Rut 3:1-2: Pemeliharaan Allah dan Rencana Penebusan

Rut 3:1-2: Pemeliharaan Allah dan Rencana Penebusan

Pendahuluan

Kitab Rut adalah salah satu kitab dalam Perjanjian Lama yang memberikan gambaran luar biasa tentang kesetiaan, pemeliharaan Allah, dan penebusan. Kisah Rut bukan hanya sekadar kisah cinta antara Rut dan Boas, tetapi juga mengungkapkan rencana besar Allah dalam sejarah keselamatan. Dalam Rut 3:1-2, kita melihat peran Naomi yang mulai menyusun rencana untuk masa depan Rut, dengan menempatkan harapannya pada Boas sebagai seorang penebus.

Berikut adalah teks Rut 3:1-2 dalam Alkitab AYT:

1 Naomi, mertuanya, berkata kepadanya, “Anakku, bukankah sudah seharusnya aku mencarikan tempat perlindungan untukmu supaya kamu sejahtera?”
2 Sekarang, bukankah Boas, yang memiliki pekerja-pekerja perempuan yang telah bekerja bersamamu, adalah kerabat kita? Sebenarnya, malam ini, dia sedang membersihkan jelai di tempat pengirikan.

Bagian ini menandai titik balik dalam kisah Rut, di mana Naomi mulai mengatur strategi agar Rut mendapatkan tempat yang aman dan sejahtera di bawah perlindungan Boas. Dalam teologi Reformed, perikop ini sering dikaitkan dengan pemeliharaan Allah (Providence), peran penebus (Kinsman Redeemer), dan rencana keselamatan dalam Kristus.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi ayat ini berdasarkan pandangan teologi Reformed, dengan merujuk pada pemikiran John Calvin, Matthew Henry, Charles Hodge, dan Louis Berkhof.

1. Konteks Historis dan Sastra

Kitab Rut terjadi pada masa Hakim-hakim, suatu periode yang penuh dengan kekacauan moral dan rohani di Israel (Rut 1:1). Rut, seorang perempuan Moab, telah menunjukkan kesetiaannya kepada Naomi dan kepada Allah Israel dengan meninggalkan negerinya dan bergabung dengan umat Allah.

Di pasal 2, Rut mulai bekerja di ladang milik Boas, seorang pria kaya yang juga kerabat Naomi. Boas memperlakukan Rut dengan baik dan memberi dia perlindungan. Sekarang, di pasal 3, Naomi mengambil langkah lebih lanjut dengan mengatur pernikahan antara Rut dan Boas, yang dalam hukum Israel disebut sebagai penebusan keluarga (goel).

2. Eksposisi Ayat dan Makna Teologis

a. “Anakku, bukankah sudah seharusnya aku mencarikan tempat perlindungan untukmu supaya kamu sejahtera?” (Rut 3:1)

Naomi melihat bahwa masa depan Rut masih belum pasti, karena ia adalah seorang janda tanpa perlindungan. Dalam budaya Israel kuno, seorang perempuan yang tidak memiliki suami sering kali berada dalam keadaan yang sulit secara ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, Naomi ingin mencari keamanan bagi Rut.

John Calvin dalam Commentary on Ruth menulis:

"Di sini kita melihat bagaimana Allah menggunakan manusia untuk melaksanakan rencana-Nya. Naomi memiliki keinginan baik bagi Rut, tetapi itu bukan semata-mata inisiatif manusia, melainkan bagian dari pemeliharaan Allah."

Dalam teologi Reformed, ini berhubungan dengan doktrin Providence, yaitu bahwa Allah tidak hanya menentukan segala sesuatu, tetapi juga menggunakan manusia sebagai alat untuk menggenapi rencana-Nya (Filipi 2:13).

Selain itu, kata “perlindungan” dalam teks ini juga mengingatkan kita pada konsep penebusan dalam Kristus, karena dalam seluruh Alkitab, Allah digambarkan sebagai tempat perlindungan bagi umat-Nya (Mazmur 46:1).

b. “Sekarang, bukankah Boas, yang memiliki pekerja-pekerja perempuan yang telah bekerja bersamamu, adalah kerabat kita?” (Rut 3:2)

Di sini Naomi menyebut Boas sebagai kerabat, yang berarti dia memiliki hak dan kewajiban sebagai penebus keluarga (goel) dalam sistem hukum Israel.

