Lukas 21:17-19: Ketekunan dalam Penganiayaan dan Jaminan Hidup Kekal

Lukas 21:17-19: Ketekunan dalam Penganiayaan dan Jaminan Hidup Kekal

Pendahuluan:

Lukas 21:17-19 adalah bagian dari pengajaran Yesus tentang akhir zaman. Dalam bagian ini, Yesus memperingatkan murid-murid-Nya bahwa mereka akan mengalami kebencian, tetapi mereka tidak perlu takut karena hidup mereka dijaga oleh Allah.

Ayat ini berbunyi:

"Kamu akan dibenci oleh semua orang karena nama-Ku." (Lukas 21:17, AYT)

"Akan tetapi, tidak sehelai rambut pun dari kepalamu yang akan jatuh." (Lukas 21:18, AYT)

"Dengan ketabahanmu, kamu akan memperoleh hidupmu." (Lukas 21:19, AYT)

Ayat ini sangat relevan dalam teologi Reformed, khususnya dalam doktrin ketekunan orang kudus (perseverance of the saints), penganiayaan karena Injil, dan pemeliharaan Allah bagi umat-Nya. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna ayat ini berdasarkan pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Martyn Lloyd-Jones, dan lainnya.

1. Eksposisi Lukas 21:17-19 dalam Konteks Injil Lukas

Lukas 21 adalah bagian dari pengajaran Yesus tentang akhir zaman, yang juga dikenal sebagai Eschatological Discourse (Wacana Eskatologi). Yesus menubuatkan kehancuran Bait Suci, penganiayaan terhadap murid-murid-Nya, dan tanda-tanda menjelang kedatangan-Nya kembali.

A. "Kamu akan dibenci oleh semua orang karena nama-Ku" (Lukas 21:17)

1. Penganiayaan adalah Bagian dari Kekristenan

John Calvin dalam Commentary on a Harmony of the Evangelists menegaskan bahwa penganiayaan terhadap orang percaya adalah hal yang pasti terjadi. Ia menulis:

"Kristus tidak menjanjikan kehidupan yang mudah bagi pengikut-Nya, tetapi mengajarkan bahwa mereka akan menghadapi penganiayaan demi nama-Nya."

Hal ini sejalan dengan apa yang Yesus katakan dalam Yohanes 15:18-20 bahwa dunia akan membenci murid-murid-Nya karena mereka tidak berasal dari dunia ini.

R.C. Sproul dalam Surprised by Suffering menegaskan bahwa penderitaan karena Injil bukanlah tanda dari kegagalan iman, tetapi justru bukti bahwa seseorang benar-benar mengikut Kristus.

2. Penganiayaan sebagai Bukti Pemilihan Allah

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menjelaskan bahwa penganiayaan sering kali menjadi tanda bahwa seseorang benar-benar adalah umat pilihan Allah. Ia menulis:

"Mereka yang benar-benar milik Kristus akan mengalami penolakan dari dunia karena dunia membenci terang."

B. "Akan tetapi, tidak sehelai rambut pun dari kepalamu yang akan jatuh" (Lukas 21:18)

1. Pemeliharaan Allah atas Orang Percaya

Ayat ini menunjukkan jaminan pemeliharaan Allah. Martyn Lloyd-Jones dalam Spiritual Depression menjelaskan bahwa meskipun orang percaya mengalami penderitaan, mereka tidak akan pernah benar-benar ditinggalkan oleh Allah.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menegaskan bahwa pemeliharaan Allah (divine providence) mencakup setiap aspek kehidupan orang percaya, bahkan sampai hal yang sekecil rambut di kepala mereka.

2. Hidup Kekal adalah Jaminan bagi Orang Percaya

John MacArthur dalam The Gospel According to Jesus menekankan bahwa janji Yesus ini bukan berarti orang percaya tidak akan mengalami kematian fisik, tetapi bahwa mereka tidak akan kehilangan hidup kekal yang telah dijanjikan Allah.

Paulus menegaskan hal ini dalam Roma 8:38-39 bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah dalam Kristus Yesus.

C. "Dengan ketabahanmu, kamu akan memperoleh hidupmu" (Lukas 21:19)

1. Ketekunan Orang Kudus sebagai Bukti Keselamatan

Dalam teologi Reformed, doktrin perseverance of the saints mengajarkan bahwa mereka yang benar-benar diselamatkan akan tetap bertahan dalam iman sampai akhir.

