Kabar Baik untuk Orang Berdosa Terkeji
I. Pendahuluan: Injil yang Membuka Harapan bagi Orang Berdosa
Judul buku karya John Bunyan ini mencerminkan inti dari Injil: tidak ada dosa yang terlalu besar untuk anugerah Allah. Bunyan, penulis The Pilgrim’s Progress, menulis buku ini sebagai bentuk penghiburan dan panggilan bagi mereka yang merasa dirinya terlalu berdosa untuk diselamatkan. Ia memfokuskan karyanya pada Lukas 24:47:
"...bahwa dalam nama-Nya, berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus diberitakan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem."
Bunyan mengambil fakta bahwa berita Injil pertama kali diberitakan di Yerusalem, tempat di mana Yesus disalibkan, sebagai bukti luar biasa dari luas dan dalamnya kasih karunia Allah.
II. Yerusalem: Kota Berdosa yang Pertama Mendengar Injil
Bunyan menyoroti bahwa Yerusalem bukan hanya kota yang sibuk secara religius, tetapi juga tempat di mana dosa terhadap Kristus mencapai puncaknya:
-
Mereka menolak Mesias (Yohanes 1:11),
-
Mereka meneriakkan “Salibkan Dia!” (Lukas 23:21),
-
Mereka memilih Barabas dan menyerahkan Anak Allah kepada kematian (Matius 27:21-22).
Namun dari kota inilah pengampunan dosa pertama kali dikabarkan. Ini bukan kebetulan, melainkan keputusan ilahi yang sarat makna teologis.
John Calvin mengomentari Lukas 24:47:
“Bahwa Injil diberitakan pertama di Yerusalem menunjukkan bahwa kasih karunia Allah dimulai dari pusat penolakan dan kekerasan, untuk mempermalukan kebanggaan manusia dan mengagungkan kemurahan Allah.”
III. Struktur Ekspositori Berdasarkan Bunyan
A. Dosa Terbesar Butuh Anugerah Terbesar
Bunyan tidak ragu menyebut Yerusalem sebagai sarang dosa. Namun ia menegaskan, justru karena itu, berita Injil kepada mereka menjadi demonstrasi dari anugerah ilahi yang tak terbatas.
Ini selaras dengan ajaran Reformed tentang kedalaman anugerah. Dalam Roma 5:20:
“...di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.”
R.C. Sproul menyebut ini sebagai:
“The radical grace of God that shocks the sensibilities of self-righteous people.”
B. Tidak Ada yang Terlalu Berdosa untuk Diselamatkan
Tujuan utama Bunyan adalah untuk menegaskan: jika orang berdosa Yerusalem bisa diselamatkan, maka tidak ada yang mustahil bagi anugerah.
Ini adalah aplikasi dari doktrin pemilihan tanpa syarat (unconditional election) — bahwa Allah menyelamatkan bukan karena kelayakan, tetapi karena kasih-Nya yang berdaulat (Efesus 1:4–5).
Louis Berkhof menulis:
“Allah tidak memilih karena Ia melihat kebaikan, tetapi karena Ia menetapkan untuk menyatakan kemurahan-Nya kepada mereka yang sama sekali tidak layak.”
IV. Eksposisi Teks-Teks Kunci Alkitab dalam Karya Ini
1. Lukas 24:47 – “...mulai dari Yerusalem.”
Inilah ayat kunci Bunyan. Ia menyatakan bahwa Allah secara sengaja memulai pelayanan pengampunan-Nya di tempat yang paling berdosa. Tidak ada kota lain yang layak lebih dahulu secara moral.
Hal ini menunjukkan dua hal:
-
Keselamatan adalah tindakan kasih karunia yang bebas,
-
Tidak ada yang terlalu hancur untuk dipulihkan.
2. Kisah Para Rasul 2:36–38
Dalam khotbah Petrus di Pentakosta, ia berkata:
“Allah telah membuat Yesus yang kamu salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus.”
Dan ketika orang-orang itu berseru “Apa yang harus kami perbuat?”, Petrus menjawab:
“Bertobatlah...”
Mereka yang sebelumnya menyalibkan Kristus kini dipanggil kepada pertobatan. Di sinilah Injil mempermalukan dosa dan meninggikan kasih karunia.
V. Konsep Reformed: Keberdosaan Total, Anugerah Total
A. Total Depravity: Semua Orang Telah Berdosa
Bunyan menyatakan bahwa tanpa anugerah, tidak ada harapan. Ia melihat hati manusia sebagai sumber kebobrokan, persis seperti yang diajarkan dalam Roma 3:10–18.
Calvin berkata:
“Tidak ada bagian dari jiwa yang tidak terkena dosa. Kematian merasuki seluruh keberadaan manusia.”
B. Solus Christus: Hanya Yesus Sumber Keselamatan
Bunyan tidak menyarankan reformasi moral atau usaha manusia sebagai jalan keluar. Ia berkata:
“Hanya darah Kristus yang bisa membersihkan para pembunuh Yesus.”
Ini selaras dengan Ibrani 9:14 dan doktrin penebusan pengganti (substitutionary atonement).
C. Sola Gratia dan Sola Fide: Hanya oleh Anugerah dan Iman
Mereka di Yerusalem tidak harus menyucikan diri dahulu untuk menerima pengampunan. Mereka bertobat dan percaya. Maka, keselamatan adalah:
-
Bukan karena usaha (Efesus 2:8–9),
-
Tapi oleh iman kepada karya Kristus yang sempurna.
VI. Aplikasi Praktis untuk Gereja Masa Kini
1. Injil Harus Diberitakan kepada Semua — Bahkan yang Paling Berdosa
Gereja sering menghindari tempat atau orang yang “terlalu rusak”. Tetapi karya Bunyan dan Injil sendiri menunjukkan: tempat tergelap adalah ladang Injil yang paling subur.
Apakah kita memberitakan Injil di “Yerusalem” zaman ini?
2. Tidak Ada Dosa Terlalu Besar untuk Diampuni
Banyak orang merasa terlalu berdosa untuk kembali ke Tuhan. Bunyan memberi harapan bahwa yang membunuh Yesus pun bisa diampuni.
3. Panggilan untuk Merendahkan Diri di Hadapan Anugerah
Karya ini mengingatkan kita bahwa kita semua adalah bagian dari Yerusalem yang berdosa. Injil bukan untuk yang layak, tetapi untuk mereka yang menyadari ketidaklayakannya.
VII. Kesaksian John Bunyan: Orang Berdosa yang Diselamatkan
Bunyan sendiri adalah contoh nyata dari apa yang ia tulis. Ia adalah:
-
Mantan tentara kasar,
-
Pelanggar berat perintah Allah,
-
Tapi diubah oleh kasih karunia.
Ia menulis:
“Jika ada seorang berdosa yang lebih layak masuk neraka daripada aku, biarlah ia berdiri sekarang!”
Namun Allah menyelamatkannya. Ia tahu dari pengalaman bahwa Injil benar-benar adalah kabar baik bagi orang berdosa yang paling jahat.
VIII. Penutup: Yerusalem adalah Kita Semua
Bunyan menutup bukunya dengan undangan: Jika Yerusalem bisa diselamatkan, maka engkau pun bisa. Ini bukan undangan murah, tapi panggilan mulia kepada pertobatan yang sejati dan iman yang menyelamatkan.