1 Petrus 1:11: Penderitaan dan Kemuliaan Kristus

1 Petrus 1:11: Penderitaan dan Kemuliaan Kristus

Pendahuluan

Surat 1 Petrus ditulis untuk menguatkan orang percaya yang menghadapi penganiayaan dan pencobaan. Dalam 1 Petrus 1:11, Rasul Petrus menyingkapkan bagaimana para nabi Perjanjian Lama dengan penuh kerinduan menyelidiki nubuatan tentang Mesias—tentang penderitaan-Nya dan kemuliaan yang akan datang setelahnya. Ayat ini berbunyi:

“Mereka mencari tahu tentang siapa dan kapankah waktu yang dimaksud oleh Roh Kristus yang ada dalam diri mereka ketika Ia menubuatkan penderitaan Kristus dan kemuliaan yang akan datang sesudahnya.” (1 Petrus 1:11, AYT)

Ayat ini sangat kaya secara teologis, karena berbicara tentang pekerjaan Roh Kudus dalam nubuatan, penderitaan Mesias, dan kemuliaan yang menyusulnya. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna ayat ini dengan merujuk pada pandangan teologi Reformed yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh seperti John Calvin, Louis Berkhof, Charles Hodge, dan R.C. Sproul.

1. Konteks Historis dan Sastra

Surat 1 Petrus ditujukan kepada jemaat-jemaat di Asia Kecil yang mengalami penganiayaan karena iman mereka. Dalam pasal 1, Petrus menguatkan mereka dengan menyatakan bahwa keselamatan mereka sudah dijanjikan sejak dahulu kala oleh para nabi, bahkan sebelum Kristus datang ke dunia.

Ayat 11 merupakan bagian dari perikop yang menjelaskan bagaimana keselamatan yang dinubuatkan oleh para nabi Perjanjian Lama telah digenapi dalam Yesus Kristus. Para nabi mencari tahu tentang waktu dan pribadi yang akan menggenapi janji ini, tetapi mereka hanya diberikan pemahaman terbatas—sesuatu yang sekarang telah digenapi dalam Kristus.

2. Eksposisi Ayat dan Kata-Kata Kunci

a. "Mereka mencari tahu tentang siapa dan kapankah waktu yang dimaksud"

Para nabi Perjanjian Lama diberikan pewahyuan tentang Mesias, tetapi mereka tidak mengetahui secara pasti siapa yang akan menggenapi nubuatan tersebut dan kapan hal itu akan terjadi.

John Calvin dalam Commentary on 1 Peter menulis:

"Para nabi tidak berbicara dalam ketidaktahuan total, tetapi mereka merindukan untuk memahami sepenuhnya janji yang mereka nubuatkan. Mereka adalah alat di tangan Roh Kudus, tetapi mereka tidak selalu memahami sepenuhnya rencana Allah."

Hal ini sesuai dengan Daniel 12:8-9, di mana Daniel menerima wahyu tetapi tidak memahami sepenuhnya waktunya.

b. "Roh Kristus yang ada dalam diri mereka"

Frasa ini menunjukkan bahwa Roh Kudus—yang juga disebut sebagai Roh Kristus—telah bekerja dalam diri para nabi sejak zaman Perjanjian Lama untuk mengilhamkan nubuatan mereka.

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan:

"Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Tritunggal, tetapi Ia juga disebut sebagai Roh Kristus karena Dialah yang mengilhamkan semua nubuat tentang Mesias sejak zaman Perjanjian Lama."

Ini menunjukkan kesatuan karya Kristus dan Roh Kudus dalam pewahyuan ilahi. Para nabi Perjanjian Lama bukan sekadar berbicara dari diri mereka sendiri, tetapi mereka diinspirasikan oleh Roh Kudus untuk menyampaikan nubuatan tentang Kristus.

c. "Ketika Ia menubuatkan penderitaan Kristus dan kemuliaan yang akan datang sesudahnya"

Ayat ini menunjukkan bahwa penderitaan Kristus dan kemuliaan-Nya telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama.