Dalam hukum Taurat (Imamat 25:25 dan Ulangan 25:5-10), seorang kerabat terdekat dapat menebus properti atau menikahi seorang janda dalam keluarganya untuk memastikan bahwa nama keluarga tetap lestari dan warisan tetap terjaga.

Matthew Henry dalam Commentary on the Whole Bible menulis:

"Boas bukan hanya seorang pria kaya, tetapi juga seorang yang saleh dan memiliki tanggung jawab untuk menebus keluarga Naomi. Ini adalah gambaran jelas dari Yesus Kristus, yang datang sebagai Penebus bagi umat-Nya."

Dalam teologi Reformed, Boas sering dilihat sebagai tipologi Kristus, yang datang sebagai penebus sejati bagi umat manusia. Sama seperti Boas yang memiliki hak untuk menebus Rut, demikian juga Yesus Kristus datang untuk menebus orang-orang pilihan-Nya.

c. “Sebenarnya, malam ini, dia sedang membersihkan jelai di tempat pengirikan.” (Rut 3:2)

Naomi menunjukkan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk bertindak. Boas sedang bekerja di tempat pengirikan, sebuah lokasi di mana gandum atau jelai dipisahkan dari sekamnya.

Charles Hodge dalam Systematic Theology menekankan:

"Allah sering kali menggunakan waktu dan peristiwa-peristiwa sehari-hari untuk melaksanakan rencana-Nya. Bahkan dalam pekerjaan biasa seperti di tempat pengirikan, tangan Tuhan tetap bekerja untuk memenuhi janji-Nya."

Secara simbolis, pengirikan sering digunakan dalam Alkitab untuk menggambarkan pemisahan antara yang benar dan yang fasik (Matius 3:12). Dalam konteks ini, tempat pengirikan bisa melambangkan tempat keputusan dan transformasi, baik dalam hidup Rut maupun dalam rencana keselamatan Allah.

3. Aplikasi Teologi Reformed dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Pemeliharaan Allah dalam Hidup Kita

Kisah Rut dan Naomi mengajarkan bahwa tidak ada kejadian dalam hidup yang terjadi secara kebetulan. Allah memelihara dan menuntun umat-Nya, bahkan melalui keadaan sulit.

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menulis:

"Providensi Allah tidak hanya mencakup hal-hal besar dalam sejarah, tetapi juga detail-detail kecil dalam kehidupan sehari-hari."

Sebagai orang percaya, kita harus mempercayai pemeliharaan Allah dan memahami bahwa bahkan peristiwa biasa dalam hidup kita adalah bagian dari rencana-Nya.

b. Kristus sebagai Penebus Kita

Boas adalah gambaran dari Kristus sebagai Penebus sejati. Sama seperti Boas yang menebus Rut, demikian juga Yesus menebus kita dari dosa dan membawa kita ke dalam keluarga Allah.

Paulus menulis dalam Efesus 1:7:

"Di dalam Dia kita memiliki penebusan oleh darah-Nya, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya."

Sebagai orang Kristen, kita harus bersandar sepenuhnya pada Kristus, karena Dialah yang menebus kita dengan harga yang mahal.

c. Waktu Tuhan adalah yang Terbaik

Naomi menyadari bahwa waktu terbaik untuk mendekati Boas adalah saat ia berada di tempat pengirikan. Ini mengajarkan bahwa Allah memiliki waktu yang tepat untuk setiap hal dalam hidup kita.

Pengkhotbah 3:11 mengatakan:

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya."

Sebagai orang percaya, kita harus menantikan waktu Tuhan dengan iman, karena Dia selalu bertindak tepat pada waktunya untuk memenuhi rencana-Nya dalam hidup kita.

Kesimpulan

Rut 3:1-2 bukan hanya sekadar kisah pernikahan antara Rut dan Boas, tetapi juga mengandung makna teologis yang dalam:

  1. Allah memelihara umat-Nya – Tidak ada kejadian yang kebetulan dalam hidup orang percaya.
  2. Boas sebagai gambaran Kristus – Yesus adalah Penebus sejati yang menebus kita dari dosa.
  3. Waktu Tuhan adalah yang terbaik – Kita harus menantikan pimpinan Tuhan dalam hidup kita.

Kisah Rut adalah pengingat bahwa Allah bekerja dalam kehidupan sehari-hari kita untuk menggenapi rencana-Nya yang besar. Mari kita hidup dalam kepercayaan penuh kepada-Nya, mengetahui bahwa Dia selalu setia dan menyediakan jalan bagi umat-Nya.

Next Post Previous Post