Filipi 1:6: Keyakinan akan Kesetiaan Allah

Filipi 1:6: Keyakinan akan Kesetiaan Allah

Pendahuluan:

Filipi 1:6 adalah salah satu ayat yang sering dikutip dalam teologi Reformed sebagai dasar bagi doktrin ketekunan orang kudus (perseverance of the saints). Ayat ini berbunyi:

"Aku sungguh yakin bahwa Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Yesus Kristus." (Filipi 1:6, AYT)

Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan yang Allah mulai dalam kehidupan orang percaya akan terus berlanjut sampai akhirnya disempurnakan pada hari Kristus. Artikel ini akan membahas Filipi 1:6 berdasarkan pandangan beberapa ahli teologi Reformed serta implikasinya dalam kehidupan Kristen.

1. Eksposisi Filipi 1:6 dalam Konteks Kitab Filipi

Surat Filipi ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi, kota di Makedonia, sebagai ungkapan syukur atas dukungan mereka dalam pelayanan Injil. Dalam ayat 6, Paulus menyatakan keyakinannya bahwa Allah akan menyelesaikan pekerjaan baik yang telah dimulai di antara orang-orang percaya.

A. Makna "Pekerjaan Baik"

John Calvin dalam Commentaries on Philippians menjelaskan bahwa "pekerjaan baik" dalam ayat ini tidak hanya mengacu pada iman yang dianugerahkan kepada orang percaya, tetapi juga mencakup seluruh proses pengudusan yang Allah kerjakan dalam kehidupan mereka. Ia menulis:

"Keselamatan bukanlah hasil usaha manusia, tetapi sepenuhnya karya Allah. Karena itu, jika Allah yang memulai pekerjaan baik itu, maka Ia juga yang akan menyelesaikannya."

Calvin menekankan bahwa keselamatan dimulai dengan anugerah Allah (sola gratia), dipertahankan oleh anugerah-Nya, dan akan disempurnakan oleh-Nya.

B. "Hari Yesus Kristus"

John MacArthur dalam The MacArthur New Testament Commentary menyoroti bahwa "hari Yesus Kristus" mengacu pada kedatangan-Nya yang kedua kali. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan Allah dalam orang percaya tidak hanya berlangsung selama hidup mereka di dunia, tetapi juga akan mencapai kesempurnaan pada saat Kristus datang kembali.

R.C. Sproul dalam Chosen by God menegaskan bahwa janji ini memberi jaminan bahwa mereka yang benar-benar dipilih oleh Allah akan tetap bertahan dalam iman sampai akhir. Ini sejalan dengan konsep ketekunan orang kudus dalam teologi Reformed.

2. Doktrin Ketekunan Orang Kudus dalam Teologi Reformed

Filipi 1:6 sering dikaitkan dengan salah satu poin dari lima poin Calvinisme (TULIP), yaitu Perseverance of the Saints (ketekunan orang kudus). Doktrin ini menyatakan bahwa orang yang benar-benar telah diselamatkan tidak akan kehilangan keselamatannya karena Allah sendiri yang menjamin kelangsungan iman mereka.

A. Keyakinan akan Pemeliharaan Allah

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa ketekunan orang kudus bukanlah hasil usaha manusia, tetapi merupakan tindakan Allah yang memelihara iman mereka. Ia menulis:

"Karena keselamatan adalah anugerah Allah, maka pemeliharaan dalam iman juga adalah karya-Nya. Jika keselamatan bisa hilang, maka itu berarti Allah gagal dalam menyelesaikan pekerjaan-Nya, yang bertentangan dengan Filipi 1:6."

Jonathan Edwards dalam Religious Affections juga menegaskan bahwa buah dari keselamatan sejati adalah keberlanjutan iman yang nyata dalam kehidupan seseorang. Jika seseorang benar-benar dipilih Allah, ia akan terus bertumbuh dalam iman.

