Dewan Ilahi: Pemahaman tentang Rencana Allah
Pengantar:
Dalam Alkitab, ada konsep yang dikenal sebagai Divine Counsel atau Dewan Ilahi. Konsep ini mengacu pada kedaulatan Allah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penggenapan kehendak-Nya di seluruh ciptaan. Istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan interaksi antara Allah yang berdaulat dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya, baik manusia maupun makhluk surgawi. Dalam teologi Reformed, Divine Counsel dipahami sebagai penegasan tentang kedaulatan Allah yang mutlak, hikmat-Nya yang tak terbatas, dan rencana-Nya yang tidak dapat digagalkan. Artikel ini akan mengeksplorasi makna, dasar alkitabiah, dan aplikasi dari Divine Counsel dalam kehidupan orang percaya.
1. Pengertian Dewan Ilahi dalam Alkitab
a. Definisi Dewan Ilahi
Divine Counsel mengacu pada kehendak Allah yang kekal dan sempurna, yang mencakup segala sesuatu yang terjadi dalam ciptaan. Dalam Mazmur 33:11, tertulis:"Tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun."
John Calvin menjelaskan bahwa Divine Counsel adalah kehendak Allah yang berdaulat, di mana segala sesuatu telah dirancang dan diputuskan dalam hikmat-Nya yang tidak terbatas sebelum dunia dijadikan.
b. Kehadiran Dewan Surgawi
Dalam beberapa bagian Alkitab, kita menemukan gambaran tentang pertemuan surgawi, di mana Allah berkomunikasi dengan makhluk surgawi untuk melaksanakan rencana-Nya. Misalnya, dalam Ayub 1:6, dikatakan:"Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN, dan di antara mereka datanglah juga Iblis."
Herman Bavinck mencatat bahwa pertemuan ini menunjukkan otoritas Allah atas semua makhluk, termasuk makhluk surgawi, untuk melaksanakan kehendak-Nya. Namun, keputusan terakhir selalu berada di tangan Allah sendiri.
2. Dasar Alkitabiah tentang Dewan Ilahi
a. Allah sebagai Pencipta dan Perancang Segala Sesuatu
Kejadian 1:1 menegaskan bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu. Sebagai Pencipta, Dia juga adalah Perancang yang menetapkan tujuan bagi ciptaan-Nya. Dalam Efesus 1:11, Paulus menulis:
"Di dalam Kristus kita juga mendapat bagian yang dijanjikan... menurut maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya."
R. C. Sproul menekankan bahwa Divine Counsel mencakup segala sesuatu yang terjadi dalam ciptaan, dari yang besar hingga yang kecil, dan tidak ada satu pun yang terjadi di luar kehendak-Nya.
b. Allah yang Tidak Berubah dalam Kehendak-Nya
Salah satu sifat Allah yang penting dalam teologi Reformed adalah ketidakberubahan-Nya. Dalam Maleakhi 3:6, Allah berkata:"Aku, TUHAN, tidak berubah."
John Calvin menjelaskan bahwa ketidakberubahan Allah memastikan bahwa rencana-Nya tetap konsisten dan tidak terpengaruh oleh perubahan atau kekacauan dalam ciptaan.
c. Rencana Allah yang Kekal
Dalam Yesaya 46:10, Allah berfirman:"Akulah Allah, dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian, dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Rancangan-Ku akan terlaksana, dan Aku akan melakukan segala kehendak-Ku."
Teologi Reformed menekankan bahwa rencana Allah bersifat kekal dan tidak dapat digagalkan. Herman Bavinck menyatakan bahwa Divine Counsel adalah manifestasi dari hikmat dan kasih Allah yang tak terbatas.
3. Elemen-Elemen Penting dalam Dewan Ilahi
a. Kedaulatan Allah
Kedaulatan Allah adalah inti dari Divine Counsel. Allah memiliki kendali penuh atas semua ciptaan dan segala peristiwa. Dalam Roma 8:28, Paulus menulis:"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia."
