Grace, Peace, and Deliverance: Reformed Theology
Pendahuluan:
Dalam teologi Kristen, kasih karunia (grace), damai sejahtera (peace), dan pembebasan (deliverance) adalah tiga konsep yang saling terkait yang menjelaskan bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan umat-Nya. Dalam tradisi Reformed, ketiga konsep ini mencerminkan sifat Allah yang penuh kasih, keadilan, dan kedaulatan, yang dinyatakan melalui karya keselamatan Kristus dan pekerjaan Roh Kudus.
Artikel ini mengeksplorasi bagaimana kasih karunia, damai sejahtera, dan pembebasan dipahami dalam teologi Reformed, dasar Alkitabiah dari ketiga konsep ini, pandangan para teolog seperti John Calvin, Jonathan Edwards, dan R.C. Sproul, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen modern.
1. Grace: Kasih Karunia Allah yang Tak Terbatas
a. Definisi Kasih Karunia
Kasih karunia adalah pemberian Allah yang tak layak diterima oleh manusia. Efesus 2:8-9 menyatakan:
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menggambarkan kasih karunia sebagai tindakan Allah yang bebas dan berdaulat untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Kasih karunia bukanlah tanggapan terhadap kebaikan manusia, melainkan inisiatif Allah yang sepenuhnya didasarkan pada kasih-Nya yang kekal.
b. Dasar Alkitabiah Kasih Karunia
Alkitab penuh dengan pengajaran tentang kasih karunia:
- Roma 3:24: “Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”
- Titus 2:11: “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.”
Kasih karunia Allah dinyatakan secara penuh melalui karya penebusan Kristus. Dalam 2 Korintus 8:9, Paulus menulis bahwa melalui kemiskinan Kristus, kita menjadi kaya secara rohani. Jonathan Edwards, dalam khotbahnya Sinners in the Hands of an Angry God, menekankan bahwa kasih karunia Allah adalah satu-satunya alasan mengapa manusia tidak dihukum, meskipun mereka pantas menerima murka Allah.
c. Kasih Karunia dalam Kehidupan Kristen
Kasih karunia tidak hanya menyelamatkan tetapi juga memampukan umat percaya untuk hidup dalam kekudusan. R.C. Sproul, dalam Saved by Grace, menulis bahwa kasih karunia Allah tidak hanya membawa umat percaya keluar dari dosa tetapi juga memberikan mereka kekuatan untuk hidup bagi kemuliaan-Nya.
2. Peace: Damai Sejahtera yang Datang dari Allah
a. Definisi Damai Sejahtera
Damai sejahtera (peace) dalam teologi Reformed bukan sekadar keadaan tanpa konflik, tetapi keadaan harmonis antara Allah dan manusia yang telah diperdamaikan melalui Kristus. Roma 5:1 mengatakan:
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."
John Owen, dalam bukunya The Death of Death in the Death of Christ, menekankan bahwa damai sejahtera sejati hanya dapat dicapai melalui pendamaian yang dikerjakan oleh Kristus di salib.
b. Dasar Alkitabiah Damai Sejahtera
Alkitab mengajarkan bahwa damai sejahtera datang dari Allah:
- Yesaya 9:6: Kristus adalah “Raja Damai.”
- Yohanes 14:27: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.”
Damai sejahtera ini tidak hanya bersifat rohani tetapi juga membawa ketenangan dalam kehidupan sehari-hari umat percaya. J.C. Ryle, dalam bukunya Holiness, menyebut bahwa damai sejahtera dari Allah memberikan ketenangan jiwa di tengah pergumulan hidup.
c. Damai Sejahtera dalam Kehidupan Kristen
Damai sejahtera Allah memampukan umat percaya untuk hidup tanpa ketakutan. Filipi 4:7 menyatakan bahwa damai sejahtera Allah melampaui segala akal dan memelihara hati serta pikiran umat percaya di dalam Kristus Yesus.
3. Deliverance: Pembebasan dari Dosa dan Kuasa Jahat
a. Definisi Pembebasan
Pembebasan (deliverance) dalam teologi Reformed merujuk pada karya Allah yang membebaskan umat-Nya dari dosa, kutukan hukum, dan kuasa Iblis. Dalam Kolose 1:13, Paulus menulis:
"Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih."
