Memahami Penebusan yang Pasti Bersama Para Reformator

Pendahuluan
Salah satu doktrin paling kontroversial namun sekaligus paling indah dalam teologi Reformed adalah Penebusan yang Pasti (Definite Atonement), yang juga dikenal sebagai Limited Atonement dalam akronim TULIP. Doktrin ini menyatakan bahwa karya penebusan Kristus secara khusus dan efektif dimaksudkan untuk menyelamatkan orang-orang pilihan, bukan seluruh umat manusia secara umum.
Meskipun istilah “limited atonement” bukanlah frasa yang digunakan para Reformator secara eksplisit, ajaran ini berakar kuat dalam pemikiran mereka. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana tokoh-tokoh seperti John Calvin, Theodore Beza, John Owen, dan reformator lainnya membentuk dan menjelaskan konsep penebusan yang pasti, serta mengapa ini menjadi sangat penting bagi pengertian keselamatan dalam iman Kristen.
1. Apa itu Penebusan yang Pasti?
Penebusan yang pasti berarti bahwa Kristus mati bukan untuk menyelamatkan setiap orang secara potensial, melainkan untuk menyelamatkan beberapa orang secara efektif. Dalam doktrin ini, kematian Kristus bukan hanya menyediakan kemungkinan keselamatan, tetapi benar-benar menyelamatkan semua orang yang telah ditentukan oleh Allah sejak kekekalan untuk diselamatkan (elect).
Louis Berkhof menjelaskan:
“Penebusan Kristus tidak hanya membuat keselamatan mungkin, tetapi benar-benar menjamin keselamatan orang-orang yang ditebus.”
Dengan kata lain, karya Kristus di salib tidak sia-sia bagi siapa pun yang telah dipilih oleh Allah. Ini adalah doktrin yang memberikan kepastian penuh akan keselamatan.
2. Akar Historis: Penebusan di Zaman Reformasi
Para reformator tidak menulis dalam konteks lima poin Calvinisme seperti yang kemudian diformulasikan dalam Canons of Dort (1618–1619), namun tulisan-tulisan mereka sudah mencerminkan prinsip-prinsip penebusan yang terbatas.
John Calvin (1509–1564)
Banyak perdebatan muncul mengenai posisi Calvin sendiri. Apakah ia benar-benar mengajarkan definite atonement?
Dalam Institutes of the Christian Religion II.16.1, Calvin menulis:
“Keselamatan tidak ditawarkan kepada semua orang secara seragam, tetapi kepada mereka yang kepada siapa Kristus dinyatakan.”
Bahkan lebih jelas dalam komentarnya atas Yohanes 17:9, Calvin berkata:
“Kristus tidak berdoa untuk dunia, tetapi hanya untuk mereka yang telah diberikan kepada-Nya oleh Bapa. Oleh karena itu, penebusan Kristus secara khusus diarahkan kepada orang pilihan.”
Ini menjadi dasar kuat bahwa Calvin memang menyetujui bahwa karya Kristus diarahkan secara efektif kepada umat pilihan.
Theodore Beza (1519–1605)
Sebagai penerus Calvin, Beza adalah orang pertama yang menyusun doktrin predestinasi dan penebusan dalam sistem logika yang lebih sistematis.
Beza menulis:
“Kristus mati hanya untuk domba-domba-Nya, dan bukan untuk semua manusia.”
Ia menjadi salah satu tokoh awal yang menekankan double predestination (penetapan ganda): Allah memilih sebagian untuk hidup kekal, dan meninggalkan sebagian lainnya dalam kejatuhan mereka.
3. Penjelasan Sistematis: John Owen dan “The Death of Death”
Tidak ada penulis Reformed klasik yang lebih terkenal dalam pembelaan terhadap definite atonement selain John Owen (1616–1683), dalam bukunya “The Death of Death in the Death of Christ”.
Argumen Logis John Owen:
Owen menggunakan logika trilema:
-
Kristus mati untuk semua dosa semua orang → maka semua orang diselamatkan (universalisme).
-
Kristus mati untuk beberapa dosa semua orang → maka tidak ada yang diselamatkan (karena masih ada dosa yang tidak ditebus).
-
Kristus mati untuk semua dosa beberapa orang → maka mereka pasti diselamatkan (doktrin Reformed).
Owen memilih opsi ke-3.
