Tentang Doa: “Of Prayer”

Tentang Doa: “Of Prayer”

Pendahuluan: Mengapa Doa Itu Penting?

Doa adalah napas kehidupan rohani, jantung dari hubungan antara manusia dengan Allah. Namun, bagi banyak orang Kristen, doa justru menjadi sesuatu yang sulit, kering, atau bahkan terabaikan. Dalam tradisi teologi Reformed, doa bukan hanya aktivitas rohani, tetapi juga ekspresi iman sejati dan sarana anugerah Allah.

Pertanyaan-pertanyaan seperti:

  • Mengapa kita perlu berdoa jika Allah sudah tahu segalanya?

  • Bagaimana cara berdoa yang benar?

  • Apakah doa benar-benar mengubah sesuatu?

…semua itu dibahas secara mendalam oleh teolog-teolog besar seperti John Calvin, Louis Berkhof, Herman Bavinck, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, dan John Piper.

1. Apa Itu Doa? Definisi dalam Teologi Reformed

a. Doa Adalah Komunikasi dengan Allah

Menurut Katekismus Heidelberg (Pertanyaan 116):

"Doa adalah hal yang paling utama dalam ucapan syukur yang Allah tuntut dari kita."

b. Louis Berkhof: Doa Adalah Ekspresi Jiwa kepada Allah

Dalam Systematic Theology, Louis Berkhof menyebut doa sebagai:

“Penuangan hati yang tulus di hadapan Allah dalam kesadaran akan ketergantungan kepada-Nya.”

c. John Calvin: Doa Adalah Sarana Anugerah

“Doa adalah latihan iman sejati. Iman dan doa tidak dapat dipisahkan.” – John Calvin

2. Mengapa Orang Percaya Harus Berdoa?

a. Karena Allah Memerintahkannya

“Berdoalah senantiasa.”
(1 Tesalonika 5:17)

b. Karena Kita Membutuhkan Allah

Jonathan Edwards berkata:

“Doa menunjukkan bahwa kita adalah makhluk yang tidak mampu berdiri sendiri.”

c. Karena Melalui Doa, Allah Bekerja

R.C. Sproul menjelaskan:

“Doa bukan mengubah rencana Allah, tetapi adalah sarana yang Allah pilih untuk melaksanakan rencana-Nya.”

3. Apakah Doa Mengubah Sesuatu?

a. Kedaulatan Allah dan Doa

Pandangan Reformed menekankan bahwa:

  • Allah berdaulat penuh atas segalanya.

  • Tetapi Allah juga memerintahkan umat-Nya untuk berdoa, dan benar-benar menjawab doa.

“Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.”
(Yakobus 4:2)

b. Herman Bavinck:

“Doa tidak mengubah kehendak Allah, tetapi itu adalah bagian dari kehendak-Nya.”

Doa adalah alat yang Allah telah tentukan untuk melaksanakan kehendak-Nya, bukan sebagai sesuatu yang berdiri di luar rencana-Nya.

4. Doa yang Efektif: Apa Ciri-cirinya?

a. Dalam Nama Kristus

“Apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
(Yohanes 14:13)

Berdoa “dalam nama Yesus” berarti:

  • Berdasarkan pengorbanan-Nya.

  • Sesuai dengan karakter dan kehendak-Nya.

b. Dalam Iman

“Orang yang ragu-ragu seperti gelombang laut...”
(Yakobus 1:6)

John Piper:

“Doa adalah seruan sukacita dan kepercayaan pada keindahan dan kemuliaan Allah.”

c. Dalam Ketekunan

“Berdoalah dengan tidak jemu-jemu.”
(Lukas 18:1)

Calvin mengajarkan bahwa kesetiaan dalam doa membentuk karakter rohani dan melatih ketekunan iman.

