Khotbah Kaum Bapak: Pria yang Mengutamakan Kerajaan Allah (Matius 6:33)

Khotbah Kaum Bapak: Pria yang Mengutamakan Kerajaan Allah (Matius 6:33)

I. Pendahuluan: Identitas Pria dalam Rencana Allah

Bapak-bapak yang dikasihi Tuhan,
Dalam dunia yang semakin sibuk dan kompleks, banyak pria Kristen yang terjebak dalam rutinitas hidup: bekerja, mencari nafkah, membesarkan anak, dan mengejar keberhasilan duniawi. Tidak sedikit yang akhirnya lupa akan tujuan utama hidupnya sebagai orang percaya.

Seringkali kita bertanya: “Apa yang paling penting dalam hidup ini?” Banyak yang menjawab: keluarga, pekerjaan, keamanan, kenyamanan. Namun, Tuhan Yesus memberikan jawaban yang sangat jelas dalam Matius 6:33:

“Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Ayat ini bukan hanya ajakan, melainkan perintah langsung dari Tuhan Yesus. Ini adalah kunci kehidupan yang diberkati dan bermakna.

II. Makna "Mengutamakan Kerajaan Allah"

Apa artinya mengutamakan Kerajaan Allah?

A. Mengutamakan Allah sebagai Raja atas Hidup

Kerajaan Allah berarti pemerintahan Allah — Allah yang berdaulat penuh atas hidup kita. Seorang pria yang mengutamakan Kerajaan Allah adalah pria yang hidupnya tunduk kepada Allah sebagai Raja.

Ini berarti:

  • Keputusan-keputusannya berdasarkan kehendak Tuhan, bukan ambisi pribadi.

  • Waktu dan tenaganya dipakai untuk perkara yang kekal, bukan hanya yang fana.

  • Prioritas hidupnya adalah menyenangkan Tuhan.

B. Menjalankan Kebenaran-Nya

Selain mencari Kerajaan Allah, Tuhan juga berkata: “…dan kebenarannya.” Ini berbicara tentang standar moral, nilai, dan kehidupan yang sesuai dengan Firman Tuhan. Pria yang mengutamakan kebenaran Tuhan adalah pria yang:

  • Jujur dalam pekerjaan

  • Setia dalam keluarga

  • Hidup bersih dan tidak kompromi dengan dosa

  • Menjadi teladan bagi anak dan istri

III. Konteks Matius 6:33: Kekhawatiran akan Hidup

Mari kita lihat konteks ayat ini. Dalam Matius 6, Yesus sedang mengajarkan tentang kekhawatiran. Banyak orang, termasuk kita para pria, hidup dalam tekanan dan kekhawatiran:

  • Bagaimana membayar tagihan?

  • Bagaimana masa depan anak-anak?

  • Bagaimana dengan pekerjaan yang tidak pasti?

Namun Tuhan berkata:

“Jangan khawatir akan hidupmu...” (Matius 6:25)

Mengapa?

Karena Allah adalah Bapa yang tahu apa yang kita butuhkan (ay. 32). Dia memelihara burung pipit dan bunga di padang — apalagi kita, anak-anak-Nya.

Tuhan tidak melarang kita bekerja keras, tapi Dia mengingatkan agar kita tidak diperbudak oleh kekhawatiran, melainkan hidup dalam kepercayaan penuh kepada-Nya.

IV. Tantangan Pria Kristen Masa Kini

A. Godaan Materialisme

Dunia hari ini memaksa pria untuk mengejar uang, jabatan, properti, dan status. Banyak pria Kristen akhirnya menukar waktu untuk Tuhan dengan lembur, bisnis, atau pekerjaan tambahan.

Yesus berkata:

“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:24)

Pria yang mengutamakan Kerajaan Allah tidak hidup dikuasai uang, tetapi menjadikan uang sebagai alat untuk melayani Tuhan dan sesama.

B. Hilangnya Kepemimpinan Rohani

Banyak pria menyerahkan urusan rohani kepada istri atau gereja. Mereka hadir di gereja tapi pasif, tidak berdoa bersama keluarga, dan tidak menjadi imam yang seharusnya.

Mengutamakan Kerajaan Allah berarti:

  • Membangun mezbah keluarga

  • Memimpin anak-anak dalam kebenaran

  • Menjadi panutan dalam kehidupan iman

C. Hidup yang Terbagi Dua

Sebagian pria hidup dengan dua wajah: satu di gereja, satu di luar. Di gereja mereka tampak rohani, tapi di kantor atau komunitas mereka hidup kompromi.

