerukan kebodohan. Entah mereka tidak ingin menyembunyikannya, karena begitu sedikitnya kesadaran yang mereka miliki akan kebaikan dan kejahatan, kehormatan dan kehinaan, atau mereka tidak tahu cara untuk menyembunyikannya, karena begitu sedikitnya kebijaksanaan yang mereka miliki untuk mengatur diri mereka sendiri (Pengkhotbah 10:3).
----------
PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 12:24.“Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.”

Perhatikanlah:

1. Kerajinan adalah jalan untuk memperoleh kedudukan. Salomo mengangkat Yerobeam karena ia melihat bahwa Yerobeam adalah seorang pemuda yang rajin bekerja, dan tangkas mengurusi urusannya (1 Raja-raja 11:28). Orang yang bersusah payah untuk belajar dan bersedia melayani, dengan berbuat demikian akan mendapatkan kepentingan dan nama baik yang sedemikian rupa sehingga akan menempatkan mereka untuk menjadi pengawas bagi semua orang di sekeliling mereka.

Dengan sarana ini banyak orang telah menanjak secara menakjubkan. Orang yang telah setia dalam sedikit hal akan dijadikan penguasa atas banyak hal. Para penatua, yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar, patut dihormati dua kali lipat. Orang-orang yang rajin ketika muda akan mendapatkan apa yang dapat membuat mereka mampu untuk memerintah, dan dengan demikian untuk beristirahat ketika mereka sudah tua.

2. Keserampangan adalah jalan menuju perbudakan: kemalasan dan kecerobohan, atau lebih tepatnya penipu (sebab demikianlah yang diartikan dari kata itu), mengakibatkan kerja paksa. Orang-orang yang karena tidak mau bersusah payah menggeluti panggilan mereka dengan jujur, hidup dalam tipu muslihat dan gelagat yang tidak jujur, adalah orang yang nista dan miskin, dan akan tetap demikian. Orang-orang yang rajin dan jujur ketika masih belajar akan bisa menjadi pemimpin. Tetapi orang-orang yang tidak demikian adalah orang-orang bodoh yang, di sepanjang hidup mereka, akan selalu menjadi hamba bagi orang yang bijak hati.
----------
PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 12:25.“Kekawatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.”

Inilah:

1. Sebab dan akibat dari kesedihan. Kesedihan adalah kekawatiran dalam hati. Kesedihan merupakan beban kecemasan, ketakutan, dan dukacita pada jiwa manusia, yang menekannya, dan membuatnya tidak mampu mengerahkan tenaga untuk melakukan apa yang harus dilakukan, atau mengumpulkan kekuatan untuk menanggung apa yang harus ditanggung. 

Kesedihan membuatnya terbungkuk, melemahkan dan menenggelamkannya. Orang-orang yang tertindas seperti itu tidak dapat melakukan kewajiban atau mendapat penghiburan dari hubungan, keadaan, atau perkataan apa pun. Oleh karena itu, orang-orang yang cenderung bersedih hati harus berjaga-jaga dan berdoa melawannya.

2. Kesembuhannya: perkataan yang baik dari Allah, yang diterapkan dengan iman, menggembirakan dia. Seperti perkataan “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!” Perkataan yang baik dari Allah, khususnya Injil, dirancang untuk menggembirakan hati yang letih lesu dan berbeban berat (Matius 11:28). Hamba-hamba Tuhan haruslah membantu mendatangkan sukacita ini.
----------
PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 12:26.“Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.”

Lihatlah di sini:

1. Bahwa orang baik berbuat baik bagi diri mereka sendiri. Sebab, mereka memiliki watak yang unggul, dan menyimpan bagi diri mereka sendiri bagian yang unggul, dan di dalam keduanya mereka unggul atas orang lain: orang benar lebih berkelimpahan daripada sesamanya (begitu arti tersiratnya). Ia lebih kaya, meskipun bukan dalam harta dunia ini, melainkan dalam anugerah-anugerah dan penghiburan-penghiburan Roh, yang merupakan kekayaan sebenarnya.