B. Peran Roh Kudus dalam Ketekunan Orang Kudus

Reformed theologian Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa Roh Kudus berperan sebagai jaminan bagi orang percaya. Roh Kudus bukan hanya mengawali keselamatan, tetapi juga memelihara dan menuntun orang percaya sampai mereka mencapai kesempurnaan dalam Kristus.

Charles Spurgeon dalam salah satu khotbahnya tentang Filipi 1:6 berkata:

"Kita tidak percaya kepada diri kita sendiri untuk bertahan dalam iman, tetapi kita percaya kepada Tuhan yang telah berjanji untuk menyelesaikan apa yang telah Dia mulai."

3. Implikasi Filipi 1:6 dalam Kehidupan Kristen

A. Jaminan Keselamatan

Filipi 1:6 memberikan penghiburan bagi orang percaya bahwa keselamatan mereka tidak bergantung pada usaha mereka sendiri, tetapi pada kesetiaan Allah. Ini berarti bahwa sekalipun mereka menghadapi pergumulan, Allah tetap setia menyelesaikan karya-Nya.

John Piper dalam Desiring God menegaskan bahwa ayat ini bukanlah alasan untuk berpuas diri, tetapi justru mendorong orang percaya untuk terus bertumbuh dalam iman, karena mereka yakin bahwa Allah sedang bekerja dalam hidup mereka.

B. Motivasi untuk Hidup Kudus

Walaupun Allah menjamin keselamatan, itu tidak berarti bahwa orang percaya bisa hidup sembarangan. R.C. Sproul mengingatkan bahwa tanda dari keselamatan sejati adalah kehidupan yang mencerminkan pertumbuhan dalam kekudusan. Ia menulis:

"Ketekunan orang kudus bukan berarti kita bisa hidup dalam dosa dengan bebas, tetapi bahwa mereka yang benar-benar diselamatkan akan menunjukkan buah iman yang sejati."

John Owen dalam The Mortification of Sin menekankan bahwa Allah bekerja melalui orang percaya dengan memberi mereka kehendak untuk bertobat dan terus hidup dalam pertobatan.

C. Keberanian dalam Pelayanan dan Penderitaan

Paulus menulis Filipi 1:6 dalam konteks ucapan syukur atas pelayanan jemaat Filipi dalam Injil. Ini berarti bahwa ayat ini juga menjadi motivasi bagi orang percaya untuk tetap setia dalam pelayanan, karena mereka tahu bahwa Allah yang memulai pekerjaan baik akan menyelesaikannya.

Martyn Lloyd-Jones dalam Spiritual Depression menekankan bahwa janji dalam Filipi 1:6 memberikan keberanian bagi orang Kristen yang sedang mengalami kesulitan. Ia menulis:

"Jika kita memahami bahwa Allah sedang bekerja dalam hidup kita dan tidak akan meninggalkan kita, maka tidak ada kesulitan atau penderitaan yang bisa membuat kita menyerah."

Kesimpulan

Filipi 1:6 adalah ayat yang sangat kuat dalam memberikan keyakinan kepada orang percaya bahwa keselamatan mereka adalah karya Allah dari awal hingga akhir. Dalam teologi Reformed, ayat ini sering dikaitkan dengan doktrin ketekunan orang kudus, yang mengajarkan bahwa mereka yang benar-benar dipilih Allah akan tetap bertahan dalam iman karena pemeliharaan-Nya.

Pandangan dari para ahli teologi Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Louis Berkhof, dan lainnya menunjukkan bahwa ayat ini memberikan jaminan keselamatan, dorongan untuk hidup kudus, dan keberanian dalam pelayanan serta penderitaan.

Sebagai orang percaya, Filipi 1:6 mengingatkan kita untuk terus berpegang pada janji Allah dan hidup dalam keyakinan bahwa Dia yang telah memulai pekerjaan baik dalam hidup kita pasti akan menyelesaikannya. Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post