Christian Graces: Keutamaan Kekristenan

Pandangan Para Pakar Tentang Karunia dan Kebajikan Hidup Kristen
Dalam iman Kristen, kita sering mendengar istilah Christian graces atau keutamaan Kekristenan. Istilah ini merujuk pada karakter, kebajikan, atau buah Roh yang seharusnya muncul dalam hidup orang percaya sebagai bukti karya anugerah Allah. Dalam teologi Reformed, Christian graces bukan sekadar sikap moral atau usaha manusia, tetapi hasil karya Roh Kudus yang membentuk umat pilihan Allah untuk memuliakan-Nya.
Artikel ini akan membahas:
-
Apa itu Christian graces?
-
Mengapa Christian graces penting?
-
Apa saja Christian graces menurut Alkitab?
-
Bagaimana Christian graces berkembang dalam hidup orang percaya?
-
Bagaimana pandangan pakar Reformed seperti John Calvin, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul tentang Christian graces?
-
Apa dampaknya bagi gereja dan dunia?
Mari kita telusuri bersama!
1. Apa Itu Christian Graces?
Christian graces adalah istilah umum untuk menyebut karakter atau kebajikan rohani yang muncul sebagai hasil regenerasi (kelahiran baru) oleh Roh Kudus. Dalam bahasa sederhana, ini adalah kualitas rohani yang mencerminkan Kristus dalam hidup orang percaya.
Menurut Louis Berkhof dalam Systematic Theology, Christian graces muncul bukan dari kekuatan manusia, tetapi dari pekerjaan Roh Kudus dalam proses sanctification (pengudusan). Orang yang sudah dibenarkan (justified) akan secara alami menunjukkan tanda-tanda ini karena mereka telah diubahkan dari dalam.
R.C. Sproul menekankan bahwa Christian graces adalah “buah iman sejati”, bukan syarat untuk diselamatkan. Artinya, kita tidak mengusahakan kebajikan agar Allah mengasihi kita, tetapi karena kita sudah dikasihi Allah, kita dimampukan untuk hidup dalam kebajikan.
2. Mengapa Christian Graces Penting?
Teologi Reformed memandang Christian graces sebagai tanda nyata dari pertumbuhan iman dan bukti keselamatan. John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis bahwa iman sejati tidak pernah tinggal diam, tetapi selalu menghasilkan buah. Tanpa buah, iman itu mati (Yakobus 2:17).
Christian graces penting karena:
-
Mereka memuliakan Allah (Matius 5:16).
-
Mereka menjadi kesaksian bagi dunia (Yohanes 13:35).
-
Mereka menguatkan tubuh Kristus, yaitu gereja (Efesus 4:11-16).
-
Mereka membawa sukacita dan damai sejati bagi orang percaya (Filipi 4:7).
3. Apa Saja Christian Graces Menurut Alkitab?
Dasar utama untuk memahami Christian graces adalah Galatia 5:22-23:
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.”
Mari kita lihat satu per satu:
-
Kasih (Agape)
Kasih tanpa pamrih, yang menempatkan orang lain di atas diri sendiri, seperti kasih Kristus kepada kita (Yohanes 13:34-35). -
Sukacita (Joy)
Sukacita dalam Tuhan, bukan bergantung pada keadaan, tetapi pada jaminan keselamatan (Filipi 4:4). -
Damai Sejahtera (Peace)
Ketenangan hati yang lahir dari rekonsiliasi dengan Allah melalui Kristus (Roma 5:1). -
Kesabaran (Patience)
Kemampuan menanggung penderitaan dan orang lain dengan sabar, tanpa cepat marah (Kolose 3:12-13). -
Kemurahan (Kindness)
Sikap penuh kebaikan kepada sesama, mencerminkan hati Allah (Efesus 4:32). -
Kebaikan (Goodness)
Kesediaan untuk melakukan apa yang benar dan baik di mata Allah, bahkan saat sulit (Roma 12:21). -
Kesetiaan (Faithfulness)
Bersikap dapat dipercaya dan setia kepada Allah serta sesama (Wahyu 2:10). -
Kelemahlembutan (Gentleness)
Sikap rendah hati, tidak kasar, mudah diajar (Matius 11:29). -
Penguasaan Diri (Self-control)
Mengendalikan nafsu dan keinginan daging, hidup dalam disiplin rohani (2 Timotius 1:7).
