BUKTI YESUS ADALAH YAHWEH (YEREMIA 23:5-6)

Albert Rumampuk.
BUKTI YESUS ADALAH YAHWEH
Serangan terhadap ‘jantung’ Kekristenan, bukan hanya dilontarkan oleh kalangan non Kristen saja, tetapi bahkan dilakukan oleh kelompok yang menggunakan Alkitab sebagai dasar imannya. 

Sebut saja Saksi Yehuwa yang menganggap Yesus pra-inkarnasi adalah ‘suatu allah’ atau ‘allah kecil’ yang posisinya lebih rendah dari Yahweh, atau Unitarian yang berpendapat bahwa Sang Firman dalam Yohanes 1:1 hanyalah 'mahluk sorgawi / bersifat ilahi'.

Namun ternyata bukan hanya kedua sekte sesat ini yang menolak keAllahan Yesus, seorang yang mengaku penganut Judeo Christianity yang juga pengagung nama Yahweh (Pdt. Teguh Hindarto M.Th), faktanya juga menolak Yesus sebagai Allah / Yahweh. Benarkah Yesus bukan Yahweh? Ataukah Dia adalah Yahweh itu sendiri yang telah berinkarnasi?

DASAR ARGUMENTASI

Para pengkritik biasanya mempertanyakan 'Mana ayat dalam PB yang menyatakan bahwa Yesus adalah Yahweh?'. Memang benar bahwa dalam Perjanjian Baru, adalah hal yang mustahil menemukan kata 'Yahweh' atau 'Yesus adalah Yahweh'. Tetapi sebetulnya, jika rasul Yohanes mengatakan bahwa Sang Firman yang jadi manusia itu adalah Allah (Yohanes 1:1, 14), atau bahkan rasul Paulus yang memproklamirkan Yesus sebagai Allah Yang Maha besar (Titus 2:13), maka pada dasarnya kita dapat mengatakan bahwa Yesus adalah Yahweh itu sendiri.

Tetapi bagaimana kita bisa membuktikannya? Bukankah Perjanjian Baru sama sekali tidak pernah mencatat bahwa Yesus adalah Yahweh? Pertanyaan ini mungkin dapat kita jawab dengan menyodorkan Mazmur 83:19 yang konteksnya menyebutkan bahwa Allah (Ibrani: ELOHIM), itu sebetulnya bernama Yahweh.

Jadi pada saat Yesus disebut sebagai Allah (Yunani: THEOS), maka konsekwensinya, Yesus adalah Yahweh itu sendiri. Tetapi disini para pengkritik mungkin akan membantahnya dengan mengatakan bahwa kata ‘THEOS / Allah’ belum tentu menunjuk pada ‘Allah yang sejati’, karena itu bisa menunjuk pada yang bukan Allah. Namun ayat-ayat seperti Yohanes 1:1 atau Titus 2:13 sangatlah mustahil diterapkan kepada yang bukan Allah sejati!

Pada umumnya umat Kristen menggunakan ayat-ayat seperti Yesaya 9:5; Yohanes 1:1; Yohanes 20:28; Filipi 2:6; Roma 9:5; Titus 2:13; 1 Yohanes 5:20, dsb, untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Allah. Tetapi, sekali lagi, bagaimana kita tahu bahwa Yesus adalah Yahweh? Disini saya akan menggunakan Yeremia 23:5-6 sebagai dasarnya.

NUBUAT UNTUK SANG MESIAS

Yeremia 23:5-6 “[5] Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. [6] Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita.”

Hal pertama yang harus ditekankan adalah, bahwa teks Yeremia 23:5-6 ini, merupakan nubuatan yang digenapi dalam diri Kristus. Orang-orang Yahudi yang menganut monotheisme, menolak mengaitkan nubuatan ini dengan Yesus dan berusaha mencari raja-raja lain sebagai penggenapannya. Tetapi nubuat ini secara spesifik berbicara tentang ‘Tunas adil bagi Daud’, yang tentunya menunjuk pada ‘keturunan Daud’, dan bukan keturunan yang lainnya.

Alkitab mencatat bahwa Yesus seringkali disebut dengan istilah ‘Tunas’ (bdk. Yesaya 11:1; 53:2; Why 5:5). Dia juga disebut dengan ‘keturunan Daud’ (Rom 1:3), memerintah sebagai raja dari benih Daud / mewarisi tahta Daud (Lukas 1:32-33). Bahkan dalam Wahyu 22:16, Yesus sendiri mengakui bahwa Dialah yang dimaksudkan dengan istilah ‘Tunas’ tersebut: "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. 

Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang." Welly Pandensolang menyoroti dua istilah Yunani yang dipakai dalam ayat ini, yakni rhiza artinya tunas, dimana kata ini menjelaskan bahwa Yesus adalah keturunan Yehuda melalui Isai (Yesaya 11:1). Istilah yang kedua adalah genos artinya keturunan, yaitu menyatakan bahwa Kristus adalah Anak Daud. [1]

Jadi, Yeremia 23:5-6, jelas berbicara tentang Yesus, Mesias yang dijanjikan. Hal ini diperkuat dengan konteks ayat ini yang sangatlah mustahil dipenuhi untuk yang lain selain untuk Kristus seorang!

