Yohanes 14:8: Filipus dan Kerinduan akan Pengenalan Akan Allah

Yohanes 14:8: Filipus dan Kerinduan akan Pengenalan Akan Allah

Pendahuluan

Yohanes 14:8 adalah salah satu ayat yang memperlihatkan kerinduan manusia untuk melihat Allah secara nyata. Filipus, salah satu murid Yesus, mengungkapkan permintaannya kepada Yesus, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami."

Pernyataan Filipus mencerminkan keinginan universal manusia untuk mengenal Allah secara langsung. Dalam teologi Reformed, ayat ini berkaitan dengan doktrin pewahyuan Allah, Kristologi (doktrin Kristus), dan hubungan antara Bapa dan Anak dalam Tritunggal.

Para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul memberikan wawasan yang dalam tentang bagaimana ayat ini menegaskan Yesus sebagai pewahyuan sempurna dari Allah Bapa.

Artikel ini akan mengeksplorasi makna teologis Yohanes 14:8 dalam perspektif teologi Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan orang percaya.

Eksposisi Yohanes 14:8

1. Filipus dan Keinginannya untuk Melihat Bapa

"Filipus berkata kepada-Nya, ‘Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.’" (Yohanes 14:8, AYT)

Filipus adalah salah satu dari dua belas murid Yesus yang sebelumnya telah menyaksikan banyak mukjizat dan pengajaran-Nya. Namun, di sini dia mengungkapkan keraguannya dan keinginannya untuk melihat Allah secara langsung.

John Calvin: Kelemahan Iman dalam Pemahaman tentang Allah

John Calvin dalam Commentary on John menjelaskan bahwa permintaan Filipus menunjukkan kurangnya pemahaman tentang siapa Yesus sebenarnya.

Calvin menekankan bahwa meskipun Filipus telah lama bersama Yesus, dia masih gagal memahami bahwa Yesus adalah pewahyuan sempurna dari Allah Bapa. Calvin berkomentar bahwa iman Filipus belum sepenuhnya berkembang, dan dia masih memiliki pemikiran yang terbatas tentang bagaimana Allah menyatakan diri-Nya.

Herman Bavinck: Pewahyuan Allah dalam Kristus

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa keinginan Filipus untuk melihat Bapa adalah refleksi dari kehausan manusia akan pewahyuan ilahi.

Namun, Bavinck menekankan bahwa Allah telah menyatakan diri-Nya secara penuh dalam Kristus. Dia menjelaskan bahwa manusia sering kali mencari pengalaman rohani yang spektakuler, tetapi gagal melihat bahwa Kristus sendiri adalah jawaban atas pencarian mereka.

2. Kerinduan Manusia Akan Pewahyuan Allah

Permintaan Filipus mencerminkan keinginan universal manusia untuk melihat dan mengenal Allah secara langsung. Sejak Perjanjian Lama, umat Israel juga ingin melihat Allah:

  • Musa meminta untuk melihat kemuliaan Allah (Keluaran 33:18).
  • Yesaya mendapatkan penglihatan tentang Allah di takhta-Nya (Yesaya 6:1-3).

Namun, dalam teologi Reformed, Allah yang kudus tidak dapat dilihat oleh manusia secara langsung tanpa perantara.

Louis Berkhof: Pewahyuan Umum dan Pewahyuan Khusus

Louis Berkhof dalam Systematic Theology membedakan antara:

  1. Pewahyuan umum – Allah menyatakan diri-Nya melalui alam dan hati nurani manusia (Roma 1:19-20).
  2. Pewahyuan khusus – Allah menyatakan diri-Nya secara langsung melalui Firman dan pribadi Kristus.

Berkhof menekankan bahwa keinginan Filipus untuk melihat Bapa hanya bisa dipenuhi dalam pewahyuan khusus, yaitu dalam Kristus sendiri.

R.C. Sproul: Dosa Menghalangi Manusia untuk Melihat Allah

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menjelaskan bahwa dosa membuat manusia tidak bisa melihat Allah.

