Kenapa Israel Tidak Terkalahkan? Pemeliharaan Allah atas Israel

Pendahuluan:
Israel adalah salah satu bangsa paling unik dalam sejarah dunia. Sejak zaman kuno hingga era modern, Israel sering menghadapi musuh yang jauh lebih besar dan kuat, tetapi tetap bertahan sebagai sebuah bangsa. Pertanyaannya, mengapa Israel tidak terkalahkan?
Dari perspektif teologi Reformed, keberadaan dan keberlanjutan Israel tidak hanya disebabkan oleh faktor militer atau strategi politik, tetapi karena tangan Allah yang berdaulat bekerja dalam sejarah untuk menggenapi rencana-Nya. Dalam artikel ini, kita akan membahas keberlanjutan Israel dalam terang Alkitab, sejarah, dan teologi Reformed.
I. Israel dalam Rencana Kedaulatan Allah
1. Allah Memilih Israel sebagai Umat Perjanjian
Sejarah Israel dimulai dengan panggilan Allah kepada Abraham:
"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, memberkati engkau dan membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat." (Kejadian 12:2, AYT)
Allah memilih Israel bukan karena mereka lebih kuat atau lebih baik dari bangsa lain, tetapi karena kasih karunia-Nya.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa pemilihan Israel adalah tindakan anugerah Allah untuk menggenapi rencana keselamatan-Nya.¹
Israel bertahan bukan karena kekuatan mereka sendiri, tetapi karena Allah yang berdaulat memegang perjanjian-Nya.
2. Janji Allah kepada Israel Tidak Pernah Gagal
Sepanjang Perjanjian Lama, Allah terus menegaskan bahwa Dia akan menjaga Israel sebagai bagian dari rencana keselamatan-Nya.
Yeremia 31:35-36 berkata:
"Beginilah firman TUHAN, yang memberi matahari untuk menerangi siang, dan ketetapan bulan serta bintang-bintang untuk menerangi malam [...] Jika ketetapan-ketetapan ini lenyap dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, maka keturunan Israel juga akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk selamanya." (AYT)
John Calvin dalam Commentary on Jeremiah menekankan bahwa kesetiaan Allah kepada Israel adalah bagian dari karakter-Nya yang tidak berubah.²
Selama Allah berdaulat atas alam semesta, Israel tidak akan pernah lenyap.
II. Israel dalam Sejarah: Mukjizat di Medan Perang
1. Keajaiban dalam Perjanjian Lama
Sepanjang sejarah Alkitab, Israel sering mengalahkan musuh yang jauh lebih besar.
-
Keluaran dari Mesir → Israel yang hanya terdiri dari budak dapat keluar dari Mesir dengan campur tangan mukjizat Allah (Keluaran 14).
-
Penaklukan Kanaan → Israel mengalahkan banyak bangsa meskipun secara militer lebih lemah (Yosua 6-12).
-
Perlindungan dari Bangsa-Bangsa Besar → Dari Asyur hingga Babel, Allah selalu menyisakan sisa umat-Nya.
John Gill dalam Exposition of the Old Testament menekankan bahwa kemenangan Israel bukan karena kekuatan mereka sendiri, tetapi karena Allah berperang bagi mereka.³
2. Keajaiban dalam Perang Modern
Tidak hanya dalam Alkitab, keberlanjutan Israel juga terlihat dalam sejarah modern.
-
Perang Kemerdekaan 1948 → Israel yang baru berdiri langsung diserang oleh lima negara Arab, tetapi menang secara ajaib.
-
Perang Enam Hari 1967 → Israel yang kalah jumlah menghancurkan angkatan udara Mesir, Yordania, dan Suriah hanya dalam enam hari.
-
Perang Yom Kippur 1973 → Meskipun diserang mendadak, Israel berhasil bertahan dan bahkan membalikkan keadaan.
R.C. Sproul dalam The Sovereignty of God menyatakan bahwa Allah sering kali bekerja dalam sejarah untuk menggenapi rencana-Nya, termasuk dalam perlindungan Israel.⁴
III. Israel dan Gereja: Apakah Allah Masih Menjaga Israel?
Dalam teologi Reformed, ada perbedaan pandangan mengenai peran Israel dalam rencana Allah setelah kedatangan Kristus.