R. C. Sproul menegaskan bahwa tidak ada kejadian yang bersifat kebetulan di bawah kedaulatan Allah. Semua hal terjadi sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna.
b. Kebijaksanaan Allah
Hikmat Allah terlihat jelas dalam cara Dia merancang dan melaksanakan rencana-Nya. Dalam Mazmur 104:24, pemazmur berkata:"Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan; bumi penuh dengan ciptaan-Mu."
John Calvin menjelaskan bahwa kebijaksanaan Allah memastikan bahwa segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan tujuan yang baik dan benar, meskipun manusia sering kali tidak memahaminya.
c. Pemeliharaan Allah
Divine Counsel mencakup pemeliharaan Allah yang terus-menerus atas ciptaan-Nya. Dalam Kolose 1:17, Paulus menyatakan:"Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."
Herman Bavinck mencatat bahwa Allah tidak hanya menciptakan dunia, tetapi juga memelihara dan menopang ciptaan-Nya setiap saat melalui kuasa-Nya yang berdaulat.
4. Peran Dewan Ilahi dalam Sejarah Penebusan
a. Rencana Penebusan dalam Kristus
Puncak dari Divine Counsel adalah rencana penebusan Allah yang digenapi dalam Yesus Kristus. Dalam Efesus 1:9-10, Paulus menulis:"Sebab Ia telah menyatakan kepada kita rahasia kehendak-Nya... untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi."
Teologi Reformed menekankan bahwa karya Kristus adalah inti dari rencana kekal Allah. Melalui salib, Allah memulihkan hubungan antara manusia dan diri-Nya, dan menjadikan Kristus sebagai pusat sejarah penebusan.
b. Penggenapan Janji dalam Perjanjian
Allah mengungkapkan rencana-Nya melalui perjanjian-perjanjian dalam Alkitab. Dari perjanjian dengan Abraham (Kejadian 12:1-3) hingga Perjanjian Baru dalam darah Kristus (Lukas 22:20), semua janji Allah adalah bagian dari Divine Counsel.
Herman Bavinck mencatat bahwa perjanjian Allah menunjukkan kesetiaan-Nya dalam melaksanakan rencana-Nya, sekaligus memastikan bahwa umat-Nya dapat hidup dalam pengharapan dan kepastian.
5. Aplikasi Dewan Ilahi dalam Kehidupan Kristen
a. Hidup dalam Kepercayaan kepada Allah
Mengetahui bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu memberi orang percaya keyakinan untuk hidup dalam iman, meskipun menghadapi tantangan dan ketidakpastian. Dalam Amsal 3:5-6, dikatakan:
"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."
b. Berserah kepada Kehendak Allah
Divine Counsel mengajarkan orang percaya untuk berserah kepada kehendak Allah, bahkan ketika rencana-Nya sulit dipahami. Dalam Matius 6:10, Yesus mengajarkan kita berdoa:"Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga."
c. Sukacita dalam Kedaulatan Allah
Kedaulatan Allah memberi penghiburan bahwa segala sesuatu bekerja untuk kebaikan umat-Nya. Roma 8:28 memberikan pengharapan bahwa tidak ada hal buruk yang terjadi di luar kendali Allah.
Kesimpulan: Dewan Ilahi dan Kemuliaan Allah
Divine Counsel adalah konsep yang menegaskan kedaulatan Allah, hikmat-Nya yang tidak terbatas, dan kasih-Nya yang abadi. Dalam teologi Reformed, rencana Allah tidak hanya memberi penghiburan, tetapi juga menginspirasi kehidupan yang penuh iman dan ketaatan.
Sebagaimana Roma 11:33 menyatakan:"O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!"
"Segala kemuliaan bagi Allah yang memegang kendali atas sejarah dan kehidupan kita dalam hikmat-Nya yang sempurna."