Peran Yesus dalam Menyelamatkan Manusia
Pendahuluan
Keselamatan adalah inti dari kabar baik (Injil) yang diberitakan di seluruh Kitab Suci. Namun, menurut teologi Reformed, keselamatan bukanlah hasil usaha manusia, melainkan karya Allah sepenuhnya melalui Yesus Kristus. Yohanes 14:6 mencatat perkataan Yesus:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Pernyataan ini menegaskan bahwa Yesus bukan hanya pembawa pesan keselamatan, tetapi Ia sendiri adalah jalan keselamatan itu. Sejak kejatuhan manusia dalam dosa (Kejadian 3), hanya melalui karya penebusan Kristus manusia dapat diperdamaikan dengan Allah.
John Calvin berkata:
“Kristus adalah pusat dari semua berkat Allah; di luar Dia, kita tidak dapat menemukan setetes pun keselamatan.”
(Institutes of the Christian Religion, II.16.19)
1. Dasar Alkitabiah Peran Yesus dalam Keselamatan
1.1 Rencana Penyelamatan Allah Sejak Kekekalan
Efesus 1:4-5 menjelaskan bahwa Allah telah memilih umat-Nya di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan. Ini menunjukkan bahwa peran Yesus sebagai Juruselamat bukan rencana darurat, tetapi bagian dari rencana kekal Allah.
Teologi Reformed menegaskan doktrin pactum salutis (perjanjian keselamatan), yaitu perjanjian kekal antara Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus untuk menyelamatkan umat pilihan. Dalam perjanjian ini:
-
Bapa menetapkan siapa yang akan diselamatkan.
-
Anak berjanji untuk menebus mereka melalui kematian dan kebangkitan.
-
Roh Kudus akan menerapkan karya penebusan itu kepada hati umat pilihan.
1.2 Yesus sebagai Penggenap Nubuat
Peran Yesus sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama:
-
Yesaya 53:5:
“Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita...”
-
Mazmur 22 menggambarkan penderitaan Mesias yang digenapi dalam penyaliban Yesus.
R.C. Sproul menegaskan:
“Seluruh Alkitab adalah kisah penebusan, dengan Kristus sebagai tokoh utamanya.”
2. Karya Kristus dalam Menyelamatkan Manusia
Dalam teologi Reformed, karya Kristus sering dibagi dalam tiga jabatan utama (munus triplex): Nabi, Imam, dan Raja.
2.1 Yesus sebagai Nabi
Sebagai Nabi, Yesus menyatakan kehendak Allah dengan sempurna (Ulangan 18:15; Yohanes 8:26). Ia bukan sekadar pembawa pesan seperti nabi-nabi sebelumnya, tetapi Firman itu sendiri yang menjadi manusia (Yohanes 1:14).
2.2 Yesus sebagai Imam
Sebagai Imam Besar, Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai korban sempurna untuk menghapus dosa umat-Nya (Ibrani 7:27).
John Owen menulis:
“Korban Kristus sekali untuk selamanya cukup untuk menebus semua umat pilihan; tidak ada korban lain yang diperlukan.”
Di kayu salib, Yesus memenuhi tuntutan keadilan Allah (penal substitutionary atonement)—menanggung hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada kita.
2.3 Yesus sebagai Raja
Yesus memerintah atas umat-Nya dan menundukkan segala musuh Allah (Mazmur 110:1; Matius 28:18). Peran-Nya sebagai Raja bukan hanya memerintah secara rohani, tetapi juga melindungi, membimbing, dan membawa umat-Nya menuju kemuliaan kekal.
3. Tahapan Karya Keselamatan Kristus Menurut Teologi Reformed
Teologi Reformed membedakan antara karya yang telah diselesaikan oleh Kristus (historia salutis) dan penerapan karya itu dalam hidup orang percaya (ordo salutis).
3.1 Karya yang Telah Diselesaikan (Historia Salutis)
-
Inkarnasi – Allah menjadi manusia (Yohanes 1:14).
-
Kehidupan yang taat sempurna – Yesus memenuhi seluruh hukum Allah (Matius 5:17).
-
Kematian penebusan – pengganti umat pilihan (Markus 10:45).
-
Kebangkitan – kemenangan atas dosa dan maut (1 Korintus 15:17).
-
Kenaikan dan pengantaraan – Yesus duduk di sebelah kanan Bapa dan berdoa bagi kita (Ibrani 7:25).
3.2 Penerapan Keselamatan (Ordo Salutis)
-
Panggilan efektif (effectual calling).
-
Kelahiran baru (regeneration).
-
Iman dan pertobatan (conversion).
-
Pembenaran (justification).
-
Pengudusan (sanctification).
-
Pemuliaan (glorification).
Semua ini adalah karya Roh Kudus, tetapi berakar pada karya penebusan Kristus.
4. Eksposisi Ayat Kunci tentang Peran Yesus dalam Keselamatan
4.1 Yohanes 3:16
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal...”
Ayat ini menunjukkan motivasi keselamatan—kasih Allah—dan sarana keselamatan—pemberian Anak-Nya.
4.2 1 Timotius 2:5-6
“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus...”
Yesus satu-satunya pengantara yang memenuhi tuntutan keadilan dan kasih Allah.
4.3 Roma 5:8-9
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa.”
Ayat ini menekankan kematian Kristus sebagai bukti kasih Allah yang aktif.
5. Pandangan Teolog Reformed tentang Peran Kristus
-
John Calvin: Kristus adalah “cermin dari kasih Allah” dan “jaminan keselamatan yang pasti” bagi orang percaya.
-
John Owen: Penebusan Kristus bersifat efektif hanya bagi umat pilihan, bukan sekadar membuat keselamatan menjadi mungkin.
-
R.C. Sproul: Tanpa karya Kristus, kita hanya akan menerima keadilan Allah, bukan belas kasihan-Nya.
-
Louis Berkhof: Semua berkat keselamatan mengalir dari persatuan kita dengan Kristus.
6. Aplikasi Praktis bagi Orang Percaya
-
Bersyukur setiap hari karena keselamatan adalah anugerah, bukan hasil usaha.
-
Hidup dalam ketaatan sebagai respons terhadap karya Kristus.
-
Bersaksi kepada dunia bahwa hanya Yesus yang dapat menyelamatkan.
-
Memelihara iman melalui firman, doa, dan persekutuan.
Kesimpulan
Peran Yesus dalam menyelamatkan manusia mencakup seluruh rencana Allah dari kekekalan hingga kekekalan. Ia adalah Nabi yang menyatakan kebenaran Allah, Imam yang mempersembahkan diri sebagai korban penebus, dan Raja yang memerintah atas umat-Nya. Semua aspek keselamatan kita—dari pemilihan hingga pemuliaan—bersumber dari karya-Nya.
Seperti ditegaskan dalam Kisah Para Rasul 4:12:
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”