1. Pandangan “Teologi Perjanjian” (Covenant Theology)
-
Israel dalam Perjanjian Lama adalah bayangan dari gereja di Perjanjian Baru.
-
Janji-janji Allah kepada Israel digenapi dalam Kristus dan tidak lagi eksklusif untuk bangsa Israel secara etnis.
-
Gereja adalah “Israel rohani” yang mewarisi janji-janji keselamatan (Roma 9:6-8).
Jonathan Edwards dalam A History of the Work of Redemption menekankan bahwa kedatangan Kristus mengubah fokus dari Israel fisik ke Israel rohani, yaitu gereja.⁵
2. Pandangan “Teologi Dispensasi” (Dispensational Theology)
-
Israel tetap memiliki tempat dalam rencana Allah.
-
Akan ada pemulihan Israel di akhir zaman (Roma 11:26: “Seluruh Israel akan diselamatkan”).
-
Peristiwa-peristiwa sejarah menunjukkan bahwa Allah masih menjaga Israel secara khusus.
Charles Spurgeon pernah berkata:
"Saya percaya bahwa bangsa Yahudi akan kembali ke tanah mereka dan menerima Yesus sebagai Mesias mereka."⁶
Walaupun teologi Reformed lebih cenderung kepada Teologi Perjanjian, tetap ada pengakuan bahwa Allah masih bekerja dalam sejarah Israel.
IV. Pelajaran bagi Orang Percaya: Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Israel?
1. Kedaulatan Allah di Atas Sejarah
Sejarah Israel menunjukkan bahwa Allah memegang kendali atas bangsa-bangsa dan mengarahkan sejarah sesuai rencana-Nya.
Amsal 21:1 berkata:
"Hati raja seperti aliran air di tangan TUHAN, yang dialirkan-Nya ke mana pun Ia ingini." (AYT)
Michael Horton dalam The Christian Faith menekankan bahwa tidak ada satu pun peristiwa dalam sejarah yang terjadi di luar rencana Allah.⁷
Sebagai orang percaya, kita harus belajar percaya kepada rencana Allah meskipun kita tidak selalu memahaminya.
2. Kesetiaan Allah terhadap Janji-Nya
Meskipun Israel sering kali tidak setia, Allah tetap memegang perjanjian-Nya.
2 Timotius 2:13 berkata:
"Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." (AYT)
Herman Bavinck menjelaskan bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, baik kepada Israel maupun kepada gereja-Nya.¹
Kita bisa yakin bahwa janji keselamatan dalam Kristus tidak akan pernah gagal bagi kita.
3. Perlindungan Allah bagi Umat-Nya
Jika Allah melindungi Israel di tengah ancaman yang besar, Ia juga akan menjaga umat-Nya dalam gereja.
Mazmur 121:4 berkata:
"Sesungguhnya, Ia yang menjaga Israel tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur." (AYT)
R.C. Sproul menekankan bahwa Allah yang menjaga Israel adalah Allah yang juga menjaga gereja-Nya di sepanjang zaman.⁴
Sebagai orang percaya, kita bisa hidup dengan iman bahwa Allah akan selalu menyertai kita, bahkan di tengah kesulitan dan penderitaan.
Kesimpulan: Allah Tetap Berdaulat atas Israel dan Gereja
Kenapa Israel tidak terkalahkan? Jawabannya bukan terletak pada kekuatan militer, strategi politik, atau keberuntungan, tetapi pada rencana dan kedaulatan Allah.
-
Allah telah menetapkan Israel dalam rencana keselamatan-Nya.
-
Sejarah membuktikan bahwa tangan Tuhan menjaga mereka di masa lalu dan masa kini.
-
Bagi gereja, pelajaran dari Israel mengajarkan kita tentang kesetiaan dan perlindungan Allah.
Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk mempercayai janji Allah, hidup dalam ketaatan, dan menantikan penggenapan rencana-Nya yang sempurna.
Soli Deo Gloria!
Catatan:
¹ Herman Bavinck, Reformed Dogmatics
² John Calvin, Commentary on Jeremiah
³ John Gill, Exposition of the Old Testament
⁴ R.C. Sproul, The Sovereignty of God
⁵ Jonathan Edwards, A History of the Work of Redemption
⁶ Charles Spurgeon, The Second Coming of Christ
⁷ Michael Horton, The Christian Faith