Buku Janji Allah Bagi Orang Kudus

Buku Janji Allah Bagi Orang Kudus

Pendahuluan

Dalam perjalanan iman Kristen, janji-janji Allah adalah kekuatan yang menopang orang percaya. Seperti seorang peziarah yang membawa kantong kecil berisi peta dan bekal, demikian pula orang kudus memerlukan "kantong kecil janji-janji" (The Saint’s Pocket Book of Promises) untuk menolongnya di tengah perjalanan menuju kehidupan kekal. Dalam teologi Reformed, janji-janji Allah merupakan warisan yang kaya, sumber penghiburan, kekuatan, dan harapan.

Artikel ini akan membahas:

  • Pengertian tentang "The Saint’s Pocket Book of Promises"

  • Pandangan beberapa teolog Reformed seperti John Calvin, Charles Spurgeon, Herman Bavinck, dan Joel Beeke

  • Karakteristik janji-janji Allah

  • Bagaimana janji-janji ini menjadi milik orang percaya

  • Aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari

1. Apa itu "The Saint’s Pocket Book of Promises"?

Buku kecil ini adalah gambaran tentang kumpulan janji-janji Allah yang tersedia bagi setiap orang kudus (saint) di dalam Kristus.

Dalam Alkitab, janji-janji Allah bukanlah sekadar kata-kata indah, melainkan ikatan perjanjian yang Allah sendiri berinisiatifkan dan akan Ia genapi.

2 Korintus 1:20:

"Sebab semua janji Allah di dalam Dia adalah 'Ya' dan di dalam Dia adalah 'Amin' untuk kemuliaan Allah melalui kita."

Menurut teologi Reformed:

  • Janji-janji Allah bersifat pasti dan dapat diandalkan.

  • Janji-janji ini diberikan secara khusus kepada orang percaya dalam Kristus.

2. Pandangan Teolog Reformed tentang Janji-janji Allah

a. John Calvin: Janji sebagai Dasar Iman

Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menulis:

"Iman bergantung pada pengetahuan akan janji-janji Allah."

Menurut Calvin:

  • Tanpa janji, iman tidak memiliki sandaran.

  • Janji-janji Allah adalah pondasi teguh yang menopang iman orang kudus.

b. Charles Spurgeon: Memegang Janji dalam Doa

Spurgeon, "Pangeran Para Pengkhotbah," sering mendorong jemaat untuk:

  • Mengingat janji-janji Allah dalam doa.

  • Mengklaim janji-janji tersebut dengan iman.

Dalam salah satu khotbahnya, ia berkata:

"Jika Anda memiliki janji dari Allah, itu seperti cek dari bank surga; Anda hanya perlu datang dan menyerahkannya melalui doa iman."

c. Herman Bavinck: Janji sebagai Bagian dari Perjanjian Anugerah

Dalam Reformed Dogmatics, Bavinck menulis:

"Seluruh kehidupan iman Kristen didasarkan pada janji-janji dalam Perjanjian Anugerah."

Bavinck menekankan:

  • Janji-janji ini bersumber dalam kasih karunia Allah.

  • Janji-janji itu berkaitan dengan keselamatan penuh: pengampunan, pembenaran, pengudusan, dan kemuliaan.

d. Joel Beeke: Janji sebagai Makanan Jiwa

Beeke menulis dalam bukunya tentang kehidupan rohani bahwa:

  • Orang percaya harus hidup dari janji-janji Allah seperti seorang bayi hidup dari susu ibunya.

  • Janji-janji itu memberi kekuatan dalam pencobaan, penghiburan dalam duka, dan harapan dalam pergumulan.

3. Karakteristik Janji-janji Allah Menurut Teologi Reformed

a. Bersifat Tidak Berubah

Allah yang tidak berubah memberikan janji yang tidak berubah.

Bilangan 23:19:

"Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta, bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal."

b. Didasarkan pada Anugerah, Bukan Upah

Janji-janji diberikan bukan karena jasa manusia, melainkan semata-mata karena kasih karunia.

