Kolose 3:20: Ketaatan Anak kepada Orang Tua

Pendahuluan
Pendidikan anak dalam kekristenan adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan keluarga. Salah satu ayat yang menyoroti hubungan antara anak dan orang tua adalah Kolose 3:20:
“Anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal karena hal ini menyenangkan Tuhan.” (Kolose 3:20, AYT)
Ayat ini mengajarkan bahwa ketaatan anak kepada orang tua bukan hanya merupakan aturan sosial, tetapi juga perintah Tuhan yang membawa berkat. Dalam teologi Reformed, ayat ini dikaitkan dengan ketaatan kepada otoritas yang telah Allah tetapkan, serta bagaimana peran keluarga mencerminkan hubungan Allah dengan umat-Nya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas eksposisi Kolose 3:20 berdasarkan pandangan para teolog Reformed, seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Herman Bavinck, dan Charles Spurgeon.
I. Konteks Kolose 3:20
Surat Kolose ditulis oleh Rasul Paulus untuk memberikan pengajaran kepada jemaat di Kolose tentang kehidupan baru dalam Kristus.
Pasal 3 berbicara tentang bagaimana orang percaya harus hidup setelah diselamatkan:
- Menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru (Kolose 3:1-17).
- Peran dalam keluarga Kristen:
- Istri harus tunduk kepada suami (Kolose 3:18).
- Suami harus mengasihi istri (Kolose 3:19).
- Anak-anak harus taat kepada orang tua (Kolose 3:20).
- Orang tua harus membesarkan anak-anak dengan penuh kasih (Kolose 3:21).
Kolose 3:20 adalah bagian dari pengajaran tentang bagaimana struktur keluarga Kristen harus mencerminkan kehendak Allah.
II. Eksposisi Kolose 3:20 dalam Teologi Reformed
1. “Anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal”
a. Perintah Ketaatan yang Bersifat Ilahi
Kata “taatilah” dalam bahasa Yunani adalah "ὑπακούετε" (hupakouete), yang berarti mendengar dengan penuh perhatian dan menaati dengan hormat.
John Calvin dalam "Commentary on Colossians" menulis:
“Ketaatan anak kepada orang tua bukan hanya masalah moralitas sosial, tetapi adalah perintah ilahi yang merupakan bagian dari ketertiban yang Allah tetapkan.”
Dalam teologi Reformed, perintah ini menunjukkan bahwa keluarga adalah institusi ilahi di mana otoritas orang tua mencerminkan otoritas Allah atas umat-Nya.
b. Ketaatan dalam “Segala Hal”
- Paulus tidak mengatakan anak-anak harus taat hanya dalam hal-hal yang mereka sukai, tetapi dalam segala hal.
- Namun, ketaatan ini tidak mutlak: jika orang tua meminta anak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan Firman Tuhan, maka anak harus lebih menaati Allah daripada manusia (Kisah Para Rasul 5:29).
R.C. Sproul dalam "The Holiness of God" menulis:
“Ketaatan anak kepada orang tua adalah latihan awal dalam memahami dan menaati otoritas Tuhan.”
Dengan kata lain, ketaatan kepada orang tua adalah latihan bagi anak-anak untuk belajar taat kepada Allah di masa depan.
2. “Karena hal ini menyenangkan Tuhan”
Bagian ini menegaskan bahwa ketaatan anak kepada orang tua bukan hanya soal aturan, tetapi juga tindakan yang menyenangkan hati Tuhan.
a. Ketaatan sebagai Tindakan Iman
- Efesus 6:1 – “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena ini benar.”
- Keluaran 20:12 – “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.”
Herman Bavinck dalam "Reformed Dogmatics" menulis:
“Keluarga adalah sekolah pertama dalam ketaatan iman. Seorang anak yang belajar menaati orang tuanya sedang belajar untuk hidup di bawah otoritas Allah.”
