1 Korintus 12:27-30: Tubuh Kristus yang Satu, Fungsi yang Beragam
Pendahuluan:
1 Korintus 12:27-30 (AYT):"Sekarang kamu adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggota-anggotanya. Allah telah menetapkan dalam jemaat, pertama adalah para rasul, kedua adalah para nabi, ketiga adalah para guru, kemudian mukjizat-mukjizat, karunia-karunia penyembuhan, pertolongan, kepemimpinan, dan berbagai-bagai bahasa. Apakah semuanya rasul? Apakah semuanya nabi? Apakah semuanya guru? Apakah semua adalah pembuat mukjizat? Apakah semuanya memiliki karunia penyembuhan? Apakah semuanya berbicara dengan bahasa-bahasa? Apakah semuanya mengartikan?"
Pasal ini merupakan bagian dari pengajaran Rasul Paulus tentang kesatuan dan keberagaman dalam tubuh Kristus. Meskipun semua orang percaya menjadi satu tubuh di dalam Kristus, mereka memiliki fungsi yang berbeda-beda, sesuai dengan karunia Roh Kudus yang diberikan kepada mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas ayat ini secara mendalam, menghubungkannya dengan teologi Reformed, dan melihat bagaimana pandangan ini relevan bagi kehidupan gereja masa kini.
1. Konteks 1 Korintus 12:27-30
a. Latar Belakang Surat 1 Korintus
Surat 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, sebuah kota dengan keragaman budaya yang luas, tetapi juga penuh dengan perpecahan. Jemaat Korintus menghadapi berbagai masalah, termasuk perpecahan dalam gereja, penyalahgunaan karunia rohani, dan kesombongan spiritual.
Pasal 12 secara khusus membahas tentang karunia rohani dan bagaimana karunia-karunia ini harus digunakan untuk membangun tubuh Kristus. Paulus menggunakan analogi tubuh manusia untuk menggambarkan bagaimana orang percaya, meskipun berbeda-beda dalam fungsi, dipersatukan dalam Kristus.
2. Uraian Ayat
a. "Sekarang kamu adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggota-anggotanya" (1 Korintus 12:27)
Tubuh Kristus Sebagai Gambaran Kesatuan
Tubuh Kristus adalah metafora yang menggambarkan gereja sebagai komunitas orang percaya yang dipersatukan oleh iman kepada Kristus. Masing-masing anggota memiliki peran unik, tetapi mereka semua bekerja sama untuk tujuan yang sama, yaitu memuliakan Allah.Anggota yang Beragam dalam Fungsi
Paulus menegaskan bahwa setiap orang percaya adalah anggota tubuh Kristus dengan fungsi yang berbeda-beda. Tidak ada anggota yang tidak penting; semua memiliki peran yang berharga dalam membangun tubuh Kristus.
b. "Allah telah menetapkan dalam jemaat..." (1 Korintus 12:28)
Urutan Karunia dalam Jemaat
Paulus menyebutkan beberapa karunia dan fungsi, mulai dari rasul, nabi, guru, hingga karunia mukjizat, penyembuhan, pertolongan, kepemimpinan, dan bahasa-bahasa. Urutan ini menunjukkan prioritas dalam peran untuk mendirikan gereja, tetapi tidak berarti bahwa satu karunia lebih penting secara mutlak dibandingkan yang lain.Pekerjaan Allah dalam Penetapan Karunia
Dalam teologi Reformed, penetapan karunia adalah pekerjaan Allah yang berdaulat. Roh Kudus memberikan karunia sesuai dengan kehendak-Nya (1 Korintus 12:11), bukan berdasarkan usaha atau keinginan manusia.
c. "Apakah semuanya rasul? Apakah semuanya nabi? Apakah semuanya guru?" (1 Korintus 12:29-30)
Keragaman dalam Tubuh Kristus
Paulus menggunakan pertanyaan retoris untuk menegaskan bahwa tidak semua orang memiliki karunia yang sama. Keragaman karunia adalah bagian dari desain Allah untuk gereja, sehingga setiap anggota saling melengkapi.Kesombongan Karunia
Jemaat Korintus cenderung memandang beberapa karunia sebagai lebih unggul daripada yang lain, seperti karunia bahasa roh. Paulus mengingatkan bahwa semua karunia memiliki tujuan yang sama: membangun tubuh Kristus (1 Korintus 14:12).
