Kristen Sejati

I. Pendahuluan: Siapakah Kristen Sejati Itu?
Istilah "Kristen" dewasa ini bisa berarti banyak hal. Ada yang menyebut dirinya Kristen karena dibesarkan di keluarga Kristen, atau karena pergi ke gereja secara rutin. Tetapi menurut Alkitab, tidak semua orang yang menyebut "Tuhan, Tuhan" akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Matius 7:21). Maka pertanyaan paling mendasar bagi iman Kristen adalah: Apakah saya seorang Kristen sejati?
Teologi Reformed membantu kita menjawab pertanyaan ini secara mendalam — bukan hanya secara moral, tetapi dari akar rohani dan relasi dengan Kristus yang sejati.
II. Dasar Alkitab: Ciri Kristen Sejati
A. Yohanes 10:27–28
"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka."
Yesus sendiri menyatakan bahwa domba-domba-Nya memiliki tiga ciri:
-
Mendengarkan suara-Nya (ketaatan pada Firman).
-
Dikenal oleh Yesus (relasi personal).
-
Mengikuti Yesus (ketaatan terus-menerus).
B. 1 Yohanes 2:3–4
"Dan inilah tandanya bahwa kita mengenal Dia, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya."
Menurut Rasul Yohanes, ketaatan pada perintah Allah bukanlah syarat keselamatan, melainkan buah dari keselamatan. Kristen sejati bukan hanya mengenal ajaran Kristus, tetapi hidup di dalamnya.
III. Perspektif Para Teolog Reformed
1. John Calvin: Unio Mystica (Persatuan dengan Kristus)
Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menegaskan bahwa seorang Kristen sejati adalah orang yang bersatu dengan Kristus melalui iman, bukan hanya secara lahiriah menjadi anggota gereja.
"Segala berkat rohani mengalir dari persatuan kita dengan Kristus."
Kristen sejati bukan hanya orang yang percaya Kristus telah mati untuk dosa, tetapi orang yang hidup dalam Kristus, dalam relasi aktif yang mengubah seluruh hidupnya.
2. Jonathan Edwards: Religious Affections
Dalam bukunya yang monumental, Edwards menyatakan bahwa tanda sejati dari keselamatan bukanlah pengalaman emosional, melainkan kasih kepada Kristus dan buah Roh yang nyata.
“Kasih sejati kepada Kristus tidak dapat tinggal dalam hati yang tidak berubah.”
Menurut Edwards, emosi rohani bisa menipu, tetapi buah kasih, kerendahan hati, dan sukacita dalam Allah adalah tanda otentik seorang Kristen sejati.
3. Louis Berkhof: Regenerasi dan Pembenaran
Berkhof menekankan bahwa seorang Kristen sejati adalah orang yang telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus (regeneration) dan dibenarkan oleh iman dalam Kristus (justification).
“Tanpa kelahiran baru, tidak ada kehidupan Kristen sejati. Tanpa pembenaran, tidak ada kedamaian dengan Allah.”
Kristen sejati bukan yang sekadar menghadiri gereja, tetapi yang memiliki hidup baru secara rohani.
IV. Ciri-Ciri Kristen Sejati: Berdasarkan Alkitab dan Teologi Reformed
1. Kelahiran Baru (Regenerasi)
-
Yohanes 3:3 – "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
-
Teologi Reformed menyatakan bahwa keselamatan adalah pekerjaan Allah sepenuhnya, dimulai dari regenerasi oleh Roh Kudus.
“Regenerasi adalah tindakan ilahi yang memberi manusia hidup baru secara rohani.” – Louis Berkhof
2. Iman Sejati (Saving Faith)
-
Efesus 2:8–9 – "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman..."
-
Iman sejati bukan sekadar percaya akan fakta, tetapi percaya dan berserah kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan.
