Ibrani 10:5–10: Kristus Sebagai Korban yang Sempurna

Pendahuluan: Dari Bayangan ke Realita
Dalam pasal 10, penulis Ibrani membahas inti dari teologi Perjanjian Baru: pengorbanan Yesus Kristus yang menggantikan sistem korban Perjanjian Lama. Ayat 5–10 secara khusus menyoroti kutipan dari Mazmur 40:6–8, yang diterapkan kepada Kristus, menegaskan bahwa pengorbanan-Nya menggantikan semua korban yang tidak sempurna sebelumnya.
1. Teks Alkitabiah: Ibrani 10:5–10 (Ringkasan Isi)
“Karena itu, ketika Kristus datang ke dunia, Ia berkata: ‘Engkau tidak menginginkan korban dan persembahan, tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagi-Ku. Engkau tidak berkenan kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa. Lalu Aku berkata: Lihatlah, Aku datang – dalam gulungan kitab telah tertulis tentang Aku – untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah.’” (Ibrani 10:5–7)
“Sesudah itu, Ia berkata: ‘Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.’ Dengan demikian, Ia meniadakan yang pertama untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak itu, kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya melalui persembahan tubuh Yesus Kristus.” (Ibrani 10:8–10)
2. Latar Belakang: Konteks Ibrani 10
Surat Ibrani ditujukan kepada orang-orang Yahudi Kristen yang tergoda untuk kembali ke sistem agama lama mereka. Penulis menegaskan bahwa seluruh sistem korban dalam Taurat hanya bayangan dari yang akan datang, yaitu pengorbanan Kristus.
John Owen menyebut surat ini sebagai:
“Konstitusi perjanjian baru, ditulis untuk meyakinkan orang-orang Yahudi akan keunggulan Kristus sebagai Imam Besar dan Korban.”
3. Eksposisi Ayat per Ayat
a. Ibrani 10:5–6: “Engkau tidak menginginkan korban dan persembahan”
Dalam kutipan dari Mazmur 40, penulis menunjukkan bahwa Allah tidak mencari korban lahiriah semata, tapi ketaatan yang sejati. Korban hewan tidak menyelesaikan dosa secara final.
R.C. Sproul menegaskan bahwa sistem korban hanya menyimbolkan:
“Bahwa pengampunan sejati membutuhkan kematian yang mewakili – tetapi darah hewan tidak memadai untuk itu.”
➤ Aplikasi: Ini menunjukkan kekosongan ritual tanpa hati. Allah tidak terkesan oleh ibadah yang bersifat simbolis tanpa iman dan pertobatan sejati.
b. Ibrani 10:7: “Aku datang... untuk melakukan kehendak-Mu”
Yesus datang bukan untuk menambah sistem korban, tetapi menggenapinya dengan ketaatan penuh. Tubuh yang Allah sediakan bagi-Nya (inkarnasi) menjadi sarana untuk ketaatan sejati sampai mati.
John Calvin berkata:
“Kristus bukan hanya korban, tetapi juga imam dan pelaksana kehendak Allah.”
Ini mempertegas bahwa pengorbanan Kristus berasal dari ketaatan yang sempurna, bukan sekadar kematian fisik.
c. Ibrani 10:8–9: “Ia meniadakan yang pertama untuk menegakkan yang kedua”
Frasa ini sangat penting dalam teologi Reformed. Yang “pertama” merujuk pada sistem korban Perjanjian Lama, sedangkan yang “kedua” adalah kehendak Allah yang digenapi oleh Kristus melalui pengorbanan diri-Nya.
Louis Berkhof menyatakan:
“Kristus meniadakan sistem seremonial dengan memberikan penggenapan nyata yang ditunjuk oleh simbol-simbol itu.”
➤ Implikasi teologis: Tidak ada lagi kebutuhan akan sistem imam dan korban hewan – Yesus adalah Imam Agung dan Korban sekaligus.
d. Ibrani 10:10: “Melalui kehendak itu kita telah dikuduskan...”
Kita dikuduskan – yaitu dijadikan kudus dan dipisahkan bagi Allah – bukan oleh usaha kita, melainkan oleh satu persembahan tubuh Kristus.
