Jalan Lama yang Baik: Jalan Allah Menuju Ketenangan Jiwa
Pendahuluan:
Di tengah dunia yang penuh kegelisahan, kelelahan, dan ketidakpastian, manusia mencari kedamaian sejati. Namun, sering kali pencarian ini justru mengarah kepada solusi yang sementara—hiburan duniawi, kesuksesan materi, atau bahkan kepercayaan pada kekuatan diri sendiri.
Allah, melalui Firman-Nya, telah menyediakan jalan yang benar dan kekal yang membawa jiwa kita kepada ketenangan sejati. Yeremia 6:16 berkata:
"Beginilah firman TUHAN: Berdirilah di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, maka jiwamu akan mendapat ketenangan. Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau menempuhnya!"
Dalam teologi Reformed, para teolog seperti John Calvin, Herman Bavinck, R.C. Sproul, dan Louis Berkhof menekankan bahwa jalan yang baik adalah jalan yang telah ditetapkan oleh Allah sejak semula—jalan iman, ketaatan, dan persekutuan dengan Kristus.
Artikel ini akan membahas apa itu "Jalan Lama yang Baik," bagaimana Allah menuntun kita ke dalamnya, serta bagaimana kita dapat menemukan ketenangan sejati bagi jiwa kita melalui cara-cara Allah yang kekal.
1. Apa Itu "Jalan Lama yang Baik" dalam Alkitab?
Yeremia 6:16 mengajarkan bahwa Allah telah menetapkan jalan yang benar bagi manusia, tetapi banyak yang menolak untuk mengikutinya.
a. Jalan yang Ditetapkan oleh Allah Sejak Semula
Mazmur 25:4-5 berkata:"Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunantikan sepanjang hari."
John Calvin menegaskan bahwa "jalan lama yang baik" bukanlah jalan yang berubah-ubah sesuai zaman, tetapi jalan yang telah ditetapkan Allah sejak semula—jalan yang membawa manusia kepada keselamatan dan ketenangan sejati.
b. Jalan yang Dihidupi oleh Orang-Orang Kudus di Masa Lalu
Ibrani 12:1 berkata:"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."
Herman Bavinck menekankan bahwa umat Allah di sepanjang sejarah telah berjalan di jalan ini—mereka hidup dalam iman, ketaatan, dan ketekunan, bukan menurut kebijaksanaan manusia tetapi menurut kehendak Tuhan.
2. Jalan Lama yang Baik: Jalan Iman dalam Kristus
a. Yesus Kristus sebagai Jalan Satu-Satunya
Yohanes 14:6 berkata:"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Louis Berkhof menegaskan bahwa jalan Allah yang benar tidak ditemukan dalam hikmat dunia, tetapi hanya dalam Kristus. Jalan lama yang baik adalah jalan keselamatan dalam Yesus, bukan usaha manusia untuk mencapai kebaikan sendiri.
b. Kebenaran Allah sebagai Pedoman Hidup
Mazmur 119:105 berkata:"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
R.C. Sproul menekankan bahwa hidup yang sejati hanya dapat ditemukan dalam kebenaran Firman Allah. Banyak orang mencari kebahagiaan melalui cara dunia, tetapi jalan yang baik hanya dapat ditemukan melalui ketaatan kepada Firman Tuhan.
3. Jalan Lama yang Baik: Jalan Ketaatan dan Kekudusan
a. Menjalani Hidup dalam Kekudusan
1 Petrus 1:15-16 berkata:"Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."
John Calvin menekankan bahwa jalan yang benar adalah jalan kekudusan—menjauhkan diri dari dosa dan hidup dalam ketaatan kepada Allah.
b. Hidup dalam Pertobatan yang Sejati
Yesaya 55:7 berkata:"Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya."
Herman Bavinck menjelaskan bahwa jalan Allah tidak bisa dipisahkan dari pertobatan sejati. Mereka yang ingin menemukan ketenangan sejati harus meninggalkan jalan dosa dan kembali kepada Allah.
4. Jalan Lama yang Baik: Jalan Persekutuan dengan Allah
a. Berjalan dalam Kedamaian dengan Allah
Roma 5:1 berkata:"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."
R.C. Sproul menegaskan bahwa ketenangan sejati hanya ditemukan dalam hubungan yang benar dengan Allah. Mereka yang mencoba menemukan damai di luar Kristus tidak akan pernah mendapatkannya.
b. Mengandalkan Tuhan dalam Segala Hal
Amsal 3:5-6 berkata:"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."
Louis Berkhof menekankan bahwa kehidupan Kristen adalah kehidupan yang sepenuhnya mengandalkan Allah, bukan mengandalkan kekuatan sendiri.
5. Jalan Lama yang Baik: Jalan Kasih dan Kerendahan Hati
a. Mengasihi Allah dan Sesama
Matius 22:37-39 berkata:"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
John Calvin menegaskan bahwa jalan yang baik bukan hanya tentang ketaatan hukum, tetapi tentang hidup dalam kasih kepada Allah dan sesama.
b. Hidup dalam Kerendahan Hati
Filipi 2:3 berkata:"Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya, hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri."
Herman Bavinck menekankan bahwa orang yang benar-benar mengikuti jalan Allah akan memiliki hati yang rendah dan tidak sombong.
6. Bagaimana Kita Bisa Hidup dalam "Jalan Lama yang Baik"?
✔ Mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
✔ Hidup dalam ketaatan kepada Firman Tuhan
✔ Mengutamakan kekudusan dan pertobatan sejati
✔ Menjalin hubungan yang erat dengan Allah melalui doa dan ibadah
✔ Mengasihi sesama dengan tulus
✔ Menjalani hidup dengan rendah hati dan penuh iman
Yeremia 6:16 mengingatkan kita bahwa banyak orang menolak jalan ini dan memilih jalannya sendiri. Tetapi hanya mereka yang memilih "jalan lama yang baik" yang akan menemukan ketenangan sejati bagi jiwa mereka.
Kesimpulan
"Jalan Lama yang Baik" adalah jalan yang telah ditetapkan Allah bagi umat-Nya—jalan iman, ketaatan, dan persekutuan dengan Kristus.
✔ Yesus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan dan ketenangan sejati.
✔ Firman Tuhan adalah pedoman untuk hidup dalam kebenaran.
✔ Kehidupan Kristen harus ditandai dengan kasih, kekudusan, dan kerendahan hati.
Jika kita memilih untuk hidup di jalan ini, kita akan menemukan damai yang sejati dan hidup yang berkelimpahan di dalam Kristus.
Soli Deo Gloria!