4. Bagaimana Christian Graces Berkembang dalam Hidup Orang Percaya?
Dalam teologi Reformed, sanctification adalah proses seumur hidup di mana Roh Kudus membentuk orang percaya menjadi serupa dengan Kristus. Louis Berkhof menjelaskan bahwa ini adalah kerja sama antara anugerah Allah dan tanggung jawab manusia.
Christian graces berkembang melalui:
-
Firman Tuhan: Alkitab adalah makanan rohani utama yang menumbuhkan iman (1 Petrus 2:2).
-
Doa: Hubungan intim dengan Allah memurnikan hati (Filipi 4:6-7).
-
Persekutuan: Kehidupan gereja memperlengkapi dan membangun kita (Ibrani 10:24-25).
-
Pencobaan dan penderitaan: Allah sering memakai kesulitan untuk membentuk karakter kita (Roma 5:3-5).
John Calvin menekankan bahwa kita harus terus-menerus “mematikan manusia lama” dan “menghidupkan manusia baru” (Efesus 4:22-24). Pertumbuhan ini bukan instan, tetapi progresif.
5. Pandangan Para Pakar Reformed Tentang Christian Graces
Beberapa pakar Reformed memberi penekanan khusus pada Christian graces:
-
John Calvin: Ia menekankan hubungan erat antara iman dan perbuatan. Dalam Institutes, ia berkata, “Iman adalah akar; perbuatan baik adalah buahnya.”
-
Louis Berkhof: Dalam Systematic Theology, ia menyatakan bahwa sanctification adalah “proses ilahi di mana umat pilihan Allah dipisahkan dari dosa untuk hidup kudus.”
-
R.C. Sproul: Ia menulis bahwa Christian graces adalah hasil regenerasi, bukan usaha moral manusia. Mereka menjadi tanda nyata bahwa seseorang sungguh lahir baru.
-
John Piper: Ia sering berbicara tentang Christian hedonism, bahwa sukacita tertinggi dalam Allah akan memunculkan buah Roh yang sejati.
6. Dampak Christian Graces Bagi Gereja dan Dunia
Christian graces tidak hanya memperkaya kehidupan pribadi, tetapi juga memiliki dampak besar bagi:
-
Gereja: Menumbuhkan kesatuan, kasih, dan kekuatan dalam pelayanan (Efesus 4:1-6).
-
Dunia: Menjadi kesaksian hidup tentang kuasa Injil (Matius 5:14-16).
-
Misi dan penginjilan: Membuat pesan Injil terlihat nyata dan menarik (1 Petrus 2:12).
-
Masyarakat: Membawa pengaruh positif, keadilan, dan belas kasihan (Mikha 6:8).
R.C. Sproul menekankan bahwa gereja yang penuh dengan Christian graces akan memancarkan kemuliaan Allah, menarik perhatian dunia kepada Kristus, bukan kepada diri sendiri.
7. Bagaimana Memupuk Christian Graces dalam Hidup Kita?
Berikut langkah praktis untuk memupuk Christian graces:
-
Baca dan renungkan Firman Tuhan setiap hari.
-
Berdoa dengan rendah hati, minta Roh Kudus membentuk hati kita.
-
Ikut persekutuan yang sehat dan membangun iman.
-
Praktikkan kasih dan kebaikan dalam tindakan nyata, bukan hanya kata-kata.
-
Bersyukur dalam segala keadaan.
-
Bertobat cepat saat jatuh dalam dosa, jangan tunda-tunda.
-
Latih diri dalam kesabaran, penguasaan diri, dan kerendahan hati.
Kesimpulan: Christian Graces Sebagai Buah Anugerah
Christian graces adalah cerminan anugerah Allah yang hidup dalam diri umat-Nya. Mereka bukan sekadar hasil usaha moral atau kebaikan sosial, tetapi buah Roh Kudus yang bekerja melalui iman.
Dalam teologi Reformed, kita tidak mengejar Christian graces agar Allah mencintai kita, tetapi karena Dia sudah mencintai kita di dalam Kristus, kita dimampukan untuk menghasilkan buah yang memuliakan Dia.
Seperti tertulis di Yohanes 15:5 (TB):
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Mari kita terus bertumbuh dalam kasih, sukacita, damai, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri — bukan untuk kemuliaan kita, tetapi untuk kemuliaan Allah semata.