Perintah Terakhir Yesus Menyingkapkan Tujuan Tertinggi-Nya

Perintah Terakhir Yesus Menyingkapkan Tujuan Tertinggi-Nya

Pendahuluan: Mengapa Perintah Terakhir Yesus Sangat Penting?

Setiap kata terakhir dari seorang pemimpin besar biasanya mengandung pesan inti dari seluruh hidup dan pelayanannya. Begitu juga dengan Yesus Kristus. Sebelum Ia naik ke surga, Ia memberikan perintah terakhir kepada murid-murid-Nya—sebuah misi yang bukan hanya bagi mereka, tapi juga bagi gereja sepanjang zaman.

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku...”
(Matius 28:19-20, TB)

Dalam terang teologi Reformed, perintah terakhir ini—sering disebut sebagai Amanat Agung—bukan sekadar instruksi penginjilan, tetapi ungkapan dari tujuan tertinggi Kristus: yaitu menyatakan kemuliaan Allah melalui penebusan dan pembentukan umat pilihan-Nya dari segala bangsa.

Artikel ini akan membahas apa yang disingkapkan oleh perintah terakhir Yesus tentang tujuan tertinggi-Nya, berdasarkan Alkitab dan pemikiran dari teolog-teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, John Piper, R.C. Sproul, dan Michael Horton.

1. Perintah Terakhir Yesus: Matius 28:18–20

“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”

Tiga Elemen Kunci:

  • Otoritas Kristus

  • Misi untuk menjadikan murid

  • Janji penyertaan kekal

2. John Calvin: Tujuan Kristus adalah Menyebarkan Injil hingga Ujung Bumi

Dalam komentarnya atas Matius 28, John Calvin menulis:

“Kristus menunjukkan bahwa kuasa-Nya tidak terbatas, dan karena itu kabar Injil harus sampai ke seluruh dunia.”

Menurut Calvin:

  • Perintah terakhir adalah ekspresi dari kehendak Allah yang kekal untuk menyelamatkan umat-Nya dari segala bangsa.

  • Amanat Agung adalah alat Allah untuk menggenapi rencana pemilihan-Nya.

3. Herman Bavinck: Perintah Yesus Mewujudkan Tujuan Penciptaan dan Penebusan

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa:

“Tujuan tertinggi Injil bukan sekadar menyelamatkan individu, tetapi untuk membawa seluruh ciptaan ke dalam keselarasan dengan Allah.”

Makna Teologis:

  • Perintah terakhir Yesus menyingkapkan maksud kekal Tritunggal, yaitu:

    • Penebusan.

    • Pembaruan.

    • Kemuliaan bagi Allah.

4. Louis Berkhof: Amanat Agung Adalah Pelaksanaan Kedaulatan Allah

Dalam Systematic Theology, Berkhof menegaskan bahwa:

“Yesus memerintah sebagai Raja yang sedang menggenapi mandat misi berdasarkan otoritas-Nya sebagai Mesias.”

Tujuan Tertinggi Kristus Menurut Berkhof:

  • Mendirikan kerajaan Allah di tengah dunia.

  • Menyatakan kedaulatan dan kasih karunia Allah secara historis dan global.

5. John Piper: Tujuan Tertinggi Yesus Adalah Penyembahan

John Piper, dalam bukunya Let the Nations Be Glad, menulis:

“Misi bukan tujuan akhir. Penyembahanlah tujuan akhir. Misi ada karena penyembahan tidak ada.”

Penjelasan Piper:

  • Yesus memanggil kita untuk misi karena Ia rindu disembah oleh umat dari segala bangsa.

  • Tujuan tertinggi Kristus adalah memenuhi bumi dengan penyembah sejati (Yohanes 4:23).

6. R.C. Sproul: Amanat Agung Adalah Manifestasi Kekuasaan Kristus

R.C. Sproul menekankan bahwa:

“Yesus tidak memberikan saran. Ia memberikan perintah sebagai Raja segala raja.”

Perspektif Reformed:

  • Kristus, setelah kebangkitan-Nya, memegang otoritas penuh (Matius 28:18).