BUKTI YESUS ADALAH YAHWEH

Diatas sudah ditunjukkan bahwa Yeremia 23:5-6 adalah nubuatan yang jelas berbicara tentang Sang Mesias. Sekarang saya akan membuktikan mengapa saya menjadikan Yeremia 23:5-6 sebagai dasar untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Yahweh. Paling tidak ada dua alasannya.

Pertama: Konteks menjelaskan bahwa ‘Sang Tunas adil’ tersebut akan memerintah sebagai raja yang bijaksana, adil dan benar (Yeremia 23: 5). Terjemahan LAI ini mirip dengan versi NIV, tetapi KJV menterjemahkan: “Behold, the days come, saith the LORD, that I will raise unto David a righteous Branch, and a King shall reign and prosper, and shall execute judgment and justice in the earth.” Perhatikan kalimat yang saya garisbawahi. Raja yang akan memerintah itu menyebabkan kemakmuran dan akan melaksanakan penghakiman dan keadilan di bumi. Lalu ayat 6a menyebutkan Yehuda akan dibebaskan dan Israel akan hidup dengan tentram (terjemahan LAI). Baik KJV maupun NIV (bahkan TDB, milik Saksi Yehuwa) menterjemahkan bahwa Yehuda akan diselamatkan dan Israel akan aman.

Pertanyaannya adalah, apakah ada raja-raja Israel / Yehuda yang bisa melakukan semua ini? Sepanjang pengetahuan saya, tak ada satupun yang dapat melakukannya, karena ini memang tak mungkin bisa dilakukan oleh seorang manusia biasa saja. Lalu siapa? Para pengikut Kristus mengklaim bahwa raja yang akan memerintah tersebut pasti menunjuk pada Yesus. Tetapi, jika ini bicara tentang Kristus, benarkah Yesus adalah seorang raja yang memerintah? Orang-orang non Kristen banyak yang meragukan hal ini dan bahkan Pilatus sendiri mempertanyakannya. Apa reaksi Yesus? Yesus tidak mengelak namun membenarkannya (Matius 27:11).

Tetapi benarkah Yesus seorang raja? Bukankah disini Yesus berdusta? Tentu saja tidak, karena Yesus menjelaskan lebih lanjut bahwa “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini...” (Yohanes 18:36). Jadi, kata-kata ‘raja’, ‘memerintah’, ‘makmur’, dsb, tak bisa dimaknai secara literal tetapi harus secara rohani (bdk. Yesaya 9:6). Demikian pula dengan kata-kata “Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan (diselamatkan), dan Israel akan hidup dengan tenteram” (ayat 6a).

Mungkin ada yang protes dan katakan bahwa hal ini juga tak cocok diterapkan untuk Yesus, karena saat Dia didunia, Yehuda tetap dijajah oleh Romawi bahkan setelah Yesus mati dan naik ke sorga, kerajaan Daud itu tetap saja dijajah. Tetapi ini lagi-lagi tak bisa diartikan secara duniawi, namun harus secara rohani. Yehuda / Israel dalam teks ini bukan bicara tentang sebuah wilayah / Negara secara hurufiah, tetapi merupakan type yang menggambarkan umat Allah / gereja. Dalam PL, Yehuda dan Israel itu umat pilihan Allah, tetapi di PB, gereja / orang Kristenlah umat Allah (1 Petrus 2:9).

Selanjutnya, perhatikan kata-kata ‘Dalam zamannya’. Apakah frasa ini bermakna hanya ‘dimasa Kristus hidup / berkarya didunia saja?’ Ada penafsir yang mengatakan bahwa ini bukan hanya menunjuk pada kehidupan duniawi Kristus saja, tetapi pada kekekalanNya. Saya setuju dengan pendapat ini, karena jika kita membandingkan dengan 2 Samuel 7:12-16 (yang juga merupakan nubuat untuk Kristus), jelas sekali bahwa kerajaan / pemerintahannya bukan hanya berlangsung untuk waktu tertentu saja, tetapi sampai selama-lamanya.

 Yesaya 9:5-6 juga mencatat ciri-ciri pemerintahan sang putera yang akan lahir itu: ‘kekuasaannya besar’; ‘damai sejahtera tak berkesudahan’; dan mendasari kerajaannya dengan ‘keadilan dan kebenaran’;'dari sekarang sampai selama-lamanya'. Jadi, pemerintahan yang dimaksudkan disini, berlangsung secara kekal tak berkesudahan! Bisakah ini dipenuhi oleh seorang manusia biasa saja? Mustahil! Ini digenapi secara sempurna dalam Kristus: “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 

Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Lukas 1:31-33)


Nah, jika nubuatan ini cocok untuk Yesus, lalu siapakah Dia sesungguhnya? Hanya seorang manusia biasa / nabi saja? Jika Yesus hanya seorang manusia, maka Dia tak mungkin dapat menegakkan penghakiman dan keadilan. Jika hanya seorang nabi, Dia tak mungkin bisa membebaskan / menyelamatkan semua orang percaya di seluruh dunia ini. Dia juga tak akan mungkin memerintah secara kekal. Lalu siapakah yang bisa melakukan pekerjaan yang luar biasa ini? Tentu saja hanya Allah / Yahweh seorang.