“Jika Kristus sungguh menanggung dosa untuk seseorang, orang itu tidak mungkin binasa. Kristus tidak mati sia-sia.” – The Death of Death, Buku II
Owen menekankan bahwa penebusan bukan hanya potensi keselamatan, melainkan tindakan efektif Allah untuk menyelamatkan umat pilihan.
4. Kesaksian Alkitab tentang Penebusan yang Pasti
Yohanes 10:11,14-15
“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya... Aku mengenal domba-domba-Ku.”
Penekanan di sini adalah Kristus mati bagi domba-domba-Nya, bukan semua orang secara general.
Matius 1:21
“...Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
Perhatikan frasa “umat-Nya” — ada identifikasi spesifik tentang siapa yang akan diselamatkan.
Efesus 5:25
“Kristus telah mengasihi jemaat dan menyerahkan diri-Nya baginya.”
Ini menyatakan penebusan khusus kepada jemaat (gereja), bukan kepada semua orang.
5. Kesalahpahaman Umum tentang Limited Atonement
Banyak yang menolak definite atonement karena menganggapnya sebagai:
-
Penghalang bagi penginjilan
-
Kurang mencerminkan kasih Allah
-
Bertentangan dengan ayat seperti Yohanes 3:16
Menjawab Tantangan:
A. Yohanes 3:16 – “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia…”
Teolog Reformed seperti D.A. Carson menegaskan bahwa “dunia” tidak berarti setiap individu secara numerik, melainkan seluruh jenis manusia tanpa memandang ras atau latar belakang.
B. 1 Yohanes 2:2 – “...pendamaian bagi dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, melainkan juga untuk dosa seluruh dunia.”
John Owen menyatakan bahwa ini mengacu pada orang-orang percaya dari bangsa-bangsa lain, bukan setiap individu.
6. Keindahan dan Manfaat dari Penebusan yang Pasti
Mengapa doktrin ini penting dan membawa penghiburan?
A. Kepastian Keselamatan
Jika penebusan Kristus ditujukan secara pasti kepada Anda, maka keselamatan Anda tidak bisa hilang. Ini memperkuat doktrin perseverance of the saints (ketekunan orang kudus).
B. Efektivitas Salib Kristus
Penebusan yang pasti menjaga kehormatan karya Kristus: bahwa Ia tidak mati sia-sia untuk siapa pun. Setiap darah yang tercurah membawa hasil keselamatan yang nyata.
C. Mendorong Penginjilan yang Rendah Hati
Penginjilan dalam pandangan Reformed adalah tindakan ketaatan, bukan manipulasi hasil. Kita memberitakan Injil kepada semua orang, namun percaya bahwa Allah akan menyelamatkan siapa yang Dia kehendaki melalui pewartaan itu.
7. Pandangan Modern dalam Tradisi Reformed
R.C. Sproul
Sproul menyebut limited atonement sebagai “perhaps the most misunderstood of the five points.” Ia lebih suka menyebutnya “definite atonement” karena lebih menekankan tujuan pasti Kristus dalam mati.
“Kematian Kristus tidak terbatas dalam nilainya, tetapi dalam ruang lingkup penerapannya.”
Michael Horton
Dalam bukunya For Calvinism, Horton menjelaskan:
“Yesus tidak datang hanya untuk membuka pintu keselamatan, tetapi untuk membawa umat pilihan masuk ke dalamnya.”
8. Kesimpulan: Mengapa Ini Penting Bagi Kita?
Penebusan yang pasti bukan hanya perdebatan akademis. Ini menyentuh inti Injil dan memberi ketenangan jiwa. Kita bisa tahu bahwa Kristus tidak hanya mati untuk kemungkinan keselamatan, tetapi untuk menjamin keselamatan kita. Ia tidak hanya membuka jalan, tetapi membawa kita sampai ke tujuan.
Dengan memahami bagaimana para Reformator — Calvin, Beza, Owen, dan lainnya — menyusun dan membela doktrin ini, kita dimampukan untuk melihat salib bukan hanya sebagai simbol kasih, tetapi juga sebagai bukti kuasa dan kepastian keselamatan bagi umat pilihan.
Doa Penutup
Tuhan, terima kasih karena Engkau tidak hanya menawarkan keselamatan, tetapi benar-benar menyelamatkan kami melalui kematian Kristus yang pasti dan efektif. Kiranya kami hidup dalam kekaguman dan syukur atas anugerah-Mu yang tak terbatas dalam ruang, tapi pasti dalam tujuan. Amin.