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa ketekunan bukanlah hasil usaha manusia semata, tetapi adalah bukti dari pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.

John Piper dalam Future Grace menegaskan bahwa mereka yang bertahan dalam iman bukan karena kekuatan mereka sendiri, tetapi karena anugerah Allah yang bekerja di dalam mereka.

2. Iman yang Bertahan akan Mewarisi Hidup Kekal

Yesus menekankan bahwa mereka yang bertahan sampai akhir akan memperoleh hidup. Ini mengingatkan kita pada Matius 24:13 yang berkata, "Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan diselamatkan."

Charles Spurgeon dalam salah satu khotbahnya menegaskan:

"Ketekunan dalam iman bukanlah syarat untuk memperoleh keselamatan, tetapi adalah tanda bahwa seseorang benar-benar telah diselamatkan."

2. Lukas 21:17-19 dan Doktrin Teologi Reformed

A. Penganiayaan dan Doktrin Pemilihan

Teologi Reformed mengajarkan bahwa mereka yang telah dipilih oleh Allah akan mengalami penganiayaan karena mereka bukan bagian dari dunia.

Efesus 1:4 mengatakan bahwa Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, dan salah satu bukti pemilihan ini adalah kebencian dunia terhadap kita.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa mereka yang benar-benar milik Kristus pasti akan mengalami tantangan, tetapi mereka akan tetap bertahan karena Allah yang menopang mereka.

B. Pemeliharaan Allah atas Orang Percaya

Ayat 18 menegaskan bahwa Allah memelihara umat-Nya. Ini sesuai dengan ajaran divine providence dalam teologi Reformed, yang mengajarkan bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu.

Herman Bavinck menjelaskan bahwa pemeliharaan Allah meliputi segala hal, dari yang besar hingga yang kecil.

C. Ketekunan Orang Kudus sebagai Bukti Keselamatan

Ayat 19 menegaskan bahwa mereka yang bertahan dalam iman akan memperoleh hidup. Ini menunjukkan bahwa keselamatan sejati akan menghasilkan ketekunan dalam iman.

John Piper menegaskan bahwa ketekunan adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus dalam hati orang percaya.

3. Implikasi Lukas 21:17-19 dalam Kehidupan Kristen

A. Jangan Terkejut oleh Penganiayaan

Orang percaya harus siap menghadapi kebencian dari dunia. Ini adalah bagian dari panggilan Kristen.

Martyn Lloyd-Jones berkata:

"Jika dunia tidak pernah menolak kita, kita perlu bertanya apakah kita benar-benar sedang mengikut Kristus."

B. Percayalah bahwa Allah Memelihara Hidup Kita

Meskipun kita mengalami kesulitan, Allah tetap menjaga kita. Tidak ada yang terjadi di luar kendali-Nya.

Charles Spurgeon berkata:

"Allah tidak pernah membiarkan satu pun dari anak-anak-Nya jatuh tanpa perhatian-Nya."

C. Tetap Bertahan dalam Iman

Yesus memanggil kita untuk bertahan sampai akhir. Kita harus terus berpegang pada kebenaran-Nya dan tidak menyerah dalam menghadapi pencobaan.

Jonathan Edwards berkata:

"Tanda dari iman sejati bukanlah awal yang kuat, tetapi akhir yang tetap setia."

Kesimpulan

Lukas 21:17-19 adalah ayat yang sangat kaya dalam teologi Reformed karena mengajarkan bahwa:

  1. Orang percaya akan menghadapi penganiayaan – Dunia membenci mereka yang mengikut Kristus.
  2. Allah memelihara umat-Nya – Tidak ada yang bisa terjadi tanpa izin-Nya.
  3. Ketekunan dalam iman adalah bukti keselamatan sejati – Mereka yang bertahan sampai akhir akan memperoleh hidup kekal.

Pandangan dari para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, dan lainnya menegaskan bahwa penderitaan adalah bagian dari kehidupan Kristen, tetapi kita memiliki jaminan pemeliharaan Allah dan kemenangan dalam Kristus.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk tetap teguh dalam iman, mengandalkan pemeliharaan Allah, dan bertahan dalam penganiayaan dengan keyakinan bahwa kita akan menerima hidup kekal.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post