Yohanes 6:51-54: Kristus sebagai Roti Hidup

Yohanes 6:51-54: Kristus sebagai Roti Hidup

Pendahuluan

Salah satu ajaran Yesus yang paling kontroversial dalam Injil adalah ketika Dia menyebut diri-Nya sebagai Roti Hidup dan berbicara tentang makan tubuh-Nya dan minum darah-Nya. Perkataan ini membuat banyak orang Yahudi tersinggung, tetapi memiliki makna teologis yang sangat dalam, terutama dalam konteks penebusan, sakramen Perjamuan Kudus, dan kehidupan kekal.

“Akulah roti hidup itu yang telah turun dari surga. Jika orang makan roti ini, dia akan hidup selamanya; dan roti yang akan Kuberikan demi kehidupan dunia itu adalah tubuh-Ku.” (Yohanes 6:51, AYT)
“Orang-orang Yahudi mulai berdebat satu sama lain, mereka berkata, ‘Bagaimana bisa Orang ini memberikan tubuh-Nya untuk dimakan?’” (Yohanes 6:52, AYT)
“Yesus berkata kepada mereka, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak makan tubuh Anak Manusia dan meminum darah-Nya, kamu tidak memiliki hidup dalam dirimu.’” (Yohanes 6:53, AYT)
“Setiap orang yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku memiliki hidup kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.” (Yohanes 6:54, AYT)

Dalam teologi Reformed, bagian ini sering dikaitkan dengan ajaran tentang Kristologi (doktrin Kristus), sakramen Perjamuan Kudus, dan doktrin keselamatan melalui iman kepada Kristus. Artikel ini akan membahas eksposisi Yohanes 6:51-54 berdasarkan pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Charles Spurgeon, John Piper, dan Herman Bavinck.

I. Konteks Yohanes 6:51-54

1. Latar Belakang Pasal Yohanes 6

Yohanes 6 adalah salah satu pasal yang paling kaya dalam gambaran simbolis tentang Yesus sebagai sumber kehidupan.

  • Yesus memberi makan 5.000 orang (Yohanes 6:1-15).

  • Yesus berjalan di atas air (Yohanes 6:16-21).

  • Yesus mengajarkan tentang diri-Nya sebagai Roti Hidup (Yohanes 6:22-59).

Dalam konteks ini, Yesus menegaskan bahwa Dia adalah makanan rohani sejati, bukan sekadar penyedia makanan jasmani seperti manna di padang gurun.

II. Eksposisi Yohanes 6:51-54 dalam Teologi Reformed

1. “Akulah Roti Hidup yang telah turun dari surga” (Yohanes 6:51)

Yesus menyatakan bahwa Dia adalah roti yang turun dari surga, yang jauh lebih besar daripada manna yang diberikan kepada Israel di padang gurun (Keluaran 16).

a. Kristus sebagai Sumber Kehidupan Sejati

Dalam teologi Reformed, hanya Kristus yang dapat memberikan kehidupan rohani yang sejati.

John Calvin dalam "Commentary on John" menulis:

“Yesus adalah satu-satunya sumber kehidupan rohani. Tidak ada keselamatan di luar Dia, sebagaimana tidak ada makanan bagi tubuh tanpa roti.”

Hal ini sesuai dengan:

  • Yohanes 14:6 – "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."

  • Matius 4:4 – "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Kristus adalah makanan rohani yang diperlukan untuk kehidupan kekal.

2. “Roti yang akan Kuberikan demi kehidupan dunia itu adalah tubuh-Ku” (Yohanes 6:51b)

Yesus menyatakan bahwa roti yang Ia berikan adalah tubuh-Nya, merujuk kepada pengorbanan-Nya di kayu salib.

a. Kristus sebagai Korban Penebusan

Dalam teologi Reformed, Yesus adalah Korban Penebusan yang sempurna yang mati bagi dosa-dosa umat-Nya.

Herman Bavinck dalam "Reformed Dogmatics" menulis:

“Darah Kristus adalah satu-satunya harga yang cukup untuk menebus dosa. Tanpa salib, tidak ada kehidupan.”

Hal ini sesuai dengan:

  • Ibrani 10:10 – "Kita telah dikuduskan melalui persembahan tubuh Yesus Kristus satu kali untuk selama-lamanya."

  • 1 Yohanes 2:2 – "Dia adalah pendamaian bagi dosa kita."

3. “Jika kamu tidak makan tubuh Anak Manusia dan meminum darah-Nya, kamu tidak memiliki hidup dalam dirimu” (Yohanes 6:53)

Yesus menggunakan bahasa simbolis untuk menyatakan bahwa percaya kepada-Nya adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan hidup kekal.

a. Makan dan Minum sebagai Simbol Iman

Dalam teologi Reformed, tindakan "makan dan minum" di sini adalah simbol percaya kepada Kristus dan bersatu dengan-Nya dalam iman.

John Piper dalam "What Jesus Demands from the World" menulis:

“Makan tubuh Kristus berarti menerima Dia dalam iman dan hidup berdasarkan kehidupan yang Dia berikan.”

4. “Setiap orang yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku memiliki hidup kekal” (Yohanes 6:54)

Yesus mengulangi bahwa hanya mereka yang “makan dan minum” dari-Nya yang memiliki hidup kekal.

a. Perjamuan Kudus dalam Perspektif Reformed

Pandangan Reformed tentang Perjamuan Kudus berbeda dari Katolik dan Lutheran:

PandanganMakna
Katolik RomaTransubstansiasi – Roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus secara harfiah.
LutheranKonsubstansiasi – Kristus hadir secara jasmani bersama dengan roti dan anggur.
Reformed (Calvinisme)Kehadiran spiritual – Kristus hadir secara rohani dalam sakramen.

John Calvin dalam "Institutes of the Christian Religion" menulis:

“Perjamuan Kudus adalah sarana anugerah, di mana kita menerima Kristus secara rohani dan dipersatukan dengan-Nya oleh iman.”

III. Implikasi Teologis dan Praktis Yohanes 6:51-54

1. Keselamatan Hanya Melalui Kristus

  • Yohanes 3:16 – "Barangsiapa percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal."

  • Kisah Para Rasul 4:12 – "Tidak ada nama lain di bawah langit yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

2. Iman Sejati Harus Memiliki Hubungan dengan Kristus

  • Galatia 2:20 – "Kristus hidup dalam aku."

  • Roma 8:1 – Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus.

3. Perjamuan Kudus Mengingatkan Kita Akan Karya Kristus

  • 1 Korintus 11:24-25 – "Lakukanlah ini sebagai peringatan akan Aku."

  • Lukas 22:19-20 – Kristus memberikan tubuh dan darah-Nya untuk kita.

Kesimpulan

  1. Yesus adalah Roti Hidup, satu-satunya sumber kehidupan kekal.

  2. Makan dan minum tubuh serta darah Kristus berarti percaya kepada-Nya dalam iman.

  3. Keselamatan hanya melalui Kristus dan pengorbanan-Nya di kayu salib.

  4. Perjamuan Kudus adalah sarana anugerah yang memperbarui iman kita kepada Kristus.

Sebagai orang percaya, apakah kita sudah makan dan minum dari Kristus dengan iman yang sejati? 

"Soli Deo Gloria—Segala kemuliaan hanya bagi Allah."

Next Post Previous Post