3. Tafsiran dalam Teologi Reformed
a. Kesatuan dalam Kristus
Teologi Reformed menekankan bahwa gereja adalah tubuh Kristus yang dipersatukan oleh Roh Kudus. Herman Bavinck menulis:"Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dibangun di atas dasar Kristus sebagai kepala. Setiap anggota memiliki tempatnya, tetapi semuanya bekerja untuk kemuliaan Allah."
b. Kedaulatan Allah dalam Pemberian Karunia
Dalam pandangan Reformed, karunia rohani diberikan oleh Allah sesuai dengan kehendak-Nya. John Calvin menyatakan:"Allah, dalam hikmat-Nya, memberikan karunia yang berbeda kepada setiap anggota gereja, sehingga tidak ada yang dapat membanggakan diri atau merasa tidak penting."
c. Fungsi Karunia untuk Kebaikan Bersama
R.C. Sproul mencatat bahwa karunia rohani tidak diberikan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk membangun gereja. Dia berkata:"Karunia yang kita terima adalah untuk melayani, bukan untuk meninggikan diri. Ketika gereja bekerja bersama dalam kesatuan, tubuh Kristus akan bertumbuh dalam kasih dan kebenaran."
4. Aplikasi Praktis
a. Menghargai Keragaman dalam Gereja
Sebagai tubuh Kristus, kita harus menghargai setiap anggota dengan fungsi yang berbeda-beda. Tidak ada karunia yang lebih penting daripada yang lain; semua memiliki peran untuk membangun gereja.
b. Menggunakan Karunia dengan Kerendahan Hati
Karunia rohani adalah anugerah dari Allah. Kita harus menggunakannya dengan kerendahan hati, tanpa membandingkan diri dengan orang lain, tetapi fokus pada pelayanan kepada Tuhan dan sesama.
c. Mengutamakan Kesatuan dalam Gereja
Meskipun gereja terdiri dari individu-individu yang berbeda, kita dipanggil untuk bersatu dalam Kristus. Perpecahan dalam tubuh Kristus hanya terjadi ketika kita lupa bahwa setiap anggota adalah bagian dari rencana Allah yang sempurna.
d. Memberikan Tempat bagi Semua Fungsi
Gereja harus memberikan ruang bagi semua karunia untuk berfungsi, baik yang terlihat seperti pengajaran dan kepemimpinan, maupun yang tersembunyi seperti pelayanan dan pertolongan. Semua diperlukan untuk membangun tubuh Kristus.
5. Pandangan Pakar Teologi Reformed
a. John Calvin
Calvin menekankan pentingnya kesatuan dalam keragaman tubuh Kristus. Ia menulis:"Tuhan telah memberikan karunia yang berbeda agar tidak ada satu anggota pun yang dapat berdiri sendiri, tetapi semuanya saling membutuhkan."
b. Charles Spurgeon
Spurgeon menyoroti bahwa setiap anggota tubuh Kristus memiliki nilai yang sama di mata Allah. Dia berkata:"Tidak ada anggota tubuh Kristus yang tidak penting. Bahkan yang paling kecil sekalipun memiliki peran yang berharga dalam membangun gereja."
c. R.C. Sproul
Sproul mencatat bahwa karunia rohani harus digunakan untuk melayani, bukan untuk mendapatkan pengakuan. Ia berkata:
"Ketika kita memahami bahwa semua karunia adalah anugerah Allah, kita akan lebih fokus untuk melayani-Nya daripada mencari pujian dari manusia."
d. Herman Bavinck
Bavinck menekankan bahwa gereja adalah persekutuan yang dipersatukan oleh Kristus, di mana setiap anggota bekerja untuk mendukung misi keselamatan Allah di dunia.
6. Relevansi 1 Korintus 12:27-30 untuk Gereja Masa Kini
a. Mengatasi Perpecahan dalam Gereja
Ayat ini mengingatkan kita bahwa perpecahan sering kali muncul ketika kita gagal menghargai perbedaan dalam tubuh Kristus. Gereja masa kini harus belajar untuk menerima dan menghormati keragaman karunia.
b. Membangun Komunitas yang Saling Mendukung
Gereja adalah tempat di mana setiap anggota dapat bertumbuh dan berfungsi sesuai dengan panggilan Allah. Ini membutuhkan lingkungan yang mendukung dan memotivasi semua orang untuk menggunakan karunia mereka.
c. Fokus pada Misi Gereja
Karunia rohani diberikan untuk membangun tubuh Kristus dan melaksanakan misi Allah di dunia. Gereja masa kini harus mengarahkan energinya pada misi ini, bukan pada persaingan atau perpecahan.
Kesimpulan
1 Korintus 12:27-30 mengajarkan bahwa semua orang percaya adalah bagian dari tubuh Kristus, tetapi memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dalam teologi Reformed, ayat ini menekankan kedaulatan Allah dalam pemberian karunia, pentingnya kesatuan dalam keragaman, dan tujuan karunia untuk membangun gereja.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menghargai dan menggunakan karunia yang telah Allah berikan kepada kita dengan kerendahan hati dan dalam kesatuan dengan tubuh Kristus. Gereja harus menjadi tempat di mana setiap anggota dapat berfungsi untuk memuliakan Allah dan melayani sesama.