Efesus 2:22: Dibangun sebagai Tempat Tinggal Allah dalam Roh
Pendahuluan:
Efesus 2:22 berbunyi:"Dalam Dia, kamu juga sedang dibangun bersama menjadi tempat tinggal Allah dalam Roh." (AYT)
Ayat ini berbicara tentang identitas dan panggilan umat percaya sebagai bagian dari bangunan rohani yang didirikan oleh Allah. Paulus menjelaskan bahwa orang percaya, baik dari latar belakang Yahudi maupun non-Yahudi, sedang dibangun menjadi satu kesatuan dalam Kristus sebagai tempat tinggal bagi Allah. Dalam teologi Reformed, ayat ini sangat berkaitan dengan doktrin union with Christ (persatuan dengan Kristus), ecclesiology (doktrin tentang gereja), dan sanctification (pengudusan).
Artikel ini akan membahas Efesus 2:22 secara mendalam berdasarkan pandangan para pakar teologi Reformed, menguraikan makna teologisnya, serta memberikan aplikasi praktis bagi kehidupan orang percaya.
Eksposisi Efesus 2:22 dalam Konteks Alkitab
Efesus 2 secara keseluruhan membahas bagaimana Allah, melalui Kristus, telah membawa umat-Nya yang dahulu terpisah oleh dosa ke dalam satu kesatuan dalam gereja. Efesus 2:22 adalah klimaks dari bagian ini, yang menekankan bahwa orang percaya sedang dibangun sebagai tempat tinggal bagi Allah.
1. “Dalam Dia” (En autō - ἐν αὐτῷ)
Frasa ini merujuk kepada Kristus sebagai dasar dari segala sesuatu. Semua yang terjadi dalam kehidupan orang percaya, termasuk pembentukan gereja, hanya mungkin terjadi di dalam Kristus.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa semua berkat rohani, termasuk pengampunan dosa, adopsi sebagai anak Allah, dan kesatuan dalam gereja, hanya bisa ditemukan dalam hubungan dengan Kristus. Ini menegaskan doktrin union with Christ yang menjadi inti dari keselamatan Kristen.
2. “Kamu juga sedang dibangun bersama” (Synoikodomeisthe - συνοικοδομεῖσθε)
Kata kerja Yunani synoikodomeisthe memiliki makna "sedang dibangun bersama-sama." Ini menunjukkan bahwa pembangunan rohani orang percaya adalah proses yang berlangsung terus-menerus, bukan sesuatu yang terjadi secara instan.
John MacArthur dalam The MacArthur New Testament Commentary menekankan bahwa gereja adalah proyek pembangunan Allah yang sedang berlangsung. Setiap orang percaya adalah batu yang ditempatkan dalam bangunan ini oleh Allah sendiri. Ini juga sesuai dengan konsep bahwa orang percaya adalah "batu hidup" dalam 1 Petrus 2:5.
3. “Menjadi Tempat Tinggal Allah” (Katoikētērion tou Theou - κατοικητήριον τοῦ Θεοῦ)
Kata katoikētērion berarti tempat tinggal permanen. Paulus tidak hanya mengatakan bahwa gereja adalah tempat yang dikunjungi Allah sesekali, tetapi bahwa Allah benar-benar berdiam di dalam umat-Nya secara permanen.
Sinclair Ferguson dalam The Holy Spirit menjelaskan bahwa di Perjanjian Lama, Allah berdiam di Bait Suci, tetapi di Perjanjian Baru, Allah berdiam di dalam gereja-Nya melalui Roh Kudus. Ini merupakan penggenapan dari janji Tuhan untuk tinggal di tengah-tengah umat-Nya (Yehezkiel 37:27).
4. “Dalam Roh” (En Pneumati - ἐν Πνεύματι)
Bagian terakhir dari ayat ini menunjukkan bahwa kehadiran Allah dalam gereja-Nya terjadi melalui pekerjaan Roh Kudus.
R.C. Sproul dalam The Mystery of the Holy Spirit menekankan bahwa Roh Kudus bukan hanya sekadar kekuatan atau pengaruh, tetapi pribadi Allah sendiri yang aktif membangun gereja dan memimpin orang percaya dalam kebenaran.
Makna Teologis Efesus 2:22 dalam Pandangan Reformed
1. Gereja sebagai Tempat Tinggal Allah
Dalam teologi Reformed, gereja bukan sekadar institusi manusia, tetapi merupakan tubuh Kristus yang hidup.
