Pandangan Jauh Yesus dalam Hidup Orang Percaya
Pengantar:
Yesus Kristus adalah Pribadi yang unik dalam sejarah manusia. Sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia, Yesus memiliki pengetahuan yang sempurna, mencakup masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dalam teologi Reformed, pandangan jauh Yesus atau foresight dipahami sebagai salah satu aspek dari keilahian-Nya yang menyatakan kebijaksanaan, kedaulatan, dan kasih Allah. Artikel ini akan membahas bagaimana pandangan jauh Yesus terlihat dalam Alkitab, bagaimana teologi Reformed menjelaskan aspek ini, serta implikasinya bagi iman dan kehidupan orang percaya.
1. Yesus sebagai Allah yang Mahatahu
Salah satu atribut utama Allah adalah kemahatahuan-Nya. Dalam teologi Reformed, Yesus, sebagai Allah Anak, memiliki pengetahuan yang sempurna. Yohanes 2:24-25 menyatakan:"Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia."
John Calvin menekankan bahwa kemahatahuan Yesus adalah bukti keilahian-Nya. Sebagai Allah, Dia tidak hanya mengetahui tindakan manusia, tetapi juga pikiran, motivasi, dan niat hati mereka. Hal ini membedakan Yesus dari semua manusia, karena pengetahuan-Nya tidak terbatas oleh ruang atau waktu.
2. Pandangan Jauh Yesus dalam Alkitab
a. Pengetahuan tentang Masa Depan
Yesus berulang kali menunjukkan bahwa Dia memiliki pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang akan datang. Dalam Markus 10:33-34, Yesus dengan jelas menubuatkan penderitaan dan kebangkitan-Nya:"Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa lain, dan Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah, dan dibunuh, tetapi tiga hari kemudian Ia akan bangkit."
R. C. Sproul menegaskan bahwa pengetahuan Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya adalah bukti bahwa Dia memiliki kendali penuh atas rencana Allah. Hal ini menunjukkan bahwa penderitaan-Nya bukanlah sebuah kecelakaan, tetapi bagian dari rencana keselamatan yang telah ditetapkan Allah.
b. Pengetahuan tentang Hati Manusia
Dalam Yohanes 4:16-19, Yesus menunjukkan pengetahuan-Nya yang mendalam tentang kehidupan perempuan Samaria di sumur:"Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini. Perempuan itu menjawab: Aku tidak mempunyai suami. Kata Yesus kepadanya: Tepat katamu bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang sekarang ada padamu, bukanlah suamimu."
Sinclair Ferguson mencatat bahwa pengetahuan Yesus tentang kehidupan pribadi perempuan ini menunjukkan kemahatahuan-Nya yang ilahi. Dengan kasih dan kebijaksanaan-Nya, Yesus menggunakan pengetahuan ini untuk membawa perempuan itu kepada pengakuan dan keselamatan.
c. Pengetahuan tentang Akhir Zaman
Yesus berbicara tentang peristiwa akhir zaman dalam Matius 24:3-31, termasuk tanda-tanda kedatangan-Nya yang kedua. Dalam teologi Reformed, ini menunjukkan bahwa Yesus memiliki pandangan jauh yang sempurna tentang rencana Allah yang mencakup sejarah manusia hingga akhir zaman.
John Piper menekankan bahwa pengetahuan Yesus tentang akhir zaman memberikan penghiburan dan pengharapan bagi orang percaya. Mereka dapat yakin bahwa segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana Allah yang sempurna.
3. Pandangan Jauh Yesus dalam Teologi Reformed
Teologi Reformed memberikan penekanan pada dua aspek utama dari pandangan jauh Yesus:
a. Pandangan Jauh Yesus sebagai Penggenapan Rencana Allah
Yesus Kristus adalah pusat dari rencana keselamatan Allah. Dalam Efesus 1:10, Paulus menulis bahwa segala sesuatu digenapi dalam Kristus:"Sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi."