Di Perjanjian Lama, tidak ada yang bisa melihat Allah dan tetap hidup (Keluaran 33:20). Namun, di dalam Kristus, Allah menyatakan diri-Nya dengan cara yang dapat diakses oleh manusia.

Sproul menegaskan bahwa satu-satunya cara manusia dapat mengenal Allah adalah melalui Yesus, yang adalah pewahyuan sempurna dari Allah Bapa.

3. Yesus sebagai Pewahyuan Sempurna dari Allah

Dalam Yohanes 14:9, Yesus menjawab Filipus:
"Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa."

Pernyataan ini menegaskan bahwa Yesus adalah pewahyuan sempurna dari Allah.

John Calvin: Kristus adalah Gambar Allah yang Sejati

John Calvin menekankan bahwa Yesus adalah manifestasi sempurna dari Allah.

Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menjelaskan bahwa Allah yang tidak kelihatan menjadi nyata di dalam Kristus.

Ini sesuai dengan Kolose 1:15, yang menyatakan bahwa Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Oleh karena itu, tidak perlu mencari Allah di luar Kristus, karena Kristus sendiri adalah Allah yang menyatakan diri-Nya kepada manusia.

Herman Bavinck: Kristologi dalam Pewahyuan Allah

Herman Bavinck menegaskan bahwa Kristus bukan hanya utusan Allah, tetapi Allah sendiri dalam rupa manusia.

Bavinck menjelaskan bahwa Yesus tidak hanya membawa pesan dari Allah, tetapi Dia sendiri adalah pewahyuan tertinggi dari Allah. Ini menunjukkan bahwa mengenal Kristus berarti mengenal Bapa.

4. Aplikasi Teologis bagi Orang Percaya

Dari eksposisi ini, kita bisa menarik beberapa pelajaran penting:

  1. Keinginan untuk Mengenal Allah Hanya Dapat Dipenuhi dalam Kristus

    • Banyak orang mencari pengalaman spiritual, tetapi Allah telah menyatakan diri-Nya secara sempurna dalam Kristus.
    • Kolose 2:9 mengatakan bahwa seluruh kepenuhan Allah ada di dalam Kristus.
  2. Jangan Mencari Tanda-Tanda, tetapi Kenali Kristus

    • Filipus menginginkan pengalaman spektakuler, tetapi Yesus mengarahkannya kembali kepada diri-Nya sendiri.
    • Matius 12:39 mengatakan bahwa generasi yang mencari tanda-tanda adalah generasi yang tidak percaya.
  3. Yesus Adalah Satu-Satunya Jalan untuk Mengenal Allah

    • Tidak ada cara lain untuk mengenal Allah kecuali melalui Yesus (Yohanes 14:6).
    • Yesus adalah satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia (1 Timotius 2:5).
  4. Keselamatan Tidak Berdasarkan Pengalaman Mistis, tetapi Berdasarkan Pewahyuan dalam Kristus

    • Banyak orang berpikir bahwa mereka harus melihat mujizat untuk percaya.
    • Namun, iman yang sejati adalah percaya kepada Yesus sebagai pewahyuan sempurna dari Allah.

Kesimpulan

Yohanes 14:8 menunjukkan keinginan manusia untuk melihat Allah, tetapi Yesus menjelaskan bahwa hanya melalui diri-Nya manusia dapat mengenal Allah Bapa.

Dalam teologi Reformed, ayat ini menegaskan bahwa:

  • Yesus adalah pewahyuan sempurna dari Allah.
  • Hanya melalui Kristus manusia dapat mengenal Bapa.
  • Keselamatan bukan melalui pengalaman mistis, tetapi melalui iman kepada Kristus.

Sebagai orang percaya, kita tidak perlu mencari tanda-tanda lain untuk mengenal Allah, karena Yesus sendiri adalah pewahyuan sempurna dari Allah yang kekal.

Next Post Previous Post