Gereja Universal dan Lokal
Jonathan Edwards menegaskan bahwa gereja sejati terdiri dari semua orang yang telah ditebus oleh Kristus di seluruh dunia (invisible church), tetapi juga terwujud dalam bentuk gereja lokal yang nyata (visible church).Kesatuan dalam Kristus
Paulus menekankan bahwa semua orang percaya, tanpa memandang latar belakang etnis, sosial, atau budaya, telah disatukan dalam Kristus (Efesus 2:14-16). Dalam perspektif Reformed, ini berkaitan dengan doktrin catholicity (kesatuan gereja universal).
2. Roh Kudus sebagai Pengudus Gereja
Efesus 2:22 menunjukkan bahwa gereja adalah tempat kediaman Allah dalam Roh. Ini berarti bahwa Roh Kudus bekerja secara aktif dalam gereja untuk menguduskan dan memperlengkapi orang percaya.
Sanctification sebagai Pekerjaan Roh Kudus
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa Roh Kudus bekerja dalam kehidupan individu dan komunitas gereja untuk membentuk mereka menjadi semakin serupa dengan Kristus.Roh Kudus sebagai Sumber Kesatuan Gereja
Roh Kudus juga berperan dalam mempersatukan orang percaya. Dalam Efesus 4:3, Paulus berkata, “Berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera.” Ini menunjukkan bahwa kesatuan gereja bukanlah sesuatu yang bisa dihasilkan oleh manusia, tetapi merupakan karya Roh Kudus.
3. Pembangunan Gereja sebagai Proses Berkelanjutan
Efesus 2:22 menggunakan bentuk kata kerja yang menunjukkan bahwa pembangunan gereja masih berlangsung. Ini sejalan dengan teologi Reformed yang memahami bahwa:
- Gereja masih dalam proses pertumbuhan hingga kedatangan Kristus yang kedua kali.
- Setiap orang percaya memiliki peran dalam pembangunan gereja melalui pelayanan dan penginjilan.
John Piper dalam Let the Nations Be Glad! menegaskan bahwa pembangunan gereja adalah bagian dari misi global Allah untuk membawa umat dari segala bangsa ke dalam kerajaan-Nya.
Aplikasi Praktis Efesus 2:22 dalam Kehidupan Kristen
1. Hidup dalam Kesatuan dengan Sesama Orang Percaya
Jika kita sedang dibangun bersama menjadi tempat tinggal Allah, maka kita harus hidup dalam kesatuan dan kasih terhadap sesama orang percaya.
Bagaimana cara menerapkannya?
- Jangan biarkan perpecahan dan kepahitan menghambat pertumbuhan rohani.
- Aktiflah dalam komunitas gereja dan bangun hubungan yang sehat dengan sesama anggota tubuh Kristus.
- Bersikaplah rendah hati dan bersedia mengampuni, seperti yang diajarkan dalam Efesus 4:32.
2. Menjadi Saluran Hadirat Allah di Dunia
Karena gereja adalah tempat tinggal Allah, setiap orang percaya juga dipanggil untuk mencerminkan kehadiran-Nya di dunia.
Bagaimana caranya?
- Tunjukkan karakter Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
- Jadilah terang dan garam di lingkungan sekitar (Matius 5:13-16).
- Beritakan Injil kepada mereka yang belum mengenal Kristus.
3. Mengandalkan Roh Kudus dalam Kehidupan Kristen
Karena kita adalah tempat tinggal Roh Kudus, kita harus hidup dalam ketergantungan kepada-Nya.
Beberapa langkah praktis:
- Berdoa setiap hari agar Roh Kudus membimbing hidup kita.
- Membaca dan merenungkan Firman Tuhan secara rutin.
- Bersikap taat kepada dorongan Roh dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan: Hidup sebagai Tempat Kediaman Allah
Efesus 2:22 mengajarkan bahwa orang percaya sedang dibangun menjadi tempat tinggal Allah dalam Roh. Dalam teologi Reformed, ini berarti bahwa gereja adalah tubuh Kristus yang hidup, yang dipersatukan oleh Roh Kudus dan dipanggil untuk mencerminkan kemuliaan Allah di dunia.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk:
- Hidup dalam kesatuan dengan sesama orang percaya.
- Menjadi saluran kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengandalkan Roh Kudus dalam pertumbuhan rohani.
Seperti yang dikatakan John Calvin:"Di mana pun Roh Kudus hadir, di sanalah rumah Allah berada."
Mari kita terus bertumbuh sebagai tempat tinggal Allah yang kudus dan menjadi saksi-Nya di dunia ini!