Efesus 2:8-9:

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah."

c. Digenapi dalam Kristus

Semua janji Allah menemukan penggenapan di dalam Yesus Kristus.

d. Berlaku untuk Masa Kini dan Masa Depan

Janji-janji itu:

  • Memberi kekuatan saat ini (contoh: kehadiran Allah).

  • Menjamin masa depan (contoh: hidup kekal).

4. Bagaimana Janji-janji Ini Menjadi Milik Orang Percaya?

a. Melalui Iman

Roma 4:20-21 menggambarkan iman Abraham:

"Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan memuliakan Allah."

Iman memegang janji-janji Allah dan mempercayai-Nya bahkan ketika situasi tampak bertentangan.

b. Dalam Persatuan dengan Kristus

Semua berkat janji adalah milik mereka yang bersatu dengan Kristus.

c. Dengan Hidup dalam Ketaatan

Walaupun janji-janji bersifat anugerah, banyak janji bersifat kondisional:

  • Allah memberkati mereka yang taat (Ulangan 28:1-2).

  • Namun, bahkan dalam ketidaktaatan, Allah tetap setia untuk mengoreksi dan memulihkan umat-Nya.

5. Isi "Pocket Book of Promises" Menurut Alkitab

Mari kita lihat beberapa kategori utama janji-janji Allah:

a. Janji Kehadiran Allah

Ibrani 13:5:

"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

b. Janji Pengampunan Dosa

1 Yohanes 1:9:

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita."

c. Janji Pemeliharaan

Filipi 4:19:

"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."

d. Janji Kemenangan atas Pencobaan

1 Korintus 10:13:

"Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu."

e. Janji Hidup Kekal

Yohanes 10:28:

"Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa."

6. Janji dan Pergumulan Orang Percaya

Meskipun janji-janji Allah adalah pasti, orang percaya tetap menghadapi tantangan:

  • Keraguan: Seperti Abraham yang sempat ragu (Kejadian 17).

  • Pencobaan: Seperti Ayub yang bergumul dalam penderitaan.

  • Penundaan: Seperti Daud yang harus menunggu lama untuk menjadi raja.

Namun, dalam semua ini, janji Allah tetap menjadi jangkar bagi jiwa (Ibrani 6:19).

7. Aplikasi Praktis: Menggunakan "Pocket Book of Promises"

a. Dalam Doa

Gunakan janji-janji Allah sebagai bahan doa:

  • "Tuhan, Engkau berjanji untuk menyertai aku. Pegang aku dalam kesulitan ini."

b. Dalam Pencobaan

Ingatkan diri:

  • "Tuhan berjanji tidak akan meninggalkan aku."

c. Dalam Pelayanan

Pelayanan Kristen menjadi kuat ketika didasarkan pada janji Allah, bukan kekuatan manusia.

d. Dalam Penginjilan

Beritakan janji-janji Allah kepada dunia:

  • Janji pengampunan.

  • Janji hidup baru.

  • Janji damai sejahtera.

Kesimpulan: Mengisi Kantong Kita Setiap Hari

The Saint’s Pocket Book of Promises bukanlah ide sentimental, melainkan realitas teologis. Menurut teologi Reformed:

  • Janji-janji Allah berakar dalam perjanjian anugerah.

  • Diteguhkan oleh darah Kristus.

  • Diberikan kepada umat pilihan melalui iman.

Setiap orang percaya dipanggil untuk:

  • Mengisi kantong rohaninya setiap hari dengan janji-janji ini.

  • Merenungkan janji-janji itu dalam doa dan renungan.

  • Mengandalkan janji-janji itu dalam perjalanan hidup.

Sebagaimana dinyatakan dalam Ibrani 10:23:

"Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia."

Mari kita menjadi orang-orang yang hidup dengan kantong kecil janji-janji surgawi, siap untuk menghadapi apapun dengan pengharapan yang tidak pernah padam.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post