Francis Turretin, dalam Institutes of Elenctic Theology, menjelaskan bahwa pembebasan adalah manifestasi dari kasih karunia Allah yang membebaskan umat percaya dari belenggu dosa dan membawa mereka ke dalam kebebasan rohani.
b. Dasar Alkitabiah Pembebasan
Alkitab menunjukkan bahwa pembebasan adalah karya Allah yang berdaulat:
- Mazmur 34:19: “Orang yang benar itu banyak menderita, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu.”
- Yohanes 8:36: “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.”
Kematian dan kebangkitan Kristus adalah dasar pembebasan umat percaya dari kuasa dosa dan maut. Roma 8:2 menyatakan: “Roh, yang memberi hidup, telah memerdekakan kamu dalam Kristus Yesus dari hukum dosa dan hukum maut.”
c. Pembebasan dalam Kehidupan Kristen
Pembebasan Allah tidak hanya bersifat rohani tetapi juga mencakup pembebasan dari kecemasan, ketakutan, dan kuasa dunia ini. John Piper, dalam bukunya Desiring God, menekankan bahwa pembebasan dari dosa membawa sukacita yang melimpah dalam hidup umat percaya.
4. Hubungan Grace, Peace, dan Deliverance dalam Teologi Reformed
Ketiga konsep ini saling berkaitan dalam rencana keselamatan Allah:
- Kasih Karunia (Grace): Dasar dari keselamatan, di mana Allah memberikan anugerah kepada manusia yang tidak layak menerimanya.
- Damai Sejahtera (Peace): Hasil dari pendamaian antara Allah dan manusia melalui karya Kristus.
- Pembebasan (Deliverance): Penggenapan dari kasih karunia dan damai sejahtera Allah, yang membebaskan umat percaya dari dosa dan kuasa kegelapan.
Jonathan Edwards, dalam tulisannya Religious Affections, menyebut bahwa kasih karunia Allah adalah akar dari kehidupan Kristen, damai sejahtera adalah buahnya, dan pembebasan adalah manifestasi nyata dari keselamatan yang bekerja dalam hidup umat percaya.
5. Relevansi Grace, Peace, dan Deliverance bagi Kehidupan Kristen Modern
a. Memberikan Kepastian Keselamatan
Kasih karunia, damai sejahtera, dan pembebasan memberikan kepastian bahwa keselamatan umat percaya tidak tergantung pada usaha manusia tetapi pada karya Allah.
b. Menjadi Sumber Penghiburan di Tengah Penderitaan
Damai sejahtera dan pembebasan dari Allah memberikan penghiburan di tengah pergumulan hidup. Umat percaya dapat bersandar pada kasih karunia Allah yang cukup untuk menghadapi segala tantangan.
c. Memotivasi Hidup dalam Kekudusan
Kasih karunia Allah memotivasi umat percaya untuk hidup dalam kekudusan sebagai respons terhadap kasih dan pembebasan yang mereka terima.
Kesimpulan
Kasih karunia, damai sejahtera, dan pembebasan adalah tiga aspek utama dari karya keselamatan Allah yang dinyatakan melalui Kristus. Dalam teologi Reformed, ketiganya membentuk gambaran lengkap tentang kasih dan kedaulatan Allah dalam menyelamatkan umat-Nya.
Baca Juga: The Doctrine of the Saint's Perseverance Explained and Confirmed: Reformed Theology
Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kekaguman dan syukur atas kasih karunia Allah, menikmati damai sejahtera-Nya yang melampaui akal, dan menjalani hidup yang bebas dari belenggu dosa. Sebagaimana Roma 15:13 menyatakan:"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan."
Catatan Akhir:
Berdoalah memohon hikmat dari Roh Kudus untuk terus hidup dalam kasih karunia, damai sejahtera, dan pembebasan Allah. Artikel ini ditulis untuk memperdalam refleksi iman dan meneguhkan pemahaman akan karya keselamatan dalam Kristus.