5. Struktur Doa yang Sehat: ACTS

Teologi Reformed sering menyarankan kerangka ACTS:

  1. A – Adoration (Penyembahan)
    Mengakui siapa Allah: kudus, setia, penuh kasih.

  2. C – Confession (Pengakuan dosa)
    Merendahkan hati dan memohon pengampunan.

  3. T – Thanksgiving (Ucapan syukur)
    Bersyukur atas anugerah dan pemeliharaan Allah.

  4. S – Supplication (Permohonan)
    Membawa kebutuhan diri sendiri dan orang lain.

6. Doa Pribadi dan Doa Korporat: Keduanya Perlu

a. Doa Pribadi

Yesus sendiri berkata:

“Masuklah ke dalam kamarmu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.”
(Matius 6:6)

b. Doa Bersama

“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa.”
(Kisah Para Rasul 1:14)

John Owen dan Puritan lainnya menekankan pentingnya:

  • Doa keluarga.

  • Doa jemaat.

  • Doa dalam ibadah publik.

7. Rintangan dalam Doa: Mengapa Kadang Kita Tak Mau Berdoa?

a. Dosa yang Belum Dibereskan

“Jika aku melihat kejahatan dalam hatiku, Tuhan tidak akan mendengarkan.”
(Mazmur 66:18)

b. Kehidupan Rohani yang Kering

Martyn Lloyd-Jones:

“Jika kamu menunggu sampai ‘mood’-mu pas untuk berdoa, kamu tidak akan pernah berdoa.”

c. Ketidakpercayaan akan Kuasa Doa

Solusinya:

  • Berdoa meski tidak merasa ingin.

  • Bergantung pada Roh Kudus, yang menolong dalam kelemahan (Roma 8:26).

8. Doa Sebagai Sarana Anugerah

a. Doa Mengubah Kita, Bukan Allah

John Calvin:

“Allah tidak membutuhkan doa kita, tetapi kita membutuhkannya untuk membentuk hati yang berserah.”

b. Doa Memperdalam Relasi dengan Allah

Doa bukan sekadar minta sesuatu, tetapi:

  • Mengenal Allah lebih dalam.

  • Menyelaraskan hati dengan kehendak-Nya.

9. Doa dan Pertumbuhan Kekudusan

“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
(Matius 26:41)

Doa:

  • Memberi kekuatan untuk melawan dosa.

  • Menjaga kita dari kejatuhan moral.

  • Menjaga kesegaran iman.

R.C. Sproul:

“Kekeringan rohani adalah akibat dari mengabaikan doa.”

10. Doa dan Penginjilan

a. Doakan Jiwa yang Terhilang

“Mintalah kepada Tuhan yang empunya tuaian...”
(Matius 9:38)

b. Doa Membuka Pintu Pelayanan

“Berdoalah juga untuk kami supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan Injil.”
(Kolose 4:3)

John Piper:

“Doa adalah senjata rohani dalam peperangan misi.”

11. Keteladanan Doa dari Yesus dan Para Rasul

a. Yesus Sering Berdoa

  • Di pagi hari (Markus 1:35)

  • Sebelum memilih murid (Lukas 6:12)

  • Sebelum salib (Yohanes 17)

b. Para Rasul Hidup dalam Doa

  • Kisah Para Rasul dipenuhi dengan doa sebelum keputusan besar atau pelayanan.

  • Doa dan firman menjadi pusat pelayanan gereja mula-mula (Kisah 6:4).

Kesimpulan: Doa Adalah Bukti Iman yang Hidup

Doa bukan opsi tambahan dalam hidup Kristen, tetapi esensi dari kehidupan iman. Dalam teologi Reformed:

  • Doa adalah respon terhadap anugerah, bukan syarat mendapatkan berkat.

  • Doa adalah alat untuk membentuk kita, bukan untuk mengendalikan Allah.

  • Doa adalah tanda kehidupan rohani yang sejati.

“Marilah kita menghampiri takhta kasih karunia dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk pertolongan pada waktunya.”
(Ibrani 4:16)

Next Post Previous Post