Yesus Orang Nazaret: Bukti, Mukjizat, dan Misi Ilahi – Kisah Para Rasul 2:22

Yesus Orang Nazaret: Bukti, Mukjizat, dan Misi Ilahi – Kisah Para Rasul 2:22

Teks Alkitab (AYT)

“Hai orang Israel, dengarkan perkataan ini. Yesus, Orang Nazaret, seseorang yang dinyatakan di antara kamu oleh Allah dengan hal-hal ajaib, mukjizat-mukjizat, dan tanda-tanda, yang telah Allah tunjukkan di antaramu melalui Dia, seperti yang kamu sendiri ketahui.”(Kisah Para Rasul 2:22)

Pendahuluan: Khotbah Pertama Gereja dan Sentralitas Kristus

Ayat ini adalah bagian dari khotbah Petrus pada hari Pentakosta – sebuah khotbah historis yang membuka babak baru dalam sejarah gereja. Di tengah pencurahan Roh Kudus, Petrus berdiri dan menjelaskan peristiwa tersebut, menunjuk langsung kepada Yesus Kristus sebagai pusat segala sesuatu.

Kisah Para Rasul 2:22 menyatakan dengan tegas bahwa Yesus:

  • Benar-benar manusia

  • Dinyatakan oleh Allah

  • Diteguhkan oleh tanda-tanda dan mukjizat

  • Diakui secara umum oleh orang-orang yang hadir

Dalam kerangka teologi Reformed, ayat ini merupakan fondasi untuk membicarakan kristologi, providensi Allah, dan otoritas pewahyuan historis.

1. “Hai orang Israel, dengarkan perkataan ini” – Panggilan kepada Pendengar

a. Injil Ditujukan kepada Semua

Petrus tidak berbicara secara pribadi atau rahasia. Ia mengundang seluruh umat Israel untuk mendengarkan. Injil bukan hanya untuk sekelompok elit, tetapi untuk semua orang yang mau mendengar.

John Calvin mengatakan:

“Panggilan Injil bersifat universal secara penjangkauan, meski efektif hanya bagi yang percaya.”

b. Pentingnya Mendengar Firman

Doa dan pengalaman spiritual tidak pernah dapat menggantikan otoritas pemberitaan Firman Allah. Injil adalah berita yang harus didengar dan dipercayai.

“Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17)

2. “Yesus, Orang Nazaret” – Inkarnasi dan Identitas Sejarah

a. Penekanan pada Kemanusiaan Sejati

Petrus menyebut Yesus dengan nama tempat asal-Nya – “Orang Nazaret” – menunjukkan bahwa Yesus adalah manusia nyata, hidup dalam ruang dan waktu sejarah.

R.C. Sproul menekankan:

“Inkarnasi bukan ilusi – Yesus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.”

b. Tidak Ada Kebenaran Injil tanpa Inkarnasi

Tanpa kehadiran nyata dalam sejarah, tidak ada dasar untuk keselamatan. Teologi Reformed menekankan pentingnya historisitas Injil. Iman kita bukan berdasarkan fiksi atau mitos, tetapi pada fakta yang dapat diverifikasi.

3. “Seseorang yang dinyatakan di antara kamu oleh Allah” – Inisiatif dan Penyataan Ilahi

a. Kristus adalah Penyataan Allah yang Sah

Yesus tidak mengklaim otoritas-Nya sendiri. Ia ditetapkan dan dinyatakan oleh Allah di hadapan manusia.

John Calvin:

“Kristus tidak menampilkan diri sebagai manusia besar, tetapi sebagai utusan ilahi yang membawa keselamatan.”

b. Penyataan Allah dalam Sejarah

Teologi Reformed menyatakan bahwa Allah menyatakan diri melalui perbuatan-perbuatan dalam sejarah, bukan hanya melalui ide atau doktrin. Oleh karena itu, Yesus adalah wahyu Allah yang hidup.

“Dia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan.” (Kolose 1:15)

4. “Dengan hal-hal ajaib, mukjizat, dan tanda-tanda” – Bukti Otoritas Kristus

a. Tiga Kata Kunci: Hal Ajaib, Mukjizat, Tanda

Dalam bahasa Yunani:

  • Dunamis (kuasa): menunjuk pada kekuatan ilahi

  • Teras (keajaiban): efek mengejutkan dari tindakan itu

  • Sēmeion (tanda): makna rohani dan nubuatan yang digenapi

Martyn Lloyd-Jones berkata:

“Mukjizat Yesus bukan hiburan, tapi verifikasi bahwa Ia adalah Mesias.”

b. Fungsi Mukjizat dalam Teologi Reformed

Mukjizat bukan tujuan akhir, tetapi tanda menuju kebenaran rohani. Mukjizat menunjukkan bahwa:

  • Allah menyertai Yesus

  • Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan

  • Injil memiliki kuasa untuk menyelamatkan

Michael Horton menjelaskan:

“Mukjizat adalah saksi-saksi sejarah yang menguatkan Injil, tetapi iman harus tetap bertumpu pada Firman, bukan pengalaman.”