Dalam teologi Reformed, ini mengacu pada aspek dua tahap dalam misi Kristus:

  1. Penderitaan-Nya (status humilitatis) → Kristus datang dalam kerendahan, mengalami penderitaan, ditolak, dan disalibkan.
  2. Kemuliaan-Nya (status exaltationis) → Setelah penderitaan-Nya, Kristus bangkit, naik ke surga, dan dimuliakan.

Charles Hodge dalam Systematic Theology menulis:

"Penderitaan dan kemuliaan Kristus adalah dua aspek utama dari karya penebusan-Nya. Salib dan mahkota tidak bisa dipisahkan; penderitaan mendahului kemuliaan."

Nubuatan mengenai penderitaan Mesias dapat ditemukan dalam Yesaya 53, sementara kemuliaan-Nya dinubuatkan dalam Mazmur 2 dan Daniel 7:13-14.

3. Penerapan Teologi Reformed dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Keakuratan dan Otoritas Alkitab

1 Petrus 1:11 menegaskan bahwa Alkitab adalah firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus. Ini sejalan dengan doktrin Sola Scriptura, yang menyatakan bahwa Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam iman dan kehidupan Kristen.

R.C. Sproul dalam Knowing Scripture menekankan:

"Roh Kudus adalah pengarang utama dari seluruh Kitab Suci, dan Dia memastikan bahwa setiap nubuat dan janji dalam firman-Nya akan digenapi."

Oleh karena itu, kita dapat mempercayai bahwa janji keselamatan dalam Kristus adalah kepastian yang tidak tergoyahkan.

b. Penderitaan Mendahului Kemuliaan

Kristus sendiri mengalami penderitaan sebelum masuk dalam kemuliaan. Ini menjadi pola yang sama bagi setiap orang percaya.

Yesus berkata:

"Jika seseorang ingin mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku." (Lukas 9:23)

Teologi Reformed mengajarkan bahwa penderitaan adalah bagian dari proses kekudusan. John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menyatakan:

"Penderitaan bukan tanda bahwa Allah meninggalkan kita, tetapi sarana yang Allah gunakan untuk membentuk kita menjadi serupa dengan Kristus."

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk setia dalam penderitaan, karena kemuliaan akan menyusulnya.

c. Pekerjaan Roh Kudus dalam Hidup Orang Percaya

Roh Kudus yang menubuatkan penderitaan dan kemuliaan Kristus juga adalah Roh yang sama yang bekerja dalam kehidupan kita. Dia memimpin kita dalam kebenaran, menghibur kita dalam penderitaan, dan menguatkan kita dalam iman.

Paulus menulis:

"Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah." (Roma 8:16)

Sebagai orang percaya, kita harus senantiasa mencari bimbingan Roh Kudus melalui doa dan firman Tuhan.

Kesimpulan

1 Petrus 1:11 mengajarkan beberapa doktrin penting dalam teologi Reformed:

  1. Keilahian dan pekerjaan Roh Kudus → Roh Kristus adalah Roh Kudus yang mengilhamkan para nabi untuk menubuatkan karya Mesias.
  2. Penderitaan mendahului kemuliaan → Kristus harus mengalami penderitaan sebelum masuk dalam kemuliaan, dan ini adalah pola yang juga berlaku bagi orang percaya.
  3. Alkitab adalah firman Allah yang tidak berubah → Semua nubuat tentang Kristus telah digenapi dengan sempurna.
  4. Roh Kudus terus bekerja dalam kehidupan orang percaya → Sama seperti Dia menuntun para nabi dalam pewahyuan, Dia juga menuntun kita dalam iman dan pengudusan.

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan, setia dalam penderitaan, dan menantikan kemuliaan yang dijanjikan dalam Kristus. Sebagaimana para nabi mencari tahu tentang janji Mesias, kita juga harus terus bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan.

Next Post Previous Post