Bandingkan Yesaya 45:21 - “Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!” (Lihat kembali Lukas 1:31-33 yang mencatat bahwa Yesus, raja yang memerintah itu disebut sebagai Anak Allah Yang Mahatinggi, sebuah gelar ilahi yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah {Bdk. Yohanes 5:18}).

Jika Yeremia 23:5-6 terbukti berbicara tentang Yesus, maka konsekwensinya, Dia adalah Yahweh itu sendiri!

Kedua: Yesus disebut sebagai Yahweh. Yeremia 23:6 mencatat bahwa Sang Tunas adil itu bernama ‘TUHAN Keadilan kita’. Kata ‘TUHAN’ dalam bahasa asli Perjanjian Lama (Ibrani), disebut dengan YHWH (Yahweh). Jadi, dibagian ini Alkitab mencatat bahwa Yesus adalah Yahweh!

Wycliffe dalam mengomentari teks ini berkata: “‘Keadilan’ disini memiliki makna ganda: ‘keadilan’ dan ‘keselamatan’ (bdg. Yesaya 46:13; 51:6, 8; Roma 1:16, 17). Allah disini dipandang sebagai Juruselamat atau Pelepas” [2] Apa yang dikatakan Wycliffe mungkin ada benarnya, karena konteksnya demikian dan sebetulnya inilah yang ditekankan dalam Yeremia 23:5-6.

Tetapi bagi saya, pernyataan Yesus adalah ‘Yahweh’ dalam teks ini, adalah sesuatu yang tak terbantahkan karena istilah-istilah untuk Tuhan (yang para teolog sering menggolongkan sebagai ‘nama-nama Tuhan’), seperti ADONAI (Tuhan / Lord), ELOHIM (Allah / God), THEOS (Allah) atau KURIOS (Tuhan), itu bisa menunjuk kepada yang bukan Allah sejati (menunjuk pada dewa, manusia, atau bahkan setan): Keluaran 4:16; 7:1; Mazmur 82:1,6; Yesaya 21:8; Kis 28:6, 2 Korintus 4:4. 

Tetapi nama YAHWEH yang adalah nama diri Allah (proper name), tidak pernah diberikan kepada SIAPAPUN juga. Bandingkan Mazmur 83:19 – “supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN (Yahweh), Yang Mahatinggi atas seluruh bumi” (Juga Yesaya 42:8).


Jadi, jika Yesus disebut dengan Yahweh, maka tidak bisa tidak, Yesus adalah Yahweh itu sendiri. Hal ini tentunya sangat cocok dengan konteksnya seperti yang sudah dijelaskan dalam point pertama.

INKARNASI YAHWEH

Janji akan munculnya Mesias Ilahi dalam 2 Samuel 7:12-16; Mika 5:1; dan Yesaya 9:5, yang adalah Yahweh itu sendiri, semakin dipertegas oleh nabi Yesaya, pada saat dia berkata: “Ada suara yang berseru-seru: ‘Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!...’”(Yesaya 40:3). Kata ‘TUHAN’ dalam ayat ini berasal dari kata Ibrani YHWH (Yahweh). Yohanes Pembaptis kembali mengutip kata-kata ini dan menerapkannya untuk Yesus (Matius 3:1-4; Markus 1:1-4; Lukas 1:76-78; Yohanes 1:23).

Pernyataan Yohanes Pembaptis ini semakin meneguhkan inkarnasi Yahweh, dan tentunya sangat mendukung Yeremia 23:5-6!

KESIMPULAN

Yeremia 23:5-6 adalah nubuatan yang diungkapkan oleh Yahweh sendiri melalu nabi Yeremia yang digenapi secara sempurna dalam diri Yesus Kristus! Ini bukan hanya sekedar nubuat tentang kehadiran seorang manusia saja (keturunan Daud), tetapi bahkan kehadiran Allah (Yahweh). Allah dan manusia sepenuhnya dinyatakan dalam teks ini. Yesus Kristus adalah Yahweh!

Sumber:

[1] Welly Pandensolang, Kristologi Kristen, hal. 86-87

[2] Wycliffe Bible Commentary, hal. 609-610.

[3] Diskusi dengan topik mengenai ‘Apakah Yesus adalah Yahweh’ selengkapnya bisa dilihat disini: http://www.facebook.com/groups/259025264138201/
Next Post Previous Post