Kolose 1:11: Kekuatan Ilahi dalam Ketekunan dan Sukacita

Kolose 1:11: Kekuatan Ilahi dalam Ketekunan dan Sukacita

Pendahuluan

Kolose 1:11 adalah bagian dari doa Paulus bagi jemaat di Kolose, di mana ia meminta agar mereka dikuatkan oleh kuasa Allah untuk menjalani hidup Kristen dengan ketekunan dan sukacita. Ayat ini berbunyi:

Kolose 1:11
“Semoga kamu dikuatkan dengan segala kekuatan sesuai dengan kemuliaan kuasa-Nya supaya kamu mendapat segala ketekunan dan kesabaran dengan sukacita.” (AYT)

Dalam teologi Reformed, ayat ini menekankan bahwa orang percaya tidak dapat bertahan dalam iman dengan kekuatan mereka sendiri, tetapi hanya melalui kuasa Allah yang bekerja dalam mereka. Artikel ini akan membahas makna Kolose 1:11 dalam konteksnya, relevansinya dengan doktrin Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen, berdasarkan pandangan para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Martyn Lloyd-Jones, dan lainnya.

1. Eksposisi Kolose 1:11 dalam Konteks Surat Kolose

Surat Kolose ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose yang saat itu menghadapi pengaruh ajaran sesat, termasuk Gnostisisme, yang menekankan pengetahuan rahasia dan ibadah malaikat. Paulus menegaskan bahwa Kristus adalah pusat iman Kristen dan sumber segala kekuatan rohani bagi orang percaya.

A. "Semoga kamu dikuatkan dengan segala kekuatan"

1. Kekuatan Ilahi bagi Orang Percaya

Paulus berdoa agar jemaat Kolose dikuatkan oleh Allah sendiri. Kekuatan ini bukanlah kekuatan manusiawi, tetapi kekuatan yang berasal dari Allah yang Mahakuasa.

Efesus 6:10 berkata:

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya."

John Calvin dalam Commentary on Colossians menulis:

"Kita tidak memiliki kekuatan dalam diri kita sendiri, tetapi Tuhan menguatkan kita dengan kuasa-Nya yang tidak terbatas, sehingga kita mampu bertahan dalam ujian iman."

2. Mengapa Kita Membutuhkan Kekuatan dari Allah?

Tanpa kuasa Tuhan, orang percaya tidak dapat bertahan dalam pencobaan, menghadapi penderitaan, atau hidup dalam kekudusan.

Mazmur 73:26 berkata:

"Dagingku dan hatiku mungkin habis lenyap, tetapi Allah adalah batu karang hatiku dan bagianku selama-lamanya."

John Piper dalam Desiring God menekankan bahwa kekuatan kita untuk menjalani hidup Kristen bukan berasal dari usaha kita sendiri, tetapi dari kuasa Tuhan yang bekerja dalam kita.

B. "Sesuai dengan kemuliaan kuasa-Nya"

1. Kekuatan yang Sejalan dengan Kemuliaan Allah

Kekuatan yang diberikan kepada orang percaya tidak terbatas karena bersumber dari kemuliaan Allah yang kekal dan tak terbatas.

Roma 11:36 berkata:

"Sebab segala sesuatu berasal dari Dia, dan ada oleh Dia, dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!"

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa kemuliaan Allah adalah dasar dari segala yang Dia lakukan, termasuk dalam memberi kekuatan kepada umat-Nya.

2. Keselamatan dan Pengudusan Berdasarkan Kuasa Tuhan

Filipi 1:6 berkata:

"Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Kristus Yesus."

R.C. Sproul dalam Grace Unknown menekankan bahwa keselamatan dan pengudusan kita bukan bergantung pada usaha kita, tetapi pada kuasa Tuhan yang memelihara kita.

C. "Supaya kamu mendapat segala ketekunan dan kesabaran dengan sukacita"

1. Ketekunan dalam Iman

Ketekunan dalam iman berarti bertahan dalam ketaatan kepada Tuhan, meskipun menghadapi tantangan dan penderitaan.

Yakobus 1:2-3 berkata:

"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, saudara-saudaraku, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan."

Martyn Lloyd-Jones dalam Spiritual Depression menekankan bahwa ketekunan bukanlah hasil dari tekad manusia, tetapi dari pekerjaan Roh Kudus dalam hati orang percaya.

2. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian Hidup

Kesabaran dalam ayat ini merujuk pada kesanggupan untuk tetap beriman dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan.

Roma 5:3-4 berkata:

"Kita malah bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menghasilkan ketekunan, dan ketekunan menghasilkan tahan uji, dan tahan uji menghasilkan pengharapan."

John Calvin menegaskan bahwa kesabaran Kristen tidak hanya berarti menahan penderitaan, tetapi juga tetap bersukacita di dalamnya karena percaya bahwa Allah sedang bekerja dalam hidup kita.

3. Sukacita dalam Ketekunan

Sukacita dalam iman Kristen bukan berarti tidak mengalami penderitaan, tetapi memiliki pengharapan di tengah penderitaan karena Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita.

Filipi 4:4 berkata:

"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"

John Piper menekankan bahwa sukacita sejati berasal dari kepuasan dalam Tuhan, bukan dalam keadaan duniawi.

2. Kolose 1:11 dan Doktrin Teologi Reformed

A. Sola Gratia: Kekuatan Ilahi adalah Anugerah Tuhan

Keselamatan dan kekuatan untuk bertahan dalam iman bukan berasal dari usaha manusia, tetapi dari anugerah Tuhan semata.

Efesus 2:8-9 berkata:

"Sebab oleh anugerah kamu diselamatkan melalui iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah."

John Calvin menekankan bahwa tanpa anugerah Tuhan, manusia tidak bisa bertahan dalam iman.

B. Perseverance of the Saints: Ketekunan dalam Iman adalah Bukti Anugerah Tuhan

Ketika Tuhan memberi kekuatan kepada umat-Nya, mereka akan tetap bertahan dalam iman hingga akhir.

Yohanes 10:28 berkata:

"Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."

R.C. Sproul dalam Chosen by God menegaskan bahwa Tuhan akan menjaga umat-Nya sehingga mereka tetap setia sampai akhir.

Kesimpulan

Kolose 1:11 mengajarkan bahwa:

  1. Orang percaya dikuatkan oleh kuasa Tuhan untuk menjalani hidup Kristen.
  2. Kekuatan Tuhan diberikan sesuai dengan kemuliaan-Nya yang tak terbatas.
  3. Ketika kita dikuatkan oleh Tuhan, kita dapat bertahan dalam iman dengan ketekunan dan sukacita.
  4. Sebagai orang percaya, kita harus mengandalkan kekuatan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk hidup dalam kekuatan Tuhan, bertahan dalam iman, dan bersukacita dalam setiap keadaan karena Tuhan sendiri yang menopang kita.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post