Mazmur 118:13: Pertolongan Tuhan di Tengah Tekanan

 

Mazmur 118:13: Pertolongan Tuhan di Tengah Tekanan

Pendahuluan

Mazmur 118 merupakan salah satu mazmur yang paling sering dikutip dalam Perjanjian Baru dan memiliki makna mesianis yang dalam. Ayat 13 dari pasal ini berbunyi:

"Aku didorong kuat hingga aku jatuh, tetapi TUHAN menolongku." (Mazmur 118:13, AYT)

Ayat ini menggambarkan situasi kritis yang dialami pemazmur di mana ia hampir jatuh karena tekanan yang begitu kuat. Namun, dalam keadaan tersebut, Tuhanlah yang menolong dan menyelamatkannya.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi eksposisi Mazmur 118:13 dalam perspektif teologi Reformed dengan merujuk pada beberapa ahli teologi terkemuka, seperti John Calvin, Matthew Henry, Charles H. Spurgeon, dan Herman Bavinck.

1. Konteks Historis dan Teologis Mazmur 118

Mazmur 118 adalah bagian dari kelompok mazmur yang dikenal sebagai Hallel (Mazmur 113–118), yang sering dinyanyikan dalam perayaan-perayaan Yahudi, khususnya pada Paskah.

Mazmur ini juga diyakini memiliki kaitan erat dengan pengalaman raja Daud atau umat Israel secara umum yang mengalami tekanan besar dari musuh-musuhnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa mazmur ini dapat dikaitkan dengan perayaan pembebasan Israel dari bangsa-bangsa yang menindas mereka.

Dari sudut pandang teologi Reformed, Mazmur 118 berbicara tentang kesetiaan Tuhan dalam pemeliharaan-Nya terhadap umat pilihan-Nya. Seperti yang dinyatakan dalam ayat 13, musuh mencoba menjatuhkan pemazmur, tetapi Tuhanlah yang menjadi pertolongannya.

2. Eksposisi Mazmur 118:13 dalam Perspektif Reformed

a. John Calvin: Kepercayaan kepada Pemeliharaan Allah

John Calvin dalam komentarnya mengenai Mazmur 118:13 menekankan bahwa ayat ini menunjukkan ketergantungan total pemazmur kepada Allah. Calvin menyatakan:

"Walaupun orang fasik dapat menekan kita dengan kekuatan besar, kita harus tetap yakin bahwa Tuhan akan menopang kita dan tidak membiarkan kita jatuh."

Menurut Calvin, frasa "Aku didorong kuat hingga aku jatuh" menunjukkan adanya serangan atau perlawanan besar terhadap orang percaya. Namun, bagian kedua dari ayat ini, yaitu "tetapi TUHAN menolongku", membuktikan bahwa tangan Tuhan selalu menopang mereka yang percaya kepada-Nya.

Ini mencerminkan prinsip utama dalam teologi Reformed, yaitu doktrin pemeliharaan Allah (providence of God). Calvin percaya bahwa dalam segala keadaan, Allah berdaulat penuh dalam menjaga umat-Nya, dan tidak ada yang dapat menjatuhkan mereka kecuali itu terjadi dalam rencana-Nya.

b. Matthew Henry: Tuhan sebagai Pelindung dalam Masa Kesulitan

Matthew Henry dalam tafsirannya terhadap Mazmur 118 menyoroti bagaimana umat Tuhan sering kali mengalami tekanan besar dari musuh-musuhnya. Dalam konteks ini, ayat 13 menunjukkan bahwa orang percaya sering kali didorong ke titik kehancuran, tetapi mereka tetap memiliki pengharapan karena pertolongan Tuhan.

Henry menyatakan:

"Terkadang umat Tuhan mengalami tekanan yang begitu berat sehingga tampaknya mereka akan jatuh, tetapi pertolongan Tuhan selalu tepat waktu."