“Satu kali untuk selama-lamanya” adalah frasa kunci yang menunjukkan keutuhan dan finalitas pengorbanan Kristus.
Herman Bavinck menekankan:
“Kekudusan orang percaya bukan hasil dari proses ritual, tetapi akibat dari karya objektif Kristus yang diterapkan secara efektif melalui iman.”
4. Perspektif Reformed: Kristus Sebagai Korban dan Imam
Dalam sistem Reformed, Kristus memiliki tiga jabatan (munus triplex): nabi, imam, dan raja. Dalam Ibrani 10:5–10, fungsi imam dan korban-Nya sangat menonjol.
-
Ia mempersembahkan bukan korban lain, tetapi tubuh-Nya sendiri
-
Ia tidak hanya mewakili manusia kepada Allah, tetapi menanggung murka Allah
-
Ia mempersembahkan sekali untuk selamanya, tidak seperti imam-imam yang mempersembahkan berulang-ulang
Westminster Confession of Faith (VIII.5) mengakui:
“Kristus, oleh pengorbanan satu kali, telah memuaskan keadilan Allah, dan membawa penebusan kekal.”
5. Aplikasi Doktrinal dan Praktis
a. Karya Kristus Sempurna – Tidak Perlu Ditambah
Orang percaya tidak perlu “menyumbang” apapun untuk keselamatan. Ketaatan Kristus sudah cukup.
➤ Ini menolak doktrin keselamatan oleh perbuatan atau sakramen yang dianggap menyempurnakan karya Kristus.
b. Ibadah Sejati Berdasarkan Hati, Bukan Ritual
Korban dan persembahan bisa menjadi ritual kosong. Tetapi Allah mencari ketaatan dan hati yang tunduk.
➤ Pertanyaan bagi kita: Apakah ibadah kita bersifat formalitas, atau ungkapan kasih kepada Allah yang telah menyelamatkan?
c. Jaminan Kekudusan Bagi Orang Percaya
Kita telah dikuduskan – ini status hukum di hadapan Allah. Namun kita juga dipanggil untuk hidup dalam kekudusan secara praktis.
➤ Kita tidak berjuang untuk mendapatkan penerimaan, tapi karena sudah diterima.
6. Kontras Teologi: Hukum vs Injil
Ibrani 10:5–10 sangat cocok dengan pola berpikir Reformed mengenai dua cara pendekatan manusia kepada Allah:
Hukum | Injil |
---|---|
Usaha manusia | Karya Kristus |
Pengorbanan berulang | Pengorbanan sekali |
Bayangan | Realita |
Tidak menyempurnakan | Menyucikan sempurna |
7. Pandangan Para Reformator
John Owen (Komentar atas Ibrani):
“Kristus datang bukan hanya sebagai model moral, tetapi sebagai pengganti hukum. Ia menggenapi tuntutan hukum dan menanggung kutuknya.”
Martin Luther:
“Keselamatan bukan terletak dalam mengikuti hukum, tetapi dalam percaya kepada Dia yang telah memenuhi hukum bagi kita.”
Kesimpulan: “Lihatlah, Aku Datang” – Kristus adalah Pemenuhan
Ibrani 10:5–10 menunjukkan inti dari keselamatan Kristen: Allah tidak mencari sistem agama, tetapi hati yang taat, dan itu hanya digenapi dalam Yesus Kristus.
Ia adalah korban yang sempurna, persembahan yang kudus, dan penggenapan dari semua nubuat. Melalui kehendak Allah dan pengorbanan-Nya, kita yang percaya telah disucikan dan diangkat sebagai anak-anak Allah.
Poin SEO-Friendly untuk Dibagikan:
-
Ibrani 10:5–10 menjelaskan mengapa pengorbanan Yesus menggantikan semua korban Perjanjian Lama.
-
Apa arti “Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu” menurut teologi Reformed?
-
Karya Kristus satu kali untuk selamanya – penghiburan bagi orang percaya.
-
Ibadah sejati lahir dari hati yang taat, bukan ritual yang kosong.
-
Eksposisi Ibrani 10:5–10 oleh John Owen, Calvin, Sproul, dan Berkhof.