Dengan kata lain, ketaatan anak kepada orang tua adalah bagian dari pertumbuhan iman mereka dalam Kristus.
b. Ketaatan yang Mendatangkan Berkat
Perintah ini juga mengandung janji berkat, seperti yang dinyatakan dalam Efesus 6:2-3:
“Hormatilah ayahmu dan ibumu—ini adalah perintah pertama yang mengandung janji—supaya kamu berbahagia dan panjang umur di bumi.”
Charles Spurgeon menegaskan bahwa ketaatan anak kepada orang tua sering kali membawa kehidupan yang lebih teratur, damai, dan diberkati oleh Tuhan.
“Anak-anak yang belajar menaati orang tuanya akan lebih siap untuk menjalani kehidupan dengan penuh disiplin dan takut akan Tuhan.”
III. Implikasi Teologis dan Praktis Kolose 3:20
1. Keluarga adalah Institusi Ilahi yang Harus Dihormati
Teologi Reformed menekankan bahwa keluarga adalah struktur yang ditetapkan oleh Allah untuk membentuk generasi yang takut akan Tuhan.
- Mazmur 127:3 – “Sesungguhnya, anak-anak adalah milik pusaka dari TUHAN.”
- Ulangan 6:6-7 – Orang tua harus mengajarkan hukum Tuhan kepada anak-anak mereka.
John Piper dalam "Family and God’s Glory" menulis:
“Pernikahan dan keluarga bukanlah sekadar institusi sosial, tetapi adalah sarana Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya di dunia.”
Karena itu, anak-anak harus melihat keluarga mereka sebagai anugerah dari Tuhan dan menghormati orang tua mereka dengan ketaatan yang penuh kasih.
2. Ketaatan kepada Orang Tua adalah Latihan untuk Ketaatan kepada Allah
Karena Allah telah memberikan otoritas kepada orang tua, ketaatan kepada orang tua adalah bagian dari latihan spiritual dalam menaati Tuhan.
- Lukas 2:51 – Yesus sendiri tunduk kepada orang tua-Nya ketika masih kecil.
- Ibrani 12:9 – Jika kita menghormati ayah duniawi kita, betapa lebih lagi kita harus menghormati Bapa Surgawi.
Sproul menegaskan bahwa sikap anak terhadap orang tua mereka sering kali mencerminkan sikap mereka terhadap Allah:
“Anak-anak yang tidak menghormati orang tua mereka akan lebih sulit memahami ketaatan kepada Tuhan.”
3. Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak
Kolose 3:20 tidak hanya berbicara kepada anak-anak, tetapi juga secara tidak langsung menegaskan tanggung jawab orang tua.
- Orang tua harus mendidik anak-anak dalam takut akan Tuhan (Amsal 22:6).
- Orang tua tidak boleh membebani anak dengan tuntutan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan (Kolose 3:21).
John Calvin menulis bahwa orang tua tidak boleh menyalahgunakan otoritas mereka, tetapi harus memimpin anak-anak mereka dengan kasih dan hikmat.
“Orang tua adalah alat Tuhan untuk membentuk anak-anak mereka, dan mereka harus melakukannya dengan penuh kasih dan kebenaran.”
Kesimpulan
Kolose 3:20 menegaskan bahwa ketaatan anak kepada orang tua bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga perintah ilahi yang menyenangkan hati Tuhan.
- Ketaatan anak adalah bagian dari rencana Allah dalam keluarga.
- Anak-anak yang belajar menaati orang tua akan lebih siap untuk menaati Tuhan di masa depan.
- Orang tua memiliki tanggung jawab untuk membimbing anak-anak mereka dalam kasih dan kebenaran.
Sebagai anak-anak Tuhan, apakah kita sudah menghormati dan menaati orang tua kita sebagaimana yang dikehendaki Tuhan?
“Soli Deo Gloria—Segala kemuliaan hanya bagi Allah.”