3. Pertobatan yang Tulus (Repentance)
-
2 Korintus 7:10 – “Duka menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan.”
-
Kristen sejati memiliki hati yang membenci dosa dan rindu akan kekudusan, bukan hanya karena takut akan hukuman.
4. Buah Roh Kudus (Galatia 5:22–23)
Kristen sejati menunjukkan:
-
Kasih
-
Sukacita
-
Damai
-
Kesabaran
-
Kebaikan
-
Kesetiaan
-
Kelemahlembutan
-
Penguasaan diri
“Buah Roh bukan usaha pribadi, tetapi hasil karya Roh Kudus dalam hati yang telah diperbarui.” – R.C. Sproul
5. Kasih kepada Sesama
-
1 Yohanes 3:14 – "Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita."
-
Kristen sejati mengasihi sesama orang percaya, bukan hanya dalam perkataan tetapi juga dalam tindakan.
6. Kerinduan Akan Kekudusan
-
Ibrani 12:14 – “Tanpa kekudusan, tidak seorang pun akan melihat Tuhan.”
-
Bukan kesempurnaan, tapi kerinduan dan usaha nyata untuk hidup benar di hadapan Allah.
V. Kontras: Kristen Sejati vs. Kristen Nominal
Ciri | Kristen Sejati | Kristen Nominal |
---|---|---|
Dasar Keselamatan | Iman kepada Kristus | Tradisi/agama/kebiasaan |
Hubungan dengan Kristus | Hidup dalam persekutuan | Hanya mengenal secara informasi |
Tanggapan terhadap dosa | Bertobat dan sedih | Toleransi dan pembenaran diri |
Kasih kepada Firman | Lapar dan haus | Acuh atau kritis |
Buah Roh | Bertumbuh nyata | Tidak ada bukti perubahan |
VI. Pertanyaan Diagnostik: Apakah Saya Kristen Sejati?
Berikut beberapa pertanyaan reflektif:
-
Apakah saya percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya?
-
Apakah saya memiliki kehausan akan Firman dan persekutuan dengan Allah?
-
Apakah saya membenci dosa dalam hidup saya dan bertobat?
-
Apakah saya mengasihi sesama orang percaya?
-
Apakah saya mengalami pertumbuhan rohani dan buah Roh?
Jika jawaban jujur Anda adalah “tidak” untuk semua atau sebagian besar, itu mungkin tanda bahwa Anda belum sungguh lahir baru. Tetapi anugerah Allah masih terbuka bagi Anda hari ini.
VII. Pentingnya Memastikan Keselamatan
2 Korintus 13:5
“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman.”
Teologi Reformed mengajarkan ketekunan orang kudus (perseverance of the saints), tetapi juga pentingnya pengujian diri secara berkala agar kita tidak tertipu oleh iman palsu.
VIII. Buah Iman yang Nyata: Kesaksian Dunia
Dunia haus akan kekristenan yang nyata. Kristen sejati bukan hanya terang di dalam gereja, tetapi terang di tengah kegelapan dunia.
“Hidup Kristen sejati adalah penginjilan yang paling kuat.” – John Stott
IX. Kesimpulan: Kristen Sejati Adalah Pekerjaan Roh Kudus
Menjadi Kristen sejati bukan hasil usaha atau prestasi manusia, tetapi buah dari kasih karunia Allah. Namun kasih karunia itu tidak pasif. Ia mengubah, memperbarui, dan memimpin hidup seseorang.
Sebagaimana Yesus adalah pokok anggur, maka siapa yang tinggal di dalam Dia akan berbuah lebat (Yohanes 15:5).
X. Penutup dan Doa
Tuhan, aku tidak ingin hanya menjadi Kristen dalam nama. Aku ingin menjadi milik-Mu yang sejati. Lahirkan aku kembali oleh Roh Kudus-Mu. Berikan aku iman yang menyelamatkan, kasih yang sungguh kepada-Mu, dan hidup yang kudus sebagai anak-Mu. Amin.