  • Ia mengutus umat-Nya untuk menjalankan mandat sebagai wakil Kerajaan Allah.

7. Michael Horton: Amanat Agung Bukan Sekadar Aktivitas, Tapi Identitas Gereja

Michael Horton dalam The Gospel Commission menulis:

“Gereja tidak sekadar memiliki misi; gereja adalah misi.”

Tujuan Kristus:

  • Membentuk umat yang hidup dalam ketaatan.

  • Membaptis dan mengajar mereka untuk hidup dalam narasi Injil.

  • Menyatakan kemuliaan Tritunggal melalui kehidupan gereja.

8. Tujuan Tertinggi Kristus dalam Perintah Terakhir-Nya: Apa Saja?

a. Menebus dan Mengumpulkan Umat-Nya

“Dan Aku mempunyai domba-domba lain yang bukan dari kandang ini...”
(Yohanes 10:16)

  • Kristus ingin semua umat pilihan-Nya dibawa masuk ke dalam satu tubuh.

b. Menyatakan Kemuliaan Allah

“Segala bangsa akan datang dan sujud menyembah di hadapan-Mu, karena nama-Mu kudus.”
(Mazmur 86:9)

  • Tujuan tertinggi Injil adalah kemuliaan Allah di antara segala bangsa.

c. Mewujudkan Kerajaan Allah di Dunia

“Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”
(Matius 6:10)

9. Implementasi Perintah Yesus dalam Gereja Reformed

a. Melalui Penginjilan yang Berpusat pada Injil

  • Bukan hanya mengajak orang percaya, tapi mengajarkan seluruh nasihat Allah (Kis. 20:27).

b. Melalui Pemuridan

  • Menjadikan murid, bukan hanya pengikut nominal.

  • Mengajarkan mereka hidup dalam ketaatan, persekutuan, dan kekudusan.

c. Melalui Baptisan dan Sakramen

  • Tanda masuknya ke dalam tubuh Kristus, bukan sekadar simbol.

  • Baptisan dilakukan dalam nama Tritunggal, menekankan identitas ilahi dalam karya keselamatan.

10. Tantangan dan Panggilan Zaman Ini

a. Misi Tanpa Teologi Menjadi Kosong

Teologi Reformed mengingatkan:

  • Misi harus bersumber dari pemahaman yang benar tentang Allah, dosa, dan penebusan.

b. Teologi Tanpa Misi Menjadi Mandul

  • Banyak gereja Reformed kuat dalam doktrin, namun lemah dalam pemberitaan Injil.

  • Kita dipanggil untuk menjadi gereja yang belajar dan pergi (learning & going church).

11. Aplikasi Pribadi: Bagaimana Kita Menanggapi Perintah Kristus?

a. Hiduplah Sebagai Murid

  • Bukan hanya tahu, tapi taat dan bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus.

b. Jadilah Bagian dari Misi Allah

  • Lewat doa, dukungan, atau terlibat langsung dalam penginjilan dan pemuridan.

c. Hormati Otoritas Kristus dalam Hidup Sehari-hari

  • Sebagai Raja, Yesus layak ditaati bukan hanya dalam misi, tapi juga dalam keluarga, pekerjaan, dan pelayanan.

Kesimpulan: Amanat Agung Adalah Jendela Menuju Hati Allah

Perintah terakhir Yesus bukan hanya seruan penginjilan, tapi penyataan terang-terangan tentang tujuan kekal-Nya:

  • Menghimpun umat dari segala bangsa.

  • Membentuk mereka menjadi murid sejati.

  • Menyatakan kemuliaan Allah Tritunggal dalam kehidupan umat-Nya.

Teologi Reformed memandang bahwa perintah ini merupakan kelanjutan dari seluruh sejarah penebusan, dimulai dari janji Allah kepada Abraham, digenapi dalam Kristus, dan diteruskan oleh gereja.

“Bukan kepada kita, ya TUHAN, bukan kepada kita, tetapi kepada nama-Mu, berilah kemuliaan.”
(Mazmur 115:1)

Next Post Previous Post