Dengan kata lain, ayat ini mengajarkan bahwa meskipun kita mengalami masa-masa sulit, kita harus tetap percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Ini sejalan dengan ajaran teologi Reformed mengenai perseverance of the saints (ketekunan orang percaya), yang menyatakan bahwa mereka yang dipilih oleh Tuhan akan tetap bertahan dalam iman mereka karena Tuhan yang menopang mereka.

c. Charles H. Spurgeon: Keberanian dalam Mengandalkan Tuhan

Charles H. Spurgeon, dalam The Treasury of David, memberikan tafsiran mendalam tentang Mazmur 118:13. Ia menghubungkan ayat ini dengan pengalaman hidup orang percaya yang sering kali menghadapi perlawanan dari dunia.

Spurgeon menulis:

"Musuh dapat mendorong kita dengan segenap kekuatannya, tetapi jika Tuhan berada di pihak kita, kita tidak akan jatuh secara fatal. Kita mungkin terdorong, tetapi kita tidak akan hancur."

Menurut Spurgeon, ayat ini berbicara tentang bagaimana iman kepada Tuhan memberi keberanian kepada orang percaya untuk menghadapi serangan apa pun. Bahkan ketika dunia mencoba menjatuhkan mereka, mereka dapat tetap teguh karena Tuhanlah yang menopang mereka.

d. Herman Bavinck: Anugerah Tuhan dalam Keselamatan

Dalam pemikiran Herman Bavinck, konsep pertolongan Tuhan dalam Mazmur 118:13 tidak hanya berlaku dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam keselamatan kekal.

Bavinck berpendapat bahwa frasa "tetapi TUHAN menolongku" menunjukkan tindakan kasih karunia Tuhan dalam menyelamatkan manusia dari kejatuhan dosa. Sebagai seorang teolog Reformed yang menekankan anugerah Allah, Bavinck melihat ayat ini sebagai gambaran dari bagaimana Tuhan menolong manusia yang telah jatuh ke dalam dosa dan membawa mereka kembali ke dalam keselamatan-Nya.

Dalam konteks ini, Mazmur 118:13 tidak hanya berbicara tentang pertolongan dalam kesulitan fisik, tetapi juga pertolongan Tuhan dalam memberikan keselamatan rohani.

3. Aplikasi Mazmur 118:13 dalam Kehidupan Kristen

Mazmur 118:13 memiliki beberapa penerapan penting dalam kehidupan Kristen:

  1. Ketergantungan kepada Tuhan dalam masa sulit
    Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak bersandar pada kekuatan sendiri, tetapi untuk sepenuhnya bergantung kepada Tuhan.

  2. Penghiburan bagi orang percaya
    Ketika kita merasa tertekan oleh tantangan hidup, kita dapat memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan selalu menolong kita pada waktunya.

  3. Kepastian keselamatan dalam Kristus
    Sebagaimana Tuhan menolong pemazmur dari kejatuhan, demikian juga Dia telah menyelamatkan kita dari dosa melalui Yesus Kristus.

  4. Keberanian menghadapi perlawanan dunia
    Orang percaya sering kali mengalami tekanan dan perlawanan karena iman mereka. Mazmur 118:13 memberi kita keberanian untuk tetap teguh karena Tuhan berada di pihak kita.

Kesimpulan

Mazmur 118:13 adalah sebuah ayat yang penuh dengan pengharapan dan kepercayaan kepada Tuhan. Para ahli teologi Reformed, seperti John Calvin, Matthew Henry, Charles Spurgeon, dan Herman Bavinck, semua menegaskan bahwa ayat ini berbicara tentang bagaimana Tuhan menopang umat-Nya di tengah tekanan yang besar.

Dari perspektif teologi Reformed, ayat ini mengajarkan tentang pemeliharaan Allah, ketekunan orang percaya, keberanian dalam menghadapi tantangan, serta keselamatan yang diberikan oleh anugerah-Nya.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam ketergantungan penuh kepada Tuhan, yakin bahwa dalam setiap pencobaan, "TUHAN menolongku".

Referensi

  • Calvin, John. Commentary on the Psalms

  • Henry, Matthew. Matthew Henry's Commentary on the Whole Bible

  • Spurgeon, Charles H. The Treasury of David

  • Bavinck, Herman. Reformed Dogmatics

Next Post Previous Post