Di dalam agama terdapat keunggulan yang sejati. Keunggulan itu memuliakan orang, mengilhami mereka dengan pegangan-pegangan yang baik dan menjadikan mereka berarti. Keunggulan itu adalah keunggulan yang mahal harganya dalam pandangan Allah, yang adalah Sang Hakim sejati yang unggul. Bisa saja sesamanya menjadi orang hebat di dunia ini, dan mungkin lebih disanjung, tetapi orang benar memiliki nilai yang hakiki atau sejati di dalam dirinya.

2. Bahwa orang fasik berbuat jahat bagi diri mereka sendiri. Mereka berjalan di jalan yang menyesatkan mereka sendiri. Bagi mereka jalan itu tidak hanya tampak menyenangkan, tetapi juga benar. Jalan itu begitu nikmat bagi darah dan daging sehingga karena itu mereka menyanjung diri mereka sendiri dengan pemikiran bahwa jalan itu tidak mungkin salah. 

Akan tetapi, mereka tidak akan mencapai tujuan yang ingin mereka capai, atau menikmati kebaikan yang mereka harapkan. Semua itu menipu. Dan oleh sebab itu orang benar lebih bijaksana dan lebih berbahagia daripada sesamanya, yang pada saat ini merendahkannya dan menginjak-injak dia.
----------
PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 12:27.“Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.”

Inilah:

1. Apa yang dapat membuat kita membenci kemalasan dan penipuan, sebab kata yang digunakan di sini, sama seperti sebelumnya, menandakan keduanya: orang malas dan pendusta memanggang daging, tetapi yang dipanggangnya itu bukanlah apa yang dia tangkap dari berburu. Bukan, itu adalah apa yang ditangkap orang lain dengan susah payah, dan ia hidup dari hasil kerja keras mereka, seperti lebah jantan di sarangnya. 

Atau, jika orang malas dan pendusta menangkap apa saja dari buruannya (sebab jarang pemburu yang bisa menjadi pekerja), mereka tidak memanggangnya sesudah mereka menangkapnya. Mereka tidak merasakan penghiburan dalam memakannya. Mungkin Allah di dalam pemeliharaan-Nya membuat mereka tidak mampu menikmatinya.

2. Apa yang dapat membuat kita mencintai kerajinan dan kejujuran, bahwa harta orang rajin, meskipun mungkin tidak banyak, namun berharga. Hartanya itu datang dari berkat Allah. Ia mendapatkan penghiburan di dalamnya. Hartanya mendatangkan kebaikan baginya, dan bagi keluarganya. Apa yang dimilikinya itu adalah makanannya sendiri setiap hari, bukan makanan yang keluar dari mulut orang lain, dan oleh sebab itu ia melihat bahwa Allah memberikannya kepadanya sebagai jawaban atas doanya.
----------
PERKATAAN YANG BERBOBOT.

Amsal 12:28.“Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.”
Jalan agama disarankan kepada kita di sini:

1. Sebagai jalan yang lurus, jelas, dan mudah. Jalan agama adalah jalan kebenaran. Perintah-perintah Allah (pedoman yang harus kita pegang) itu semuanya kudus, adil, dan baik. Di dalam agama terdapat akal budi yang benar dan keadilan. Agama adalah jalan raya, jalan yang telah dipersiapkan Allah bagi kita (Yesaya 35:8). Agama adalah jalan raya, jalan raya sang raja, jalan raya Sang Raja segala raja, jalan yang sudah ditempuh sebelum kita oleh semua orang kudus, jalan lama yang baik, yang penuh dengan jejak langkah kawanan domba.

2. Sebagai jalan yang aman, menyenangkan, dan nyaman.

(a). Hidup tidak hanya terdapat di ujungnya, tetapi juga di tengah-tengahnya. Segala penghiburan dan kepuasan yang sejati. Perkenanan Allah yang lebih baik daripada hidup. Roh, yang adalah hidup itu sendiri.

(b). Di dalamnya tidak hanya terdapat hidup, tetapi juga hidup yang sedemikian rupa sehingga tidak ada maut di situ, tidak ada dukacita duniawi yang mendatangkan maut, dan jalan itu adalah jalan kecil menuju sukacita dan hidup kita sekarang. Tiada akhir bagi hidup yang terdapat di jalan kebenaran itu. Di dunia ini terdapat hidup, tetapi juga terdapat maut. Tetapi di jalan kebenaran terdapat hidup, dan tidak ada maut, hidup dan keabadian belaka.
Next Post Previous Post