5. “Yang telah Allah tunjukkan di antaramu melalui Dia” – Allah sebagai Penggerak Utama

a. Allah Bekerja Melalui Kristus

Segala perbuatan Yesus tidak berasal dari kekuatan manusia-Nya, tetapi adalah pekerjaan Allah melalui pribadi dan karya-Nya.

“Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya.” (Yohanes 14:10)

b. Kristus Bukan Sekadar Nabi atau Penyembuh

Ia bukan hanya perantara penyembuhan, tetapi perwujudan dari kuasa Allah sendiri.

Teologi Reformed menolak pandangan bahwa Yesus hanyalah manusia yang memiliki kuasa rohani luar biasa. Sebaliknya, Yesus adalah Allah yang berinkarnasi dan bekerja langsung di tengah dunia.

6. “Seperti yang kamu sendiri ketahui” – Kredibilitas Sejarah

a. Fakta yang Tidak Bisa Disangkal

Petrus menyebut bahwa semua mukjizat ini terjadi secara publik. Banyak orang Israel menyaksikannya sendiri, bahkan mungkin menjadi penerima langsung dari penyembuhan-Nya.

R.C. Sproul menekankan pentingnya ini:

“Iman Kristen bukan didasarkan pada perasaan, tapi pada sejarah yang diketahui dan dicatat.”

b. Anti-Mistikisme: Iman Berdasarkan Fakta

Teologi Reformed menolak mistikisme atau pengalaman pribadi sebagai dasar iman utama. Iman Kristen didasarkan pada:

  • Pewahyuan objektif (Firman Allah)

  • Fakta sejarah (hidup, mati, dan bangkitnya Kristus)

  • Kesaksian para saksi mata

7. Implikasi Teologis: Kristologi Reformed Berdasarkan Kisah 2:22

a. Kristus sebagai Tuhan dan Mesias

Ayat ini menjadi dasar dari pengakuan selanjutnya dalam Kisah 2:36 – bahwa Allah telah menjadikan Yesus itu Tuhan dan Kristus.

➤ Dari bukti perbuatan-Nya, Yesus layak disebut Mesias

b. Teologi Reformed tentang Kristus

Dalam pengajaran Reformed:

  • Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan

  • Mukjizat adalah sarana pewahyuan dan bukan pengganti iman

  • Kematian dan kebangkitan-Nya adalah klimaks dari pelayanan-Nya, bukan kegagalan

8. Aplikasi Bagi Gereja dan Orang Percaya

a. Pewartaan Kristus Secara Alkitabiah dan Historis

Gereja harus memberitakan Kristus seperti Petrus: berdasarkan kenyataan historis, nubuatan yang digenapi, dan pekerjaan Allah.

b. Iman yang Berdiri di Atas Firman

Kita percaya bukan karena kita “merasa Yesus itu benar,” tetapi karena:

  • Firman berkata demikian

  • Sejarah membuktikannya

  • Roh Kudus menginsafkan hati kita

c. Hidup dalam Keyakinan dan Penyembahan kepada Kristus

Mengetahui bahwa Allah sendiri menyatakan Kristus di tengah kita, kita dapat hidup dalam:

  • Ketaatan

  • Pengharapan

  • Penyembahan yang penuh hormat

Kesimpulan: Kristus yang Dinyatakan Allah, Harapan Dunia

Kisah Para Rasul 2:22 adalah ringkasan kuat dari Injil:

  • Yesus adalah manusia nyata

  • Dinyatakan oleh Allah

  • Dikuatkan oleh mukjizat dan tanda

  • Dikenal oleh orang-orang

  • Diutus untuk menyelamatkan umat manusia

Teologi Reformed mengangkat bagian ini sebagai dasar bagi pemberitaan Kristus yang historis, otentik, dan menyelamatkan. Kita dipanggil untuk percaya kepada-Nya dan memberitakan Dia kepada dunia.

Next Post Previous Post