Tuhan tidak mencari pria yang sempurna, tapi pria yang otentik, jujur, dan berjuang hidup benar.

V. Teladan Alkitab: Pria yang Mengutamakan Tuhan

1. Nuh – Taat Saat Dunia Menolak

Dalam Kejadian 6, Nuh hidup di zaman yang rusak. Tapi dia tetap mencari Tuhan, membangun bahtera, dan memimpin keluarganya dengan iman. Ia tidak mengikuti arus zaman, tapi tetap setia.

2. Yosua – Memimpin Rumah Tangga Mengikut Tuhan

“Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” – Yosua 24:15

Yosua memilih untuk mengutamakan Tuhan dalam kepemimpinan rumah tangganya. Sebagai pria, kita harus berani membuat komitmen yang sama.

3. Daniel – Setia dalam Kebenaran

Daniel hidup di kerajaan asing, tapi ia menolak kompromi, tetap berdoa, dan menjadi teladan integritas. Tuhan memakainya di tengah sistem yang jahat.

VI. Berkat Mengutamakan Kerajaan Allah

Matius 6:33 menjanjikan:

“Maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Tuhan tahu apa yang kita butuhkan:

  • Pakaian, makanan, perlindungan, masa depan anak-anak

  • Dan Dia berjanji akan menambahkan semua itu

Ketika kita mendahulukan Tuhan, kita tidak akan kehilangan apa pun yang benar-benar penting. Justru kita akan mendapatkan:

  • Hidup yang tenang dan bebas dari kekhawatiran

  • Keluarga yang diberkati

  • Damai sejahtera dalam hati

  • Tujuan hidup yang jelas

  • Dan yang terutama: perkenanan Tuhan

VII. Bagaimana Mengutamakan Kerajaan Allah dalam Praktik?

1. Prioritaskan waktu dengan Tuhan

  • Mulai hari dengan doa dan Firman

  • Jangan biarkan kesibukan mengalahkan mezbah pribadi

  • Tanpa persekutuan pribadi, iman kita akan kering

2. Jadilah imam di rumah tangga

  • Ajak istri dan anak-anak berdoa

  • Bimbing anak-anak dalam iman

  • Jadilah teladan kasih, kesabaran, dan kebenaran

3. Jujur dan bersinar di tempat kerja

  • Jangan korupsi atau curang

  • Tunjukkan karakter Kristus di kantor

  • Jadikan pekerjaan sebagai ladang pelayanan

4. Libatkan diri dalam pelayanan

  • Tuhan tidak hanya memanggil hamba Tuhan untuk melayani

  • Kaum bapak dibutuhkan di gereja: menjadi pemimpin, mentor, dan pembina generasi muda

5. Gunakan keuangan untuk Tuhan

  • Berikan perpuluhan dan persembahan dengan sukacita

  • Beri kepada yang membutuhkan

  • Jadikan harta sebagai alat untuk memberkati, bukan sebagai tujuan hidup

VIII. Penutup: Pria yang Diperkenan Allah

Bapak-bapak yang terkasih,
Tuhan memanggil kita bukan sekadar menjadi pria sukses di dunia, tapi pria yang diperkenan-Nya. Pria yang memimpin keluarganya dalam iman, pria yang menjadi teladan di masyarakat, dan pria yang memprioritaskan perkara-perkara kekal.

Jangan tunggu sampai semua beres dalam hidup. Justru saat ini, dalam kekurangan atau kesibukan, kita harus berkata:

“Tuhan, aku mau mencari Engkau dan Kerajaan-Mu lebih dulu. Aku serahkan semua urusan hidupku ke dalam tangan-Mu.”

Jika kita hidup seperti ini, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Kita akan melihat Tuhan bekerja di rumah tangga kita, di pekerjaan kita, dan dalam kehidupan kita secara utuh.

Doa Penutup

Tuhan, jadikan aku pria yang mengutamakan Kerajaan-Mu. Bukan pria yang dikuasai dunia, tapi pria yang hidup bagi kemuliaan-Mu. Pakailah hidupku sebagai teladan bagi anak-anakku, suami yang setia bagi istriku, dan hamba-Mu yang taat. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.

Next Post Previous Post