Herman Bavinck menegaskan bahwa pandangan jauh Yesus adalah bagian dari misi-Nya untuk menggenapi rencana Allah yang kekal. Pengetahuan-Nya tentang masa depan, termasuk penderitaan dan kematian-Nya, menunjukkan ketaatan-Nya yang sempurna kepada Bapa.
b. Pandangan Jauh Yesus sebagai Bukti Keilahian-Nya
Dalam Yohanes 8:58, Yesus berkata:"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
Teologi Reformed menekankan bahwa pernyataan ini menunjukkan keabadian Yesus sebagai Allah. Pandangan jauh-Nya tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah bukti bahwa Dia adalah Allah yang tidak terbatas oleh waktu.
4. Implikasi Pandangan Jauh Yesus bagi Orang Percaya
a. Penghiburan dalam Ketidakpastian
Yesus mengetahui masa depan dan memegang kendali atasnya. Dalam Yohanes 14:1-3, Yesus berkata:
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal... Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku."
John Calvin menekankan bahwa janji ini memberikan penghiburan bagi orang percaya di tengah ketidakpastian hidup. Mereka dapat mempercayakan masa depan mereka kepada Yesus yang memegang kendali atas segalanya.
b. Kepercayaan pada Janji-Nya
Pandangan jauh Yesus menunjukkan bahwa setiap janji-Nya pasti digenapi. Dalam 2 Korintus 1:20, Paulus menulis:"Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Allah."
R. C. Sproul menegaskan bahwa orang percaya dapat hidup dengan iman karena mengetahui bahwa janji Yesus tentang keselamatan dan kehidupan kekal tidak akan pernah gagal.
c. Ketaatan dan Pengharapan
Yesus memanggil umat-Nya untuk hidup dalam ketaatan dan pengharapan. Dalam Matius 24:42, Yesus berkata:"Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang."
Herman Bavinck menjelaskan bahwa kesadaran akan pandangan jauh Yesus mendorong orang percaya untuk hidup dengan waspada, setia, dan penuh pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua.
5. Tantangan dalam Memahami Pandangan Jauh Yesus
a. Misteri Keilahian dan Kemanusiaan Yesus
Teologi Reformed menegaskan bahwa Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia. Namun, bagaimana kedua sifat ini bekerja bersama tetap menjadi misteri. Dalam Markus 13:32, Yesus berkata bahwa hanya Bapa yang mengetahui hari dan jam kedatangan-Nya, yang tampaknya menunjukkan keterbatasan tertentu dalam pengetahuan-Nya sebagai manusia.
John Calvin menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan kerendahan hati Yesus sebagai Anak yang tunduk kepada Bapa, tanpa mengurangi keilahian-Nya.
b. Respons Orang Percaya terhadap Pengetahuan Yesus
Beberapa orang percaya mungkin bergumul untuk menerima bahwa Yesus mengetahui segala sesuatu tetapi tetap mengizinkan penderitaan terjadi. Namun, R. C. Sproul menekankan bahwa kemahatahuan Yesus harus dilihat dalam terang rencana Allah yang lebih besar, yang mencakup pengudusan umat-Nya melalui penderitaan.
6. Pandangan Jauh Yesus dan Kehidupan Kekal
Pandangan jauh Yesus bukan hanya tentang peristiwa di dunia ini, tetapi juga tentang kehidupan kekal. Dalam Yohanes 17:3, Yesus berdoa:"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."
Baca Juga: Allah Memilih Paulus
John Piper menekankan bahwa Yesus mengetahui masa depan kekal umat-Nya dan telah mempersiapkan tempat bagi mereka. Ini memberi keyakinan bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah awal dari rencana Allah yang kekal.
Kesimpulan: Pandangan Jauh Yesus dalam Hidup Orang Percaya
Pandangan jauh Yesus adalah bukti keilahian-Nya, ketaatan-Nya kepada Bapa, dan kasih-Nya kepada umat manusia. Dalam teologi Reformed, hal ini memberikan penghiburan, keyakinan, dan pengharapan kepada orang percaya.
Sebagaimana Yesus berkata dalam Wahyu 22:13:"Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemuka, Yang Awal dan Yang Akhir."
Orang percaya dapat hidup dengan iman dan pengharapan, karena mereka tahu bahwa Yesus memegang kendali atas masa lalu, masa kini, dan masa depan. "Segala kemuliaan bagi Yesus Kristus, yang dengan pandangan jauh-Nya menuntun umat-Nya menuju kehidupan kekal."