Menerima Yesus Secara Pribadi
Pendahuluan
Konsep menerima Yesus secara pribadi sering kali menjadi perdebatan dalam dunia teologi. Banyak orang Kristen berpikir bahwa menerima Yesus hanyalah sekadar keputusan pribadi, sebuah pengalaman emosional, atau pengulangan doa tertentu. Namun, teologi Reformed memahami bahwa menerima Yesus bukan hanya keputusan manusia, tetapi hasil dari karya anugerah Allah yang mengubah hati seseorang.
Dalam Yohanes 1:12, Alkitab berkata:
"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya."
Dalam perspektif teologi Reformed, menerima Yesus bukan hanya tentang mengakui Dia sebagai Tuhan, tetapi tentang mengalami kelahiran baru yang dikerjakan oleh Roh Kudus dan berkomitmen untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
Para teolog seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper menekankan bahwa iman sejati adalah hasil dari anugerah Allah, bukan sekadar keputusan manusia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa artinya menerima Yesus secara pribadi menurut Alkitab dan teologi Reformed, bagaimana itu terjadi dalam kehidupan orang percaya, dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan Kristen.
1. Menerima Yesus Bukan Sekadar Keputusan Manusia, tetapi Karya Anugerah Allah
a. Keselamatan Dimulai oleh Allah, Bukan oleh Manusia
Dalam teologi Reformed, keselamatan bukanlah hasil dari kehendak bebas manusia, tetapi merupakan inisiatif Allah yang bekerja dalam hati orang berdosa.
Efesus 2:8-9 berkata:
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa iman kepada Kristus adalah anugerah yang diberikan Allah, bukan sesuatu yang dapat dihasilkan manusia dengan kekuatan sendiri.
b. Kelahiran Baru Mendahului Iman
Banyak orang berpikir bahwa seseorang percaya kepada Yesus, lalu mereka dilahirkan kembali. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa kelahiran baru mendahului iman.
Yohanes 3:3 berkata:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
R.C. Sproul menegaskan bahwa iman kita adalah hasil dari kelahiran baru yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Tanpa kelahiran baru, manusia tetap mati dalam dosa dan tidak bisa menerima Kristus dengan sungguh-sungguh.
c. Keselamatan Bukan Sekadar Doa Penerimaan Yesus
Beberapa tradisi gereja mengajarkan bahwa seseorang diselamatkan hanya dengan mengucapkan "Doa Penerimaan Yesus". Namun, iman sejati lebih dari sekadar pengakuan lisan, tetapi melibatkan pertobatan dan perubahan hati yang sejati.
Roma 10:9 berkata:
"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan."
John Piper menegaskan bahwa banyak orang bisa mengucapkan doa penerimaan Yesus, tetapi jika tidak ada pertobatan sejati dan iman yang hidup, maka itu bukan iman yang menyelamatkan.
2. Apa Artinya Menerima Yesus Menurut Alkitab?
a. Menerima Yesus Berarti Percaya dan Mengandalkan Dia Sepenuhnya
Menerima Yesus bukan hanya mengakui keberadaan-Nya, tetapi percaya kepada-Nya sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat.
Yohanes 6:35 berkata:
"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."
Jonathan Edwards menegaskan bahwa iman sejati berarti menyerahkan seluruh hidup kepada Kristus dan mengandalkan Dia dalam segala hal.
b. Menerima Yesus Berarti Bertobat dari Dosa
Lukas 13:3 berkata:
"Jika kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa dengan cara yang sama."
Charles Spurgeon menekankan bahwa pertobatan sejati selalu menyertai iman sejati kepada Kristus. Jika seseorang mengaku menerima Yesus tetapi tidak berubah hidupnya, maka itu bukanlah pertobatan yang sejati.
c. Menerima Yesus Berarti Mengikuti Dia dengan Sepenuh Hati
Matius 16:24 berkata:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."
John MacArthur menegaskan bahwa mengikut Kristus berarti siap menanggung harga, hidup dalam ketaatan, dan meninggalkan kehidupan lama yang berdosa.
3. Bagaimana Proses Menerima Yesus Secara Pribadi?
a. Roh Kudus Membangkitkan Hati yang Mati
Efesus 2:1 berkata:
"Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu."
John Calvin menjelaskan bahwa tanpa Roh Kudus yang menghidupkan hati kita, kita tidak akan pernah memiliki iman kepada Kristus.
b. Firman Allah Menjadi Sarana untuk Membangkitkan Iman
Roma 10:17 berkata:
"Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."
John Piper menegaskan bahwa firman Tuhan adalah alat utama yang digunakan Roh Kudus untuk membawa seseorang kepada Kristus.
c. Iman kepada Kristus dan Pertobatan dari Dosa
Kisah Para Rasul 2:38 berkata:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus."
Charles Spurgeon menekankan bahwa iman dan pertobatan adalah dua sisi dari mata uang yang sama—tidak bisa dipisahkan dalam keselamatan.
4. Apa Dampak dari Menerima Yesus dalam Hidup Kita?
a. Kita Dibenarkan dan Menjadi Anak Allah
Roma 5:1 berkata:
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."
John MacArthur menegaskan bahwa ketika kita menerima Yesus, kita dibenarkan sepenuhnya di hadapan Allah dan diangkat menjadi anak-anak-Nya.
b. Kita Diberi Hati yang Baru untuk Mengasihi Tuhan
Yehezkiel 36:26 berkata:
"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu."
Jonathan Edwards menekankan bahwa keselamatan sejati akan menghasilkan kasih yang tulus kepada Allah dan ketaatan kepada firman-Nya.
c. Kita Dipanggil untuk Hidup dalam Kekudusan
1 Petrus 1:15 berkata:
"Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu, sama seperti Dia yang telah memanggil kamu adalah kudus."
R.C. Sproul menekankan bahwa keselamatan sejati selalu menghasilkan kehidupan yang berubah dan kudus.
Kesimpulan
Dari perspektif teologi Reformed, menerima Yesus secara pribadi bukan hanya keputusan manusia, tetapi hasil dari pekerjaan Allah melalui Roh Kudus.
5 Kebenaran tentang Menerima Yesus Secara Pribadi:
- Keselamatan adalah hasil anugerah Allah, bukan hanya keputusan manusia.
- Menerima Yesus berarti percaya, bertobat, dan menyerahkan hidup kepada-Nya.
- Roh Kudus yang membangkitkan hati untuk menerima Kristus.
- Firman Tuhan adalah alat utama yang digunakan Tuhan untuk menyelamatkan.
- Menerima Yesus menghasilkan perubahan nyata dalam hidup kita.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam iman yang sejati dan bertumbuh dalam kasih dan ketaatan kepada Kristus setiap hari.